Anda di halaman 1dari 4

PENCABUTAN GIGI SULUNG

MENGGUNAKAN ETHYL CHLORIDE

No. Dokumen : SOP/UKP/CXXX/2021


No. Revisi : 03
SOP Tanggal Terbit : 11 Oktober 2021

Halaman : 1/4

UPTD. Puskesmas Rawat Bambang Priyanto,SKM,M.Si


Inap Sidomulyo NIP.19671118 198803 1 002
1. Pengertian Ketika gigi susu telah goyang, atau ketika gigi permanen pengganti sudah
tumbuh, namun gigi susu belum tanggal/lepas, maka dokter gigi akan melakukan
pencabutan gigi pada gigi susu tersebut.

2. Tujuan Untuk memberi kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik.


3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo NO. 10 Tahun
2021 Tentang Pelayanan Klinis.

4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Kedokteran Gigi selama Pandemi Virus Covid-19


dalam Surat Edaran pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia no:
2776/ PB PDGI/III-3/2020, PB PDGI Maret 2020.
2. Panduan Dokter Gigi dalam Era New Normal, Satgas Covid PB PDGI, Juli
2020.
3. Peraturan Menteri Kesehatan no. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
5. Alat dan Tang, Ethyl clorid, Kapas, Betadin, Tampon.
Bahan
6. Prosedur 1. Petugas menggunakan masker dan medical gown
2. Petugas mencatat dan mencocokkan identitas penderita dengan data yang
terdapat pada kertas status meliputi (Nama,Umur,Alamat)
3. Petugas mengunakan alat pelindung diri lengkap sekali pakai untuk setiap
pasien (minimal APD level 2 dan wajib menggunakan masker medis)
4. Petugas cuci tangan dengan prosedur benar (5 moments)
5. Petugas menanyakan keluhan utama
6. Petugas menginstruksikan pasien berkumur dengan Povidone iodine 1%
selama 15-60 detik sebelum tindakan
7. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral dan ekstra oral.
8. Petugas menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
gigi permanen tumbuh dengan baik
9. Petugas menjelaskan kepada pasien bahwa sebelum pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan pasien akan merasa dingin ( bila menggunakan

1/4
CE )
10. Petugas minta izin kepada pasien untuk dilakukan tindakan.
11. Petugas mempersiapkan alat dan obat anastesi.
12. Petugas melakukan tindakan anastesi, bila sudah goyang menggunakan
Chloride Ethyl.

Cara menggunakan Chloride Ethyl :

- Mengambil kapas 2 buah gulungan dengan pinset , kemudian kapas


dipegang dengan tangan kiri

- Memegang tabung Chloride Ethyl dengan tangan kanan kemudian


menyemprotkan kapas dengan CE tunggu sampai kapas berbuih

-Meminta pasien membuka mulut kemudian meletakkan kapas sambil ditekan


pada bagian bukal dan lingual /palatianal gigi yang akan di cabut.

- Menunggu sampai obat bereaksi dan menimbulkan rasa tebal dengan


menanyakan pada pasien .Bila sudah terasa tebal maka langsung dilakukan
pencabutan.

- Meletakkan ujung tang pada bagian bukal palatal/lingual gigi sampai dengan
cervikal gigi kemudian digerakan kearah bukal lingual/ palatal supaya gigi
terlepas dan menarik gigi keluar

- Mengambil tampon, memberi betadine kemudian letakkan tampon pada luka


bekas pencabutan dan meminta pasien menggigit tampon kuat-kuat.

- Membuang sampah medis pada kotak sampah medis dan membuka sarung
tangan danMasukkan dalam kotak sampah medis kemudian cuci tangan
pakai sabun.

- Memberikan instruksi post extraksi kepada pasien.

- Mencatat hasil tindakkan pada kartu status pasien

13. Pengobatan (peresepan obat diberikan berdasar pada prinsip-prinsip


medikasi yang rasional dan proporsional. Mencatat pengobatan pada kartu
status penderita.
14. Konseling
- Menjelaskan kepada pasien setelah pencabutan

- Tidak menyentuh bekas pencabutan karena dapat menyebabkan infeksi

-Tidak menghisap-hisap karena dapat menyebabkan infeksi

- Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama 24 jam

- Menghindari perdarahan dan infeksi

2/3
- Menganjurkan kepada pasien agar menjaga kebersihan gigi dan mulut

15. Petugas membersihkan alat kedokteran gigi dengan menggunakan


Sodium hipoklorit 5% dengan perbandingan 1:1 (0,05%) selama 1 menit.
Petugas membersihkan seluruh alat dengan menggunakan etanol 70%
sebelum proses sterilisasi.

7. Unit Terkait 1. Pendaftaran

2. Poli Gigi

3. Farmasi

8. Rekaman Historis

3/3
N
Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl
O
1. 1/3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala 11 Oktober 2021
UPTD Puskesmas Rawat
Inap Sidomulyo NO.10
Tahun 2021 Tentang
Pelayanan Klinis.

2. 1/3 Referensi 1. Pedoman Pelayanan 17 Maret 2020


Kedokteran Gigi selama
Pandemi Virus Covid-19
dalam Surat Edaran
pengurus Besar Persatuan
Dokter Gigi Indonesia no:
2776/ PB PDGI/III-3/2020,
PB PDGI Maret 2020.
2. Panduan Dokter Gigi 12 Juli 2020
dalam Era New Normal,
Satgas Covid PB PDGI,
Juli 2020.
3. Peraturan Menteri 28 Oktober 2019
Kesehatan no. 43 tahun
2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

4/3

Anda mungkin juga menyukai