Anda di halaman 1dari 68

MU 3 : PENYIMPANAN

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PENYIMPANAN
Standar PKPO.3
Rumah sakit menetapkan tata laksana pengaturan
penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai yang baik, benar dan aman

Maksud dan Tujuan PKPO.3

Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis


habis pakai disimpan di tempat yang sesuai, dapat di
gudang logistik, di instalasi farmasi, atau di satelit atau
depo farmasi serta diharuskan memiliki pengawasan
di semua lokasi penyimpanan.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit56


ELEMEN PENILAIAN PKPO.3.
1. Ada regulasi tentang pengaturan penyimpanan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai yang baik, benar dan aman.
(R)
2. Ada bukti obat dan zat kimia yang digunakan untuk mempersiapkan
obat diberi label yang terdiri dari isi / nama obat, tanggal kadaluarsa
dan peringatan khusus. (lihat juga MFK.5 EP 6) (O,W)
3. Ada bukti implementasi proses penyimpanan obat yang tepat agar
kondisi obat tetap stabil, termasuk obat yang disimpan diluar
instalasi farmasi. (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan dilakukan supervisi secara teratur oleh
apoteker untuk memastikan penyimpanan obat dilakukan dengan
baik. (D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan obat dilindungi dari kehilangan
pencurian di dan
semua tempat penyimpanan dan pelayanan. (D,W)
58

CONTOH KEBIJAKAN UMUM PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI

Kebijakan Penyimpanan Obat RS XYZ:


• Disesuaikan dengan bentuk Sediaan dan jenisnya, suhu penyimpanan
dan stabilitasnya,sifat bahan, danketahanan terhadap Cahaya (lihat
petunjuk penyimpanan masing-masing obat
• Obat disusun alphabetis
• Sistem FIFO (First in first out} atau FEFO( first expired first out)
• Obat-obatan dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan
obat diberi label: isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan
• Elektrolit pekat konsentrat dilarang disimpan di unit pelayanan
• Unit tertentu yang dapat menyimpan elektrolit konsentrat harus
dilengkapi dengan SPO Khusus untuk mencegah penatalaksanaan yang
kurang hati-hati
• Obat high alert diberi stiker HIGH ALERT, obat NORUM/LASA diberi
stiker NORUM/LASA
• Obat yang dibawa pasien dari rumah harus dicatat dalam formulir
rekonsiliasi obat dan disimpan di ……………
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI DI INSTALASI FARMASI

Verifikasi Penyimpanan : Klasifikasi Penyimpanan:


1. Penyimpanan Berdasar
1. Double check kondisi dan stabilitas
2. Terdapat label obat 2. Narkotika &
3. Verifikasi cek BENAR psikotropika
3. Hihg Alert Medication
4. Gas medis
5. Nutrisi parentral
6. Eemergency
Tempat Penyimpanan : 7. Investigasi
1. GUDang PUSAT 8. Sampel Penelitian
9. Recall
2. Depo Farmasi

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI DI IRNA

Verifikasi Penyimpanan :
1. Double check
2. Terdapat label obat Verifikasi cek 7 Klasifikasi Penyimpanan:
(tujuh) BENAR Obat Unit Dose
3. Penyimpanan Berdasar kondisi dan Dispensing (UDD)
stabilitas
Pasien:
1. Cairan Nutrisi
Tempat Penyimpanan : 2. Obat Oral
1.Lemari/rak penyimpanan 3. Obat injeksi
obat pasien 4. Alkes Habis Pakai
2.Troli penyimpan obat
3.Terdapat label : Identitas pasien

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
LABEL OBAT
1. Label harus jelas :
 Nama pasien
 Nomer Barcode/RM
 Tanggal Lahir/Usia
 Nama Obat
 No. Bach obat
 Pelarut obat
 Konsentrasi obat
 Dosis sediaan obat
 Tgl ED setelan pelarutan
2. Kirim obat ke ruang perawatan
dengan troley tertutup.
LABEL OBAT
MONITORING SUHU DAN
KELEMBABAB
PENYIMPANAN SESUAI SUHU DAN STABILITASNYA
PENYIMPANAN SESUAI SUHU DAN STABILITASNYA
FORMULIR SUPERVISI
KEFARMASIAN
Standar PKPO 3.1
Rumah sakit mengatur tata kelola bahan berbahaya,
obat narkotika dan psikotropika yang baik, benar dan
aman sesuai peraturan perundang-undangan.

