DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARYA MUKTI
Jalan Poros Batumarta XII Desa Karya Mukti Kec. Sinar Peninjauan Kabupaten OKU
Hp : 081273419559 Kode Pos 32191 Email : uptdpuskesmaskaryamukti@gmail.com
TENTANG
PELAYANAN FARMASI
MEMUTUSKAN :
Suharno, SKM
NIP. 198305182006041002
SASARAN:
1) Puskesmas
2) Poned
3) Pustu
4) Poskesdes
5) Pemegang Program Puskesmas
6) Laboratorium
7) Pusling/SAD
BENTUK KEGIATAN :
1) Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi, dan praktisi lainnya yang memiliki izin dari pengelola obat di UPTD
Puskesmas Karya Mukti untuk menyediakan atau membuatkan obat dan
menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi
profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep
merupakan refleksi dari proses pengobatan.
Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional. Kriteria resep yang tepat,
aman dan rasional yaitu:
Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya
Tepat indikasi penyakit
Tepat pemilihan obat
Tepat dosis
Tepat cara pemberian obat
Tepat pasien
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah
digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami
perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak
akan terjadi sal ah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk
pasien di Puskesmas Karya Mukti harus tercantum:
Tanggal penulisan resep
Nama pasien
Umur pasien
Alamat pasien
Diagnosis penyakit
Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat
Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral
Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom
tindakan/ pelayanan/ pemeriksaan lab/ konsultasi.
Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep
Untuk pasien JKN, maka harus ada nomor JKN yang ditulis jelas.
2) Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan
memperhatikan:
Nama obat
Jenis dan bentuk sediaan obat
Nama dan umur pasien
Dosis
Cara pemakaian dan aturan pemberian
Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
Konsultasi alternative obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia
Untuk obat tablet atau kapsul dalam kemasan kaleng/ botol maka
menggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari
tempatnya
Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
3) Penyerahan Obat
Uraian Jabatan:
Nama Jabatan: Penanggung Jawab Pelayanan Kefarmasian (Pelaksana Pelayanan
Kefarmasian)
Tugas
Mengkoordinir kegiatan pelayanan kefarmasian
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan
Fungsi
Membantu kepala puskesmas dalam rangka mengkoordinir kegiatan pelayanan
kefarmasian
Wewenang
Melaksanakan pembinaan dan penilaian terhadap petugas pelayanan kefarmasian
Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya, pelaksana pelayanan kefarmasian berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan kefarmasian
9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarganya
antara lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter
pemeriksa pasien
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai kontra
indikasi dengan kondisi fisik pasien
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan
dengan obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di
Puskesmas Karya Mukti bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga
tidak menimbulkan efek ganda dengan obat yang dipergunakan dalam
pengobatan pelanggan.
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan
interaksi obat dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien.
13. Efek samping obat adalah suatu reaksi obat yang tidak diharapkan dan berbahaya
yang diakibatkan oleh suatu pengobatan. Efek samping obat seperti halnya efek
obat yang diharapkan, merupakan suatu kinerja dari dosis atau kadar obat pada
organ sasaran.
Pengelolaan efek samping obat adalah suatu proses kegiatan pencatatan,
pemantauan dan pelaporan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau yang
tidak di harapkan yang terjadi pada dosis normal.
Untuk melaksanakan pencatatan, pemantauan dan pelaporan efek samping obat
maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Petugas farmasi menerima keluhan Efek Samping Obat (ESO) dari pasien
b. Petugas farmasi mencacat identitas pasien dengan melihat rekam medis terakhir
kunjungan
c. Petugas farmasi menyampaikan hal tersebut kepada dokter/dokter gigi penulis
resep
d. Petugas farmasi menanyakan kepada dokter/dokter gigi penulis resep, tindakan
yang harus dilakukan apabila obat sudah diminum pasien sebelum obat
pengganti yang sesuai resep diberikan
e. Petugas farmasi menuliskan nama obat yang menimbulkan efek samping dan
KTD kedalam rekam medis
f. Petugas farmasi menyiapkan obat pengganti dan menjelaskan kepada
pasien/keluarganya
g. Petugas farmasi memberikan penjelasan dan memantau tentang obat pengganti
apabila terjadi efek samping dan KTD kembali
h. Petugas farmasi menuliskan kejadian yang terjadi pada formulir laporan insiden
yang ditujukan kepada tim keselamatan pasien puskesmas dan menuliskan juga
pada buku efek samping obat dan KTD.
i. Petugas Farmasi menyampaikan hasil laporan Efek samping dan KTD kepada
Tim Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Karya Mukti.
Ditetapkan di : Karya Mukti
Pada tanggal : 19 Januari 2022
Suharno, SKM
NIP. 198305182006041002