Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
Ditetapkan oleh,
Direktur RSUD Reda Bolo
RSUD REDA BOLO Tanggal terbit
SUMBA BARAT DAYA 02 Januari 2023

STANDAR dr. Theresia Citra Mila Mesa


PROSEDUR OPERASIONAL Pembina IV-a
NIP. 19880915 201502 2 003
Obat High alert atau obat yang diwaspadai merupakan obat-
PENGERTIAN obat yang beresiko tinggi untuk menyebabkan bahaya ketika
terjadi kesalahan yang melibatkan obat tersebut.

a. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena


pemakaian obat-obat high alert
TUJUAN b. Membangun suatu proses penanganan yang terstandar bagi
obat-obat high alert
c. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan
dalam proses distribusi terstandar dari obat-obat high alert

Surat Keputusan Direktur Nomor tentang Kebijakan Pelayanan


KEBIJAKAN Farmasi RSUD Reda Bolo Nomor

1. Identifikasi (oleh petugas farmasi) :


 Perhatikan kandungan obat saat menerima obat dari gudang
 Lihat Daftar Obat High Alert, apakah obat itu masuk
dalam daftar
 Bila obat masuk dalam Daftar Obat High Alert, pisahkan
obat untuk diberi label
2. Pemberian label (oleh petugas farmasi):
 Ambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah dipisahkan
 Buka kemasan sekunder obat (box obat)
PROSEDUR  Berikan label high alert pada kemasan primer obat
(ampul/vial dan strip)
 Letakkan obat pada wadah obat
3. Penyimpanan :
 Siapkan rak yang khusus dan terpisah dari obat lain
 Tempelkan selotip merah pada sekeliling rak obat high
alert
 Berikan kotak khusus bagi masing-masing obat high
alert dan labeli kotak tersebut dengan label high alert
 Simpan obat high alert dengan suhu yang ditetapkan :
 Di dalam lemari es : pada suhu 2 -8°C
 Di dalam ruangan : pada suhu < 25 °C
• Elektrolit konsentrat KCL, NaCl 3%, Dextrose 40%,
larutan MgSO4 20%, dan MgSO4 40% tidak boleh
disimpan di ruangan perawatan kecuali kamar operasi,
ruang bersalin, ICU dan UGD
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
Ditetapkan oleh,
Direktur RSUD Reda Bolo
RSUD REDA BOLO Tanggal terbit
SUMBA BARAT DAYA 02 Januari 2023

STANDAR dr. Theresia Citra Mila Mesa


PROSEDUR OPERASIONAL Pembina IV-a
NIP. 19880915 201502 2 003
4. Peresepan
• Berikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam keadaan emergensi
Pelaksanaan instruksi lisan hanya sebagai berikut

Instruksi ditulis
lengkap

Instruksi dibacakan
lagi

Instruksi dikonfirmasi di
hari/visite berikutnya
dan meminta paraf
dokter

 Peresepan obat high alert untuk parenteral dilakukan


PROSEDUR menggunakan metode one daily dose
 Peresepan obat high alert untuk oral dan topical dilakukan
menggunakan metode individual prescription
5. Penyiapan
• Verifikasi resep obat high alert sesuai Buku Panduan
Manajemen Obat – obat yang diwaspadai (High Alert
Medications)
 Beri cap double check pada lembar resep apabila ditemui
obat high alert. Jika apoteker tidak ada di tempat,
maka penanganan obat high alert dapat didelegasikan pada
asisten apoteker yang sudah ditentukan
 Lakukan cek akhir oleh dua orang petugas farmasi yang
berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat dengan
menggunakan stempel double check pada kertas putih resep.
Tulis nama dan paraf
 Serahkan obat pada perawat disertai dengan informasi yang
memadai
 Petugas farmasi dan perawat melakukan double check pada
tindisan resep. Tulis nama dan paraf
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3

Ditetapkan oleh,
RSUD REDA BOLO Direktur RSUD Reda Bolo
SUMBA BARAT DAYA Tanggal terbit
02 Januari 2023
STANDAR
dr. Theresia Citra Mila Mesa
PROSEDUR OPERASIONAL Pembina IV-a
NIP. 19880915 201502 2 003
 Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan
yang mirip, misalnya kesamaan bentuk sediaan syringe pada
arixtra®
 Waspadai penulisan “Unit” yang sering disingkat “U” dan
PROSEDUR sering salah dibaca “0/nol”. Bila kesalahan terjadi bisa
menyebabkan dosis salah 10 kali lipat.

6. Pemberian obat
Lakukan double check saat :
• Saat petugas farmasi mengambil obat
• Saat perawat menerima obat
• Saat perawat dan petugas farmasi menyerahkan obat
• Pastikan kebenaran dosis, pastikan kebenaran setting
infuse/syring pump dengan perawat lain
• Lakukan monitoring khusus ketika pasien mendapatkan
terapi injeksi golongan antiaritmia dan inotropik, pasien
harus kondisi rawat inap dan dimonitor secara khusus

1. Unit Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Perawatan
4. Intensive Care Unit
5. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai