20 Juni 2023 Direktur Klinik Utama Rawat Inap STANDAR PDHI PROSEDUR OPERASIONAL dr. Afifah Cholid. NIP. MD090190007
Pengertian Suatu proses membandingkan resep/instruksi pengobatan dengan
obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan obat (medication error) seperti obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat. Tujuan 1. Memastikan informasi yang akurat tentang Obat yang digunakan pasien. 2. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasi- nya instruksi dokter; dan 3. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi dokter. Kebijakan Mengacu pada peraturan Direktur Klinik Utama PDHI tentang pelayanan Klinik Utama PDHI. Referensi 1. PMK nomor 34 tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik. 2. PMK nomor HK.01.07/MENKES/1983/2022 tentang Standar Akreditasi Klinik. Prosedur 1. Kumpulkan data dengan cara menanyakan kepada pasien tentang obat yang sedang digunakan pasien, serta obat yang akan digunakan/diresepkan kepada pasien, meliputi nama obat, dosis, frekuensi, rute, obat mulai diberikan, diganti, dilanjutkan dan dihentikan, riwayat alergi pasien serta efek samping obat yang pernah terjadi. 2. Khusus untuk data alergi dan efek samping obat, catat tanggal kejadian, obat yang menyebabkan terjadinya reaksi alergi dan efek samping, efek yang terjadi, dan tingkat keparahan. 3. Bandingkan antara obat yang pernah, sedang, dan akan digunakan. 4. Apabila ditemukan ketidakcocokan antara data- data tersebut, maka petugas harus segera melakukan konfirmasi kepada dokter penanggungjawab pasien sesegera mungkin. 5. Melakukan komunikasi dengan pasien dan/atau keluarga pasien atau perawat mengenai perubahan terapi yang terjadi. Apoteker bertanggung jawab terhadap informasi obat yang diberikan. Unit terkait 1. Farmasi