445/01/KA-TB PARU/TB/2022
Dokumen
No. Revisi -
Tanggal
Terbit
KERANGKA ACUAN
PENEMUAN KASUS SECARA DINI
Di Tetapkan Pimpinan
Puskesmas Teluk Bogam
KERANGKA ACUAN
PENEMUAN KASUS SECARA DINI
I. PENDAHULUAN
Tuberculosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian
besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ lain. Sumber
penularan adalah pasien TB BTA positif, pada waktu batuk atau bersin, pasien
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei),
sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Pasien TB dengan
BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB. Tingkat
TB BTA negatif dengan hasil kultur positif adalah 26% sedangkan pasien dengan
hasil kultur negatif dan foto toraks positif adalah 17%.
Sejalan dengan meningkatnya kasus TB, pada awal tahun 1990-an WHO
dan IUALTD mengembangkan strategi pengendalian TB yang dikenal sebagai
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course). Strategi DOTS
direkomdasikan oleh WHO sejak tahun 1995 sebagai strategi dalam pengendalian
TB, fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan rantai
penularan TB dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat.
Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya
pencegahan penularan TB.
Menurut Bank Dunia strategi DOTS sebagai salah satu intervensi
kesehatan yang secara ekonomis sangan efektif (Cost-effective). Denga semakin
berkembangnya tentangan dihadapi program dibyak Negara, pada tahun 2005
strategi DOTS di atas oleh Global stop TB partnership strategi DOTS tersebut
diperluas menjadu “Strategi Stop TB” yaitu :
1. Mencapai, mengoptimalkan dan mempertahankan mutu DOTS
2. Merespon masalah TB-HIV, MDR-TB dan tantangan lainnya
3. Berkontribusi dalam penguatann system kesehatan
4. Melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta
5. Memberdayakan pasien dan masyarakat
6. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian
II. LATAR BELAKANG
Strategi penemuan pasien TB dapat dilakukan secara pasif, intensif,
aktif, dan masif. Upaya penemuan pasien TB harus didukung dengan kegiatan
promosi yang aktif, sehingga semua terduga TB dapat ditemukan secara dini.
1. Penemuan pasien TB dilakukan secara pasif intensif di fasilitas kesehatan
dengan jejaring layanan TB melalui Public-Private Mix (PPM), dan kolaborasi
berupa kegiatan TB-HIV, TB-DM (Diabetes Melitus), TB-Gizi, Pendekatan
Praktis Kesehatan paru (PAL=Practical Approach to Lung health), Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS), Manajemen Terpadu Dewasa Sakit (MTDS).
2. Penemuan pasien TB secara aktif dan/atau masif berbasis keluarga dan
masyarakat, dapat dibantu oleh kader dari posyandu, pos TB desa, yokoh
masyarakat, dan tokoh agama. Kegiatan ini dapat berupa :
a. Investigasi kontak pada paling sedikit 10 – 15 orang kontak erat dengan
pasien TB.
b. Penemuan di tempat khusus : Lapas/Rutan, tempat kerja, asrama, pondok
pesantren, sekolah, panti jompo.
c. Penemun di populasi berisiko : tempat penampungan pengungsi, daerah
kumuh.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum : Untuk melakukan penemuan kasus secara dini agar tidak
terjadi kasus penularan KLB.
N Kegiatan 2022
O
Ja Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
n
1 Pelacakan Bt Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk
kasus k
kontak
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
Pencatatan dengan menggunakan notulen kegiatan dan format laporan yang telah
ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat setiap 3
Bulan sekali, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal
monitoring dan evaluasi Puskesmas Teluk Bogam.
Mengetahui,
Teluk Bogam, 21 Januari 2022
Kepala Puskesmas Teluk Bogam
Pengelola Program TB