Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PELAYANAN

RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT


UPTD PUSKESMAS I JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS I JEMBRANA

TAHUN 2023

TIM RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan karuniaNya yang telah diberikan oleh penyusun, sehingga Buku Pedoman
Pelayanan Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut dapat selesai di susun.
sehingga Buku Pedoman Pelayanan Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dengan Ruang Kesehatan
Gigi dan mulut dalam tata cara pelaksanaan.
Dalam Pedoman Pelayanan Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut ini diuraikan
tentang standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana pelayanan, logistik,
keselamatan sasaran kegiatan/program, keselamatan kerja, dan pengendalian mutu.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam – dalamya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Pedoman
Pelayanan Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hasil studi morbiditas SKRT-SURKESNAS 2001 menunjukkan bahwa dari
sepuluh kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan
mulut menduduki urutan pertama (60% penduduk). Pada kelompok usia muda dan
lansia masih banyak yang tidak menyikat gigi (71,3% pada usia 1-4 tahun,62,2%
pada usia diatas 75 tahun). Motivasi berobat gigi masih rendah,diantara penduduk
yang mengeluh sakit gigi,hanya 13% yang berobat jalan. Sebagian besar penduduk
yang mengeluh sakit gigi (87%) tidak berobat dan 69,3% mengobati sendiri. Keadaan
ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
berobat ke sarana pelayanan yang tepat.

Penyakit gigi dan mulut dapat menjadi faktor resiko penyakit lain, sebagai
fokal infeksi misalnya tonsillitis, faringitis, otitis media, bakteremia, toksemia, bayi
timbangan rendah (BBLR), diabetes militus, dan bahkan penyakit jantung. Di
samping itu penyakit HIV/AIDS, penyakit penyakit sistemik lain juga dapat
bermanivestasi di dalam mulut.

Salah satu stategi utama Depkes adalah meningkatkan akses masyarakat


terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.Pelayanan yang berkualitas harus
dilaksanakan oleh semua jajaran pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta. Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan dasar .Kepmenkes No 128
tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas, Upaya kesehatan gigi dan mulut
merupakan upaya kesehatan pengembangan.Upaya kesehatan gigi dan mulut
diharapkan dapat memenuhi kualitas peningkatan mutu pelayanan sarana kesehatan,
dapat dipenuhi melalui penerapan standar untuk sarana kesehatan dan standar
pelayanan medis. Standar pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas sangatlah
diperlukan dan harus dilaksanakan agar dapat disebut berkualitas.
B. Tujuan Pedoman

1. Tujuan Umum
Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Gigi di Puskesmas yang aman,
bermanfaat, bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Gigi di
Puskesmas.
b. Tersedianya panduan/acuan untuk melaksanakan pembinaan, pengawasan
dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Gigi di
Puskesmas.

C. Sasaran Pedoman
Pedoman pelayanan Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut ini digunakan sebagai
acuan petugas dan pihak terkait dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium sehingga
dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
serta peningkatan kualitas pelayanan puskesmas pada umumnya.

D. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pedoman ini meliputi sarana, prasarana, jenis-jenis


pemeriksaan, standar hasil pemeriksaan,dan keselamatan dan mutu Ruang Kesehatan
Gigi dan Mulut.

