Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PENGELOLAAN HIGH ALERT MEDICATIONS

No. Dokumen:
Tanggal: Revisi: Halaman:
025-SOP-KBN.PDS-
08-08-2023 00 1 dari 2
PLY
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

Pengesahan

Ns. Rifan Aditya Putra


Yuri Yuliana, A.Md. Kep dr. Ratna Dyah Mutiarani
Wijaya, S.Kep
PJ Mutu Service Manager Dokter Penanggung Jawab

1 Pengertian High alert medications adalah obat-obatan yang harus diwaspadai karena sering
menyebabkan terjadi kesalahan atau kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang
berisiko tinggi menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD).
Obat high alert merupakan sejumlah obat yang memiliki risiko yang dapat
membahayakan pasien jika obat tersebut digunakan secara keliru.
Obat-Obat yang tergolong kewaspadaan tinggi adalah obat-obatan yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/ NORUM, atau Look Alike
Sound Alike / LASA, elektrolit konsentrasi tinggi, obat-obatan sitostatika serta obat yang
digunakan diruang
2 Tujuan Sebagai acuan petugas mengenai kebijakan manajemen dan pemberian obat- obatan yang
tergolong dalam kategori high alert medications.
3 Kebijakan -
4 Referensi 1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang
Klinik.
2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang
Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
5 Prosedur/ Obat yang termasuk high alert:
Langkah-Langkah
Penyimpanan :
1 High alert medication disimpan di laci atau lemari di area yang terkunci dan terpisah
dari produk lain;
2 Setiap high alert medication diberikan label high alert yang berwarna merah pada sisi
depan kemasan tanpa menutupi informasi yang ada pada kemasan.
3 Setiap elektrolit konsentrat disimpan di farmasi, kecuali NaHCO3 8,4% MgSO4 >
20% disimpan di emergency kit.
4 Obat anestesi disimpan di tempat yang hanya bisa diakses oleh dokter perawat dan
staf farmasi.
5 Dextrose > 20% hanya disimpan di farmasi dan kit emergency.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
JUDUL : PENGELOLAAN HIGH ALERT MEDICATIONS

No. Dokumen:
Tanggal: Revisi: Halaman:
025-SOP-KBN.PDS-
08-08-2023 00 2 dari 2
PLY

6 Penyimpanan obat NORUM / LASA dipisahkan, tidak diletakkan bersebelahan dan


harus diberikan label LASA.
Peresepan Obat High Alert :
1 Tulis resep dengan jelas dan lengkap.
2 Berat Badan pasien harus ditimbang untuk obat-obatan yang perlu diresepkan sesuai
berat badan pasien.
3 Pemberian obat sesuai dengan panduan praktek klinik

Penyiapan Dan Distribusi Obat High Alert


1 Lakukan independent double check oleh dua staf yang berbeda pada tahap penyiapan
dan distribusi obat kemudian dokumentasikan dengan pemberian paraf pada lembar
pemesanan obat.
2 Pengenceran elektrolit konsentrat
3 Setiap elektrolit konsentrat harus diencerkan sebelum diserahkan kepada petugas atau
pasien.
4 Pengenceran dilakukan oleh staf farmasi yang terlatih.
5 Setiap elektrolit konsentrat yang telah diencerkan, diberikan label drug added yang
terisi lengkap dan label high alert tanpa menutupi nama obat, tanggal kadaluarsa dan
nomor batch

Pemberian Obat High Alert


1 Lakukan independent double check sebelum pemberian obat dengan melakukan 6
benar pemberian obat (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian,
benar cara pemberian, benar kadaluarsa obat) dan proses identifikasi pasien.
2 Petugas mencatat setiap penggunaan obat high alert pada kartu stok.
3 Petugas mencatat kegiatan tindakan pemberian obat high alert dalam rekam medis.
4 Berikan edukasi kepada pasien dan atau keluarga tentang penggunaan obat high alert
di rawat jalan.
6 Unit Terkait 1 Poli Umum.
2 Poli Gigi dan Mulut.
3 Ruang Tindakan.

Anda mungkin juga menyukai