Anda di halaman 1dari 89


Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Salam Sejahtera,

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, karena atas ridho dan
perkenan-NYA, kami dapat menyelesaikan penyusunan Profil UPTD Puskesmas Padangsari
tahun 2021. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh Karyawan UPTD
Puskesmas Padangsari dan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Profil
Kesehatan Tahun 2021 ini.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Padangsari kami susun sebagi sumber informasi
atas Profil Kesehatan Penduduk di wilayah kerja kami, sekaligus monitoring terhadap capaian
kinerja yang telah kami lakukan di tahun 2021.
Tentunya dalam penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2021 ini tak luput dari kesalahan
dan kekeliruan, oleh karenanya kami membuka diri untuk saran dan kritik dari berbagai pihak
yang akan disampaikan kepada kami. Hal ini akan kami gunakan sebagai evaluasi dalam
menjalankan kinerja kami sebagai pelayan masyarakat di bidang kesehatan.
Besar harapan kami bahwa apa yang telah kami susun ini dapat memberikan manfaat
khususnya untuk kami dan umumnya untuk masyarakat.

Billahi Taufiq Wal Hidayah


Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Semarang, Januari 2022


Hormat kami,
Kepala UPTD Puskesmas Padangsari

Dr. Puriyanto Wahyu Nugroho

ii
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

DAFTAR ISI

BAB I DEMOGRAFI ……………………………………………………….………… 1


A. Keadaan Penduduk ……………………………………………………………. 1
B. Keadaan Ekonomi ……………………………………………………….…….. 2
C. Keadaan Pendidikan …………………………………………………….…….. 4

BAB II SARANA KESEHATAN …………………………………………….………. 6


A. Gambaran Umum …………………………...………………..……………….. 6
B. Kinerja Manajemen Puskesmas ……………………………………………..… 16
C. Sarana Kesehatan Penunjang di Wilayah Kerja ……………….……………… 19
D. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ……………………………….. 20

BAB III SUMBERDAYA KESEHATAN ……………..…………………………….… 21


A. Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Padangsari …………………….…… 21
B. Sumber Daya Manusia UPTD Puskesmas Padangsari .…….…………….…… 25
C. Distribusi Sembilan Nakes Strategis ………………………………………….. 26

BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN ……………………………………….……… 29


A. Sumber Anggaran ……………………………………..……………….……… 29
B. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional …………………………….………. 33

BAB V KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI ……………….…………….……… 34


A. Umur Harapan Hidup …………………..…………………………………….. 34
B. Profil Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja …………….…………………….….. 35
C. Profil Gizi Masyarakat ……….………………………………………………. 54
D. Profil Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut ….……….………………... 55

BAB VI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT ..…………………… 57


A. Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular …..………………….. 57
B. Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ……………….. 67
C. Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis ….. 72

BAB VII KESEHATAN LINGKUNGAN ………………………………………… 75

iii
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB VIII UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN ………………………………… 80


A. Morbiditas ………………….…………..………………………….………….. 80
B. Kunjungan Pasien ………………………………………………….…………. 81

BAB IX PENUTUP ……………………………………………………….…….……… 83


A. Kesimpulan …………………………….………………………….….………. 83
B. Rencana Tindak Lanjut ………………………………………….……………. 83
C. Penutup ……………………………………………………………….………. 84

iv
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB I DEMOGRAFI

A. KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari pada akhir tahun
2021 adalah sebanyak 31.064 orang, yang terdiri dari penduduk laki – laki sebanyak 15.423
orang dan penduduk perempuan sebanyak 15.641 orang. Rincian jumlah penduduk per
kelurahan adalah sebagai berikut :

LUAS JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN


JUMLAH
NO KELURAHAN WIL (WNI) PENDUDUK RT RW
KK
(Km2) L P Total (Jiwa/Km2)
1 Padangsari 1,25 6.659 6.983 13.642 10.914 4.532 98 17
2 Pedalangan 2,42 6.543 6.527 13.070 5.401 4.265 68 11
3 Jabungan 3,44 2.221 2.131 4.352 1.265 1.400 29 6
TOTAL 7,11 15.423 15.641 31.064 4.369 10.197 195 34

Komposisi penduduk menurut golongan umur di wilayah kerja Puskesmas Padangsari adalah
sebagai berikut :

JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK UMUR
NO RASIO JENIS
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
KELAMIN
1 0-4 925 754 1.679 122,68
2 5-9 1.020 1.016 2.036 100,39
3 10 - 14 1.179 1.108 2.287 106,41
4 15 - 19 1.173 998 2.171 117,54
5 20 - 24 1.169 1.081 2.250 108,14
6 25 - 29 1.144 1.113 2.257 102,79
7 30 - 34 1.077 1.109 2.186 97,11
8 35 - 39 1.148 1.257 2.405 91,33
9 40 - 44 1.404 1.386 2.790 101,30
10 45 - 49 1.176 1.229 2.405 95,69
11 50 - 54 1.103 1.138 2.241 96,92
12 55 - 59 843 955 1.798 88,27
13 60 - 64 732 875 1.607 83,66
14 65 - 69 607 695 1.302 87,34

1
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

15 70 - 74 352 384 736 91,67


16 75+ 371 543 914 68,32

KABUPATEN/KOTA 15.423 15.641 31.064 98,61


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 40,50

Menurut kelompok umur, komposisi penduduk terbanyak ada di usia 40 – 44 tahun. Jumlah
penduduk usia Produktif 15 – 64 tahun sebesar 22.110 jiwa atau 71,18 % dari total penduduk.

B. KEADAAN EKONOMI

Komposisi penduduk menurut jenis pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas Padangsari


adalah sebagai berikut :

JUMLAH PENDUDUK
NO MATA PENCAHARIAN TOTAL
PADANGSARI PEDALANGAN JABUNGAN
1 BELUM/TIDAK BEKERJA 3.000 2.857 1.189 7.046
2 PELAJAR/MAHASISWA 2.597 2.807 580 5.984
3 GURU 165 110 16 291
4 DOSEN 78 81 11 170
5 PENELITI - 1 1 2
6 DOKTER 44 88 2 134
7 PERAWAT 53 21 12 86
8 BIDAN 7 3 1 11
9 APOTEKER 1 3 - 4
10 USTADZ/MUBALIGH - 1 - 1
11 PASTOR 4 - - 4
12 PENDETA 3 6 - 9
13 BIARAWATI 6 - - 6
14 PEGAWAI NEGERI SIPIL 724 655 55 1.434
15 KEPOLISIAN RI 77 103 8 188
16 TENTARA NASIONAL INDONESIA 65 38 8 111
17 ANGGOTA DPRD 1 - - 1
18 PENGACARA 1 3 - 4
19 PETANI/PEKEBUN 8 16 75 99
20 BURUH TANI /PERKEBUNAN 53 145 430 628
21 NELAYAN/PERIKANAN 9 10 1 20
22 PEDAGANG 13 46 10 69
23 TUKANG BATU - 2 1 3
24 TUKANG CUKUR 1 1 - 2
25 TUKANG JAHIT - 2 - 2

2
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

26 WIRASWASTA 564 612 158 1.334


27 SENIMAN - 1 1 2
28 SOPIR 1 3 3 7
29 PELAUT 4 2 - 6
30 PILOT - 2 - 2
31 ARSITEK - 2 - 2
32 KONSTRUKSI - - 1 1
33 KONSULTAN 1 3 - 4
34 AKUNTAN 1 1 - 2
35 MEKANIK 1 2 - 3
36 NOTARIS 2 4 - 6
37 PSIKIATER/PSIKOLOG 1 - - 1
38 WARTAWAN 3 2 - 5
39 KARYAWAN BUMD 14 21 - 35
40 KARYAWAN BUMN 111 141 14 266
41 KARYAWAN SWASTA 3.789 3.276 1.041 8.106
42 KARYAWAN HONORER 22 12 4 38
43 BURUH HARIAN LEPAS 23 41 124 188
44 PENSIUNAN 452 282 18 752
45 MENGURUS RUMAH TANGGA 1.691 1.599 571 3.861
46 PEMBANTU RUMAH TANGGA 14 7 2 23
47 LAINNYA 38 58 15 111
TOTAL 13.642 13.070 4.352 31.064

Sebagian besar penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari berprofesi sebagai
Karyawan dan Mahasiswa / Pelajar, hal ini memungkinkan adanya tingkat mobilitas penduduk
yang tinggi. Selain itu penduduk yang tidak bekerja dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga
juga banyak, sehingga memungkinkan mobilitas internal yang tinggi juga. Bila dihubungkan
dengan padatnya jumlah penduduk maka resiko berkembangnya penyakit menular di wilayah
kerja kami sangatlah tinggi.
Selain itu bila dihubungkan dengan pola hidup keseharian yang modern dan tidak
sehat, maka potensi berkembangnya penyakit tidak menular juga sangat tinggi. Pada daerah
dengan model seperti ini, maka Upaya Promotif dan Preventif harus terus ditingkatkan, dengan
didukung oleh pemberdayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui penguatan Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat.
Mengingat jenis – jenis pekerjaanya seperti dipaparkan dalam table diatas, maka dapat
disimpulkan keadaan ekonomi di wilayah kerja kami, rata – rata adalah menengah keatas. Hal
ini menjadi keuntungan tersendiri, karena dengan tingkat Pendidikan dan ekonomi yang bagus,
maka akan lebih mudah untuk melaksanakan dan membudayakan upaya Promotif dan Preventif
di masyarakat.

