Anda di halaman 1dari 6

ELEKTROLIT PEKAT

PROSEDUR 1. Elektrolit pekat hanya tersedia di Instalasi Farmasi


2. Peresepan, penyiapan, pemberian elektrolit pekat mengikuti
prosedur penanganan obat high alert.
3. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran
4. Pengenceran elektrolit pekat dilakukan di Instalasi Farmasi
dengan label (Nama pasien, No. RM, Tanggal lahir, Nama Obat,
Tanggal dan Jam Rekonstitusi, Tanggal kadaluarsa)
5. Setiap akan memberikan obat petugas melakukan pengecekan
kembali dan menerapkan prinsip 7 (tujuh) benar, yaitu:
(1) Benar obat
(2) Benar dosis
(3) Benar waktu dan frekwensi pemberian
(4) Benar rute pemberian
(5) Benar pasien
(6) Benar informasi
(7) Benar dokumentasi
LOGO
ELEKTROLIT PEKAT

DENGAN PENGENCERAN

CONTOH MgSO4
KCL
LASA

PROSEDUR 1. Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) tidak


menyimpan obat dalam setiap kotak lebih dari satu item
2. Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) memberi label
dengan tulisan yang jelas pada tiap kotak penyimpanan obat
3. Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di apotik
memeriksa obat yang datang dari gudang farmasi lalu
memisahkan obat yang termasuk obat NORUM/LASA
4. Jika tidak terdapat label obat LASA maka Apoteker / Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK) menempelkan label LASA dan
tulisan yang jelas sesuai penulisan nama obat NORUM/LASA
pada tiap kotak penyimpanan obat
5. Label NORUM/LASA berwarna hijau dengan tulisan hitam
berbentuk oval
6. Obat-obat NORUM/LASA disimpan pada tempat yang jelas
dengan diberi jarak satu jenis obat diantaranya dan diberi label
LASA.
7. Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian (TTK)
memperhatikan nama obat, kekuatan dosis dan label
LASA/NORUM pada saat mengambil obat.
8. Sebelum menyerahkan obat kepada pasien, Farmasis
mengecek ulang/membaca kembali kebenaran resep dengan
obat yang akan diserahkan
Perawat membaca etiket obat sebelum memberikan obat pada
pasien dengan memperhatikan obat-obat yang bersifat
NORUM/LASA dan mengikuti aturan 7 benar
LOGO

LASA
CONTOH NO NAMA OBAT
1 Allopurinol 100 mg Allopurinol 300 mg
2 Amlodipin 5 mg Amlodipin 10 mg
3 Aminophylin Aminofluid
4 Cefixime 100 mg Cefixime 200 mg
5 Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
Captopril 50 mg
6 Ciprofloxacin Levofloxacin
7 Ceftriaxone Ceftazidime
8 Cefotaxime 0.5 gr Cefotaxime 1 gr
9 Dobutamine Dopamine
10 Diazepam 2 mg Diazepam 5 mg
11 Dulcolax suppo 5 mg Dulcolax suppo 10 mg
12 Glibenclamide Gliclazide
13 Glimepiride 1 mg Glimepiride 2 mg Glimepiride 3 mg
Glimepiride 4 mg
14 Ketoprofen 50 mg Ketoprofen 100 mg
15 Ketorolak 10 mg Ketorolak 30 mg
16 Metformin Metronidazole
17 Meloxicam 7,5 mg Meloxicam 15 mg
18 Methylprednisolon 4 mg Methylprednisolon 8 mg
Methylprednisolon 16 mg
19 MGSO4 20% MGSO4 40%
20 Nicardipine Nifedipine
21 Natrium diklofenak 25 mg Natrium diklofenak 50 mg
22 Omeprazole Lansoprazole
23 Prednisone Methylprednisolone
24 Pamol suppo 125 mg Pamol suppo 250 mg
25 Piracetam 400 mg Piracetam 800 mg Piracetam 1200 mg
26 Propanolol 10 mg Propanolol 40 mg
27 Pamol suppo 125 mg Pamol suppo 250 mg
28 Piroxicam 10 mg Piroxicam 20 mg
29 Simvastatin 10 mg Simvastatin 20 mg
HIGH ALERT

PROSEDUR A. Peresepan
1. Dokter meresepkan obat high alert secara tertulis, kecuali
pada kondisi emergensi dapat dilakukan secara
verbal/lisan.
2. Dokter memastikan bahwa peresepan sudah lengkap dan
benar dalam hal identitas pasien, indikasi, ketepatan obat,
dosis, rute pemberian dan waktu pemberian
B. Penyimpanan
1. Petugas farmasi memisahkan obat-obat yang termasuk obat
high alert sesuai dengan daftar obat high alert.
2. Petugas farmasi menempelkan stiker merah bertuliskan
“High alert” pada setiap obat high alert.
3. Petugas farmasi menempelkan Selotip merah pada
sekeliling tempat penyimpanan obat high alert yang terpisah
dari obat lainnya.
4. Sediaan Narkotika dan Psikotropika disimpan sesuai
dengan aturan penyimpanan Narkotika dan Psikotropika.
5. Elektrolit pekat hanya disimpan di Instalasi Farmasi, dalam
lemari terkunci. Diluar tempat tersebut harus mengambil
obat di instalasi farmasi dalam bentuk yang sudah
diencerkan sesuai kebutuhan.
C. Penyiapan
1. Petugas farmasi memverifikasi dan menelaah resep obat
high alert.
2. Setiap obat high alert digaris bawahi pada lembar resep
dengan tinta merah
3. Petugas farmasi yang berbeda melakukan pemeriksaan
obat sebelum diserahkan kepada perawat.
4. Petugas pertama dan kedua mengisi form double cek high
alert.
5. Petugas farmasi menyerahkan obat high alert kepada
perawat dengan memberikan penjelasan yang memadai
atau meminta mereka untuk membaca secara teliti prosedur
penanganan obat high alert.
D. Pemberian
1. Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada
pasien maka perawat lain harus melakukan pemeriksaan
kembali secara independen yang terdiri dari:
a. Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/ instruksi
dokter dan resep
b. Identitas pasien
2. Perawat yang memberikan obat high alert secara infus
harus memastikan:
a. Ketepatan kecepatan pompa infus.
b. Jika obat lebih dari satu, maka ditempelkan label nama
obat pada syringe pump dan setiap ujung jalur selang.
(8) Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar
menjelaskan kepada perawat penerima pasien bahwa pasien
mendapatkan obat high alert.
LOGO

CONTOH NO KELAS TERAPI NAMA GENERIK

1. Elektrolit pekat MgSO4

2. Hiperkalemia Magnesium sulfat


3. Inotropik/Vasoaktif DOBUtamin
DOPAmin
NORefinefrin
Epinefrin

B3

PROSEDUR 1. Petugas menerima sediaan B3 dengan mengecek antara SP


dengan faktur, jenis dan jumlah sediaan B3
2. Petugas melakukan penyimpanan sediaan B3 pada lemari
khusus sediaan B3 yang diberi label stiker beracun, korosif dan
mudah terbakar, terpisah dengan bentuk sediaan lainnya, bila
diperlukan menggunakan APD (Masker & sarung tangan)
3. Petugas mencatat pada kartu stok, setiap ada transaksi sediaan
B3 (masuk-keluar)
4. Penataan sediaan b3 berdasarkan jenis sediaannya (padat dan
cair), dan sistem FEFO-FIFO
5. Setiap sediaan B3 harus dilengkapi dengan MSDS (Material
Safety Data Sheet )
(9) Evaluasi penyimpanan dilakukan secara teratur, meliputi:
pemantauan suhu dan kelembapan, kesesuaian stok, dan
pemantauan akan kadaluarsa
LOGO

CONTOH ALKOHOL
BETADINE / POVIDONE
RIVANOL
ASEPTAN
REAGEN LAB

Anda mungkin juga menyukai