Anda di halaman 1dari 4

MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT DENGAN

KEWASPADAAN TINGGI
( HIGH ALERT MEDICATION )
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
00 1/1

TANGGAL DITETAPKAN,
TERBIT
SPO

31 Agustus 2018 Kompol A. Holil, S.Pd


Kabag Sumda polres Lampung Utara

Obat dengan kewaspadaan tinggi ” High Alert ” adalah obat-obat yang


PENGERTIAN secara signifikan berisiko membahayakan pasien bila digunakan dengan
salah atau pengelolaan yang kurang tepat.

1.
2. 1. Mencegah kesalahan pemberian obat akibat nama obat yang
3. membingungkan (LASA = Look Alike and Sound Alike ).
4. 2. Mengurangi/ menghilangkan kejadian kesalahan pemberian
TUJUAN 5. elektrolit konsentrat.
3. 3. Mengurangi resiko medication error akibat obat-obat atau cairan
lain dalam tempat penyimpanan yang tidak berlabel.
6. 4. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data medication error
7. akibat penggunaan dan pengelolaan “High Alert Medication”,
8. analisa data dan rencana tindak lanjut dari kecenderungan
9. kejadian.
10.
1.
1. 1. Urkes/ Poliklinik menyusun daftar obat yang bentuknya mirip
dan nama kedengaran mirip (LASA), dan review minimal setiap
satu tahun sekali.
2. 2. Menetapkan tindakan pencegahan akibat kesalahan karena
KEBIJAKAN tertukar/ salah penempatan obat LASA.
3. 3. Elektrolit konsentrat tidak distok/ disimpan di ruangan,
kecuali untuk kebutuhan klinik boleh di stok dalam jumlah
terbatas di area-area tertentu.
4. 4. Untuk memenuhi kebutuhan penggunaan elektrolit konsentrat
pasien-pasien di ruang perawatan terutama KCl, disiapkan
langsung oleh staff Farmasi dalam bentuk sediaan yang
sudah di dilusi.
5. 5. Obat dan cairan lain yang ditempatkan dalam tempat penyimpanan
harus diberi label termasuk bila hanya ada 1 jenis obat yang
sedang digunakan.
6. 6. Buang obat atau cairan segera bila ditemukan tidak berlabel.
7. 7. Laporkan setiap insiden “medication error” menggunakan format
laporan insiden yang baku sesuai kebijakan klinik
z
1.
Penempatan dan Penanganan LASA
1.1 1. Semua obat yang masuk dalam daftar LASA tidak
PROSEDUR ditempatkan di area yang berdekatan. Tempat obat diberi label
khusus dengan huruf cetak, warna jelas dan label cetakan.
1.2 2. Berikan pencahayaan yang terang pada tempat obat.
1.3 3. Melakukan double cek oleh 2 orang petugas yang berbeda pada
setiap melakukan dispensing obat
1.4 4. Melakukan pengecekan ulang pada kemasan dan label obat dengan
membandingkan label pada resep/ catatan obat pasien.
1.5 5. Bubuhkan tanda tangan petugas yang menyiapkan dan saksi
1.6 6. Memastikan benar pasien dengan dua cara identifikasi, benar obat,
benar dosis, benar waktu, dan benar rute setiap kali akan
memberikan obat kepada pasien.
1.7 7. Khusus obat injeksi dan narkotik lakukan double cek bersama satu
orang perawat lainnya mulai sejak menyiapkan obat sampai
pemberian kepada pasien.
1.8 8. Tanda tangan perawat yang memberikan dan saksi pada catatan
pengobatan pasien.

2. Penyimpanan dan Pengelolaan Elektrolit Konsetrat


2.1 1. Resep elektrolit konsentrat (potassium chloride) dikirimkan ke
farmasi untuk disiapkan.
2.2 2. Petugas farmasi menyiapkan elektrolit konsentrat yang sudah
dilarutkan dalam cairan infus dengan volume sesuai resep dokter
untuk sekali pakai.
2.3 3. Menerapkan teknik aseptik pada setiap menyiapkan cairan
2.4 4. Beri label nama obat, jumlah, kekuatan, dan waktu kadaluarsa.
2.5.Elektrolit konsentrat dikirimkan segera ke ruangan untuk diberikan
kepada pasien yang membutuhkan.
2.6 6. Tidak direkomendasikan menyimpan elektrolit konsentrat yang
sudah dilarutkan.
2.7 7. Elektrolit konsentrat disiapkan hanya untuk sekali pakai.

3. Pelabelan Obat dan Tempat Penyimpanannya


3.1 1. Segera beri label pada setiap obat atau cairan yang sudah disiapkan
dalam syringe atau tempat penyimpanan, termasuk tempat
penyimpanan steril.

2. Label dituliskan nama obat, kekuatan obat, jumlah, tanggal


kadaluarsa dan waktu kadaluarsa bila kadaluarsa terjadi dalam
waktu <24 jam.
3.3 3. Gunakan label cetakan dengan huruf dan warna yang jelas.
3.4 4. Label pada tempat penyimpanan steril segera lepaskan/ buang pada
setiap selesai suatu prosedur/tindakan.
4.
Pemantauan dan Pengumpulan Data Kejadian Medication Error
4.1 1. Menentukan definisi kejadian medication error yang harus
dilaporkan dan menetapkan alat pemantauan harian.
4.2 2. Melakukan pengumpulan data kejadian medication error harian
4.3 3. Menghitung data kejadian setiap akhir bulan dengan parameter
penghitungan;
Numerator X 100%
denominator
Numerator adalah total kejadian dalam periode waktu tertentu
denominator adalah total hari rawat pada periode waktu tertentu
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
KLINIK POLRES LAMPUNG UTARA

Obat High Alert adalah obat-obat yang secara signifikan beresiko membahayakan pasien bila
digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat. Berikut adalah daftar obat High
Alert yang ada di klinik Polres Lampung Utara, antara lain:

No Nama Sediaan
1 PROPANOLOL 10 Mg Tablet
2 METFORMIN 500 Mg Tablet
3 LIDOKAIN 2% Ampul
4 Dextrose 40% Flacon/ flas
5 EFINEFRIN Ampul
6 GLIBENCLAMID 5Mg Tablet
7 ALPRAZOLAM 0,5 Mg Tablet
8 HALOPERIDOL 5mg Tablet

Mengetahui,

Bripka Andres Wibisono


Paurkes Polres Lampung utara

Anda mungkin juga menyukai