3
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

C. KEADAAN PENDIDIKAN

Komposisi penduduk menurut jenis pendidikan yang ditamatkan di wilayah kerja


Puskesmas Padangsari adalah sebagai berikut :

JUMLAH PERSENTASE

NO VARIABEL LAKI- LAKI-LAKI+ LAKI- LAKI-LAKI+


PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI PEREMPUAN LAKI PEREMPUAN

PENDUDUK BERUMUR
1 12.299 12.763 25.062
15 TAHUN KE ATAS
PENDUDUK BERUMUR
2 15 TAHUN KE ATAS 12.035 12.451 24.486 97,85 97,56 97,70
YANG MELEK HURUF
PERSENTASE
PENDIDIKAN
3
TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
Belum Tamat
2.045 2.202 4.247 16,63 17,25 16,95
SD/Sederajat

Tamat SD / MI 600 685 1.285 4,88 5,37 5,13

Tamat SMP / MTs 1.265 1.477 2.742 10,29 11,57 10,94

Tamat SMA / MA 2.430 2.431 4.861 19,76 19,05 19,40

Tamat SMK 1.715 1.716 3.431 13,94 13,45 13,69

Diploma I/II 38 63 101 0,31 0,49 0,40

Akademi/Diploma III/S.
794 1.000 1.794 6,46 7,84 7,16
Muda

Diploma IV/Strata I 2.699 2.583 5.282 21,94 20,24 21,08

Strata II 418 279 697 3,40 2,19 2,78

Strata III 31 15 46 0,25 0,12 0,18

Dengan banyaknya jumlah penduduk yang melek huruf, maka upaya Promosi Kesehatan
dengan Media Tulis dan Media Sosial akan lebih mudah untuk dilaksanakan, akan tetapi tetap
memerlukan dukungan dan kesadaran dari masyarakatnya juga agar menimbulkan dampak
yang signifikan. Sarana Pendidikan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari
adalah sebagai berikut :

4
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

NO SARANA PENDIDIKAN JUMLAH


1. TK 17
2. SD / MI 11
3. SMP / MTs 3
4. SMA / SMK / MA 5
5. Perguruan Tinggi 1
JUMLAH 37

Banyaknya jumlah Sarana Pendidikan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari
memerlukan perhatian khusus dan kerjasama yang baik dengan pihak UPTD Pendidikan
Kecamatan Pedurungan. Hal ini untuk menunjang agar program – program kesehatan yang
berkaitan dengan siswa dan sekolah agar dapat berjalan dengan baik.

5
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB II SARANA KESEHATAN

A. GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS PADANGSARI


Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan. Sarana kesehatan di antaranya adalah Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). Rumah sakit adalah suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional
yang mengemban tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Kesehatan besar
artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal
bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Kesehatan sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui pembangunan
nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

Puskesmas Padangsari merupakan salah satu Puskesmas Induk di Kota Semarang


dengan fasilitas Rawat Jalan, yang terletak di Kecamatan Banyumanik. Bangunannya
mempunyai luas tanah 1400 m2 dan luas bangunan 906 m2. Puskesmas Padangsari terletak di
Jalan Meranti Raya No. 389, Kelurahan Padangsari.

Puskesmas Padangsari merupakan puskesmas induk, yang dibangun bersamaan


dengan Perumnas Banyumanik pada tahun 1979. Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai
Puskesmas Induk, Puskesmas Padangsari mempunyai satu Puskesmas Pembantu, yaitu
Puskesmas Pembantu Jabungan yang berada di Kelurahan Jabungan.

6
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Peta Kecamatan Banyumanik

Menurut Peraturan Walikota Semarang Nomor 62 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kota Semarang, wilayah kerja Puskesmas Padangsari
meliputi 3 kelurahan dengan luas total 7,11 Km2. Wilayah tersebut terdiri dari 3 kelurahan,
yaitu : Kelurahan Padangsari (luas wilayah 1,25 Km2), Kelurahan Pedalangan (luas wilayah
2,42 Km2), dan Kelurahan Jabungan (luas wilayah 3,44 Km2). Dari empat kelurahan ini yang
memiliki wilayah yang terluas adalah Kelurahan Jabungan dan yang terkecil adalah Kelurahan
Padangsari. Batas wilayah administratif Puskesmas Padangsari adalah sebagai berikut:

o Sebelah Utara : Kelurahan Sumurboto


o Sebelah Selatan : Kelurahan Gedawang
o Sebelah Barat : Kelurahan Srondol Wetan
o Sebelah Timur : Kelurahan Kramas

Wilayah Puskesmas Padangsari Wilayah Puskesmas Padangsari secara topografi merupakan


dataran tinggi dengan jenis tanah merah, mempunyai ketinggian antara 200 –300 MDPL dan
memiliki posisi astronomis antara : 7,068 – 7,077 Lintang Selatan dan 110,425 – 110,426 Bujur
Timur.

7
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang nomor 72 tahun 2019, Puskesmas adalah
unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas Kesehatan. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris. Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh pejabat fungsional tenaga
kesehatan yang diberikan tugas tambahan.

Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kota berdasarkan kategori, upaya
kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud, paling
sedikit terdiri atas Kepala Puskesmas, Pelaksana Tata Usaha, Penanggung jawab UKM dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
dan Penanggungjawab jaringan, pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan. Pelaksana Tata Usaha merupakan jabatan non struktural yang di jabat oleh seorang
Pejabat Pelaksana sebagai tugas tambahan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Puskesmas.

Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan pejabat fungsional
dalam lingkup Puskesmas wajib menerapkan prinsip - prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi
dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun
antar perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di luar
pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Dalam melaksanakan program dan
kegiatan setiap pimpinan unit organisasi wajib menyusun dan menerapkan Standar Pelayanan
dan Standar Operasional Prosedur. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas, yaitu:

a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan


b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
c. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Penanggung jawab program dan kegiatan sebagaimana dimaksud, ditunjuk oleh Kepala
Puskesmas yang dalam pelaksanaan tugasnya berada di bawah tanggung jawab kepada Kepala
Puskesmas.

Upaya Kesehatan yang dilaksanakan UPTD Puskesmas Padangsari terdiri dari


kegiatan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif. Kegiatan Promotif dan Preventif
merupakan unsur utama dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat. Sedangkan kegiatan
Kuratif dan Rehabilitatif merupakan unsur utama dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan
Perseorangan.

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) terdiri dari Program – Program UKM Esensial
dan UKM Pengembangan. Yang termasuk Program UKM Esensial adalah :

8
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

a. Program Kesehatan Keluarga, yang meliputi :


a) Program Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana, yang meliputi :
o Pelayanan Ante Natal Care dan Pendampingan untuk Ibu Hamil;
o Pelayanan Persalinan Normal dan Rujukan untuk Ibu Bersalin;
o Pelayanan Post Natal Care untuk Ibu Nifas;
o Pelayanan Deteksi Dini dan Pelacakan Resiko Tinggi pada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas;
o Pelayanan Otopsi Verbal dan Audit Medik pada kasus Kematian Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas;
o Pelayanan Kelas Ibu Hamil; dan
o Pelayanan Akseptor Keluarga Berencana.
b) Program Kesehatan Anak, yang meliputi :
o Pelayanan Post Natal Care untuk Bayi / Neonatus;
o Pelayanan Deteksi Dini dan Pelacakan Resiko Tinggi pada Bayi /
Neonatus;
o Pelayanan Otopsi Verbal dan Audit Medik pada kasus Kematian Bayi
dan Balita;
o Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM);
o Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS);
o Pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK);
o Pelayanan Kelas Ibu – Balita; dan
o Pelayanan Kesehatan bagi Korban Kekerasan pada Perempuan dan
Anak.
c) Program Kesehatan Remaja, yang meliputi :
o Pelayanan Skrining Anemia dan Pemberian Tablet Tambah Darah;
o Pelayanan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Konseling Remaja;
o Pelayanan Posyandu Remaja dan Pembinaan Kader Kesehatan Remaja.
b. Program Promosi Kesehatan, yang meliputi :
a) Pelayanan Pengkajian dan Intervensi PHBS pada tataran Rumah Tangga,
Institusi Pendidikan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Tempat – Tempat
Umum;
b) Pelayanan Penyuluhan Kesehatan di masyarakat;
c) Pembinaan Upaya Pemberdayaan Masyarakat (Posyandu Mandiri, Rumah
Tangga Sehat, dan Kelurahan Siaga Aktif);
d) Pelayanan Pendataan, Intervensi Awal dan Intervensi Lanjut Keluarga Sehat
dalam rangka PIS-PK.

