Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN OBAT-OBATAN YANG

PERLU
KEWASPADAAN TINGGI (HIGH ALERT)

LOGO Nomor Dokumen : 167/SOP_UKP/VII/22


Nomor Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
TTD
Klinik Kemala 3 Victoria Dinavice
Hangin

1. Suatu kegiatan tata cara penanganan obat-obatan dengan perhatian khusus


baik ditinjau dari konsentrasi, kemanan, sifat obat, dan penyimpanan obat.
Pengertian 2. Obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert) adalah obat-obat yang secara
signifikan berisiko membahayakan pasien jika digunakan dengan tidak
tepat.
1. Untuk menjadi pedoman dalam pengelolaan obat-obat yang perlu
Tujuan diwaspadai (high alert medication).
2. Meningkatkan keamanan pasien
1. Berdasarkan Surat Keputusan Kepada Klinik Kemala 3 Nomor
106/SK/UKP/2022 Tentang Kebijakan pelayanan Klinis di Klinik
Kemala 3
2. SK Pimpinan Klinik Kemala 3 tentang Kebijakan Sasaran
Kebijakan Keselamatan Pasien Nomor /SK/UKP/2022 tentang Kebijakan
Sasaran Keselamatan Pasien di Klinik Kemala 3
3. Berdasarkan Surat Keputusan Kepada Klinik Kemala 3 Nomor
129/SK/UKP/2022 Tentang Pedoman Pelayanan Farmasi di Klinik
Kemala 3
1. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2014
Tentang Klinik.
2. PMK No 35 tahun 2014 tentang Standar pelayanan kefarmasian di
Referensi apotek
3. PMK No 74 tahun 2016 tentang Standar pelayanan kefarmasian di
Puskesmas
4. Permenkes RI No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Prosedur 1. Membuat daftar obat-obat yang perlu kewaspadaan khusus.
2. Memberi label yang jelas pada obat-obat yang harus diwaspadai dengan
stiker warna merah bulat dengan tulisan Double Check High Alert
berwarna hitam dan stiker
3. Penyimpanan obat-obat high alert di tempat tersebut di atas, harus
didalam tempat terpisah dari obat-obat lain
4. Di ruang perawatan tidak boleh menyimpan obat-obat high alert kecuali
obat-obat high alert yang berasal dari farmasi tetapi penyimpanannya
ditandai dengan label high alert.
5. Tempat pelayanan obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya

1/2
mirip-mirip (LASA) tidak boleh diletakkan berdekatan, diberi jarak 2
kotak obat dan obat-obat tersebut diberi stiker warna hijau bulat dengan
tulisan LASA berwarna kuning.
6. Pemberian obat yang termasuk dalam daftar obat high alert, harus
dilakukan dua kali pengecekan oleh petugas farmasi dengan petugas
farmasi lainnya (double check)
7. Di farmasi, double check dilakukan dengan mengecek apakah obat high
alert yang diberikan sesuai dengan obat high alert yang diresepkan.
Kemudian petugas pertama (pengetiketan) memberikan checklist pada 8
benar pemberian obat dan membubuhkan paraf/tanda tangan apabila
sudah sesuai, setelah itu petugas kedua (penyerahan) memberikan check
list pada 8 benar pemberian obat dan membubuhkan paraf/tanda tangan
apabila obat high alert yang akan diserahkan sudah sesuai dengan resep.
8. Apabila ada resep yang tidak jelas berisi obat high alert, petugas farmasi
atau perawat wajib mengkonfirmasi obat tersebut kepada dokter dengan
mengeja menggunakan alphabet fonetik.
Bagan alir (jika Yang dilakukan Petugas saat Penyimpanan
dibutuhkan)
Menentukan Menandai tempat Menempelkan
lokasi penyimpanan daftar obat High
penyimpanan dengan memberi Alert pada
high alert label khusus tempat
High Alert penyimpanan

Obat High Alert Pengambilan Menata obat


diberikan Label obat High Alert High Alert di
khusus High berdasarkan tempat
Alert dan permintaan unit penyimpanan
dilakukan di terkait
Ruang Farmasi

Yang dilakukan Petugas saat Penyerahan

Menerima resep Menyediakan Mengambil obat


dan melakukan obat sesuai dari rak khusus
skrining resep dengan resep penyimpanan
obat obat high alert

Menyerahkan
obat kepada Perhatikan Melakukan
pasien disertai apabila obat pengecekan
pemberian diminta untuk ganda (double
informasi yang pengenceran check) minimal 2
lengkap dan pada obat org petugas
jelas konsentrat terlibat

2/2
Dokumen Terkait -
1. Ruang Farmasi
Unit Terkait 2. Ruang Gudang Farmasi
3. UGD

Rekaman Historis Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

3/2

Anda mungkin juga menyukai