Anda di halaman 1dari 18

PROFIL

UPTD PUSKESMAS SABULAKOA


TAHUN 2022
GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS SABULAKOA

A. KEADAAN GEOGRAFIS

Pukesmas Sabulakoa merupakan salah satu puskesmas yang berada di


Kabupaten Konawe Selatan, tepatnya berada di Desa Talumbinga Kecamatan
Sabulakoa, dengan luas wilayah kerja 68,5 km2. Puskesmas Sabulakoa terpisah dari
Induk Puskesmas Landono pada Bulan Januari 2018.

Letak Puskesmas Sabulakoa berjarak ± 80 Km dari sebelah timur Ibukota Kabupaten


Konawe Selatan di Andoolo dan ± 70 Km dari Ibukota Propinsi di Kendari
B. JUMLAH PENDUDUDUK

    Tahun
No. Desa 2019 2020 2021

1 Wawobende 772 778 760


2 Asaria 635 707 789
3 Talumbinga 696 925 524
4 Tetenggabo 653 681 708
5 Sabulakoa 692 780 827
6 Wonuakoa 522 559 559
7 Ulu Sabulakoa 285 327 327
8 Watu-watu 239 286 227
9 Wonua Morini 471 657 824
10 Koronua 628 824 657
Jumlah 5.493 6.534 6.200
DATA KEPEGAWAIAN
 
No Jenis Jumlah Tenaga

1 Dokter Umum  
- TKD 1

2 Dokter Gigi  
- TKD 1

3 Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)  


- PNS  
- TKD 1
1

4 Apoteker 1
TKD

5 Tenaga Teknis Kefarmasian  


- Honorer 3
6 Perawat (Akper+SPK) dan Keperawatan Ners  
- PNS  
- Honorer 2
4

7 Perawat Gigi  
- PNS 1

8 Bidan (D IV, D III, dan D I (SPB)  


- PNS 5
- Honorer 6

9 Tenaga Pelaksana Gizi  


- Honorer 1

10 Sanitarian  
0

11 Analis Kesehatan (D III Analis)  


0
Jumlah 27
JENIS SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS
SABULAKOA
NO JENIS SARANA JUMLAH KONDISI

1 Puskesmas Induk 1 Buah Baik

3 Puskesmas Pembantu 1 Buah Rusak Sedang

4 Poskesdes 4 Buah Baik

5 Polindes 1 Buah Rusak Sedang

6 Posyandu 10 Pos Baik

7 Posyandu Lansia/Posbindu 5 Pos  

7 Ambulance 2 1 Baik, 1 Rusak

8 Kendaraan Roda 2 2 Baik


JUMLAH PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN

JUMLAH PENDUDUK    
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 236 211 447 111.8


2 5-9 187 177 364 105.6
3 10 - 14 243 221 464 110.0
4 15 - 19 326 315 641 103.5
5 20 - 24 324 312 636 103.8
6 25 - 29 250 270 520 92.6
7 30 - 34 321 275 596 116.7
8 35 - 39 257 210 467 122.4
9 40 - 44 229 202 431 113.4
10 45 - 49 142 124 266 114.5
11 50 - 54 143 123 266 116.3
12 55 - 59 107 98 205 109.2
13 60 - 64 135 148 283 91.2
14 65 - 69 112 105 217 106.7
15 70 - 74 109 100 209 109.0
16 75+ 96 92 188 104.3
Jumlah 3,217 2,772 6,200 116.1
INDIKATOR PROGRAM KIA

KESEHATAN IBU 1.Cakupan Kunjungan ANC pertama (K1)


1.1.1

    2.Cakupan pelayanan ANC keempat (K4) sesuai standar


    3.Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
    4.Cakupan Pelayanan Nifas 0leh Tenaga Kesehatan (KF3)
    5. Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama (KN 1)
    6. Cakupan Pelayanan Neonatus Lengkap (KN Lengkap )
    7. Cakupan Deteksi Faktor risiko dan komplikasi oleh Masyarakat
    8.Cakupan Komplikasi Kebidanan yang tertangani
    9. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
     
KESEHATAN ANAK 1.Cakupan kunjungan bayi
1.1.2

    2.Cakupan DDTK anak balita di posyandu 2x setahun


    3.Cakupan pelayanan anak balita (1-5 tahun) sesuai standar
    4.Cakupan anak pra sekolah dilayani SDIDTK 2 x setahun di TK
    5. Cakupan Kunjungan Balita Sakit yang di MTBS
     
KB 1.Cakupan peserta KB aktif
1.1.3
INDIKATOR PROGRAM P2P

1.IMUNISASI 1.Cakupan desa UCI


  2.Cakupan anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
  3.Cakupan imunisasi HB 0 < 7 hari
  4.Cakupan Imunisasi DPT HB 1 pada bayi
  5.Cakupan imunisasi anak sekolah
  6.Cakupan imunisasi DPT/HB/HIB 3
  7 Cakupan imunisasi Polio 4
  8.Cakupan imunisasi Campak
   
2.TBC 1.Cakupan penemuan suspek TBC
  2.Cakupan pengobatan semua kasus TBC (CDR) yang diobati
  3.Angka notifikasi semua kasus TB (CNR) yang diobati
  4.Angka keberhasilan pengobatan pada semua kasus
  5.Cakupan penemuan kasus TB resisten obat
  6.Presentase pasien TB yang mengetahui status HIV
3.DBD 1.Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus DBD 100% Tertangani

4.SURVEILLENCE 1.Acute placid paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun

  2.Persentase Desa mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam

5.ISPA 1.Cakupan Penemuan Kasus Pneumonia Balita 100% Tertangani

6.DIARE 1.Kasus Diare Tertangani oleh puskesmas dan kader dengan Oral rehidrasi

7. HIV 1.Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV

  2.Persentase angka kasus HIV yang diobati

8.KUSTA 1.Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Kusta 100% Terobati

9.MALARIA 1.Cakupan Pengambilan sampel darah malaria pada semua pendatang dari daerah
endemis
10.GIGITAN HPR Cakupan Penemuan dan penanganan Kasus GHPR 100% Tertangani

11.KECACINGAN 1.Cakupan Pemberian Obat cacing pada sasaran usia 12 bln-12 thn
INDIKATOR PROGRAM PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

PTM 1.Cakupan kehadiran peserta Klub Prolanis

  2 Cakupan skrining kesehatan sesuai standar pada usia 15-59 tahun

  3.Cakupan pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita hypertensi

  4.Cakupan pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita Diabetes


Melitus

  5.Cakupan Pelayanan IVA dan Sadanis


INDIKATOR PROGRAM PROMKES DAN UKS

1.PROMKES 1.Prosentase Desa Siaga Aktif Pratama menjadi Madya


  2. Prosentase Posyandu Aktif Purnama + Mandiri
  3.Prosentase PHBS di Tatan Rumah Tangga
  4.Prosentase PBHS di Tatatan Sekolah
  5. Prosentase PBHS di Tatatan Tempat Kerja
  6.Prosentase PHBS di Tatanan TTU
  7.Prosentase PHBS di tatanan institusi kesehatan
  8. Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan
  9. Peningkatan Media Promosi Kesehatan di Tiap Program
   
2.UKS 1.Cakupan penjaringan kesehatan sesuai standar pada siswa kelas 1 SD,kelas VII SMP
dan setingkat
  2.Cakupan pemeriksaan berkala siswa SD dan SMP
  3.Cakupan sekolah dengan pembinaan dokter kecil
  4.Cakupan sekolah dengan pembinaan KKR
INDIKATOR PROGRAM KESLING DAN GIZI

