1
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 189 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Obat Nasional;
5. Prosedur/ 1. Petugas farmasi melakukan identifikasi:
Langkah- Petugas memperhatikan kandungan obat saat menerima obat
Langkah dari distributor.
Petugas melihat apakah obat itu masuk dalam daftar daftar obat
high alert / obat yang beresiko tinggi atau tidak
Petugas memisahkan obat bila obat masuk dalam daftar obat
high alert untuk diberi label.
2. Petugas farmasi melakukan pemberian label:
Petugas mengambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah
dipisahkan.
Petugas memberikan label high alert kemasan primer obat
(ampul/ vial).
3. Petugas farmasi melakukan penyimpanan :
Petugas menyimpat obat high alert tersebut di kotak emergensi
kit yang tersedia karena jumlahnya hanya sedikit
Petugas memberikan kotak khusus bagi masing-masing obat
high alert dan labeli kotak tersebut dengan label high alert.
Petugas menyimpan obat high alert dengan suhu yang
ditetapkan:
Di dalam lemari es : pada suhu 2-8°C.
Di dalam ruangan : pada suhu 20-25°C.
Elektrolit pekat Dextrose ≥ 5%, tidak boleh disimpan
diruangan tindakan.
2
4. Petugas medis melakukan peresepan :
Dokter memberikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam keadaan emergensi.
5. Petugas farmasi melakukan penyiapan :
Dua orang petugas farmasi yang berbeda melakukan pengecekan
akhir sebelum obat diserahkan kepada perawat.
Petugas farmasi menyerahkan obat pada perawat / pasien disertai
dengan informasi yang memadai.
6. Petugas medis melakukan pemberian obat :
Dokter / perawat / farmasi melakukan double check saat menyerahkan
obat.
6. Bagan alir 1. Petugas farmasi melakukan identifikasi:
Petugas melihat daftar
Petugas memperhatikan obat high alert dan high
kandungan obat saat risk, apakah obat itu
masuk dalam daftar.
menerima obat
Petugas memisahkan
obat bila obat masuk
dalam daftar obat high
alert dan high risk untuk
diberi label.
3
2. Petugas farmasi melakukan pemberian label :
Petugas
Petugas mengambil
memberikan
obat yang sudah
label high alert
diidentifikasi dan
kemasan primer
sudah dipisahkan.
obat
Petugas menyimpan
obat high alert
dengan suhu yang
ditetapkan
Dokter memberikan
instruksi secara tertulis,
instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam
keadaan emergensi
4
6. Petugas medis melakukan pemberian obat :