Anda di halaman 1dari 2

TATA LAKSANA SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen : /UKP/ /2022


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 15 Maret 2022
Halaman : 1/ 2
I Gede Sila Swastika
PUSKESMAS
NIP.
SABULAKOA
198205252003121008
1. Pengertian Tata laksana syok anafilaktik adalah suatu upaya penanganan sindrom
kompleks berupa reaksi akut terhadap subtansi asing dimana individu
tersebut sebelumnya sensitive terhadap subtansi asing tersebut.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkahah dalam penanganan syok anafilaktik di
lingkungan Puskesmas Sabulakoa
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. III Tahun 2022 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis Puskesmas Sabulakoa
4. Referensi a. Permenkes No 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi
b. Permenkes No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
c. Permenkes No 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
d. Kepmenkes HK. 02.20/MENKES/ 514/2015 Tahun 2015 tentang
Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
5.Prosedur/ 1. Petugas segera berteriak meminta bantuan kepada petugas lain bila
Langkah- sedang sendiri
langkah 2. Petugas memposisikan pasien trendelenburg atau berbaring dengan
kedua tungkai diangkat untuk membantu menaikkan venous return
sehingga tekanan darah ikut naik
3. Petugas segera memberikan oksigen 3-5 liter per menit, pada
keadaan yang extrim tindakan trakeostomi atau krikotiroidotomi perlu
dipertimbangkan
4. Petugas segera memasang infus, pilihan utamanya adalah cairan
plasma expander, jika tidak ada maka menggunakan cairan RL atau
NaCl dan dipertahankan sampai tekanan darah optimal dan stabil
5. Petugas memberikan adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1: 1000
secara intra muskuler yang dapat diulangi 5-10 menit
6. Petugas dapat memberikan adrenalin secara intra vena dengan dosis
0,1-0,2 ml dilarutkan dalam 10 ml NaCl dan diberikan perlahan-lahan,
bila respon pemberian secara intra muscular kurang efektif.
7. Petugas dapat memberikan aminophilin injeksi bila bronkospasme
belum hilang dengan dosis 250 mg diberikan secara intra vena
dengan cara perlahan-lahan selama 10 menit dan dapat dilanjutkan
dengan drip aminophilin 250 mg bila diperlukan
8. Petugas memberikan antihistamin diphenhidramin HCl 5-20 mg intra
vena dan kortikosteroid dexametason 5-10 mg intravena atau
hidrocortison 100-250 mg intra vena
9. Petugas melakukan resusitasi kardio pulmuner jika terjadi henti
jantung.
10. Petugas mencatat semua tindakan.
6. Bagan Alir
Baringkan pasien di
alas yang keras
dan datar

Pasang infus

Suntik adrenalin 0.3-0,5 mg larutan


1:1000 untuk penderita dewasa atau
0,01µg/kgbb untuk penderita anak-
anak

Periksa A, B, C (Airway,
Breathing, Circulation)

Observasi selama 4 jam

Bila telah mendapat


suntikan adrenalin 2-3x
7. Unit Terkait a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
rujuk ke rumah sakit

b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


c. Pelayanan KIA dan KB
d. Pelayanan Rawat Inap
e. Pelayanan Persalinan
f. Pelayanan Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai