Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
387/SPO-FAR/RSUPB/I/2017 0

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh,


RSU Putri Bidadari Langkat
S PO 23-01-2017
(Standar Prosedur
Operasional)
dr.Riza Evantina
Direktur
Obat high alert atau obat yang diwaspadai merupakan obat-obat yang
PENGERTIAN beresiko tinggi untuk menyebabkan bahaya ketika terjadinya kesalahan
yang melibatkan obat tersebut.
a. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena pemakaian
TUJUAN obat-obat high alert.
b. Membangun suatu proses penanganan yang terstandar bagi obat-
obat high alert
c. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan dalam proses
ditribusi terstandar dari obat-obat high alert.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSU Putri Bidadari Langkat
KEBIJAKAN
Nomor 34/SK/DIR/RSUBI/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi.
1. Identifikasi (oleh petugas gudang penerimaan barang) :
PROSEDUR
 Perhatikan kandungan obat saat menerima obat dari distributor
 Lihat Daftar Obat High Alert dan High Risk, apakah obat itu
masuk dalam daftar
 Bila obat masuk dalam Daftar Obat High Alert dan High Risk,
pisahkan obat untuk diberi label

2. Pemberian label (oleh petugas gudang penerimaan barang):


 Ambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah dipisahkan
 Buka kemasan sekunder obat (box obat)
 Berikan label high alert pada kemasan primer obat (ampul / vial)
 Letakkan obat pada rak setelah ditempel label barcode barang
pada masing-maing kemasan sekunder

3. Penyimpanan :
 Siapkan rak yang khusus dan terpisah dari obat lain
 Tempelkan selotip merah pada sekeliling rak obat high alert
 Berikan kotak khusus bagi masing-masing obat high alert dan
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/3
387/SPO-FAR/RSUPB/I/2017 0

PROSEDUR  labeli kotak tersebut dengan label high alert


 Simpan obat high alert dengan suhu yang ditetapkan :
- Di dalam lemari es : pada suhu 2 – 8°C
- Di dalam ruangan : pada suhu 25 - 30°C
 Elektrolit pekat KCl ≥ 2 mEq/mL, NS ≥ 0.9%, Dextrose ≥ 5%,
dan MgSO4 ≥ 50% tidak boleh disimpan di ruangan
perawatan.

4. Peresepan
 Berikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam keadaan emergensi
Pelaksanaan instruksi lisan hanya sebagai berikut :
Instruksi ditulis lengkap

Instruksi dibacakan lagi

Instruksi dikonfirmasi di
hari/visite berikutnya dan
meminta paraf
5. Penyiapan
 Verifikasi resep obat high alert sesuai Buku Panduan Manajemen
Obat – obat yang diwaspadai (High Alert Medications)
 Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep dengan
tinta merah. Jika apoteker tidak ada di tempat, maka penanganan
obat high alert dapat didelegasikan pada asisten apoteker yang
sudah ditentukan
 Lakukan cek akhir oleh dua orang petugas farmasi yang berbeda
sebelum obat diserahkan kepada perawat
 Serahkan obat pada perawat/pasien disertai dengan informasi
yang memadai, obat harus sudah diberi stiker high alert
 Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang mirip,
misalnya kesamaan bentuk sediaan syringe pada produk
Lovenox®
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3/3
387/SPO-FAR/RSUPB/I/2017 0

PROSEDUR
 Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang mirip,
misalnya kesamaan bentuk sediaan syringe pada produk
Lovenox®
 Waspadai penulisan “Unit” yang sering disingkat “U” dan sering
salah dibaca “0/nol”. Bila kesalahan terjadi bisa menyebabkan dosis
salah 10 kali lipat.
 Hati-hati regimentasi dosis Methotrexate, bedakan weekly dose dan
daily dose
6. Pemberian obat
Lakukan double check saat :
 Saat farmasis mengambil obat
 Saat dokter / perawat menerima obat
 Saat dokter / perawat / farmasis menyerahkan obat
 Pastikan kebenaran dosis, pastikan kebenaran setting
infuse/syringe pump dengan perawat lain
 Lakukan monitoring khusus ketika pasien mendapatkan terapi
injeksi golongan antiaritmia dan inotropik, pasien harus kondisi
rawat inap dan dimonitor secara khusus
UNIT TERKAIT Unit Farmasi

Anda mungkin juga menyukai