No. Revisi :- SOP Tanggal Terbit : 06 Januari 2023 Halaman : 1/3 KLINIK POLDA KALTIM dr. ASTRI NOVA Jl. SYARIFUDDIN YOES NO 99 PENDA I Balikpapan NIP. 19901111201922005 1. Pengertian Obat Hight Alert atau obat yang diwaspadai merupakan obat- obat yang beresiko tinggi untuk menyebabkan bahaya ketika terjadi kesalahan yang melibatkan obat tersebut. Berikut penggolongan obat Hight Alert : Obat yang tergolong NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) dan golongan obat lain yang membutuhkan perlakuan khusus 2. Tujuan a. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena pemakaian obat-obat Hight Alert b. Membangun suatu proses penanganan yang terstandar bagi obat-obat Hight Alert c. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan dalam proses distribusi terstandar dari obat-obat Hight Alert 3. Kebijakan SK Kepala Klinik Polda Kaltim Nomor Kep/005/PMKP/I/ tentang Identifikasi, Dokumentasi dan Pelaporan Kasus Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Potensial Cedera (KPC), dan Sentinel 4. Prosedur A. Identifikasi (oleh petugas Gudang penerimaan barang) 1. Perhatikan kandungan obat saat menerima obat dari distributor 2. Lihat daftar Obat Hight Alert, apakah obat itu masuk dalam daftar 3. Pisahkan obat untuk diberi label bila termasuk golongan obat Hight Alert B. Pemberian label (oleh petugas gudang penerimaan barang) 1. Ambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah dipisahkan 2. Buka kemasan sekunder obat (box obat) 3. Berikan label “HIGHT ALERT”, periksa kembali pada kemasan primer obat (ampul/vial/strip) 4. Letakkan obat pad arak setelah ditempel label C. Penyimpanan 1. Siapkan kotak obat khusus obat hight alert PENANGANAN HIGHT ALERT MEDICATIONS
No. Dokumen :SOP/ 012 /PMKP/I/2023
No. Revisi :- SOP Tanggal Terbit : 06 Januari 2023 Halaman : 2/3 KLINIK POLDA KALTIM dr. ASTRI NOVA Jl. SYARIFUDDIN YOES NO 99 PENDA I Balikpapan NIP. 19901111201922005 2. Berikan penandaan pada masing-masing rak obat sesuai golongan obat hight alert berupa stiker atau selotif warna merah 3. Simpan obat hight akert dengan suhu yang ditetapkan : - Didalam lemari es : pada suhu 2-8 ‘ C - Didalam ruangan : pada suhu 15-30 ‘ C D. Peresepan : 1. Berikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya diperbolehkan dalam keadaan emergensi 2. Pelaksanaan instruksi lisan hanya sebagai berikut : a. Instruksi ditulis lengkap b. Instruksi dibacakan lagi c. Instruksi dikonfirmasi di hari berikutnya dan meminta maaf E. Penyiapan : 1. Verifikasi resep obat Hight Alert sesuai buku panduan penggunaan obat hight alert 2. Lakukan cek akhir oleh dua orang petugas farmasi yang berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat/pasien 3. Serahkan obat pada perawat/pasien disertai dengan informasi yang memadai, obat harus diberi stiker “HIGHT ALERT” periksa kembali 4. Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang mirip dan ucapan yang mirip 5. Waspadai penulisan “Unit” yang disingkat “U” dan sering salah dibaca “0/nol). Bila kesalahan terjadi bisa menyebabkan dosis salah 10 kali lipat. F. Pemberian Obat : 1. Lakukan cek ulang saat : - Saat farmasi mengambil obat - Saat dokter/perawat/pasien menerima obat - Saat dokter/perawat/farmasi menyerahkan obat 2. Pastikan kebenaran dosis dan cara penggunaan PENANGANAN HIGHT ALERT MEDICATIONS
No. Dokumen :SOP/ 012 /PMKP/I/2023
No. Revisi :- SOP Tanggal Terbit : 06 Januari 2023 Halaman : 3/3 KLINIK POLDA KALTIM dr. ASTRI NOVA Jl. SYARIFUDDIN YOES NO 99 PENDA I Balikpapan NIP. 19901111201922005 3. Lakukan monitoring khusus keika pasien mendapatkan terapi injkesi golongan antiaritmia dan inotropic, pasien harus kondisi rawat inap dan dimonitor secara khusus. 5. Unit Terkait 1. Pelayanan Kefarmasian 2. Poli umum 3. Poli gigi 4. Ruang Tindakan 5. KIA