Maksud dan Tujuan PKPO.3.1

Beberapa macam obat seperti obat radioaktif, obat yang


di bawa pasien sebelum rawat inap mungkin memiliki
risiko keamanan.
Obat program pemerintah atau obat darurat
dimungkinkan ada kesempatan penyalahgunaan, atau
karena ada kandungan khusus (misalnya nutrisi),
memerlukan ketentuan khusus untuk menyimpan dan
mengawasi penggunaannya. Rumah sakit menetapkan
prosedur yang mengatur tentang penerimaan,
identifikasi, tempat penyimpanan dan distribusi macam
obat obat ini (lihat juga, MFK.4.1)
Elemen Penilaian PKPO.3.1
1. Ada regulasi tentang pengaturan tata kelola bahan berbahaya,
obat narkotika dan psikotropika yang baik, benar dan aman
sesuai peraturan perundang-undangan (R)
2. Ada bukti penyimpanan bahan berbahaya yang baik, benar
dan aman sesuai regulasi (O,W)
3. Ada bukti penyimpanan obat narkotika dan psikotropika
yang
baik, benar dan aman sesuai regulasi. (O,W)
4. Ada bukti pelaporan obat narkotika dan psikotropika
secara akurat sesuai peraturan dan perundang-
undangan. (D,W)
TATA LAKSANA B3:
1. inventarisasi bahan & limbah berbahaya  bahan kimia, bahan
kemoterapi, bahan dan limbah radioaktif, gas dan uap
berbahaya serta limbah medis dan infeksius lain sesuai
ketentuan.
2. penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya;
3. pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure)
dan
insiden lainnya;
4. pembuangan limbah berbahaya yang benar;
5. peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada
saat penggunaan, ada tumpahan (spill) atau paparan
(exposure);
6. pendokumentasian, meliputi setiap izin dan perizinan/lisensi
atau ketentuan persyaratan lainnya;  MSDS (material safety
data sheet)
PINTU AKSES AREA
B3
SISTEM APAR AREA B3
SISTEM PENGAMAN INSIDEN OLEH B3
TEMPAT PENYIMPANAN B3
TEMPAT PENYIMPANAN B3
PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
DEPO
PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN
PSIKOTROPIKA GUDANG FARMASI
LAPORAN SIPNAP NARKOTIKA
LAPORAN SIPNAP PSIKOTROPIKA
Standar PKPO 3.2
Rumah sakit mengatur tata kelola penyimpanan eletrolit konsentrat
yang baik, benar dan aman sesuai peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PKPO.3.2
Jika ada pasien emerjensi, akses cepat ke tempat obat
diperlukan menjadi sangat penting dan obatyangharus siap pakai bila
sewaktu-waktu diperlukan. Setiap rumah sakit harus membuat
rencana lokasi penyimpanan obat emerjensi, contoh troli obat
emerjensi yang tersedia di berbagai unit pelayanan, obat untuk
mengatasi syok anafilatik di tempat penyuntikan dan obat untuk
pemulihan anestesi ada di kamar operasi. Obat emerjensi dapat
disimpan di lemari emerjensi, troli, tas/ransel, kotak dan lainnya
sesuai kebutuhan di tempat tersebut. Rumah sakit diminta
menetapkan prosedur untuk memastikan ada kemudahan untuk
mencapai dengan cepat tempat penyimpanan obat emerjensi jika
dibutuhkan, termasuk obat selalu harus segera diganti kalau
digunakan, bila rusak atau kadaluarsa, selain itu keamanan obat
emergensi harus diperhatikan. ( Lihat juga, MFK.4.1).
Elemen Penilaian PKPO.3.2
1. Ada regulasi rumah sakit tentang proses larangan menyimpan
elektrolit konsentrat di daerah rawat inap kecuali bila
dibutuhkan secara klinik, dan apabila terpaksa disimpan di
area rawat inap harus diatur tentang keamanannya untuk
menghindari kesalahan (lihat juga, SKP.3.1). (R)
2. Ada bukti penyimpanan elektrolit konsentrat yang baik,
benar
dan aman sesuai regulasi (O,W)
3. Elektrolit konsentrat diberi label obat yang harus diwaspadai
(high alert) sesuai regulasi. (O,W)
Penyimpanan High Alert Medication

