Anda di halaman 1dari 23

Pengelolaan Obat yang perlu perhatian

khusus (High Alert Medications)


No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt,Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Obat obat yang sering menyebabkan terjadinya


kesalahan / kesalahan serius, obat yang beresiko tinggi

1. Pengertian menyebabkan dampak yang tidak diinginan (adverse


outcome) terhadap pasien secara signifikan jika terjadi
salah pengunaan (dosis,,interval dan pemilihannya).

a. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang perlu


diwaspadai.
2. Tujuan b. Memastikan keselamatan dan keamanan pasien
selama pasien mendapat terapi pengobatan.

Surat Keputusan Direktur tentang peningkatan keamanan


obat yang perlu diwaspadai
3. Kebijakan

PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart


4. Referensi
Pelayanan Farmasi di Klinik

1. Memilih golongan obat High Alert dari obat lain


2. Menyimpan obat golongan High alert dengan kriteria :
5. Prosedur - Terpisah dari golongan obat lain
- Lemari diberi tanda “High Alert” dengan garis merah
3.Menata obat golongan high alert pada rak yang
tersedia sesuai dengan nama yang tertera pada rak

4.Mengurutkan penataan sesuai dengan prinsip


FEFO (First Expired First Out)

Meneliti
Petugas Menerima jumlah, nama
Farmasi obat obat dan ED
Obat

6. Diagram Alir

Obat Menerima Menerima


tersimpan obat obat

1.Bentuk dan Jenis sediaan


7. Hal-hal yang perlu
2.Narkotika dan Psikotropika disimpan dalam lemari
diperhatikan
khusus

8. Unit terkait Instalasi Farmasi

9. Dokumen terkait

10. Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

06 Agustus 2023
PENANGANAN OBAT KADALUARSA

No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt,Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Penanganan obat kadaluarsa/rusak adalah kegiatan


pemusnahan obat yang sudah tidak dapat digunakan
karena khasiat dan kegunaannya sudah berkurang untuk
1. Pengertian melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat
kadaluarsa / rusak.

Menjamin mutu obat yang digunakan untuk pengobatan


2. Tujuan
pasien

Surat Keputusan Direktur tentang Penanganan Obat


3. Kebijakan
Kadaluarsa
PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart
4. Referensi
Pelayanan Farmasi di Klinik
1. Petugas farmasi mengidentifikasi obat yang sudah
rusak/kadaluarsa
2. Petugas farmasi memisahkan obat yang sudah
rusak/kadaluarsa dan didimpan pada tempat
5. Prosedur terpisah dari penyimpanan obat lainnya.
3. Petugas farmasi membuat catatan nama obat,
jumlah bentuk sediaan, dan tanggal kadaluarsa
obat yang rusak/kadaluarsa
4. Petugas farmasi membuat laporan berita acara
pemusnahan obat rusak/kadaluarsa yang ditanda
tangani Apoteker dan saksi
5. Obat rusak/kadaluarsa dimusnahkan disertai
dengan berita acara
6..Berita acara dibuat rangkap dua dan dikirim
kepada : - Ka. Dinkes Kabupaten
- Ka. Dinkes Provinsi

Petugas farmasi identifikasi obat


rusak/kadaluarsa

Petugas farmasi memisahkan obat rusak/


kadaluarsa dan di simpan pada tempat terpisah

6. Diagram Alir
Petugas farmasi membuat catatan nama, jumlah, bentuk
sediaan, dan tanggal kadaluarsa obat tersebut

Petugas farmasi membuat Berita acara

Pemusnahan

- Jumlah dan masa kadaluarsa obat


7. Hal-Hal yang perlu - Double check saat penyerahan obat
diperhatikan - Update pada system penyimpanan dan
pengendalian obat
8. Unit terkait Instalasi Farmasi

9. Dokumen terkait - Buku catatan obat kadaluarsa


- Berita acara

10. Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

06 Agustus 2023
MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)

No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt,Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Monitoring Efek Samping Obat adalah upaya, pekerjaan


dan kegiatan memonitor tiap respon terhadap obat yang
1. Pengertian merugikan atau tidak diharapkan, yang terjadi pada dosis
yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis,
diagnosis dan terapi.