9
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

c. Program Kesehatan Lingkungan, yang meliputi :


a) Pengawasan dan Pengendalian Kualitas Air Bersih / Air Minum di Rumah
Tangga, Depo Air Minum dan Sumber Air Komunal
b) Pengawasan dan Pengendalian Sanitasi dan Keamanan Pangan di Tempat –
Tempat Umum dan Tempat Pengolahan Pangan;
c) Pengawasan dan Pengendalian Penyehatan Lingkungan Pemukiman;
d) Pembinaan Pengelolaan Sampah dan Limbah Cair / Padat;
e) Pelayanan Klinik Sanitasi; dan
f) Pembinaan Kelurahan Sehat.
d. Program Gizi, yang meliputi :
a) Pemantauan Status Gizi Balita dan Ibu Hamil (Posyandu, Operasi Timbang,
e-PPBGM);
b) Pelayanan Penanggulangan Permasalahan Gizi (Gizi Buruk, Gizi Kurang,
BGM, Stunting, KEK);
c) Pelayanan Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita;
d) Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium;
e) Pembinaan Keluarga Sadar Gizi; dan
f) Pembinaan pemberian ASI Eksklusif.
e. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang meliputi :
a) Program Pepencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, yang
meliputi :
o Pelayanan Imunisasi Dasar dan Imunisasi Program;
o Penanganan dan Pelaporan Penyakit Potensial Wabah;
o Penanganan dan Pelaporan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I);
o Pemantauan Wilayah Setempat Imunisasi;
o Penemuan Kasus Acute Flaccid Paralysis;
o Pelayanan Deteksi Dini dan Pengelolaan Penyakit Hipertensi dan
Diabetes Mellitus;
o Pelayanan Deteksi Dini dan Pengelolaan Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ);
o Pelayanan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara; dan
o Pelayanan Upaya Berhenti Merokok.
b) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, yang
meliputi :
o Pelayanan Pengelolaan, Pencatatan dan Pelaporan Penyakit Diare;

10
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

o Pelayanan Pengelolaan, Pencatatan dan Pelaporan Penyakit ISPA dan


Pneumonia;
o Pelayanan Pengelolaan, Pencatatan dan Pelaporan Penyakit Kusta dan
Frambusia;
o Pelayanan Pengelolaan, Pencatatan dan Pelaporan Penyakit Hepatitis;
o Pelayanan Pengelolaan, Pencatatan dan Pelaporan Penyakit
Tuberculosis;
o Pelayanan Pengelolaan, Pencatatan dan Pelaporan Penyakit Infeksi
Menular Seksual, HIV dan Triple Eliminasi;
o Pelayanan Pengelolaan, Pencatatan dan Pelaporan Penyakit Covid-19;
c) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis
(DBD, Malaria, Filariasis, Leptospirosis, Rabies, dll).

Yang termasuk Program UKM Pengembangan adalah :


a. Program Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat dan Usaha Kesehatan Sekolah, yang
meliputi
a) Pemeriksaan Berkala pada Siswa di Tingkat SD / MI, SMP / MTs dan SMA
/ SMK / MA, serta Anak usia 7 – 15 tahun di luar Institusi Sekolah (Ponpes,
Panti, LP, dll);
b) Pembinaan UKGS Tahap II dan III di SD / MI;
c) Pembinaan UKS dan di Tingkat SD / MI, SMP / MTs dan SMA / SMK / MA;
d) Pembinaan Dokter Kecil di SD / MI;
e) Pembinaan Kader Kesehatan Remaja;
f) Pembinaan Model Sekolah Sehat.
b. Program Kesehatan Haji, yang meliputi :
a) Pemeriksaan Kesehatan dan Rujukan Calon Jamaah Haji;
b) Penyuluhan pada Calon Jamaah Haji;
c) Pelayanan Imunisasi Calon Jamaah Haji;
d) Pelacakan Jamaah Haji setelah selesai menunaikan Ibadah Haji.
c. Program Kesehatan Olahraga, yang meliputi :
a) Pembinaan dan Konsultasi Kesehatan Olahraga pada Kelompok Potensial /
Klub Olahraga, Siswa Sekolah, Calon Jamaah Haji, Lansia, dll;
b) Pelayanan Kesehatan pada Event Olahraga;
c) Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Olahraga melalui Aplikasi SIPGAR.
d. Program Kesehatan Kerja, yang meliputi :
a) Penanganan Penyakit Umum pada Pekerja;
b) Penanganan Penyakit akibat Kerja;

11
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

c) Penanganan Kecelakaan Kerja;


d) Pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja.
e. Program Kesehatan Indera, yang meliputi :
a) Penanganan dan Rujukan Kelainan Refraksi dan Penyakit Mata;
b) Penanganan dan Rujukan Penyakit Telinga.
f. Program Kesehatan Lanjut Usia, yang meliputi :
a) Pemeriksaan Kesehatan pada Pra Lansia dan Lansia;
b) Pembinaan Posyandu Lansia.
g. Program Kesehatan Tradisional, yang meliputi :
a) Pelayanan Kesehatan Tradisional;
b) Pembinaan Penyehat Tradisional;
c) Pembinaan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Asuhan Mandiri di
Masyarakat.
h. Program Puskesmas Ramah Anak;
i. Program Kemitraan, yang meliputi :
a) Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektoral;
b) Kemitraan dengan Institusi Pendidikan;
c) Kemitraan dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta;
d) Kemitraan dengan Organisasi Kemasyarakatan.
j. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas


Padangsari meliputi :
a. Pelayanan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis;
b. Pelayanan Ruang Pemeriksaan Umum dan Gawat Darurat;
c. Pelayanan Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut;
d. Pelayanan Ruang Kesehatan Keluarga dan Bersalin;
e. Pelayanan Ruang Konsultasi dan Gizi, yang meliputi :
a) Konsultasi Gizi;
b) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja;
c) Klinik Sanitasi;
d) Klinik Berhenti Merokok.
f. Pelayanan Ruang Farmasi; dan
g. Pelayanan Ruang Laboratorium.

Puskesmas mempunyai tugas pelaksanaan sebagaian kegiatan teknis operasional


Dinas Kesehatan yang meliputi pelayanan, pembinaan pengembangan, penyelenggaraan UKM
dan penyelenggaraan UKP guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya

12
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Untuk pelaksanaan tugas tersebut,
Puskesmas mempunyai fungsi :
a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. pendisitribusian tugas kepada bawahan;
c. pemberian petunjuk kepada bawahan;
d. penyeliaan tugas bawahan dalam lingkung tanggungjawabnya;
e. pelaksanaan kegiatan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai;
f. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lain terkait atas persetujuan
pimpinan;
g. pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan prasarana dan sarana Puskesmas;
h. pelaksanaan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
i. pelaksanaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan;
j. pelaksanaan identifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;
k. pelaksanaan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
l. pelaksanaan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
m. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
n. pelaksanaan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
Pelayanan Kesehatan khusus melalui kegiatan upaya kesehatan mata, jiwa dan
kesehatan lain;
o. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit;
p. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
q. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat;
r. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
s. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
inter dan antar profesi;
t. pelaksanaan rekam medis;
u. pelaksanaan kegiatan perawatan inap karena diperlukan penanganan lanjut guna
percepatan penyembuhan penyakit;
v. mengoordinasikan dan pelaksanaan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya;

13
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

w. pelaksanaan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan,
termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan serta kesehatan gigi dan mulut;
x. pelaksanaan pemerliharaan prasarana dan sarana Puskesmas;
y. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan, pembinaan
dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah
kerjanya;
z. pelaksanaan ketatausahaan Puskesmas diwilayah kerjanya;
aa. pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pelayanan data dan informasi di Puskesmas
diwilayah kerjanya;
bb. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan di Puskesmas
diwilayah kerjanya;
cc. pelaksanaan penilaian kinerja pegawai dalam lingkup tanggungjawabnya;
dd. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan;
ee. pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan ; dan
ff. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Dalam menjalankan tugasnya, agar semua koordinasi program dan kegiatan dapat berjalan
dengan baik, maka UPTD Puskesmas Padangsari telah menyusun Struktur Organisasi yang
bertanggungjawab atas terlaksananya program dan kegiatan, sebagai berikut :

14
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

15
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap kompetitor layanan


sejenis di Kota Semarang, UPTD Puskesmas Padangsari berusaha memenangkan persaingan
dengan cara menjaga mutu layanan melalui peningkatan SDM dan Sarana Prasarana, serta
mewujudkan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Pada tahun 2017,
Puskesmas Padangsari telah mengajukan Akreditasi Puskesmas ke Komite Akreditasi Nasional
untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, dan mendapat predikat Akreditasi MADYA.
Akreditasi selanjutnya seharusnya terjadwal tahun 2020, akan tetapi karena adanya Pandemi
Covid – 19 menjadi belum terlaksana sampai akhir tahun 2021 ini.
Akreditasi ini merupakan salah satu upaya kongkrit yang dilakukan oleh Puskesmas
Padangsari untuk melakukan evaluasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
selanjutnya digunakan sebagai feedback dalam upaya penyempurnaan penyelenggaraan
layanan publik.

B. KINERJA MANAJEMEN PUSKESMAS


Dalam Penilaian Kinerja Puskesmas, Manajemen Puskesmas juga dinilai dengan tool
tersendiri yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, pada tahun 2021 nilai kinerja
manajemen UPTD Puskesmas Tlogosari adalah sebagai berikut :

Nilai
No Jenis Variabel
Hasil
1 2 7
A. Manajemen Umum Puskemas 9
1 Mempunyai Rencana Lima Tahunan 10
Ada RUK, disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan dan melalui analisis situasi dan perumusan
2 10
masalah
3 menyusun RPK secara terinci dan lengkap 10
4 melaksanakan mini lokakarya bulanan 4
5 melaksanakan mini lokakarya tribulanan 10
membuat Penilaian Kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke dinas kesehatan kota dan
6 10
mendapat feedback dari dinas kesehatan kota

B. Manajemen Sumber Daya 9,625


1 Manajemen Peralatan (medik/ non medik) 8,5
a. Kartu inventaris peralatan di semua ruangan 7
b. Mengupdate daftar inventaris alat 7
c. Membuat laporan inventaris alat 10
d. Menyusun rencana & mengajukan kebutuhan alat 7
e. Pengamanan aset 10
f. Pemeliharaan peralatan 10
2 Manajemen obat/bahan 10

16
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

a. Pembuatan buku inventaris obat 10


b. Pembuatan buku inventaris bahan & alat pendukung 10
c. Pengajuan kebutuhan obat/bahan 10
d. Pemeriksaan kartu stok obat 10
e. Pencatatan kartu suhu & stok vaksin 10
f. Pencatatan buku harian penggunaan obat 10
g. Pembuatan LPLPO 10
h. Pemusnahan obat/ bahan kadaluwarsa 10
i. Kegiatan stock opname 10
j. PWS obat 10
3 Manajemen Tenaga 10
a. Daftar urut kepangkatan pegawai 10
b. Uraian Tugas pokok, tugas integrasi pegawai 10
c. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 10
d. Buku penjagaan kenaikan pangkat 10
SOTK sesuai Perwal No. 97 th 2016 dan SOTK Puskesmas BLUD sesuai Perwal No. 23 th
e. 10
2013 - SK Kepala Dinas (tidak terpasang)
f. Catatan penilaian prestasi kerja 10
g. Buku catatan mutasi 10
h. Buku catatann pesnsiun 10
i. Hudis - hukuman disiplin pegawai 10
4 Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan 10
a. Kepemilikan Surat Ijin Praktek Tenaga Kesehatan 10
b. Pembuatan ABK Kesehatan 10
c. Updating data di aplikasi SISDMK Kementrian Kesehatan 10

C. Manajemen Keuangan dan BMN/BMD 10


1 Bendahara Penerimaan Pembantu 10
a. Membuat Buku Kas Umum (BKU) penerima yg ditanda tangani kepala puskesmas tiap bulan 10
b. Membuat Buku Bantu Rincian Obyek penerimaan (umum,tindakan,laborat,RI/RB) 10
c. Membuat Buku Rekapitulasi Penerimaan 10
d. Membuat laporan penerimaan (spj fungsional) 10
e. Pemeriksaan Kas tiap 3 (tiga)bulan sekali dengan berita acara pemeriksaan Kas 10
2 Bendahara Pengeluaran Pembantu 10
a. Membuat rencana kegiatan anggaran ( RKA) 10
b. Membuat Buku Kas Umum (BKU) penerima yg ditanda tangani kepala puskesmas tiap bulan 10
c. Membuat buku pembantu (simpanan Bank,Kas Tunai,Pajak dan buku rekapitulasi pengeluaran 10
d. Membuat laporan keuangan (SP2D,SPJ) 10
e. Membuat laporan pajak ( kekantor pajak) 10
f. Pemeriksaan Kas tiap 3 (tiga)bulan sekali dengan berita acara pemeriksaan Kas 10
3 Bendahara BLUD 10
a. RSB 10
b. RBA 10

17
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

c. SPP/SPM/SP2D/ BLUD 10
d. Surat Pernyataan tanggung jawab mutlak 10
e. Laporan belanja BLUD bulanan 10
f. Laporan realisasi anggaran (LRA) BLUD 10
g. Laporan perubahan SAL 10
h. Neraca 10
i. Laporan Operasional BLUD ( LO) 10
j. Laporan Arus Kas (LAK) 10
k. Laporan perubahan Ekuitas ( LPE) 10
l. CaLK 10

D. Manajemen Data dan Informasi 10


1 Ditetapkan Tim Sistem Informasi Puskesmas 10
2 Pengiriman laporan Sistem Informasi Puskesmas Tepat Waktu 10
3 Pelaksanaan SIMPUS 10

E. Manajemen Program 8,875


PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 7,75
1 Pendataan PIS-PK 10
2 Intervensi awal 10
3 Intervensi lanjut 4
4 Monitoring Evaluasi 7
PROGRAM JEJARING 10
1 Pembinaan Jejaring 10

F. Manajemen Mutu 10
1. Kalibrasi alat kesehatan 10
2. Audit Intenal 10
3. Survei Pelanggan 10
4. Rapat tinjauan manajemen 10

G. Mutu Pelayanan KIA 10


1. Tingkat kepatuhan SOP pelayanan ANC 10
2. Tingkat kepatuhan SOP pelayanan KB 10
a. Suntik 10
b. IUD (pasang) 10
c. Implant (pasang) 10
d. Pil 10
3. Tingkat kepatuhan SOP pelayanan MTBS 10
4. Tingkat kepatuhan SOP pelayanan SDIDTK 10
5. Tingkat Kepatuhan SOP Pelayanan KtPA 10

H. Mutu Pelayaan Gizi 10

18
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

1. Kepatuhan terhadap SOP gizi buruk 10


2. Kepatuhan terhadap SOP promosi ASI Eksklusif 10

I. Inovasi Puskesmas 7
1 Inovasi yang dilakukan Puskesmas

NILAI MANAJEMEN PUSKESMAS 9,39

Cakupan Hasil Kinerja Manajemen Puskesmas yang diraih UPTD Puskesmas Padangsari
adalah 9,38 (Baik).

C. SARANA KESEHATAN PENUNJANG DI WILAYAH KERJA


Sarana Kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padangsari adalah sebagai
berikut :

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH


1. Rumah Sakit 0
2. Dokter Praktek Perseorangan 2
3. Klinik Pratama 6
4. Klinik Gigi Pratama 3
5. Klinik Kecantikan 2
6. Laboratorium 0
7. Apotik 9
8. Bidan praktek mandiri 1
9. Rumah Sakit Bersalin 0
JUMLAH 23

Banyaknya jumlah Sarana Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Padangsari dapat dianggap
sebagai dua sisi mata uang, sisi baiknya berarti Pelayanan dan Program Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Padangsari akan berjalan dengan baik bila didukung dengan koordinasi yang
baik pula. Di lain pihak, banyaknya Sarana Kesehatan ini juga menjadi Kompetitor apabila
dipandang dari segi bisnis. Puskesmas Padangsari dituntut untuk terus memperbaiki kualitas
pelayanannya agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Dengan diberikannya peringkat
Akreditasi Madya oleh Komite Akreditasi FKTP terhadap pelayanan Puskesmas Padangsari,
maka kami diharapkan mampu mendukung dan mengimplementasikan hal tersebut.