OBAT HIGH ALERT :


Obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi ,
terdaftar dalam kategori obat berisiko tinggi,
dapat menyebabkan cedera serius pada pasien
jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya.

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PENANDAAN DAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT

Penandaan
1. Penandaan obat High Alert dilakukan dengan stiker warna merah “high alert
double check” pada obat.
2. Obat kategori look alike and sound alike (LASA) diberikan penanda dengan stiker
warna kuning “LASA” pada tempat penyimpanan obat. Apabila obat dikemas
dalam paket untuk kebutuhan pasien, maka diberikan tanda LASA pada kemasan
primer obat.
3. Obat kemoterapi diberikan penanda stiker penanda obat Kemoterapi warna
Ungu.
Penyimpanan:
4. Obat elektrolit konsentrasi tinggi (electrolit high Concentrate) hanya boleh di
simpan di Instalasi Farmasi (Gudang & Depo Farmasi) dan disimpan dalam
jumlah terbatas di:
a. IBS
b. IRI (ICU,ICCU,NICU,PICU)
5. Obat LASA ditempatkan secara terpisah antara satu sama lain, untuk menghindari
kesalahan pengambilan dan penggunaan obat.
6. Obat kemoterapi hanya boleh disimpan di Instalasi Farmasi (Gudang Farmasi dan
depo farmasi)

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT KEPADA PASIEN

1. Obat kemoterapi hanya disiapkan (rekonstitusi/pencampuran) dilakukan di Instalasi


Farmasi (ruang produksi) dengan metode Aseptik Handling Cytotoxic.
2. KCL 7,46% injeksi (Konsentrasi sediaan yang ada adalah 1 mEq=1 mL) harus
diencerkan sebelum digunakan dengan perbandingan 1 mL KCL : 10 mL pelarut
(WFI/NaCl 0,9%). Konsentrasi dalam larutan maksimum adalah 10 mEq/100 mL.
Pemberian KCL Injeksi melalui perifer diberikan secara perlahan-lahan dengan
kecepatan infuse 10 mEq/Jam (atau 10 mEq KCL dalam 100 mL pelarut/jam).
Pemberian obat KCL melalui central line (vena sentral), konsentrasi maksimum adalah
20 mEq/100 mL, kecepatan infus maksimum 20 mEq/Jam (atau 20 mEq KCL dalam
100 mL pelarut/jam).
3. KCL telah tersedia premix – solution dengan bentuk:
a. KCL 10 mEq dalam NaCl 0,9% 100 mL ~ stabilitas < 6 hari
b. KCL 50 mEq dalam NaCl 0,9% 500 mL ~ stabilitas < 6 hari
4. NaCl 3% Injeksi Intravena diberikan melalui Vena Sentral dengan kecepatan infus tidak
lebih dari 100 mL/Jam.

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
DAFTAR OBAT HIGH ALERT DI RSUP FATMAWATI

RSUP FATMAWATI DAFTAR OBAT


HIGH ALERT
NO OBAT KELAS TERAPI BENTUK SEDIAAN DALAM FORMULARIUM KET.
SEDIAAN RSF
SEDIAAN ELEKTROLIT PEKAT
1 Kalium Klorida (KCl) Electrolite balance Flash Otsu-KCl 7,46% vial 25 mL (Otsuka)

2 Natrium Klorida (NaCl) Electrolite balance Infus NaCl infus 3% 500 mL (Otsuka)

SEDIAAN OBAT
3 Isofluran Anestesi Umum Inhalasi Isoflurane inhalasi
4 Sevofluran Anestesi Umum Inhalasi Sevofluran inhalasi
5 Midazolam Anestesi Umum Injeksi 1. Dormicum
2. Sedacum
6 Propofol Anestesi Umum Injeksi 1. Diprivan
2. Fresofol
3. Recofol
7 Atrakurium Penghambat Injeksi 1. Atrakurium besilat ampul
neuromuskular 2. Notrixum ampul

8 Rokuronium HBr Penghambat Injeksi Roculac vial


neuromuskular
9 lidokain Anestesi lokal Injeksi Lidocain ampul
10 Bupivakain HCL Anestesi lokal Injeksi 1. Decain ampul
2. Marcain ampul
11 Levobupivakain Anestesi lokal Injeksi Cyrocain ampul
12 Ropivakain Anestesi lokal Injeksi Naropain ampul
DAFTAR OBAT HIGH ALERT DI RSUP FATMAWATI

RSUP FATMAWATI DAFTAR


OBAT HIGH ALERT
NO OBAT KELAS TERAPI BENTUK SEDIAAN DALAM KET.
SEDIAAN FORMULARIUM RSF
SEDIAAN OBAT
13 Narkotika Analgetik Narkotika Injeksi 1. Morfin Sulfat ampul
2. Petidin ampul
3. Fentanil ampul
4. Sufentanil vial
14 Heparin Na Anti koagulan Injeksi Inviclot Vial 5000 International
Unit/ml 5 ml
15 Obat Kanker Antineoplastik Injeksi 1. Bleomisin
2. Cisplatin
3. Carboplatin
4. Doksorubisin
5. Etoposid
6. Fluorouracil
7. Oxaliplatin
8. Paclitaxel
9. Siklofosfamid
10. Vincristin

Keterangan: Fokus Penanganan dan Perhatian:


Risiko menimbulkan kejadian sentinel (kematian) 1. Lakukan Double check.
Risiko menimbulkan sedasi berat dan dalam (Risiko Jatuh)
Risiko menimbulkan kelumpuhan otot berat (Risiko Jatuh) 2. Hanya disimpan di tempat tertentu
Risiko menimbulkan kelumpuhan otot ringan sampai sedang 3. Baca dengan benar instruksi penggunaan obat
(Risiko Jatuh) 4. Hanya diresepkan oleh Dokter berwenang
Risiko menimbulkan ketergantungan dan penyalahgunaan
Risiko perdarahan
Risiko paparan obat kanker
LEMARI PENYIMPANAN HIGH ALERT
MEDICATION

Obat High Alert :


1.Double check
2. Penyimpanan
dalam lemari
khusus
3. Terdapat
label : High RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
Alert Double Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
Check
PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI RAWAT INAP (IRNA)

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PENYIMPANAN OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)

Prosedur Penyimpanan:
1. LASA ( Look Alike Sound Alike ) warning
untuk ”Patient Safety”.
2. Perbekalan farmasi yang nama /
pengucapannya mirip TIDAK BOLEH
diletakkan berdekatan.
3. Walaupun terletak pada kelompok abjad
yang sama, harus diselingi dengan
minimal 2 (dua) obat non kategori LASA
diantara atau ditengahnya.

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PENYIMPANAN OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)

Prosedur Penyimpanan:
1. LASA ( Look Alike Sound Alike ) warning
untuk ”Patient Safety”.
2. Perbekalan farmasi yang bentuknya
mirip mirip TIDAK BOLEH diletakkan
berdekatan.
3. Walaupun terletak pada kelompok abjad
yang sama, harus diselingi dengan
minimal 2 (dua) obat non kategori LASA
diantara atau ditengahnya.

