Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen:
Tanggal: Revisi: Halaman:
013-SOP-KBN.PDS-
08-08-2023 00 1 dari 2
PLY
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

Pengesahan

Ns. Rifan Aditya Putra


Yuri Yuliana, A.Md. Kep dr. Ratna Dyah Mutiarani
Wijaya, S.Kep
PJ Mutu Service Manager Dokter Penanggung Jawab

1 Pengertian Penatalaksanaan Syok Anafilaktik adalah tindakan untuk menangani reaksi


hipersentivitas sistemik yang beronset cepat, serius dan mengancam. Insiden syok
anafilaktik 40-60% adalah akibat gigitan serangga, 20-40% akibat zat kontras radiografi,
dan 10-20% akibat pemberian obat penisilin.
2 Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok hipovolemik dan syok kardiogenik di Klinik
Kimia Farma.
3 Kebijakan -
4 Referensi 1 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/1983/2022 Tentang Standar Akreditasi Klinik.
5 Prosedur/ 1 Petugas melakukan kebersihan tangan dan memakai APD.
Langkah-Langkah 2 Dokter melakukan anamnesis singkat kepada pasien atau keluarga.
3 Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
4 Dokter menetapkan diagnosis klinis
5 Petugas mengatur posisi pasien trendelenburg atau berbaring dengan kedua tungkai
diangkat.
6 Petugas memberikan Oksigen 3-5 liter/ menit, bila keadaan ekstrim perlu
dipertimbangkan tindakan trakeostomi atau krikotiroidektomi.
7 Petugas memasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran) sebagai pilihan
utama, bila tidak ada, bisa diberikan cairan Ringer Laktat atau NaCl fisiologis.
Pemberian cairan infus dipertahankan sampai tekanan darah kembali optimal/stabil.
8 Petugas memberikan adrenalin 0,3-0,5 ml dari larutan 1:1000 diberikan secara
intramuskuler yang dapat diulangi 5-10 menit. Dosis ulangan diperlukan mengingat
lama kerja adrenalin cukup singkat. Jika pemberian secara i.m kurang efektif, dapat
diberi secara intravena setelah 0,1-0,2 ml adrenalin dilarutkan dalam spuit 10 ml
dengan NaCl fisiologis, diberikan perlahan-lahan.
9 Petugas dapat memberikan aminofilin dengan sangat hati-hati apabila bronkospasme
belum hilang dengan pemberian adrenalin. 250 mg aminofilin diberikan perlahan-
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
JUDUL : PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen:
Tanggal: Revisi: Halaman:
013-SOP-KBN.PDS-
08-08-2023 00 2 dari 2
PLY

lahan selama 10 menit intravena. Dapat dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus,
bila dianggap perlu.
10 Petugas dapat memberikan antihistamin (difenhidramin HCl 5- 10 mg intravena) dan
kortikosteroid (dexametason 5-10 mg intravena atau hidrokortison 100-200 mg
intravena) sebagai pilihan kedua setelah adrenalin, yang dapat diberikan setelah gejala
klinik mulai membaik guna mencegah komplikasi selanjutnya berupa serum sickness
atau prolonged effect.
11 Petugas melakukan RJP seandainya terjadi henti jantung (cardiac arrest) sesuai
prosedur resusitasi jantung paru.
12 Petugas menangani kegawatan pasien, apabila tidak ada perbaikan maka pasien
dirujuk ke FKRTL.
6 Unit Terkait 1 Poli Umum
2 Ruang Tindakan

Anda mungkin juga menyukai