19
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

D. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT


Jumlah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Padangsari adalah sebagai berikut :

NO POS PELAYANAN TERPADU JUMLAH


1. Posyandu Balita 33
Posyandu Pratama 0
Posyandu Madya 0
Posyandu Purnama 0
Posyandu Mandiri 33
2. Posyandu Lansia 23
3. Posbindu 4

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di sekitarnya, terutama dalam bidang kesehatan Ibu,
Anak dan Usia Lanjut. Puskesmas sebagai Pembina Posyandu harus bisa memberdayakan
partisipasi masyarakat ini sehingga program – program kesehatan yang dijalankan oleh
Puskesmas dapat berjalan dengan baik. Puskesmas perlu mendorong agar semua Posyandu
yang ada dapat berjalan dengan baik dan menjadi Posyandu Mandiri.

20
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB III SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA DAN PRASARANA UPTD PUSKESMAS PADANGSARI


Sarana Prasarana yang dimiliki oleh UPTD Puskesmas Padangsari terdiri dari satu
kompleks Puskesmas Induk di Jl. Meranti Raya no. 389, Kelurahan Padangsari, dan satu
kompleks Rumah Dinas di Jl. Meranti Raya no. 305 - 307, Kelurahan Padangsari, serta satu
komplek Puskesmas Pembantu di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik.
Kompleks Puskesmas Induk UPTD Puskesmas Padangsari di Jl. Meranti Raya no. 389
Kelurahan Padangsari, memiliki Sarana sebagai berikut :
1. Ruang Kepala Puskesmas
2. Ruang Tata Usaha
3. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
4. Ruang Pemeriksaan Umum dan Gawat Darurat
5. Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
6. Ruang Kesehatan Keluarga dan Bersalin
7. Ruang Pemeriksaan Penyakit Infeksius
8. Pojok Dahak
9. Ruang Farmasi
10. Ruang Laboratorium
11. Ruang Tunggu Pasien
12. Gudang ATK
13. Gudang Obat dan BMHP
14. Gudang Penyimpanan Limbah Medis Non Infeksius
15. Ruang Sterilisasi
16. Ruang Pertemuan
17. Musholla
18. Toilet Pasien
19. Toilet Pegawai

Prasarana penunjang yang dimiliki oleh UPTD Puskesmas Padangsari di Puskesmas


Induk meliputi :
1. Instalasi Listrik PLN dengan daya 30.000 Watt
2. Instalasi Pembangkit Listrik (Genset) Diesel Otomatis dengan daya 30.000 Watt
3. Instalasi Air Bersih dari Sumur Artesis dan PDAM

21
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

4. Instalasi Telepon dan Internet 100 Mbps dari Telkom


5. Instalasi CCTV 16 titik di seluruh lingkungan Puskesmas
6. Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL)
7. Lemari Pendingin untuk Limbah Medis Infeksius
8. Tempat Pembuangan Sampah Domestik
9. Dua Unit Mobil Puskesmas Keliling
10. Tiga Unit Kendaraan Dinas

Kompleks Rumah Dinas di Jl. Meranti Raya no. 305 – 307 Kelurahan Padangsari,
memiliki Sarana yang terdiri dari :
1. Griya Pelayanan Terpadu Kesehatan Masyarakat
2. Rumah Dinas
3. Kantong Parkir

Puskesmas Pembantu Jabungan yang terletak di Kelurahan Jabungan memiliki sarana


bangunan yang terdiri dari :
1. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Ruang Pemeriksaan Umum dan Tindakan
3. Ruang Kesehatan Keluarga dan KB
4. Ruang Farmasi
5. Ruang Dapur dan Gudang
6. Toilet Pasien / Pegawai

Berikut ini adalah Denah Ruangan UPTD Puskesmas Padangsari yang berada di Jalan
Meranti Raya, Nomor 389, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik :

22
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Sebagai gambaran, gedung induk UPTD Puskesmas Padangsari yang beralamat di Jalan Meranti Raya No. 389, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik,
mempunyai denah bangunan sebagai berikut :

23
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Surat Ijin Operasional UPTD Puskesmas Padangsari yang bernomor 445/9/DPM-


PTSP/IOP.9/III/2020 dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu pada tanggal 03 Maret 2020, dan berlaku lima tahun sejak tanggal dikeluarkan.

UPTD Puskesmas Padangsari telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah
oleh Walikota Semarang, dengan berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang nomor 445
/ 1171 tentang Penetapan Puskesmas Kota Semarang sebagai Puskesmas yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

24
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

B. SUMBER DAYA MANUSIA UPTD PUSKESMAS PADANGSARI


Jumlah pegawai UPTD Puskesmas Padangsari pada akhir tahun 2021 sebanyak 38
orang, yang terdiri dari 25 orang PNS dan 13 orang Tenaga BLUD. Berdasarkan analisa
kebutuhan pegawai, masih ada beberapa kekurangan tenaga PNS yang perlu dipenuhi oleh
Pemerintah Kota Semarang, untuk menjalankan program dan kegiatan di Puskesmas
Padangsari. Kebutuhan tenaga PNS tersebut adalah :

KEADAAN
NO JENIS TENAGA KEBUTUHAN KEKURANGAN
SEKARANG
1 Kepala Puskesmas 1 1 0
2 Kepala Tata Usaha 1 1 0
3 Dokter Umum 2 4 2
4 Dokter Gigi 1 2 1
5 Perawat 6 9 3
6 Perawat Gigi 2 4 2
7 Bidan 4 8 4
8 Tenaga Gizi 1 3 2
9 Tenaga Kesehatan Lingkungan 1 2 1
10 Tenaga Epidemologi 1 3 2
11 Tenaga Promosi Kesehatan 1 2 1
12 Apoteker 1 2 1
13 Tenaga Teknis Kefarmasian 2 3 1
14 Ahli Teknologi Laboratorium Medis 3 4 1
15 Tenaga Rekam Medis 0 1 1
16 Tenaga Administrasi & Loket 6 6 0
17 Tenaga Akuntan 1 1 0
18 Tenaga Sopir 1 1 0
19 Tenaga Kebersihan 2 3 1
20 Penjaga Malam 1 2 1
TOTAL 38 62 24

Kebutuhan diatas telah diperhitungkan berdasarkan kebutuhan tenaga yang telah dipersyaratkan
didalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, serta jumlah masyarakat yang dilayani oleh Puskesmas. Pemenuhan kebutuhan
tambahan tenaga tersebut telah diusulkan ke Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas

25
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Kesehatan. Dan telah ditindaklanjuti dengan proses perekrutan tenaga Calon Aparatur Sipil
Negara (CASN) yang sedang berlangsung, dimulai sejak akhir tahun 2021. Dalam susunan
Formasi perekrutan CASN oleh Pemerintah Kota Semarang ini, UPTD Puskesmas Padangsari
direncanakan akan menerima sekitar 18 orang CASN.

C. DISTRIBUSI SEMBILAN TENAGA KESEHATAN STRATEGIS DI UPTD


PUSKESMAS PADANGSARI
Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan adalah
tenaga kesehatan yang bertugas difasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan /atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
1. Dokter Umum
Jumlah dokter umum di UPTD Puskesmas Padangsari pada tahun 2021 ada 3 orang,
jumlah tersebut berdasarkan jumlah Surat Ijin Praktik (SIP) dokter di fasilitas
kesehatan yang melapor di Dinas Kesehatan Kota Semarang.
2. Dokter gigi
Dokter gigi di UPTD Puskesmas Padangsari ada 1 orang.
3. Perawat
Perawat dapat menyelenggarakan praktik di fasilitas pelayanan kesehatan di luar
praktik mandiri dan atau praktik mandiri. Perawat yang dapat menyelenggarakan
praktik mandiri harus berpendidikan minimal Diploma III Keperawatan dan wajib
memiliki Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP) yang hanya diberikan pada satu tempat
Praktek. SIPP berlaku selama Tanda Registrasi (STR) masih berlaku.STR adalah
Bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepadea tenaga Kesehatan yang
memiliki sertifikat Kompetensi sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan.
Jumlah Tenaga Perawat ( Perawat / Perawat Gigi ) di UPTD Puskesmas Padangsari
yang tercatat pada tahun 2021 sebanyak 8 orang. Tenaga keperawatan yang bekerja di
UPTD Puskesmas Padangsari terdiri dari Tenaga Keperawatan PNS ada 7 orang dan
Tenaga keperawatan Non PNS / BLUD ada 1 Orang. Tenaga keperawatan di UPTD
Puskesmas Padangsari sudah memenuhi standar sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, bahwa Puskesmas kawasan pedesaan dengan kategori Rawat Inap standar
minimal untuk tenaga perawat adalah 8 orang, kondisi riil tenaga perawat di UPTD
Puskesmas Padangsari adalah 14 orang.

