Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARYA MUKTI
Jalan Poros Batumarta XII Desa Karya Mukti Kec. Sinar Peninjauan Kabupaten OKU
Hp : 081273419559 Kode Pos 32191 Email : uptdpuskesmaskaryamukti@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KARYA MUKTI


NOMOR : 445/SK /XVI/1011572/2022

TENTANG
PELAYANAN FARMASI

KEPALA UPTD PUSKESMAS KARYA MUKTI,

Menimbang : a. bahwa pelayanan farmasi merupakan langkah awal


pengelolaan di Puskesmas untuk melayani keperluan
pelanggan dalam penanganan kesehatannya sehingga
perlu diberikan kewenangan kepada petugas yang berhak
untuk menyediakan obat dengan mengetahui persyaratan
penyimpanan obat sehingga tidak terjadi pemberian obat yang
kadaluarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
yang berorientasi kepada pasien maka pelayanan selama
hari kerja harus diatur tentang peresepan, pemesanan dan
pengelolaan obat yang meliputi persyaratan petugas yang
berhak memberi resep dan meresepkan obat narkotik dan
psikotropik, Pelayanan obat 24 jam,Penyediaan obat
Emergenci diunit kerja, pencatatan dan pelaporan ESO dan
KTD, penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa serta
ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri
oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b perlu ditetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Pelayanan Farmasi di UPTD Puskesmas
Karya Mukti.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, Tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KARYA MUKTI


NOMOR :445/SK /XVI/1011572/2022 TENTANG PELAYANAN
FARMASI

KESATU : Pelayanan Farmasi di UPTD Puskesmas Karya Mukti meliputi :


1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
2. Pelayanan farmasi selama hari kerja
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
5. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan
obat jika petugas yang memenuhi syarat tidak ada
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep
7. Ketentuan tentang petugas yang berhak meresepkan obat-obat
psikotropika dan narkotika
8. Ketentuan tentang rekonsiliasi obat
9. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
10. Persyaratan penyimpanan obat
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kedaluarsa
12. Penanganan dan pelaporan obat kedaluarsa
13. Pencatatan dan pemantauan efek samping obat dan kejadian
tidak diinginkan
KEDUA : Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi diatas sebagaimana
terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karya Mukti


Pada tanggal : 19 Januari 2022

Kepala UPTD Puskesmas Karya Mukti,

Suharno, SKM
NIP. 198305182006041002

LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA


UPTD PUSKESMAS KARYA
MUKTI
NOMOR : 445/SK /XVI/1011572/2022
TENTANG : PELAYANAN FARMASI

PELAYANAN FARMASI DI UPTD PUSKESMAS KARYA MUKTI

1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan Puskesmas Karya


Mukti harus mengikuti Standard Prosedur Operasional Penyediaan Obat yang
menjamin ketersediaan obat untuk Puskesmas Karya Mukti
2. Puskesmas Karya Mukti memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada
pasien yang datang di Puskesmas Karya Mukti.
3. Puskesmas Karya Mukti memberikan pelayanan obat selama 24 jam kepada
pasien Gawat Darurat di Unit Pelayanan IGD Puskesmas Karya Mukti.
4. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
a. Peresepan
TUJUAN :
1) Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional.
2) Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian
3) Mewujudkan sistem informasi manajemen
4) Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

SASARAN:
1) Puskesmas
2) Poned
3) Pustu
4) Poskesdes
5) Pemegang Program Puskesmas
6) Laboratorium
7) Pusling/SAD

BENTUK KEGIATAN :
1) Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi, dan praktisi lainnya yang memiliki izin dari pengelola obat di UPTD
Puskesmas Karya Mukti untuk menyediakan atau membuatkan obat dan
menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi
profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep
merupakan refleksi dari proses pengobatan.
Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional. Kriteria resep yang tepat,
aman dan rasional yaitu:
 Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya
 Tepat indikasi penyakit
 Tepat pemilihan obat
 Tepat dosis
 Tepat cara pemberian obat
 Tepat pasien
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah
digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami
perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak
akan terjadi sal ah tafsir.

Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk
pasien di Puskesmas Karya Mukti harus tercantum:
 Tanggal penulisan resep
 Nama pasien
 Umur pasien
 Alamat pasien
 Diagnosis penyakit
 Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat
 Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral
 Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom
tindakan/ pelayanan/ pemeriksaan lab/ konsultasi.
 Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep
 Untuk pasien JKN, maka harus ada nomor JKN yang ditulis jelas.

2) Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan
memperhatikan:
 Nama obat
 Jenis dan bentuk sediaan obat
 Nama dan umur pasien
 Dosis
 Cara pemakaian dan aturan pemberian
 Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
 Konsultasi alternative obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia
 Untuk obat tablet atau kapsul dalam kemasan kaleng/ botol maka
menggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari
tempatnya
 Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat

3) Penyerahan Obat

 Petugas memanggil nomor antrian resep


 Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
 Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
 Pemberian informasi tentang nama obat, dosis obat, cara pemakaian,
aturan pakai dan efek samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.
b. Pemesanan Obat
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Karya Mukti berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Obat yang diperkenankan untuk
disediakan di Puskesmas Karya Mukti adalah obat – obat yang tercantum dalam
Formularium obat yang dibuat oleh Puskesmas.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Karya Mukti
diajukan oleh Kepala Puskesmas Karya Mukti kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan
permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik
menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di
Puskesmas Karya Mukti sesuai dengan penggunaan obat dibulan sebelumnya dan
pola penyakit yang ada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan wilayah
Kecamatan Sinar Peninjauan.
c. Pengelolaan Obat
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal
untukmenjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat
waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan
kesehatan.Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:

1) Perencanaan dan permintaan


2) Penerimaan
3) Penyimpanan dan distribusi
4) Pencatatan dan pelaporan serta evaluasi pengelolaan obat

5. Petugas yang berhak menyediakan obat adalah 1 Asisten Apoteker sebagai


koordinator kefarmasian dan 1 Asisten Apoteker sebagai pelaksana, yaitu:

NO NAMA NIP JABATAN

Supriyatiningsih, S.Far - Asisten Apoteker


1.

2. Suci Winarti, Amd.Farm 19951210 201902 2 003 Asisten Apoteker

Uraian Jabatan:
Nama Jabatan: Penanggung Jawab Pelayanan Kefarmasian (Pelaksana Pelayanan
Kefarmasian)

Tugas
 Mengkoordinir kegiatan pelayanan kefarmasian
 Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan

Fungsi
Membantu kepala puskesmas dalam rangka mengkoordinir kegiatan pelayanan
kefarmasian

Wewenang
Melaksanakan pembinaan dan penilaian terhadap petugas pelayanan kefarmasian

Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya, pelaksana pelayanan kefarmasian berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan kefarmasian

Persyaratan Menduduki Jabatan


 Apoteker
 Pendidikan minimal DIII Farmasi

6. Petugas yang berhak memberikan resep


Semua kegiatan pengobatan dan penulisan resep di UPTD Puskesmas Karya
Mukti dilaksanakan oleh dokter/dokter gigi sesuai kompetensinya dengan
persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi.
b. Memiliki Surat Ijin Praktik Dokter/Dokter gigi di UPTD Puskesmas Karya Mukti.
Apabila dokter/dokter gigi tidak dapat menjalankan tugasnya di bidang
pengobatan karena sesuatu hal (misal: menghadiri rapat), maka tugas pengobatan
dan pemberian resep didelegasikan kepada petugas pelayanan kesehatan yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang farmasi, yaitu perawat/perawat
gigi/bidan yang bertugas pada hari itu.
Petugas yang berhak memberikan resep di kamar obat adalah petugas yang
memiliki kompetensi di bidang farmasi, yaitu:
a. Apoteker
b. Asisten Apoteker, apabila tenaga Apoteker tidak ada.

7. Petugas Yang Berhak Memberikan Resep Psikotropika Dan Narkotika Di UPTD


Puskesmas Karya Mukti
Semua kegiatan pengobatan dan penulisan resep mengenai Psikotropika dan
Narkotika di UPTD Puskesmas Karya Mukti hanya dilaksanakan oleh dokter/dokter
gigi sesuai kompetensinya dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi.
b. Memiliki Surat Ijin Praktik Dokter/Dokter gigi di UPTD Puskesmas Karya Mukti.

Apabila dokter/dokter gigi tidak dapat menjalankan tugasnya di bidang


pengobatan karena sesuatu hal (misal: menghadiri rapat), maka tugas pengobatan
dan pemberian resep didelegasikan kepada petugas pelayanan kesehatan yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang farmasi, yaitu perawat/perawat
gigi/bidan yang bertugas pada hari itu.
Petugas yang berhak memberikan obat narkotika dan psikotropika di ruang
farmasi adalah petugas yang memiliki kompetensi di bidang farmasi, yaitu:
a. Apoteker
b. Asisten Apoteker, apabila Apoteker sedang tidak ada

Pemberian obat narkotika dan psikotropika, diatur sebagai berikut:


a. Resep merupakan resep asli dan ditandatangani langsung oleh dokter atau
dokter gigi
b. Jika tidak ditandatangani resep bias ditolak atau konfirmasi ke dokter yang
menulis resep
c. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara
penggunaannya
d. Resep obat narkotika dan psikotropika diberi garis merah untuk obat narkotika
dan warna biru untuk obat psikotropika dibawah nama resep obat

8. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat.

