DI PUSKESMAS HALABAN
1 . PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
Upaya pengendalian Tuberculosis (TB) di Indonesia berlangsung sejak
sebelum kemerdekaan.Setelah perang kemerdekaan diagnosis TB
berdasarkan foto thoraks dan pengobatan pasien dilakukan secara rawat
inap.Pada era tersebut sebenarnya World Health Organization (WHO) telah
merekomendasikan upaya diagnosis melalui pemeriksaan dahak langsung
dan pengobatan menggunakan Obat Anti Tuberculosis (OAT) yang baru saja
ditemukan yaitu: INH,PAS dan strptomisin,serta metode pengobatan pasien
dengan pola rawat jalan.
Era tahun 1960-1970 menandai diawalinya upaya pengendalian TB
secara modern dengan dibentuknya Subdit TB pada tahun 1967 dan
susunnyasuatu pedoman nasional pengendalian TB.Pada era awal tersebut
penatalaksanaan dilakukan melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai
pusat Rujukan untuk penatalaksanaan kasus-kasus sulit.Pada tahun
1977mulai diperkenalkan pengobatan jangka pendek (6 bulan) dengan
menggunakan paduan OAT terdiri dari INH,Rifamfisin dan
Ethambutol.Beberapa kegiatan uji pendahuluan yang dilaksanakan
menunjukkan hasil kesembuhan yang cukup tinggi.Pada tahun 1994
Departemen Kesehatan RI Melakukan uji coba penerapan strategi DOTS di
satu kabupaten Jawa Timur dan satu kabupaten di Jambi. Atas dasar
keberhasilan uji coba yang ada,mulai tahun 1995 secara nasional Strategi
DOTS diterapkan bertahap melalui Puskesmas.
3. TUJUAN
A. UMUM
Agar pasien berobat Tuntas sesuai dengan kategori Pasien TB serta
menurunkan angka kematian penyakit TBC pada masyarakat untuk
mencapai peningkatan kemampuan hidup sehat agar tercapai produktifitas
yang optimal,dengan cara memutus mata rantai penularan sehingga
penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat
B. KHUSUS
1. Menambah wawasan / pengetahuan tentang penyakit TB
2.Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam
penanggulangan Penyakit TBC Paru.
3. Mempermudah dan memperlancar pelayanan pada penderita TBC paru
4. Memutus mata rantai penularan penyakit TBC paru
5. Menurunkan angka kesakitan dan kematian TBC Paru.
6. SASARAN
Penderita TB dan keluarga penderita
Lingkungan sekitar / tetangga penderita
Masyarakat setempat.
9 .PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan.Di
harapkan dapat dilakukan pengendalian terhadap penyakit TB yang masih
banyak di temukan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
Mengetahui
Kepala Puskesmas Halaban
Ermalifia Nora,S.Tr.Keb
NIP.197107101990122001
RPK TAHUNAN DAN BULANAN
PROGRAM P2 TB