26
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

4. Bidan
Sesuai dengan Keputusan Menteri kesehatan Nomor 364/MENKES/SK/III tahun 2007
Tentang Standart Profesi Bidan. Bidan adalah Seorang perempuan yang Lulus dari
pendidikan bidan yang di akui oleh Pemerintah dan organisasi profesi di wilayah
Negara Republik Indonesia serta memiliki Kompetensi dan Kwalifikasi untuk di
register, sertifikat dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
Kebidanan. Bidan di akui sebagai Tenaga Profesional yang bertanggung jawab dan
akutabel, yang bekerja sebagai mantra perempuan untuk memberikan dukungan,
asuhan dan nasehat selama hamil. Masa kehamilan dan masa nifas, memimpin
persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir
dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komlikasi pada ibu dan anak, akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta
melaksanakan tindakan kegawatdaruratan.
Jumlah bidan di UPTD Puskesmas Padangsari tahun 2021 tercatat sebanyak 4 orang.
Terdiri atas Bidan PNS 4 Orang.
5. Kesehatan Masyarakat
Tenaga Kesehatan Masyarakat merupakan bagian dari sumber daya manusia yang
sangat penting peranya dalam pembangunan kesehatan. Dalam Sistim Kesehatan
Nasional (SKN) Pembangunan kesehatan dengan paradikma sehat merupakan upaya
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran
yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif. Menurut peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996 yang dimaksud
dengan tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiologi kesehatan, entomkolog
kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan
sanitarian. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di UPTD Puskesmas Padangsari
tahun 2021 ada 1 orang Epidemolog dan 1 orang Tenaga Promosi Kesehatan.
6. Kesehatan Lingkungan
Tenaga kesehatan Lingkungan terdiri dari Sarjana (SKM) atau D-III Kesling / AMKL.
Tenaga kesehatan Lingkungan adalah tenaga yang melakukan pekerjaan masalah
kesehatan lingkungan yang terdiri dari Tenaga Ahli Kesehatan lingkungan. Tenaga
ahli Kesehatan lingkungan adalah sarjana Kesehatan yang telah lulus dan telah
mengucapkan sumpah jabatan. Tenaga Ahli Madya Kesehatan Lingkungan (AMKL)
adalah tenaga yang lulusan dari sekolah kesehatan lingkungan yang DIII. Jumlah
tenaga Kesehatan Lingkungan di UPTD Puskesmas Padangsari tahun 2021 ada 1 orang
PNS.

27
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

7. Laboratorium
Tenaga Laboratorium terdiri dari Lulusa D-III Analis. Analis adalah suatu pekerjaan
di bidang Laboratorium yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, memiliki
Kompetensi yang diperoleh melalui Pendidikan yang berjenjang, mempunyai kode
etik dan bersifat melayani. Analis adalah profesi khusus, orang yang mengabdikan diri
dibidang Laboratorium serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
suatu pendidikan khususnya di bidang laboratorium. Pendidikan Analis dapat
ditempuh melalui jalur akademi Madya / Diploma. Jumlah Tenaga Analis di UPTD
Puskesmas Padangsari tahun 2021 ada 3 orang. Terdiri dari tenaga Analis PNS 2 Orang
dan tenaga Non PNS/BLUD 1 orang.
8. Gizi
Tenaga Nutrisionis terdiri dari Lulusan DIV/S1 Gizi, D-III Gizi, atau D-I Gizi.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/menkes/SK/III/2007 tentang
Standart Profesi Gizi yang dimaksud dengan Profesi Nutrisionisi adalah suatu
pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, memiliki
Kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang, mempunyai kode
etik dan bersifat melayani. Ahli Gizi adalah profesi khusus, orang yang mengabdikan
diri dibidang gizi memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui suatu pendidikan
khususnya di bidang gizi. Pendidikan Gizi dapat ditempuh melalui jalur akademi Strata
I dan Diploma. Jumlah Tenaga Nutrionis di UPTD Puskesmas Padangsari tahun 2021
ada 1 orang PNS.
9. Apoteker
Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker, S-I Farmasi, D-III Farmasi dan Asisten
Apoteker.Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang pekerja
Kefarmasian, yang dimaksud dengan tenaga kefarmasian adalah tenaga yang
melakuakn pekerjaan kefarmasian yang terdiri dari Apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian. Apoteker adalah sarjana Farmasi yag telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Tenaga teknis kefarmasian adalah
tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri
dari sarjana farmasi, ahli madya Farmasi, analis farmasi dan tenaga menengah
farmasi/asisten apoteker. Jumlah tenaga Kefarmasian di UPTD Puskesmas Padangsari
tahun 2021 ada 3 orang, yang terdiri dari 1 Apoteker dan 2 Tenaga Teknis
Kefarmasian.

28
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN

A. SUMBER ANGGARAN UPTD PUSKESMAS PADANGSARI


Menurut Peraturan Dalam Negeri nomor 79 tahun 2018 disebutkan bahwa Badan
Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh
unit pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya. Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola
pengelolaan keuangan dengan menerapkan praktek bisnis yang sehat berdasarkan kaidah –
kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu,
berkesinambungan dan berdaya saing, untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa
mencari keuntungan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
UPTD Puskesmas Padangsari sebagai Badan Layanan Umum Daerah, menjadi salah
satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang juga berkewajiban memenuhi persyaratan pada
peraturan tersebut. Dengan pengelolaan Badan Layanan Umum, diharapkan UPTD Puskesmas
Padangsari akan lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah
kedepan, disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip–prinsip manajemen
bisnis guna menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan prima.
Dalam Pelaksanaan Program dan Kegiatannya, UPTD Puskesmas Padangsari tadinya
mendapatkan anggaran dari tiga sumber, yaitu Dana APBD II Kota Semarang, Dana Kapitasi
JKN dari BPJS dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan dari Pemerintah Pusat. Sejak tahun
2020 Puskesmas Padangsari sudah tidak mendapatkan kucuran anggaran dari APBD II Kota
Semarang, sehingga praktis hanya mendapatkan anggaran dari dua sumber saja.
Dalam Pelaksanaan Program dan Kegiatannya di tahun 2022 Puskesmas Padangsari
mendapatkan anggaran dari 2 sumber, yaitu dana Kapitasi JKN dari BPJS (BLUD) sebesar Rp
1.464.599.400 , dan dana Bantuan Operasional Kesehatan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp
408.000.000. Sejak tahun 2020 Puskesmas Padangsari sudah tidak mendapatkan kucuran
anggaran dari APBD II Kota Semarang. Total anggaran yang diterima pada anggaran murni di
tahun 2022 ini sebesar Rp 1.872.599.400 (Satu Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Dua Juta
Lima Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Rupiah). Jumlah anggaran ini
kemungkinan masih bisa mengalami peningkatan pada saat perubahan anggaran nanti.
Besarnya anggaran Puskesmas Padangsari yang diterima sejak tahun 2017, dan
realisasinya, tercantum dalam grafik sebagai berikut :

29
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
URAIAN
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI
PENDAPATAN 982.471.329 1.057.297.430 1.460.531.588 1.618.778.712 1.938.873.050
BLUD 1.119.963.875 1.494.000.000 1.379.000.000 1.619.000.000 1.938.787.000
PENGELUARAN 785.251.356 1.284.908.905 1.317.227.605 1.569.812.996 1.914.647.151

BOK 307.400.000 307.400.000 307.400.000 307.400.000 442.000.000 442.000.000 415.320.000 415.320.000 415.320.000 398.785.575

APBD 154.770.000 147.910.321 76.825.000 70.250.921 93.571.589 93.571.589 - - - -

JUMLAH 1.582.133.875 1.240.561.677 1.878.225.000 1.662.559.826 1.914.571.589 1.852.799.194 2.034.320.000 1.985.132.996 2.354.107.000 2.313.432.726