9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarganya
antara lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter
pemeriksa pasien
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai kontra
indikasi dengan kondisi fisik pasien
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan
dengan obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di
Puskesmas Karya Mukti bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga
tidak menimbulkan efek ganda dengan obat yang dipergunakan dalam
pengobatan pelanggan.
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan
interaksi obat dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien.

10. Persyaratan Penyimpanan Obat:


a. Petugas obat menerima obat dari Gudang Farmasi Kabupaten Ogan Komering
Ulu dengan memeriksa keadaan obat yang diterima antara lain : kesesuaian
jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfa beti suntuk setiap
bentuk sediaan
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO dan FEFO
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sedian padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin,dan suppositoria dalam lemari pendingin dan
melakukan control suhu setiap hari
g. Petugas obat mencatat semua obat ke dalam Buku Penerimaan Puskesmas dan
Buku Pengeluaran obat
h. Petugas Obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan dalam
kartu stok obat sebagai kartu kendali persediaan
i. Petugas obat membuat laporan persediaan obat melalui LPLPO setiap bulannya
11. Untuk menjaga agar tidak terjadi pemberian obat kedaluwarsa maka perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menerima obat dari unit Gudang Farmasi Kabupaten Ogan Komering
Ulu
b. Petugas merotasi obat dengan memperhatikan sistem FIFO (First In Fisrt Out =
pertama masuk pertama keluar) dan FEFO (First Expired First Out = pertama
kedaluwarsa pertama keluar)
c. Mengisi kartu stok di gudang obat setiap penambahan obat dengan menuliskan
asal penambahan obat, tanggal kedaluwarsa dan jumlah obat yang diterima,
serta mengisi kartu stok di gudang obat setiap pengambilan obat dengan
meuliskan menuliskan jumlah yang diambil dan unit yang membutuhkan
d. Menyediakan tempat khusus untuk obat yang rusak atau kedaluwarsa

12. Dalam menangani obat rusak/kedaluwarsa, maka langkah-langkah yang harus


dilakukan adalah :
a. Petugas farmasi memisahkan obat rusak atau kedaluwarsa dan disimpan pada
tempat terpisah dari penyimpanan obatl ainnya
b. Obat yang rusak/kedaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada kartu stok
oleh petugas farmasi
c. Petugas farmasi melaporkan obat rusak/kedaluwarsa kepada Kepala Puskesmas
dan membuat laporannya
d. Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat
rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU.

13. Efek samping obat adalah suatu reaksi obat yang tidak diharapkan dan berbahaya
yang diakibatkan oleh suatu pengobatan. Efek samping obat seperti halnya efek
obat yang diharapkan, merupakan suatu kinerja dari dosis atau kadar obat pada
organ sasaran.
Pengelolaan efek samping obat adalah suatu proses kegiatan pencatatan,
pemantauan dan pelaporan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau yang
tidak di harapkan yang terjadi pada dosis normal.
Untuk melaksanakan pencatatan, pemantauan dan pelaporan efek samping obat
maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Petugas farmasi menerima keluhan Efek Samping Obat (ESO) dari pasien
b. Petugas farmasi mencacat identitas pasien dengan melihat rekam medis terakhir
kunjungan
c. Petugas farmasi menyampaikan hal tersebut kepada dokter/dokter gigi penulis
resep
d. Petugas farmasi menanyakan kepada dokter/dokter gigi penulis resep, tindakan
yang harus dilakukan apabila obat sudah diminum pasien sebelum obat
pengganti yang sesuai resep diberikan
e. Petugas farmasi menuliskan nama obat yang menimbulkan efek samping dan
KTD kedalam rekam medis
f. Petugas farmasi menyiapkan obat pengganti dan menjelaskan kepada
pasien/keluarganya
g. Petugas farmasi memberikan penjelasan dan memantau tentang obat pengganti
apabila terjadi efek samping dan KTD kembali
h. Petugas farmasi menuliskan kejadian yang terjadi pada formulir laporan insiden
yang ditujukan kepada tim keselamatan pasien puskesmas dan menuliskan juga
pada buku efek samping obat dan KTD.
i. Petugas Farmasi menyampaikan hasil laporan Efek samping dan KTD kepada
Tim Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Karya Mukti.
Ditetapkan di : Karya Mukti
Pada tanggal : 19 Januari 2022

Kepala UPTD Puskesmas Karya Mukti,

Suharno, SKM
NIP. 198305182006041002

Anda mungkin juga menyukai