Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN OBAT

HIGH ALERT / BERESIKO TINGGI DI


KLINIK GADING
No. Dokumen :
030/SOP/FAR/KG/I/2022
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 26 Januari 2022
Halaman : 1/5 dr. Luhur
Klinik Gading
Sukamuljo, MARS
1. Pengertian Penanganan obat high alert / obat beresiko tinggi adalah penanganan
obat yang diwaspadai merupakan obat-obat yang beresiko tinggi untuk
menyebabkan bahaya ketika terjadi kesalahan yang melibatkan obat
tersebut
2. Tujuan a. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena pemakian obat-
obat high alert
b. Membangunsuatu proses penanganan yang terstandar bagi obat-obat
high alert
c. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan dalam proses
distribusi tersandar dari obat-obat high alert
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Gading Nomor :
054/SK/KEP/KG/I/2022 tentang Pelayanan Farmasi di Klinik Gading.

4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


(Lembaran Negara);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
3. Undang-undang Nomor 7 Th 1963 tentang Farmasi (Lembaran
Negara);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 Tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Peyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Resiko Sektor Kesehatan;

1
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 189 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Obat Nasional;
5. Prosedur/ 1. Petugas farmasi melakukan identifikasi:
Langkah-  Petugas memperhatikan kandungan obat saat menerima obat
Langkah dari distributor.
 Petugas melihat apakah obat itu masuk dalam daftar daftar obat
high alert / obat yang beresiko tinggi atau tidak
 Petugas memisahkan obat bila obat masuk dalam daftar obat
high alert untuk diberi label.
2. Petugas farmasi melakukan pemberian label:
 Petugas mengambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah
dipisahkan.
 Petugas memberikan label high alert kemasan primer obat
(ampul/ vial).
3. Petugas farmasi melakukan penyimpanan :
 Petugas menyimpat obat high alert tersebut di kotak emergensi
kit yang tersedia karena jumlahnya hanya sedikit
 Petugas memberikan kotak khusus bagi masing-masing obat
high alert dan labeli kotak tersebut dengan label high alert.
 Petugas menyimpan obat high alert dengan suhu yang
ditetapkan:
 Di dalam lemari es : pada suhu 2-8°C.
 Di dalam ruangan : pada suhu 20-25°C.
 Elektrolit pekat Dextrose ≥ 5%, tidak boleh disimpan
diruangan tindakan.

2
4. Petugas medis melakukan peresepan :
 Dokter memberikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam keadaan emergensi.
5. Petugas farmasi melakukan penyiapan :
 Dua orang petugas farmasi yang berbeda melakukan pengecekan
akhir sebelum obat diserahkan kepada perawat.
 Petugas farmasi menyerahkan obat pada perawat / pasien disertai
dengan informasi yang memadai.
6. Petugas medis melakukan pemberian obat :
Dokter / perawat / farmasi melakukan double check saat menyerahkan
obat.
6. Bagan alir 1. Petugas farmasi melakukan identifikasi:
Petugas melihat daftar
Petugas memperhatikan obat high alert dan high
kandungan obat saat risk, apakah obat itu
masuk dalam daftar.
menerima obat

Petugas memisahkan
obat bila obat masuk
dalam daftar obat high
alert dan high risk untuk
diberi label.

3
2. Petugas farmasi melakukan pemberian label :

Petugas
Petugas mengambil
memberikan
obat yang sudah
label high alert
diidentifikasi dan
kemasan primer
sudah dipisahkan.
obat

3. Petugas farmasi melakukan penyimpanan:

Petugas menympan Petugas memberikan kotak


obat high alert pada khusus bagi masing-masing
kotak emergensi kit obat high alert dengan label
high alert berwarna merah

Petugas menyimpan
obat high alert
dengan suhu yang
ditetapkan

4. Petugas medis melakukan peresepan :

Dokter memberikan
instruksi secara tertulis,
instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam
keadaan emergensi

Dua orang petugas


farmasi yang berbeda
Petugas farmasi
melakukan
5. Petugas farmasi melakukan penyiapan :
menyerahkan
pengecekan akhir
obat

4
6. Petugas medis melakukan pemberian obat :

7. Hal - hal yang


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Instalasi Farmasi
9. Dokumen
terkait
10.Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai