BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu strategi utama untuk membuat rakyat sehat adalah meningkatkan
akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.puskesmas salah satu sarana
kesehatan dasar yang menyentuh sasaran pada masyarakat sampai di tingkat
kelurahan atau desa.
Puskesmas Sitiarjo sebagai salah satu unit pelaksana tehnis yang terletak di Desa
Sitiarjo dan merupakan unit pelaksana tehnis dinas kesehatan kabupaten malang yang
bertanggung jawab menyelenggarakan dan melaksanakan pembangunan kesehatan di
kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Sebagai penyelenggara dan pelaksana pembangunan kesehatan,maka salah satu
wujudnya adalah meningkatkan derajad keseahatan masyarakat menyeluruh termasuk
kesehatan gigi dan mulut.pada kepmenkes th 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas,yang di harapkan dapat memenuhi kualitas pelayanan kesehatan yaitu di
peroleh melalui standart pelayanan kesehatan gigi puskesmas Sitiarjo.
Sejak tahun 2020 di Indonesia dan seluruh dunia mengalami pandemi covid 19.
Tingginya penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia berdampak pada
semua aspek kehidupan masyarakat. Tidak hanya di bidang kesehatan, pandemi COVID-19
juga mempengaruhi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Beberapa langkah strategis penanggulangan COVID-
19 dilakukan untuk memutus rantai penularan melalui penetapan berbagai kebijakan
pemerintah salah satunya adaptasi kebiasaan baru. Masa adaptasi kebiasaan baru diartikan
sebagai tatanan perilaku yang memungkinkan masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitas
sehari-harinya berdampingan dengan covid 19.
Pelayanan Kesehatan adalah bidang yang paling terdampak pandemic covid 19.
Tingginya tingkat penularan dan jumlah kasus COVID-19 tidak sebanding dengan tingkat
kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan dalam merespon gelombang pandemi secara cepat
dan tepat. Survey WHO menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 berimbas pada
terganggunya akses pelayanan masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan dan
pengobatan selain kasus COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan, terutama pelayanan
kesehatan gigi dan mulut. Tindakan medis dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat
memicu terjadinya droplets dan aerosol, contohnya penggunaan ultrasonic scaling dan high
speed air driven hand piece yang berpotensi meningkatkan resiko penularan covid 19
melalui udara. Oleh karena itu, diperlukan penyesuian penyelenggaraan pelayanan
2
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi di UPT Puskesmas Sitiarjo yang
aman dan bermanfaat bermutu dan dapat di pertanggung jawabkan pada masa
adaptasi kebiasaan baru.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
wilayah Puskesmas Sitiarjo pada masa adaptasi kebiasaan baru yang
memberikan perlindungan bagi petugas dan masyarakat yang dilayani.
b. Sebagai acuan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) pada pelayanan
Kesehatan gigi dan mulut di FKTP.
c. Sebagai acuan untuk melaksanakan pembinaan,monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah Puskesmas
Sitiarjo.
C. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang lingkup pedoman meliputi :
1. tata cara prosedur pelayanan kesehatan gigi di Balai Pengobatan Gigi pada
masa adaptasi kebiasaan baru dengan memperhatikan Konsep Transmisi
SARS-CoV-2 dan Dampak Infeksi COVID-19 pada Pelayanan Kesehatan
gigi dan mulut.
2. Pencegahan dan pengendalian infeksi pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
di Puskesmas Sitiarjo.
3. manajemen alat dan bahan kedokteran gigi
4. tata cara prosedur administrasi pelaporan hasil kegiatan pada pelayanan
kesehatan gigi di Balai Pengobatan Gigi.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. JADWAL KEGIATAN
1. JAM PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Senin S/D Kamis jam 08.00 s/d 12.00
Jumat jam 08.00 s/d 10.00
Sabtu jam 08.30 s/d 11.00
BAB III
5
STANDAR FASILITAS
1. Denah Ruangan
Pintu masuk
was
tafe
l
Komputer
dan printer
Dental cabinet
Meja tulis
Meja
tulis
Dental
unit
ko
m
pr
es
or
2. Standar Fasilitas
A. RUANGAN
Luas ruangan poli gigi Puskesmas Sitiarjo cukup untuk menampung
peralatan yang dipergunakan, aktifitas dan jumlah petugas yang berhubungan
dengan pasien untuk kebutuhan pemeriksaan. Secara umum ruangan poli gigi
Puskesmas Sitiarjo terdiri dari:
1. Satu ruangan berukuran 3 x 4 meter yang dipergunakan untuk tindakan
medis dan administrasi.