E. Batasan Operasional

1. Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas, adalah unit


pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja tertentu.
2. Standart adalah Minimal requirement yang harus dipenuhi (menjelaskan apa
yang harus dicapai, persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat disebut
bermutu).
3. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut adalah Segala upaya pencegahan dan
pengobatan penyakit, serta pemulihan dan peningkatan kesehatan gigi dan
mulut yang dilaksanakan atas dasar hubungan antara dokter gigi dan atau
tenaga kesehatan gigi lainnya dengan individu/masyarakat yang
membutuhkan.
4. Pelayanan Kesehatan gigi Perorangan adalah Pelayanan kesehatan gigi yang
bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan gigi perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan dan pencegahan
penyakit.
5. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat adalah Pelayanan kesehatan gigi yang
bersifat umum dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
gigi tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
gigi.
6. Rekam Medik adalah Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien,pemeriksaan,pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien di sarana kesehatan.
7. Informed Consent adalah Persetujuan tindakan.
8. Sarana Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan fisik bangunan/ruangan Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan Ruang Kesehatan Gigi dan
Mulut Puskesmas.
9. Prasarana Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan jaringan/instalasi
yang membuat suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
10. Keselamatan Keria adalah upaya untuk mencegah dan mengurangi
kecelakaan, kebakaran, bahaya peledakan, penyakit akibat kerja, oencernaran
lingkungan yang pada urnumnya menimbulkan kerugian nyawa, wakttu dan
harta benda bagi pekerja dan masyarakat yang berada dilingkungannya.

F. Landasan Hukum

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019


Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

2. Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor :


Hk.02.04/Ii/964/2012 Tentang Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut di Puskesmas.

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Jenis/Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Pelaksana di Ruang Kesehatan Gigi dan


Mulut Puskesmas adalah sebagai berikut:

No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah

1 Dokter Gigi Dokter Gigi 3

2 Terapis Gigi dan Mulut Kesehatan Gigi dan Mulut 3


(DIII)

B. Kompetensi

1. Dokter Gigi
 Mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek.
 melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan kesehatan gigi dengan
penuh tanggung jawab sesuai kompetensi dan kewenangannya.
 melaksanakan pelayanan kesehatan gigi sesuai standar prosedur
operasional, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan
puskesmas.
 membuatkan rekam medic gigi yang baik dan lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan.
 melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi sesuai standar profesi dan
mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
 melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi.
 Mampu melaksanakan pelayanan darurat gigi/Basic Emergency Care.
 Mampu melaksanakan pelayanan pencegahan penyakit gigi.
 Mampu melaksanakan pelayanan medik gigi dasar sesuai kompetensi dan
kewenangannya.
 Mampu melaksanakan pelayanan medic gigi khusus sesuai kompetensi dan
kewenangannya.
 Mampu melakukan pelayanan dokter gigi keluarga.
2. Terapis Gigi dan Mulut
 Mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek.
 melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan kesehatan gigi dengan
penuh tanggung jawab sesuai kompetensi dan kewenangannya.
 Melaksanakan asistensi dokter gigi susuai kompetensi
 Mampu melaksanakan pelayanan medik gigi dasar sesuai kompetensi dan
kewenangannya.
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas

C. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan pelaksanaan pelayanan / kegiatan sesuai dengan
tupoksi dan hasil kesepakatan bersama dengan penanggungjawab kepala
puskesmas dan pemegang program

D. Jadwal Kegiatan
Pasien atau pelanggan yang datang dilayani pada hari kerja Senin sampai dengan

sabtu dengan waktu pelayanan pada Ruangan Kesehatan gigi dan mulut adalah

sebagai berikut :

1. Senin s.d Kamis : pukul 07.30 s.d 14.00 Wita

2. Jum’at : pukul 07.30 s.d 13.00 Wita

3. Sabtu : pukul 07.30 s.d 12.30 Wita


BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Sarana Ruangan Kesehatan gigi dan mulut merupakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan fisik bangunan/ruangan Kesehatan gigi dan mulut itu sendiri,
dalam lingkup ini adalah ruangan Kesehatan gigi dan mulut Puskesmas.

Persyaratan sarana/ruangan Kesehatan gigi dan mulut Puskesmas dan kondisi


Ruangan Kesehatan gigi dan mulut UPTD Puskesmas I Jembrana adalah sebagai
berikut:

No Kondisi Standar Kondisi MS TMS Rekomendasi


Puskesmas
1 Ukuran ruang minimal 3x4 m2, √
kebutuhan luas ruang disesuaikan
dengan jenis pemeriksaan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas
2 Langit-langit berwarna terang dan √
mudah dibersihkan
3 Dinding berwarna terang, harus √
keras, tidak berpori, kedap air,
dan mudah
dibersihkan serta tahan terhadap
bahan kimia (keramik).
4 Lantai harus terbuat dari bahan √
yang tidak licin, tidak berpori,
warna terang,
dan mudah dibersihkan serta
tahan terhadap bahan kimia
(epoxi, vinyl)
5 Pintu disarankan memiliki lebar √
bukaan minimal 100 cm yang
terdiri dari 2 dua
daun pintu dengan ukuran 80 cm
dan 20 cm. Hanya terdiri dari 1
daun pintu
6 Kamar kecil/WC pasien ruangan √
Kesehatan gigi dan mulut dapat
bergabung dengan WC
pasien Puskesmas.
Ket : MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat

DENAH

Tata Ruang Ruangan Kesehatan gigi dan mulut UPTD Puskesmas I Jembrana

12 12
2 1

4 3

4
5 8

9 4 6 7

3
10
11
4

Keterangan:

1. Pintu masuk
2. Meja admin dan komputer
3. Meja Anamnesa
4. Meja Dokter
5. Meja Dokter
6. Dental Chair/Kursi Gigi
7. Lemari Alat dan bahan
8. Filling Cabinet
9. Lemari Arsip
10. Trolli alat dan bahan
11. Wastafel
12. Kursi Tunggu Pasien
B. Standar Fasilitas

Fasilitas laboratorium UPTD Puskesmas I Jembrana

1. Fasilitas dan sarana

Laboratorium UPTD Puskesmas I Jembrana berlokasi di gedung depan


puskesmas yang terdiri 2 orang analis. Di dalam ruangan tersebut terdiri dari :

