Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN OBAT HIGH ALERT

No Dokumen No. Revisi Halaman


015/A-35 3 1/4
/RSUD-MKS/IX/2
019
Ditetapkan oleh,
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanggal Terbit Makassar
RSUD KOTA 01 September 2019
MAKASSAR

STANDAR dr. Ardin Sani, M.Kes


PROSEDUR NIP. 19650208 200112 2 001
OPERASIONAL
Obat High Alert atau obat yang diwaspadai merupakan obat-

PENGERTIAN obat yang berisiko tinggi untuk menyebabkan bahaya ketika


terjadi kesalahan yang melibatkan obat tersebut
1. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien
pemakaian obat-obat high alert.
2. Membangun suatu proses penanganan yang terstandar

TUJUAN bagi obat-obat high alert


3. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan
dalam proses distribusi terstandar dari obat-obat high
alert
Sesuai dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum

KEBIJAKAN Daerah Makassar Nomor : 3900/RSUD-MKS/VI/2019 Tentang


pedoman pelayanan instalasi farmasi di RSUD Kota Makassar
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
No Dokumen No. Revisi Halaman
015/A-35 3 2/4
/RSUD-MKS/IX/2
019
Ditetapkan oleh,
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanggal Terbit Makassar
RSUD KOTA 01 September 2019
MAKASSAR

dr. Ardin Sani, M.Kes


NIP. 19650208 200112 2 001
PROSEDUR 1. Identifikasi oleh petugas gudang penerimaan barang
b. Perhatikan Kandungan obat saat menerima obat dari
distributor
c. Lihat daftar obat high alert dan high risk, apakah obat itu
masuk dalam daftar
d. Bila obat masuk dalam daftar obat high alert dan high
risk, pisahkan untuk diberi label.
2. Pemberian Label (oleh petugas gudang penerimaan
barang):
a. Ambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah
dipisahkan;
b. Buka kemasan Sekunder obat (box obat)
c. Berikan Label High Alert pada kemasan primer obat
(ampul/vial)
d. Letakkan obat pada rak setelah ditempel label barcode
barang
e. pada masing-masing kemasan sekunder
f. Obat high alert dan high risk yang akan didistribusikan ke
perawatan yang menggunakan sistem one day dose,
label high alert tidak ditempelkan pada obat tetapi di sak
obat.
3. Penyimpanan
a. Siapkan rak yang khusus dan terpisah dari obat lain;
b. Tempelkan selotip merah pada sekeliling rak obat high
alert;
c. Berikan kotak khusus bagi masing-masing obat high alert
dan labeli kotak tersebut dengan label high alert;
d. Simpan obat high alert dengan suhu yang ditetapkan :
1. di dalam lemari es : pada suhu 2 – 8oC;
2. di dalam ruangan : pada suhu 25 -30oC;
e. Elektrolit pekat KCL ≥ 2 mEq/ml, NS ≥0.9%, Dextrose
≥5%, dan MgSO4 ≥ 50% tidak boleh disimpan di ruangan
perawatan.
4. Peresepan
a. Berikan Instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam keadaan emergensi. Pelaksanaan
instruksi lisan hanya sebagai berikut :
 Instruksi ditulis lengkap
 Instruksi dibacakan lagi
 Instruksi dikonfirmasi di hari/visite berikutnya dan
meminta paraf
5. Penyiapan
a. Verifikasi resep obat high alert sesuai buku panduan
manajemen obat-obat yang diwaspadai (High Alert
Medications);
b. Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep
dengan tinta merah. Jika Apoteker tidak ada di tempat,
maka penanganan obat high alert dapat didelegasikan
pada sisten apoteker yang sudah ditentukan;
c. Lakukan cek akhir oleh dua oang petugas farmasi yang
berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat.
d. Serahkan obat pada perawat/pasien disertai dengan
informasi yang memadai, obat harus sudah diberi label
High alert;
e. Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan
yang mirip;

f. Misalnya kesamaan bentuk sediaan syringe pada


produk Arixtra®, Lovenox®, dan Flumux®;
g. Waspadai penulisan “unit’ yang sering disingkat “U”
dan sering salah dibaca “0/nol”. Bila kesalahan terjadi
bisa menyebabkan dosis salah 10 kali lipat
h. Hati-hati regimentasi dosis Methotrexate, bedakan
weekly dose dan daily dose
6. Pemberian Obat
Lakukan double check saat :
a. Saat farmasis mengambi obat;
b. Saat dokter/perawat menerima obat;
c. Saat Dokter/Perawat /Farmasis menyerahkan obat;
d. Pastikan kebenaran dosis, pastikan kebenaran setting
infuse/syringe pump dengan perawat lain;
e. Lakukan monitoring khusus ketika pasien mendapatkan
terapi injeksi golongan antiaritmia dan inotropik, pasien
harus kondisi rawat inap dan dimonitor secara khusus.
1.Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
2.Unit-Unit Peraatan
PENGUMPULAN DATA INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT

No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD KOTA 015/ /RSUD- 01 2/2


MAKASSAR MKS/I/2019

1. Berikan sumber data yang telah dikumpulkan datanya


kepada
validator untuk divalidasi.
2. Berikan data hasil pengumpulan data kepada validator
hanya setelah validator mengumpulkan datanya sendiri,
untuk kemudian dilakukan pencocokan data dan validasi
PROSEDUR
3. Pengumpulan data ulang bisa dilakukan jika didapatkan
kesimpulan hasil data yang tidak valid oleh validator,
setelah dilakukan tindakan koreksi.
10.Kumpulkan data yang telah dikumpulkan dan divalidasi
kepada tim mutu rumah sakit secara berkala sesuai dengan
profil indikator mutu rumah sakit yang telah ditetapkan

UNIT TERKAIT Unit-unit terkait indikator mutu rumah sakit yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai