Anda di halaman 1dari 6

No.

445/01/KA-TB PARU/TB/2022
Dokumen
No. Revisi -
Tanggal
Terbit

KERANGKA ACUAN
PENEMUAN KASUS SECARA DINI

Di Tetapkan Pimpinan
Puskesmas Teluk Bogam

dr. SRI WAHYUNI


19800731 201505 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TELUK BOGAM
Alamat : Jalan Said HusinHamzah No 180 RT. 04 Desa TelukBogam
KecamatanKumaiKabupaten Kotawaringin Barat Kode Pos 74181
HP : 08115231560 Website : http//www.puskesmas-telukbogam.com E-mail : pkmbogam2016@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PENEMUAN KASUS SECARA DINI

I. PENDAHULUAN
Tuberculosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian
besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ lain. Sumber
penularan adalah pasien TB BTA positif, pada waktu batuk atau bersin, pasien
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei),
sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Pasien TB dengan
BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB. Tingkat
TB BTA negatif dengan hasil kultur positif adalah 26% sedangkan pasien dengan
hasil kultur negatif dan foto toraks positif adalah 17%.
Sejalan dengan meningkatnya kasus TB, pada awal tahun 1990-an WHO
dan IUALTD mengembangkan strategi pengendalian TB yang dikenal sebagai
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course). Strategi DOTS
direkomdasikan oleh WHO sejak tahun 1995 sebagai strategi dalam pengendalian
TB, fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan rantai
penularan TB dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat.
Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya
pencegahan penularan TB.
Menurut Bank Dunia strategi DOTS sebagai salah satu intervensi
kesehatan yang secara ekonomis sangan efektif (Cost-effective). Denga semakin
berkembangnya tentangan dihadapi program dibyak Negara, pada tahun 2005
strategi DOTS di atas oleh Global stop TB partnership strategi DOTS tersebut
diperluas menjadu “Strategi Stop TB” yaitu :
1. Mencapai, mengoptimalkan dan mempertahankan mutu DOTS
2. Merespon masalah TB-HIV, MDR-TB dan tantangan lainnya
3. Berkontribusi dalam penguatann system kesehatan
4. Melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta
5. Memberdayakan pasien dan masyarakat
6. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian
II. LATAR BELAKANG
Strategi penemuan pasien TB dapat dilakukan secara pasif, intensif,
aktif, dan masif. Upaya penemuan pasien TB harus didukung dengan kegiatan
promosi yang aktif, sehingga semua terduga TB dapat ditemukan secara dini.
1. Penemuan pasien TB dilakukan secara pasif intensif di fasilitas kesehatan
dengan jejaring layanan TB melalui Public-Private Mix (PPM), dan kolaborasi
berupa kegiatan TB-HIV, TB-DM (Diabetes Melitus), TB-Gizi, Pendekatan
Praktis Kesehatan paru (PAL=Practical Approach to Lung health), Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS), Manajemen Terpadu Dewasa Sakit (MTDS).
2. Penemuan pasien TB secara aktif dan/atau masif berbasis keluarga dan
masyarakat, dapat dibantu oleh kader dari posyandu, pos TB desa, yokoh
masyarakat, dan tokoh agama. Kegiatan ini dapat berupa :
a. Investigasi kontak pada paling sedikit 10 – 15 orang kontak erat dengan
pasien TB.
b. Penemuan di tempat khusus : Lapas/Rutan, tempat kerja, asrama, pondok
pesantren, sekolah, panti jompo.
c. Penemun di populasi berisiko : tempat penampungan pengungsi, daerah
kumuh.

III. TUJUAN

A. Tujuan Umum : Untuk melakukan penemuan kasus secara dini agar tidak
terjadi kasus penularan KLB.

B. Tujuan Khusus : Untuk menemukan penderita secara dini dan memberikan


pengobatan setepat mungkin.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
o
1 Pelacakan kasus kontak Kunjungan rumah
Penyuluhan /edukasi
wawancara
Pendataan suspek
Rujukan jika perlu
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
Kegiatan Lintas Program Lintas Sektor
No Pelaksanaan Program Ket
Pokok Terkait Terkait
1 Pelacakan 1. Petugas di poli ILI dan poli KIA- 1. Dokter 1. Ketua RT Sumber
kasus kontak KB melakukan anamnesa - Pemberi - Membantu pembiayaa
apabila memiliki gejala utama terapi, pengawasa n BOK TB
dignosa dan n pasien TB
pasien TB paru yaitu batuk
scoring disekitar
berdahak selama 2 sampai 3 anak lingkungann
minggu atau lebih. Batuk dapat 2. Program ya
diikuti dengan gejala tambahan Promkes 2. Keluarga
yaitu dahak bercampur darah, - Pemberi pasien
sesak nafas, badan lemas, penyuluhan - Pengawas
nafsu makan menurun, berat kesehatan an minum
3. Analis obat untuk
badan menurun berkeringat
kesehatan keberhasil
malam hari tanpa kegiatan fisik. - Pemeriksaa an
2. Petugas di poli menyarankan n pengobata
untuk melakukan pemeriksaan laboratoriu n.
laboratorium tes dahak SPS dan m 3. Ketua RT
mengisi TB 05 dengan lengkap 4. Perawat - membantu
sebagai pengantar pemeriksaan - Pemeriksa pengawasa
an klinis n pasien TB
mikroskopis dahak.
dan disekitar
3. Petugas laboratorium melakukan lingkungann
memberikan hasil TB 05 ke SOAP ya
petugas programmer TB tentang
hasil pemeriksaan dahak suspek
TB.
4. Petugas programmer TB
mencatat hasil pemeriksaan
laboratorium ke dalam TB 06.
5. Bila hasil laboratorium positif
Petugas programmer TB
melakukan SOP pencatatan dan
pengobatan TB paru.
6. Bila hasil laboratorium negatif
petugas programmer TB
berkolaborasi dengan dokter
untuk memberikan antibiotik
spectrum luas.
VI. SASARAN
1. Keluarga pasien TB yang serumah
2. Tetangga sekitar rumah pasien TB

VII. JADWAL KEGIATAN

N Kegiatan 2022
O
Ja Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
n
1 Pelacakan Bt Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk Btk
kasus k
kontak

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dengan menggunakan notulen kegiatan dan format laporan yang telah
ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat setiap 3
Bulan sekali, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal
monitoring dan evaluasi Puskesmas Teluk Bogam.
Mengetahui,
Teluk Bogam, 21 Januari 2022
Kepala Puskesmas Teluk Bogam
Pengelola Program TB

dr. SRI WAHYUNI IRMA ARSANTI , A. Md. Kep


19910409 201403 2 004
NIP. 19800731 201505 2 001

Anda mungkin juga menyukai