Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH JAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANGA
Jln: Meulaboh – Banda Aceh Km. 175 Desa Keude Panga

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS PANGA
NOMOR: TAHUN 2017
TENTANG

PENANGANAN OBAT RUSAK / KADALUARSA

KEPALA UPTD PUSKESMAS PANGA

Menimbang : a. bahwa Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien;
b. bahwa untuk memberikan perlindungan kepada pasien dari penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatannya, maka dilakukan penanganan terhadap obat
yang sudah rusak atau kadaluarsa sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. bahwa sehubungan dengan butir (a) dan (b) tersebut diatas maka perlu menetapkan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Panga. tentang penanganan obat rusak/
kadaluarsa.

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044);
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1121/MENKES/SK/XII/2008 tentang
Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayan
Kesehatan Dasar;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128 /Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PENANGANAN OBAT RUSAK/ KADALUARSA

Kesatu : Tentang penanganan obat rusak/ kdaluarsa di UPTD Puskesmas Panga, sebagaimana
rincian pada lampiran keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Panga
Pada Tanggal : 04 Januari 2017
Kepala UPTD Puskesmas Panga

Tuti Suriyani,

LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA


UPTD PUSKESMAS PANGA
NOMOR :
TANGGAL :

PENANGANAN OBAT RUSAK/ KADALUARSA

A. PENDAHULUAN
Expired Date adalah waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu. Untuk masa
kadaluarsa ini berhubungan dengan stabilitas obat dan masa simpan obat diperbolehkannya obat tersebut
dikonsumsi karena diharapkan mesih memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Umumnya masa kadaluarsa
obat ditulis 2-3 tahun sejak obat dikemas.
Obat yang sudah melewati masa kadaluarsa dapat membahayakan karena berkurangnya stabilitas obat
tersebut dan dapat mengakibatkan efek toksin (racun). Hal ini dikarenakan kerja obat sudah tidak optimal
dan kecepatan reaksiya telah menurun, sehingga obat yang masuk kedalamtubuh hanya akan mengendap
dan menjadi racun.
Sebernanya obat yang belum kadaluarsa juga dapat menyebabkan efek buruk yang sama, hal ini
disebabkan karena penyimpanannya yang salah yang menyebabkan zat didalam obat tersebut rusak. Tanda-
tanda kerusakan zat tersebutbiasanya disertai dengan perubahan bentuk, warna, bau, rasa atau konsisten.
Maka dari itu harus diperhatikan juga cara penyimpanan obat yang baik.
Untuk memberikan perlindungan kepada pasien dari penggunaan sedian farmasi dan alat kesehatan yang
tidak tepat serta yang tidak memenuhu persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatannya, maka dilakukan
penanganan terhadap obat yang sudah rusak atau kadaluarsa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. TEMA
Penangana obat rusak/ kadaluarsa

C. TUJUAN
1. Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat
kesehatanyang tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatannya.
2. Menungkatkan mutu pelayanan kesehatan

D. SASARAN
1. Puskesmas
2. Polindes/ Poskesdes
3. Klinik Pasar
4. Posyandu
5. Pengobatan Lansia

E. BENTUK KEGIATAN
Penangana obat rusak/ kadaluarsa adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus
2. Memisahkan obat rusak/ kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari penyimpanan obat lainnya.
3. Membuat catatan nama, no. batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang rusak dan/ kadaluarsa
4. Melaporkan dan mengirim obat tersebut ke instalasi farmasi kabupaten/ kota.
5. Mendokumentasikan pencatatan tersebut.
F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan obat rusak/ kadaluarsa
di UPTD Puskesmas Panga.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Panga.

Tuti Suriyani,

Anda mungkin juga menyukai