KESEHATAN 1.Jumlah Desa yang terferifikasi melaksanakan STBM


LINGKUNGAN
  2.Prosentase Air Minum yang dilakukan Pengawasan
  3.Prosentase TTU yang memenuhi syarat Kesehatan
  4.Prosentase tempat pengolahan Makanan ( TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan
   
GIZI 1.Persentase Balita kurang Gizi (buruk dan kurang)
  2.Cakupan Balita Gizi buruk mendapat perawatan
  3.Cakupan Balita yang mendapat kapsul Vit A
  4.Cakupan D/S
  5.Cakupan N/D'
  6.Cakupan K/S
  7.Cakupan BGM
  8.Cakupan Gizi lebih
INDIKATOR PROGRAM

PROGRAM KESORGA 1.Pembinaan Kesehatan Olah Raga

Program kesehatan jiwa 1.Cakupan Kunjungan rumah pasien jiwa

Program upaya kesehatan 1.Kunjungan pemeriksaan tempat kerja dan pekerja


kerja
  2. Pembinaan dan pemantauan kesehatan kerja serta penyuluhan kesehatan

  3. Pembentukan dan pembinaan Pos UKK

UKGS 1.Pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada SD (gosok gigi massal dan penyuluhan kesehatan)

Lansia 1.Cakupan pelayanan kesehatan pra lansia

  2.Cakupan pelayanan kesehatan lansia

  3.Cakupan pelayanan kesehatan lansia resti

  4.Skrining kesehatan sesuai standar minimal setahun sekali pada semua WNI yang berumur diatas
60 Tahun
PKPR 1.Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
CAKUPAN KELUARGA SEHAT

Jumlah yang Sudah Jumlah KK (keluarga Pra Jumlah KK (keluarga Tidak


No. Nama desa Jumlah KK Jumlah KK (keluarga sehat)
dikunjungi sehat) sehat)

7
1 WAWOBENDE 186 151 84 60
16
2 ASARIA 138 135 75 44
8
3 TALUMBINGA 139 126 75 43
16
4 TETENGGABO 164 159 114 29
17
5 SABULAKOA 232 166 111 38
13
6 WONUAKOA 126 126 81 32
2
7 ULU SABULAKOA 65 65 36 27
4
8 WATU-WATU 61 61 43 14
4
9 WONUA MORINI 103 103 58 41
11
10 KORONUA 168 167 112 44
98
Jumlah 1382 1259 789 372
MASALAH KESEHATAN

• Kurangnya SDMK sesuai ketentuan standar PMK


• Masih banyak pasien degeneratif yang tidak melakukan pengoban secara rutin
• Masih rendahnya D/S pada kunjungan balita di posyandu
• Masih tingginya kasus stunting
• Masih terdapat desa yang belum ODF (Open Defication Free)
• Susahnya akses jalan menjadi hambatan untuk pasien datang berobat di FKTP
• Masih kurangnya masyarakat yang ikut serta dalam program JKN-KIS
• Masih kurangnya sarana dan prasaran penunjang
BUDAYA DAN KESEHATAN

• Suku mayoritas
Masarakat Kecamatan Sabulakoa dihuni oleh mayoritas suku Asli Tolaki, Jawa, Bali, Bugis
dan lain – lain.
Makanan Pokok
Makanan Pokok Masyarakat kecamatan Sabulakoa adalah Nasi.
• Budaya khas daerah
Masih ada budaya pemali orang setelah melahirkan tidak bisa keluar rumah sampai selesai
masa nifsnya, sehingga menjadi kendala untuk pemeriksaan bayi dan ibu baru lahir.
Dan masih ada budaya untuk segera memberi makanan pada bayi berumur kurang dari 6 bulan,
sehingga program pemberian ASI ekslusif tidak maksimal.
TERIMAKASIH

KEPALA
UPTD PUSKESMAS SABULAKOA

I GEDE SILA SWASTIKA,SKM


NIP.19820525 200312 1 008

Anda mungkin juga menyukai