Sebagai panduan untuk melakukan pencatatan,


2. Tujuan pemantauan, pelaporan Monitoring Efek Samping Obat
(MESO) dan kejadian yang tidak diharapkan (KTD).

Surat Keputusan Direktur tentang Pemantauan Terapi


Obat dan Efek Samping Obat serta pelaporannya.
3. Kebijakan

PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart


4. Referensi
Pelayanan Farmasi di Klinik

5. Prosedur 1.Petugas farmasi memeberikan form MESO kepada


semua unit pelayanan
2. Petugas farmasi menjelaskan prosedur dan tata cara
pengisian blanko MESO yang telah dibagikan.

3. Dokter dan perawat mengamati kejadian yang dinilai


atau dicurigai terkait efek samping obat kemudian dicatat
pada form MESO atau medical record.
4. Form MESO yang telah isi dilaporkan kepada
Apoteker untuk ditindaklanjuti beserta bukti sera
terima.
5. Apoteker menerima, menganalisa data laporan dan

membuat laporan MESO.


6. Laporan MESO disampaikan kepada Kepala
BPOM
RI dan instansi terkait seusia ketentuan.

Pencatatan MESO oleh


penanggung jawab Unit Form MESO diserahkan
pelayanan kepada Apoteker

6.Diagram Alir
Apoteker
Laporan diserahkan
Menganalisa dan
kepada Kepala BPOM
Menyusun laporan

7.Hal-hal yang perlu Apabila terjadi indikasi efek samping obat segera
diperhatikan dilakukan tindak lanjut

1. Dokter
8.Unit terkait 2. Perawat
3. Instalasi Farmasi

9.Dokumen terkait Formulir MESO

10.Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
06 Agustus 2023

PEMANTAUAN DAN PELAPORAM


MEDICATION ERROR
No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt,Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Kesalahan obat (Medication Error) adalah kesalahan pada

1. Pengertian penulisan resep, peracikan dan penyimpanan obat yang


harus diidentifikasi, dianalisa dan di dokumentasikan.

Meningkatkan keselamatan pasien dan meminimilasi


2. Tujuan terjadinya kesalahan – kesalahan medis serta menurunkan
potensi resiko terhadap pasien terhadap kesalahan obat.

Surat Keputusan Direktur


3. Kebijakan

PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart


4. Referensi
Pelayanan Farmasi di Klinik

1. Apoteker melakukan pemantauan secara langsung


terhadap kejadian medication error

5. Prosedur 2. Apoteker mengklarifiksi dan mengidentifikasi tigkat


kesalahan yang terjadi
3. Apoteker bekerja sama dengan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan dalam penanganan
medication error yang terjadi pada pasien.

4. Membuat laporan monitoring medication error yang


terjadi dengan mengisi form monitoring secara
lengkap dan mendokumentasikannya serta
mensosilasi pada unit terkait

Apoteker mendapat Apoteker


laporanmedication error mengklarifikasi dan
identifikasi
6.Diagram Alir

Bekerja sama dengan


Membuat laporan Dokter Penanggung
Jawab

7.Hal-hal yang perlu Kronolagi kejadian


diperhatikan

1. Instalasi Farmasi
8.Unit terkait
2. Unit Pelayanan

9.Dokumen terkait Formulir Medication Error

10.Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

06 Agustus 2023
PENYIMPANAN DAN PELAPORAN
NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt,Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Penyimpanan,penggunaan dan pelaporan obat Narkotika


dan Psikotropika adalah kegiatan untuk menyimpan,
1. Pengertian
menggunakan dan melaporkan secara khusus sesuai
peraturan yang berlaku.

1. Menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika sesuai


peraturan yang berlaku.