PERSENTASE 78,41% 88,52% 96,77% 97,58% 98,27%

PAGU DAN REALISASI ANGGARAN BLUD

2.000.000.000
1.800.000.000
1.600.000.000
1.400.000.000
1.200.000.000
Rupiah

1.000.000.000
800.000.000
600.000.000
400.000.000
200.000.000
-
2017 2018 2019 2020 2021
PAGU ANGGARAN 982.471.329 1.057.297.430 1.460.531.588 1.618.778.712 1.938.873.050
REALISASI PENDAPATAN 982.471.329 1.057.297.430 1.460.531.588 1.618.778.712 1.938.873.050
REALISASI PENGELUARAN 785.251.356 1.284.908.905 1.317.227.605 1.569.812.996 1.914.647.151

30
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

PAGU DAN REALISASI ANGGARAN BOK

450.000.000
400.000.000
350.000.000
300.000.000
Rupiah

250.000.000
200.000.000
150.000.000
100.000.000
50.000.000
-
2017 2018 2019 2020 2021
PAGU ANGGARAN 307.400.000 307.400.000 442.000.000 415.320.000 415.320.000
REALISASI ANGGARAN 307.400.000 307.400.000 442.000.000 415.320.000 398.785.726

PAGU DAN REALISASI ANGGARAN APBD II

160.000.000
140.000.000
120.000.000
100.000.000
Rupiah

80.000.000
60.000.000
40.000.000
20.000.000
-
2017 2018 2019 2020 2021
PAGU ANGGARAN 154.770.000 76.825.000 93.571.589 0 0
REALISASI ANGGARAN 147.910.321 70.250.921 93.571.589 0 0

31
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Pemanfaatan Anggaran Kapitasi BPJS lebih digunakan untuk pembiayaan Upaya


Kesehatan Perorangan, sedangkan Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
digunakan untuk pembiayaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat. Anggaran APBD II dari
tahun ke tahun cenderung menurun, dan pada tahun 2020 kemarin Puskesmas Padangsari sudah
tidak mendapatkan anggaran APBD II. Anggaran APBD II yang biasanya digunakan untuk
pembiayaan rutin perkantoran Puskesmas, seperti pembayaran rekening listrik, air, kebersihan,
serta alat tulis kantor dan penggandaan, sekarang semua penganggarannya dialihkan ke
penganggaran BLUD dengan dana Kapitasi BPJS yang diperoleh Puskesmas.
Realisasi anggaran Puskesmas yang berasal dari Kapitasi BPJS (BLUD) dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Dengan perencanaan yang baik dan kerjasama dari semua
karyawan dan manajemen UPTD Puskesmas Padangsari, maka realisasi anggaran di tahun 2021
kemarin bisa mencapai 98,27 %. Hal ini perlu untuk terus ditingkatkan pada tahun – tahun
anggaran berikutnya, sehingga tidak lagi dijumpai atau meminimalisir adanya Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA).
Di tahun yang akan datang diharapkan Puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus
kekuatan yang lebih baik, sehingga Puskesmas dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta
mampu mengerahkan semua sumberdaya yang masih menganggur dan belum optimal menjadi
maksimal. Puskesmas dapat memilih strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif dengan mengakomodir isue-isue yang relevan yang sesuai dengan Visi dan Misi antara
lain :
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan Inovatif, serta berupaya meningkatkan mutu pelayanan secara
berkelanjutan;
b) Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular;
c) Melakukan Monitoring dan Evaluasi berkelanjutan dengan menerapkan prinsip
siklus PDCA (Plan – Do – Check – Action) dalam melakukan Implementasi
Perubahan dan Kepatuhan (Implementation and Compliance), dan PDSA (Plan –
Do – Study – Action) dalam melakukan Pembelajaran dan Peningkatan /
Perbaikan (Learning and Improvement).
d) Melakukan pemeliharaan dan pembaruan Sarana, Prasarana dan Peralatan sesuai
dengan perkembangan Teknologi dan Informasi;
e) Melakukan pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai untuk
meningkatkan kompetensi dan profesionalitas secara berkelanjutan;
f) Menjaga dan Meningkatkan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor
dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan;

32
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

g) Mengoptimalkan Mengoptimalkan Sistem Reward and Punishment pada


pegawai;
h) Mengoptimalkan Sistem Penanganan Pengaduan Masyarakat.

B. KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2018 tentang jaminan
kesehatan, bahwa jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar
peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran
jaminan kesehatan atau iuran jaminan kesehatannya dibayar oleh pemerintah pusat atau daerah.
Kepesertaan jaminan kesehatan terdiri dari :
(1) Penerima bantuan iuran jaminan kesehatan yang selanjutnya disebut PBI, pesertanya
adalah fakir miskin dan orang tidak mampu,
(2) Non PBI, yaitu pekerja penerima upah dan pekerja bukan penerima upah,
(3) Bukan pekerja.

Jumlah kepesertaan jaminan kesehatan diwilayah UPTD Puskesmas Padangsari dapat dilihat
pada tabel berikut:

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %

1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN 0,0

2 PBI APBD 17.295 55,7

SUB JUMLAH PBI 17.295 55,7

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 0,0

2 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) / mandiri 0,0

3 Bukan Pekerja (BP) 0,0

SUB JUMLAH NON PBI 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17.295 55,7

Jumlah kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional di UPTD Puskesmas Padangsari tahun 2021
sebesar 17.295 jiwa atau 34,0 % dari total jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Padangsari, sisanya menjadi peserta di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang lain yang ada
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari.

33
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB V KESEHATAN KELUARGA

A. PROFIL UMUR HARAPAN HIDUP

Berdasarkan perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang baru, Umur Harapan Hidup (UHH) Kota Semarang Tahun 2021 ini mencapai
77,51 tahun. Umur Harapan Hidup di Kota Semarang dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut :

77,6

77,5 77,51

77,4
77,34
77,3

77,23 77,25
77,2 77,2 77,21 77,21
77,17 77,17 77,18 77,18 77,18
77,1

77
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

TAHUN

Umur Harapan Hidup di Kota Semarang

34
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

B. PROFIL KESEHATAN IBU, ANAK DAN REMAJA

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Salah satu indikator utama yang menjadi sasaran prioritas Program KIA adalah penurunan Angka
Kematian (Mortalitas) Ibu, Bayi dan Balita. Mortalitas dapat dijelaskan sebagai kejadian kematian pada suatu masyarakat dari waktu ke waktu dan tempat
tertentu yang dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/ tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik
secara tidak langsung. Selain itu dapat pula digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.
Profil Kesehatan Ibu dan Anak di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari adalah sebagai berikut :

1. Angka Kematian Ibu


KEMATIAN IBU

JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP BERSALIN
< 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun

1 BANYUMANIK PADANGSARI 253 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 253 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 395

Jumlah kematian Ibu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari adalah sebanyak 1 orang Ibu Bersalin dengan kelompok umur 20 – 34 tahun.
Jumlah ini sama sejak tahun 2019 dan 2020 yang juga sebanyak 1 orang Ibu. Kinerja ini perlu lebih ditingkatkan agar nantinya tidak terjadi lagi kematian
Ibu, dengan cara meningkatkan Kinerja Kesehatan Ibu dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan Lintas Sektor dalam upaya peningkatannya

35
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

2. Penyebab Kematian Ibu


PENYEBAB KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS HIPERTENSI DALAM GANGGUAN SISTEM PEREDARAN
PERDARAHAN INFEKSI GANGGUAN METABOLIK LAIN-LAIN
KEHAMILAN DARAH

1 BANYUMANIK PADANGSARI 0 1 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 0 0 0 0

Penyebab Kematian Ibu yang terbanyak adalah Hipertensi dalam Kehamilan. Beberapa faktor penyebab Kematian dalam Kehamilan ini adalah :
kelebihan berat badan atau obesitas, kurang gerak atau jarang olahraga, merokok, kebiasaan minum alkohol berlebihan, Hamil anak pertama, memiliki
keluarga dengan riwayat hipertensi kehamilan, Hamil bayi kembar, Hamil di usia 35 tahun ke atas, Hamil dengan inseminasi buatan, mengidap diabetes
atau penyakit autoimun tertentu, serta Pola Makan tidak sehat dengan tinggi garam, lemak, dan gula. Atas dasar itu maka perlunya Pendidikan Kesehatan
Reproduksi dan Kehamilan perlu dilakukan lebih awal dalam Kelas Calon Pengantin atau Kelas Ibu Hamil, sehingga tidak terjadi kasus – kasus resiko
tinggi dalam Kehamilan.