No Nama Barang Jumlah

1. Meja administrasi 1

2. Meja Anamnesa 1

3. Meja Dokter 2

4. Kursi pasien 3

5. Kursi petugas 6

6. Lemari alat dan bahan 1

7. Lemari arsip 1

8 AC 1

9 Komputer dan Printer 1

2. Peralatan

No Nama Alat Jumlah

1. Kursi gigi 1

2. Ultrasonic scaller 1

3. Kaca Mulut 5

4. Sonde 5

5. Excavator 5

6. Pinset 5

7. Plastic filling instrument 2

8. Nierbekken 2

9. TANG ANAK RB 2
POSTERIOR MAHKOTA
10. TANG ANAK RB SISA 2
AKAR

11. TANG ANAK RA 4


ANTERIOR MAHKOTA

12. TANG ANAK RA 3


POSTERIOR MAHKOTA

13. TANG ANAK RA SISA 2


AKAR

14. TANG PERMANEN RA 2


ANTERIOR MAHKOTA

15. TANG PERMANEN RA P1 1


P2 MAHKOTA

16. TANG PERMANEN RA M1, 3


M2 KIRI MAHKOTA

17. TANG PERMANEN RA 2


M1,M2 KANAN MAHKOTA

18. TANG PERMANEN RA M3 2


MAHKOTA

19. TANG PERMANEN RA 2


ANTERIOR SISA AKAR

20. TANG PERMANEN 2


POSTERIOR SISA AKAR

21. TANG PERMANEN RB 2


ANTERIOR MAHKOTA

22. TANG PERMANEN RB 4


P1,P2 MAHKOTA

23. TANG PERMANEN RB 2


M1.M2 MAHKOTA

24. TANG PERMANEN RB M3 2


MAHKOTA

25. TANG PERMANEN SISA 1


AKAR RB

26. CEMEMT STOPPER 2

27. CEMENT SPATLE 2

28. PHANTHUM GIGI 3

29. CRYER 3

30. BEIN 4
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

Kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup kegiatan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut yaitu :
1. Kegiatan dalam gedung Kegiatan yang dilaksanakan di poli gigi untuk
melayani pasien yang datang ke puskesmas baik untuk pengobatan maupun
konsultasi tentang kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang diberikan kepada masyarakat meliputi pencabutan gigi anak,
pencabutan gigi dewasa, penambalan gigi, pembersihan karang gigi secara
manual, pemeriksaan gigi dan mulut anak sekolah (TK/ RA dan SD/ MI),
pemeriksaan gigi dan mulut ibu hamil dan balita di posyandu. Pelayanan
yang diberikan berupa pelayanan promotif (peningkatan), preventif
(pencegahan), dan kuratif (pengobatan).
2. Kegiatan luar gedung Kegiatan yang dilaksanakan di sekolah (TK/RA dan
SD/MI) dan di posyandu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk kegiatan UKGS dan UKGM.
B. Metode

1. Pelayanan dalam gedung


a. Pelayanan medik dasar
1) Perawatan penyakit/ kelainan jaringan mulut
2) Tumpatan
3) Pencabutan gigi sulung
4) Pencabutan gigi tetap
b. Pencatatan dan pelaporan
1) Rekam Medik Rekam medik menjelaskan keterangan yang cukup akurat
dan lengkap tentang :
a) Identitas (nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan)
b) Anamnesa
c) Perjalanan penyakit
d) Hasil pemeriksaan klinis yang ditemukan
e) Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan
f) Dokumentasi hasil pemeriksaan
g) Diagnosis penyakit dan rencana terapi
h) Terapi dan tindakan medik yang diberikan serta proses pengobatannya
i) Rujukan
2) Pelaporan
Jenis pelaporan upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang harus
dilaporkan oleh Poli Gigi Puskesmas I Jembarab ke bagian Pelayanan
Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana bersama dengan laporan
kegiatan puskesmas lainnya. Jenis pelaporannya antara lain :
a) Laporan bulanan
b) Laporan triwulan
c) Laporan tahunan
3) Dokumen terkait
a) Kartu rekam medik
b) Formulir surat persetujuan medis
c) Formulir laporan puskesmas
d) Standar operasional prosedur
2. Pelayanan luar gedung
a. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Kegiatan UKGS meliputi :
1)Kegiatan Promotif Upaya promotif yang dilakukan oleh petugas kesehatan
gigi dengan melakukan penyuluhan dan pemeriksaan gigi dan mulut pada
anak sekolah.
2)Kegiatan Preventif Upaya preventif yang dilakukan yaitu sikat gigi massal
pada siswa kelas I, III, V dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung
fluoride. Kegiatan sikat gigi massal dilaksanakan di sekolah.
3) Tenaga Pelaksana
a) Kepala sekolah / Guru SD Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara
lain :
1. Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data yaitu
pemeriksaan seluruh murid secara berkala
2. Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan tentang
kesehatan gigi dan mulut pada waktu pelajaran olahraga
3. Latihan menggosok gigi
4. Merujuk murid ke puskesmas untuk dilakukan perawatan bila
menemukan murid dengan keluhan penyakit gigi
5. Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam kesehatan
lingkungan dan makanan yang dijual di lingkungan sekolah 8
6. Membantu dalam sikat gigi massal
b)Dokter kecil Peran dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara lain :
1. Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani untuk
diperiksa giginya
2. Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi
3. Memberi petunjuk kepada temannya mengenai tempat berobat gigi
c) Kepala Puskesmas Peran kepala puskesmas dalam kegiatan UKGS :
1. Sebagai koordinator pelaksana UKGS
2. Sebagai pembimbing dan motivator
3. Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan
mulut
d) Dokter gigi
1. Sebagai penanggung jawab pelaksana operasional UKGS
2. Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana
kegiatan, monitoring program dan evaluasi
3. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi,
UKS, guru SD, dan dokter kecil
4. Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawat gigi
e) Perawat gigi
1. Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD
2. Membina kerjasama dengan tenaga UKS dan disdikpora
3. Melakukan persiapan atau lokakarya mini untuk menyampaikan
rencana kepada pelaksana terkait
4. Melakukan kegiatan analisis teknis dan edukatif seperti pengarahan
kepada petugas UKS, guru SD, dokter kecil, dan orang tua murid
5. Monitoring pelaksana UKGS
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan
7. Evaluasi program
f) Petugas UKS
1. Terlibat secara penuh dalam penetuan SD, pembinaan guru dan dokter
kecil, monitoring program, dan hubungan dengan UPT Disdikpora 9
2. Pemeriksaan murid
3. Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan pendidikan
kesehatan gigi
b. UKGM
1. Sasaran UKGM adalah ibu hamil, balita dan masyarakat di posyandu.
Petugas harus mengetahui target dan sasaran ibu hami, balita dan masyarakat.
2. Pelaksanaan kegiatan UKGM Jumlah kunjungan petugas gigi ke posyandu
3x/ tahun/ posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kalipucang.
3. Dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita
4. Dilakukan pemeriksaan gigi terhadap ibu hamil dan balita
C. Langkah Kegiatan
1. Perencanaan kegiatan dituangkan dalam rencana tahunan dan bulanan
kesehatan gigi dan mulut puskesmas
2. Pelaksanaan di dalam gedung untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut
rawat jalan sesuai dengan SOP
3. Pelaksanaan kegiatan di luar gedung seperti UKGS dan UKGM dilakukan
sesuai SOP
4. Pembuatan laporan bulanan
5. Pembuatan laporan tahunan
6. Evaluasi hasil kegiatan bulanan dan tahunan
7. Rencana tindak lanjut kegiatan yang akan daaing
BAB V
LOGISTIK

Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan


gigi dan mulut bersumber dari dana Badan Layanan Umum Daerah. Dalam hal
pengadaan sarana dan prasarana dilakukan melalui POA (planning of action).
Adapun daftar logistik yang dibutuhkan dalam program kesehatan gigi mulut
adalah alat diagnostic set, model gigi, poster, lembar balik
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan


gigi dan mulut, perlu memperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat keslahan
diagnosa dan lainnya. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran dilakukan setiap
kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dengan memperhatikan keadaan umum
pasien, umur pasien, dan jenis penyakit yang diderita pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan kesehatan


gigi dan mulut perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan
lintas sektor terkait dengan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko
harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk itu
dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus selalu
menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa sarung tangan, masker, dan
lainnya.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut harus dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut :
A. Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP, yaitu :
1. SOP Abses Periapikal
2. SOP Abses Periodontal
3. SOP Gangren Radix
4. SOP Impaksi M3
5. SOP Nekrosis Pulpa
6. SOP Periodontitis Kronis
7. SOP Persistensi
8. SOP Pulpitis Reversible
9. SOP Pulpitis Irreversible
10. SOP Pencabutan Gigi Sulung
11. SOP Pencabutan Gigi Tetap
12. SOP Tambalan Sementara Gigi Tetap
13. SOP Tata Cara Cuci Alat dan Streilisasi
14. SOP Rujukan Internal
15. SOP Rujukan Eksternal
16. SOP Pelaksanaan UKGS
17. SOP Pelaksanaan UKGM
B. Kesesuaian petugas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
C. Ketepatan penggunaan sarana dan prasarana sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
D. Semua kegiatan didasarkan pada aspek kebutuhan pasien sebagai bentuk
pelayanan prima
BAB XI
PENUTUP

Pedoman pelayanan Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut UPTD Puskesmas I


Jembrana ini mempunyai peranan penting sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
sehari hari tenaga Kesehatan gigi dan mulut yang bertugas sehingga meningkatkan
mutu pelayanan khususnya pelayanan di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut.

Penyusun pedoman pelayanan Ruang Kesehatan Gigi ini adalah langkah awal
kesuatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari
berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Kami menyadari bahwa
pedoman pelayanan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami menerima saran
dan kritik guna menyempurnakan pedoman ini.

Akhir kata semoga pedoman pelayanan Ruang Kesehatan Gigi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Anda mungkin juga menyukai