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PENYIMPANAN OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
103
104
105
Standar PKPO.3.3
Rumah sakit menetapkan pengaturan tentang
penyimpanan dan pengawasan penggunaan obat
tertentu.
Maksud dan Tujuan PKPO.3.3
Beberapa macam obat memerlukan ketentuan khusus untuk
menyimpan dan mengawasi penggunaannya seperti:
a) produk nutrisi
b) obat dan bahan radioaktif
c) obat yang dibawa pasien sebelum rawat inap mungkin
memiliki risiko keamanan
d) obat program atau bantuan pemerintah / pihak lain
e) obat yang digunakan untuk penelitian
Rumah sakit menetapkan prosedur yang mengatur tentang
penerimaan, identifikasi, tempat penyimpanan dan distribusi
macam obat obat ini (lihat juga, MFK.5)
ELEMEN PENILAIAN PKPO.3.3
1. Ada regulasi tentang pengaturan penyimpanan obat dengan
ketentuan khusus meliputi a) sampai dengan e) di maksud dan
tujuan. (R)
2. Ada bukti penyimpanan produk nutrisi yang baik, benar dan aman
sesuai regulasi. (lihat juga PAP.4) (O,W)
3. Ada bukti penyimpanan obat dan bahan radioaktif yang baik, benar
dan aman sesuai regulasi. (O,W)
4. Ada bukti penyimpanan obat yang dibawa pasien sebelum rawat
inap yang baik, benar dan aman sesuai regulasi. (O,W)
5. Ada bukti penyimpanan obat program atau bantuan pemerintah /
pihak lain yang baik, benar dan aman sesuai regulasi. (O,W)
6. Ada bukti penyimpanan obat yang digunakan untuk penelitian yang
baik, benar dan aman sesuai regulasi. (O,W)
PENYIMPANAN PRODUK NUTRISI
PENYIMPANAN PRODUK NUTRISI
PENGELOLAAN OBAT REKONSILIASI
( OBAT BAWAAN PASIEN)
“Pasien IRNA
Pengelolaan Obat Bawaan Pasien: HANYA
adalah proses penitipan obat milik pasien diperbolehkan
kepada Depo Farmasi, pemberian pada menggunakan
pasien sampai diserahkan kembali kepada obat yang
terdaftar dalam
pasien apabila ada sisa karena tidak
Instruksi
digunakan selama menjalani Rawat Inap. Pengobatan“

PERAWAT RUANGAN:
PETUGAS FARMASI:
1. Pengecekan Daftar obat
Disiapkan secara UDD, catat
bawaan pasien
dalam Catatan Pemberian dan
2. Pencatatan Data Obat bawaan
Pemantauan Obat Pasien
pasien
dalam Rekam Medik.
3. Konfirmasi Ke DPJP; Apakah
digunakan dalam terapi atau
TIDAK

Retur
DPJP: Pasien:
Konfirmasi 1. Konfirmasi Obat Bawaan sisa”
Penggunaan Obat 2. Menerima obat UDD

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PENGELOLAAN OBAT REKONSILIASI
( OBAT BAWAAN PASIEN)

Formulir Penitipan obat Pasien:


1. Formulir disi oleh pasien
2. Diserahkan ke depo farmasi
3. Jika obat tidak habis, dan pasien sudah
pulang maka obat dikembalikan ke
pasien.

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI


Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
STANDAR PKPO.3.4
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk memastikan obat emergensi
yang tersimpan di dalam maupun di luar unit farmasi tersedia, tersimpna
aman, dan dimonitor
Maksud dan Tujuan PKPO.3.4
Jika ada pasien emergensi, cepat ke tempat obat yang
akses
diperlukan menjadi sangat penting dan obat harus siap pakai bila
sewaktu-waktu diperlukan. Setiap sakit membuat
rumah
rencana lokasi penyimpanan obat haruscontoh troli obat
emergensi, yang tersedia di berbagai unit pelayanan, obat untuk
emergensi
mengatasi syok anafilatik di tempat penyuntikan dan obat untuk
pemulihan anestesi ada di kamar operasi. Obat emergensi dapat
disimpan di lemari emergensi, troli, tas/ransel, kotak dan lainnya
sesuai kebutuhan di tempat tersebut. Rumah sakit diminta
menetapkan prosedur untuk memastikan ada kemudahan untuk
mencapai dengan cepat tempat penyimpanan obat emergensi jika
dibutuhkan, termasuk obat selalu harus segera diganti kalau
digunakan, bila rusak atau kadaluarsa. Selain itu keamanan obat
emergensi harus diperhatikan. ( Lihat juga, MFK.4.1).
Komisi Akreditasi Rumah Sakit112
ELEMEN PENILAIAN PKPO.3.4

1. Ada regulasi tentang pengelolaan obat emergensi


yang tersedia di unit-unit layanan agar dapat
segera dipakai untuk memenuhi kebutuhan
darurat, upaya pemeliharaan dan
pengamanan serta
dari kemungkinan pencurian dan
kehilangan. (lihat juga TKRS….) (R)
2. Ada bukti persediaan obat emergensi lengkap dan
siap pakai. (D,O,W)
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi terhadap
penyimpanan obat emergensi, dan segera diganti
apabila dipakai, kadaluwarsa atau rusak. (D,O,W)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit113


OBAT EMERGENCY

Perbekalan farmasi emergency meliputi : obat –


obat yang terdaftar sebagai obat emergency dan
alat kesehatan yang tergolong emergency di RSUP
Fatmawati.
Obat emergency :
1. Ruang perawatan dalam lemari & troli
emergency
2. IGD dalam Troli
& kit (kotak)
emergency
3. Ambulan dalam
kit (kotak)
emergency
4. IBS dalam kit
(kotak)
emergency.
115

KEBUTUHAN EMERGENCY DENGAN SEKMA FLOOR STOCK


1. Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh
Instalasi Farmasi.
2. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang disimpan di ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang
sangat dibutuhkan.
3. Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang
mengelola (di atas jam kerja) maka pendistribusiannya
didelegasikan kepada penanggung jawab ruangan.
4. Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor
stock
kepada petugas farmasi dari penanggung jawab ruangan.
5. Apoteker harus menyediakan informasi, peringatan dan
kemungkinan interaksi Obat pada setiap jenis Obat yang disediakan
di floor stock.
Peraturan Menteri Keehatan R.I. nomer 58 Tahun 2014
Contoh Obat Emergency:

1. Adrenalin
2. Antihistamin
3. Kortikosteroid injeksi
4. Aminofilin, inhalasi beta2 / nebulizer
5. Infus set
6. Cairan infus
7. Oksigen
8. Tensimeter
9. Alat bedah minor
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
TAS EMERGENSI
BOX EMERGENCY

Obat emergency :
1. Ruang perawatan dalam lemari & troli
emergency
2. IGD dalam Troli & kit (kotak) emergency
3. Ambulan dalam kit (kotak) emergency
4. IBS dalam kit (kotak) emergency.
Standar PKPO.3.5
Rumah sakit memiliki sistem penarikan kembali (recall), pemusnahan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai tidak layak digunakan
karena rusak, mutu substandar atau kadaluwarsa.
Maksud dan Tujuan PKPO.3.5
Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan identifikasi dalam proses
penarikan kembali (recall) oleh Pemerintah, pabrik atau pemasok.
Rumah sakit juga harus menjamin bahwa sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis yang tidak layak pakai karena rusak, mutu substandar
atau kadaluwarsa tidak digunakan dan dimusnahkan.
Elemen Penilaian PKPO.3.5
1.Ada regulasi tentang penarikan kembali (recall) dan pemusnahan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang tidak layak pakai
karena rusak, mutu substandar atau kadaluwarsa. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan penarikan kembali (recall) sesuai regulasi yang
ditetapkan. (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan pemuKsomnsiai Aherkadnisas
ti Reu
msh
a uSak
ai1tir2e1 gulasi yang ditetapkan.
122

REGULASI :

•Kebijakan penarikan obat


•Kebijakan pengelolaan obat kadaluarsa
•Pedoman / prosedur pelayanan tentang penarikan obat,
pengelolaan obat kadaluarsa dan pemusnahan obat
Dokumen Implementasi
•Berita acara pemusnahan obat

Anda mungkin juga menyukai