2. Langit-langit tingginya sekitar 4 meter dari lantai, terbuat dari bahan yang
kuat, warna terang dan mudah dibersihkan.
3. Terdapat 1 pintu terbuat dari bahan yang kuat dan rapat..
4. Ada 1 buah jendela di ruang pemeriksaan gigi.
5. Lantai terbuat dari keramik yang kuat, mudah dibersihkan dan tahan terhadap
perusakan oleh bahan kimia, kedap air, permukaan rata, tidak licin.
6. Terdapat 1 kursi (dental unit)untuk pemriksaan gigi dan almari (dental
cabinat) untuk penyimpanan alat-alat gigi dan bahan habis pakai medis.
6
B. FASILITAS PENUNJANG
Fasilitas penunjang ruang pemeriksaan gigi Puskesmas Sitiarjo terdiri dari:
o Terdapat satu unit komputer
o Terdapat 1 Kipas Angin di ruang pemeriksaan.
o Ventilasi baik, disertai dengan system pertukaran udara yang cukup
o Penerangan/ cahaya yang cukup.
o Terdapat air bersih, mengalir dan jernih
o Listrik mempunyai aliran tersendiri dengan tegangan yang stabil, kapasitas
cukup. Tersedia cadangan listrik (genset) untuk mengantisipasi listrik mati.
o Terdapat 1 meja kecil untuk tempat arsip.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
7
A .LINGKUP KEGIATAN
Pendaftaran pasien
TTV
(BB,TB ,TENSI, NADI, Pengambilan obat
SUHU)
Poli Laborat
Pengkajian umum orium
( Anamnesa ) Pembayaran /
administrasi
Rujukan
internal
Rujukan
external
Pemberian terapi
Informed consent
dan tindakan medis
9
Penyerahan rekam
medis ke ruang gigi
Pulang
Poli Laborat
umum orium
Pembayaran /
administrasi
Rujukan
internal
Rujukan
external
Penyerahan Rekam
Medis ke Ruang
Gigi
BAB V
LOGISTIK
UV light
Kipas Angin
Sterilisator (ada di ruang sterilisasialat)
Wastafel dengan air mengalir
Alat untuk edukasi
6. Alat untuk TTV
Tensi meter
stetoskop
Timbangan
Pengukur tinggi badan (depan poli)
ruang poli gigi , vacuum aerosol berfungsi untuk menyedot aerosol yang
dihasilkan dari pasien selama pelayanan gigi dan mulut. Sedangkan wastafel
merupakan syarat mutlak di setiap unit layanan termasuk poli gigi untuk
melakukan upaya kebersihan tangan pada 5 momen saat memberikan
pelayanan kepada pasien sekaligus untuk mencuci alat kedokteran gigi
setelah didekontaminasi. Sedangkan kipas angin untuk membantu
mengalirkan udara. Alat edukasi meliputi model gigi lengkap dengan sikat
giginya, poster, leaflet.
Alat untuk pemeriksaan tanda-tanda vital
Meliputi tensimeter dan stetoskop untuk memeriksa tekanan darah dan nadi,
timbangan untuk mengetahui berat badan pasien, alat ukur tinggi badan
untuk mengetahui tinggi badan pasien, dari berat badan dan tinggi badan
akan diketahui status gizi pasien.
4. Untuk APD
Sarung tangan
Scored
Hazmat
Apron
Masker bedah dan N95
Faceshield
5. Untuk pengelolaan limbah
Safety box untuk membuang limbah benda tajam
Tempat sampah yang diberi plastik untuk membuang limbah medis
dan non medis
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman.
B. Tujuan
Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di puskesmas
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Komunikasi diartikan dengan hubungan antar pribadi dan antar unit kerja baik antara
dokter gigi,perawat gigi dengan sesamanya, dengan unit kerja / instansi lain, pengguna
jasa maupun mitra kerjanya
BAB IX
PENUTUP
.
Pedoman pelayanan ruang gigi Puskesmas Sitiarjo ini digunakan sebagai acuan
dalam perencanaan, pelaksanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan mutu
pelayanan ruang gigi Puskesmas Sitiarjo.
Panduan ini dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
20
21