2. Tujuan 2. Menjamin keamanan mutu Narkotika dan Psikotropika


3. Menghindari penyalahgunaan obat Narkotika dan
Psikotropika

Surat Keputusan Direktur


3. Kebijakan

1.PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart Pelayanan


Farmasi di Klinik
 2.PERMENKES No 5 Tahun 2023 tentang Narkotika,
4. Referensi
Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
1. Siapkan lemari Narkotika dan Psikotropika sesuai
dengan syarat kefarmasian

2. Cek nama, no batch dan tanggal kadaluarsa

3. Simpan narkotika dan psikotropika didalam lemari


5. Prosedur narkotika sesuai ketentuan.

4.Simpan 2 kunci lemari oleh 2 orang yang berbeda.

5. Catat stok pada sistem

Penerimaan obat Penyimpanan pada


lemari khusus

6.Diagram Alir

Diletakan ditempat
Input pada sistem
aman dan terkunci

7.Hal-hal yang perlu Jumlah obat dan tanggal kadaluarsa


diperhatikan

8.Unit terkait Instalasi Farmasi

9.Dokumen terkait

10.Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

06 Agustus 2023
PENGKAJIAN RESEP DAN PEMBERIAN OBAT

No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt, Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Kegiatan pengkajian resep adalah Kegiatan meliputi pengkajian


1. Pengertian administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis

Menghindari dan meminimalisir kesalahan dalam pemberian


2. Tujuan obat kepada pasien.

Surat Keputusan Direktur


3. Kebijakan

PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart Pelayanan


4. Referensi Farmasi di Klinik

5. Prosedur 1.Petugas melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetika


terhadap resep yaitu bentuk sediaan ,dosis, frekuensi,
kekuatan, stabilitas, cara dan lama pemberian obat.

2. Mengkaji aspek klinis dengan cara penilaian terhadap pasien


yaitu adanya alergi,efek samping, interaksi, kesesuaian
(dosis,durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya) serta
keluhan pasien untuk Memastikan sediaan farmasi sesuai
dengan tujuan terapi pasien
4. Mengecek ketersediaan sediaan farmasi di apotek
dengan yang tertulis di resep.

5. Jika ada sediaan farmasi yang tidak tersedia di apotik,

5. Prosedur pasien dan atau dokter diberitahu termasuk alternatif


pengganti jika ada.
6. Siapkan obat sesuai resep dan beri etiket
7. Petugas menyerahkan semua obat sesuai resep
kepada
pasien

Penerimaan Resep dari


dokter melalui sistem Pengkajian Resep

6.Diagram Alir

Penyerahan obat
Siapkan obat
kepada pasien

7.Hal-hal yang perlu kelengkapan administrative (cek nama, umur dan alamat,
diperhatikan kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis

Dokter
8.Unit terkait
Instalasi Farmasi

9.Dokumen terkait

10.Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

06 Agustus 2023
PENGADAAN OBAT

No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt,Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Kegiatan mengadakan obat-obatan yang dibutuhkan untuk


1. Pengertian pelayanan Kesehatan disarana pelayanan Kesehatan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah untuk memelihara


ketersediaan stok obat

Surat Keputusan Direktur


3. Kebijakan

1.PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart Pelayanan


4. Referensi Farmasi di Klinik
2.e-FORNAS Kemkes

1. Memeriksa Sediaan Farmasi yang sudah habis atau hampir

habis pada system.


5. Prosedur 2. Menghitung jumlah pemakaian dan kebutuhan obat dalam
1 minggu
3. Sediaan farmasi yang diadakan harus telah memiliki izin
edar atau nomor registrasi
3. Pemilihan Obat untuk Klinik yang bekerja sama
dengan BPJS mengacu pada Formularium nasional
4. Membuat surat pesanan rangkap 2 yang ditanda
5. Prosedur tangani Apoteker dan diteruskan kepada PBF
(Pedagang Besar Farmasi)

Petugas farmasi Menghitung


mencatat obat yang pemakaian dan
sudah hampir habis kebutuhan 1 minggu

6.Diagram Alir

Penyerahan SP ke Apoteker membuat


PBF Surat Pesanan

7.Hal-hal yang perlu Jumlah pemakaian dan kebutuhan dalam 1 minggu


diperhatikan

8.Unit terkait Instalasi Farmasi

9.Dokumen terkait Surat Pesanan

10.Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

06 Agustus 2023
PENGELOLAAN DAN PELAYANAN FARMASI

No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt,Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Standar pelayanan kefarmasian diklinik untuk melakukan


pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien
1. Pengertian yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien.

