3. Penyimpanan :
Siapkan rak yang khusus dan terpisah dari obat lain
Tempelkan selotip merah pada sekeliling rak obat high alert
Berikan kotak khusus bagi masing-masing obat high alert dan
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
4. Peresepan
Berikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam keadaan emergensi
Pelaksanaan instruksi lisan hanya sebagai berikut :
Instruksi ditulis lengkap
Instruksi dikonfirmasi di
hari/visite berikutnya dan
meminta paraf
5. Penyiapan
Verifikasi resep obat high alert sesuai Buku Panduan Manajemen
Obat – obat yang diwaspadai (High Alert Medications)
Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep dengan
tinta merah. Jika apoteker tidak ada di tempat, maka penanganan
obat high alert dapat didelegasikan pada asisten apoteker yang
sudah ditentukan
Lakukan cek akhir oleh dua orang petugas farmasi yang berbeda
sebelum obat diserahkan kepada perawat
Serahkan obat pada perawat/pasien disertai dengan informasi
yang memadai, obat harus sudah diberi stiker high alert
Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang mirip,
misalnya kesamaan bentuk sediaan syringe pada produk
Lovenox®
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
PROSEDUR
Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang mirip,
misalnya kesamaan bentuk sediaan syringe pada produk
Lovenox®
Waspadai penulisan “Unit” yang sering disingkat “U” dan sering
salah dibaca “0/nol”. Bila kesalahan terjadi bisa menyebabkan dosis
salah 10 kali lipat.
Hati-hati regimentasi dosis Methotrexate, bedakan weekly dose dan
daily dose
6. Pemberian obat
Lakukan double check saat :
Saat farmasis mengambil obat
Saat dokter / perawat menerima obat
Saat dokter / perawat / farmasis menyerahkan obat
Pastikan kebenaran dosis, pastikan kebenaran setting
infuse/syringe pump dengan perawat lain
Lakukan monitoring khusus ketika pasien mendapatkan terapi
injeksi golongan antiaritmia dan inotropik, pasien harus kondisi
rawat inap dan dimonitor secara khusus
UNIT TERKAIT Unit Farmasi