2. Tujuan Sebagai pedoman teknis pengelolaan dan pelayanan pada


Instalasi Farmasi

Surat Keputusan Direktur


3. Kebijakan

PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart Pelayanan


4. Referensi Farmasi di Klinik

Pengeleloaan Farmasi :
1. Apoteker Melakukan pemilihan dan perencanaan obat
berdasarkan formularium lalu melakukan pemesanan
kepada PBF resmi
5. Prosedur 2 .Petugas farmasi melakukan penerimaan serta penyimpanan

obat sesuai dengan persyaratan dan mengendalikan obat


terhadap stok dan waktu expired. Apabila ada obat yang
rusak atau kadaluarsa segera dilakukan tindakan sesuai
SOP yang terkait.
Pelayanan Farmasi :
1. Petugas Farmasi menerima resep dari dokter.
2. Apoteker melakukan pengkajian resep terhadap resep
3. Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai resep
5. Prosedur 4.Apoteker melakukan Pelayanan Informasi Obat dan
Konseling terhadap pasien
5. Apabila dibutuhkan apoteker akan melakukan
pemantauan terapi obat, monitoring efek samping
serta evalusai penggunaan obat

Pengelollan
Pelayanan Framasi meliputi :
Farmasi meliputi :
1. Penerimaan Resep
1.Pemilihan 2. Pengkajian Resep
2. Perencanaan 3. Penyiapan Resep
6.Diagram Alir
3. Pemesnan 4. PIO
4. Penyimpanan 5. Konseling
5. Pemusnahan 6. Pemantauan Terapi Obat
dan 7. Monitoring Efek Samping
penarikan Obat
6. Pengendalian

1. Obat sudah memilikin nomor izin Edar


7.Hal-hal yang perlu
2. {enyimpanan Obat
diperhatikan
3. Pengkajian Resep

1. Instalasi Farmasi
8.Unit terkait
2. Unit Pelayanan terkait diklinik

9.Dokumen terkait

10.Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

06 Agustus 2023
REKONSILIASI

No. Dok :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 06 Agustus 2023

Halaman : 2 Halaman

KLINIK
PRATAMA Apt.Sri Ira Oktariani,S.Farm.
GEMPOL

Proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat


1. Pengertian yang telah didapat pasien sebelumnya.

1. Mencegah terjadi interaksi obat dan duplikasi obat yang akan


2. Tujuan menimbulkan efek terapi obat yang merugikan
2. Menjamin penggunaan obat sesuai indikasi dan dosis yang
tepat

Surat Keputusan Direktur


3. Kebijakan

PERMENKES no 34 tahun 2021 tentang Standart Pelayanan


4. Referensi Farmasi di Klinik

1. Petugas menanyakan Riwayat pengobatan sebelumnya


2. Petugas akan mengkonsultasikan obat yang dibawa pasien
atau keluarga pasien memiliki kelas terapi yang sama
dengan yang diresepkan dokter
5. Prosedur 3. Petugas akan menginformasikan obat mana yang boleh
dikonsumsi pasien dan mana yang tidak boleh dikonsumsi
pasien
.4. Petugas memeberikan informasi tentang aturan pakai
obat yang sama jika ada peningkatan dosis atau
penurunan dosis sesuai resp terbaru.
5. Lakukan pencatatn untuk administrasi

Skrining Resep
No
OK

Hubungi
6.Diagram Alir Penyiapan Obat
Dokter
OK

Penyerahan Obat

7.Hal-hal yang perlu Kebeneran informasi dari pasien


diperhatikan

1. Instalasi Farmasi
8.Unit terkait
2. Unit Pelayanan terkait diklinik

9.Dokumen terkait Resep

10.Rekam Histori

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

06 Agustus 2023

Anda mungkin juga menyukai