3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil


IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

PERSALINAN IBU NIFAS


PERSALINAN DI
NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4* DITOLONG KF1 KF2 KF3 MENDAPAT VIT
JUMLAH JUMLAH FASYANKES**
NAKES A

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 329 329 100,0 271 82,4 261 261 100,0 261 100,0 271 103,8 271 103,8 271 103,8 261 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 329 329 100,0 271 82,4 261 261 100,0 261 100,0 271 103,8 271 103,8 271 103,8 261 100,0

36
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Kunjungan K4 adalah kunjungan pemeriksaan antenatal yang dilakukan paling sedikit 4 kali oleh Ibu Hamil selama masa kehamilan dengan distribusi
kontak sebagai berikut : minimal 1 kali pada trimester I (K1) pada usia kehamilan 1-12minggu, minimal 1 kali pada trimester II (K2) pada usia kehamilan
13-24 minggu, serta minimal 2 kali pada trimester III, (K3-K4) pada usia kehamilan > 24 minggu. Cakupan pelayanan K4 di UPTD Puskesmas
Padangsari hanya 82,4 %, hal ini mengindikasikan ada Ibu Hamil yang tidak rutin memeriksakan kehamilannya, atau kemungkinan periksa di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang lain. Hal ini perlu terus dikomunikasikan kepada Ibu Hamil agar dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin.

4. Cakupan Imunisasi Td Ibu Hamil


Vaksin Difteri/Tetanus/Pertussis (DTP) selain memberi perlindungan terhadap difteri, vaksin ini juga memberi daya tahan tubuh terhadap tetanus dan
batuk rejan (pertussis), termasuk pada bayi. Vaksin DTP jenis Tdap / Td, direkomendasikan untuk diberikan pada ibu hamil di usia kehamilan 27-36
minggu atau segera setelah bayi lahir. Vaksin ini dapat diberikan, tanpa mempertimbangkan kapan terakhir kali ibu hamil mendapatkan vaksin Tdap.
Cakupan Imunisasi Td pada Ibu hamil adalah Cakupan (jumlah dan persentase) ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td (Tetanus - Difteri) dengan
interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) dengan memperhatikan hasil skrining dan status T. Td 1 adalah imunisasi Td dosis
pertama. Td 2 adalah Td dosis ke dua dengan interval minimal 4 minggu setelah Td 1. Td 3 adalah imunisasi Td dosis ke tiga dengan interval minimal
6 bulan setelah Td 2. Td 4 adalah imunisasi Td dosis ke empat dengan interval minimal 1 tahun setelah Td 3. Sedangkan Td 5 adalah imunisasi Td dosis
ke lima dengan interval minimal 1 tahun setelah Td 4.

IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL


JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
IBU HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 329 70 21,3 105 31,9 54 16,4 8 2,4 3 0,9 174 52,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 329 70 21,28 105 31,91 54 16,41 8 2,43 3 0,91 174 52,89

37
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Seperti dapat dalam Tabel diatas, cakupan Imunisasi Td di UPTD Puskesmas Padangsari masih kurang, ada kemungkinan Ibu Hamil melakukan
Imunisasi Td di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang lain. Walaupun demikian kiranya masih perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi yang lebih massif
kepada ibu hamil tentang Imunisasi Td ini

5. Cakupan Imunisasi Td Wanita Usia Subur


IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL
JUMLAH WUS TIDAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 4.550 121 2,7 70 1,5 40 0,9 15 0,3 3 0,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.550 121 2,7 70 1,5 40 0,9 15 0,3 3 0,1

Imunisasi Td pada Wanita Usia Subur ini biasanya diberikan kepada calon pengantin sebagai syarat pernikahan di KUA / Catatan Sipil. Sayangnya
ternyata masih banyak calon pengantin yang belum mengetahui tentang pentingnya Imunisasi Td ini, sehingga Imunisasi Td nya seringkali tidak lengkap
sesuai jadwal.

6. Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah


Manfaat Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil sangat penting untuk memastikan kecukupan zat gizi terpenuhi. Untuk diketahui, asupan zat besi
yang cukup berguna untuk menjaga kehamilan agar tetap sehat dan mendukung kelancaran persalinan. Selain itu, ibu hamil juga jamak diberikan tablet
tambah darah untuk mencegah anemia. Anemia pada ibu hamil bisa menyebabkan pendarahan yang bisa meningkatkan risiko kematian saat persalinan,
bayi lahir prematur atau berat badan rendah, sampai memicu keguguran.

38
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

TTD (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 329 271 82,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 329 271 82,4

Cakupan pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil masih kurang dari 100%, beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah : Ibu
Hamil kurang suka rasa dan aroma dari TTD, Ibu Hamil mendapatkan TTD dari Fasyankes lain, serta kurangnya pengetahuan Ibu Hamil tentang
pentingnya TTD.

7. Cakupan Peserta KB Aktif

JUMLAH PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 3.539 616 19,0 1.608 49,5 249 7,7 441 13,6 10 0,3 187 5,8 129 4,0 3.250 91,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.539 616 19,0 1.608 49,6 249 7,7 441 13,6 10 0,3 187 5,8 129 4,0 3.240 91,6

Akseptor KB Aktif di UPTD Puskesmas Padangsari sudah mencapai 91,6 % dari total jumlah Pasangan Usia subur. Metoda KB yang paling banyak
digunakan adalah KB Suntik, selanjutnya Kondom, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, KB Pil, MOW, Implan dan yang paling sedikit adalah MOP.
Sosialisasi Program KB ini masih perlu untuk dilaksanakan secara massif, demi kesejahteraan keluarga, bangsa dan negara.

39
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

8. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan

JUMLAH PESERTA KB PASCA PERSALINAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS IBU
MO JUMLA
BERSALIN KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % % IMPLAN % %
W H

1 BANYUMANIK PADANGSARI 261 0 0,0 30 60,0 0 0,0 5 10,0 0 0,0 3 6,0 12 24,0 50 19,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 261 0 0,0 30 60,0 0 0,0 5 10,0 0 0,0 3 6,0 12 24,0 50 19,2

Kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang perencanaan kehamilan dan Program Keluarga Berencana masih kurang, terbukti dari cakupan Peserta
KB Pasca Salin yang masih rendah. Faktor yang mempengaruhi dari kesadaran menggunakan KB Pasca Salin ini juga banyak dipengaruhi dari kultur
sosial budaya dan agama di masyarakat.

9. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatal

PENANGANAN PERKIRAAN PENANGANAN KOMPLIKASI


PERKIRAAN BUMIL JUMLAH LAHIR
KOMPLIKASI NEONATAL NEONATAL
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KOMPLIKASI HIDUP
IBU HAMIL KEBIDANAN KOMPLIKASI L P L+P
KEBIDANAN
S % L P L+P L P L+P S % S % S %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 329 66 0 0,0 135 118 253 20 18 38 22 108,6 15 84,7 37 97,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 329 66 0 0,0 135 118 253 20 18 38 22 108,6 15 84,7 37 97,5

40
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Penanganan Kasus Komplikasi Kebidanan di UPTD Puskesmas Padangsari tidak ada, hal ini dimungkinkan karena di sekitar Puskesmas terdapat 4
Rumah Sakit yang jaraknya tidak terlalu jauh, sehingga pasien dengan komplikasi kebidanan akan lebih memilih langsung ke Rumah Sakit. Untuk
penanganan komplikasi Neonatal, Sebagian besar sudah tertangani, sebanyak 97,5 %. Kebanyakan komplikasi pada Neonatal ini terjadi setelah Ibu
Nifas dan Neonatal Kembali ke rumah, sehingga sempat terdeteksi oleh kader Kesehatan maupun Puskesmas.

10. Angka Kelahiran Bayi

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI

1 BANYUMANIK PADANGSARI 135 3 138 118 5 123 253 8 261

JUMLAH (KAB/KOTA) 135 3 138 118 5 123 253 8 261

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 21,7 40,7 30,7

Jumlah kelahiran bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari dalam kurun waktu tahun 2021 cukup besar, sebanyak 261 bayi. Jenis kelamin
laki – laki lebih banyak disbanding perempuan. Sayang angka kematiannya saat dilahirkan masih cukup besar, yaitu 30,7 per seribu kelahiran. Perlu
penanganan yang komprehensif dan Kerjasama dari berbagai pihak, agar angka kematian bayi ini dapat ditekan. Perlu adanya edukasi sejak dini pada
Remaja Putri dan Calon Pengantin, agar Kesehatan Ibu dan Bayi selama 1000 hari kehidupan pertama dapat terjaga dan tidak beresiko.

41
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

11. Angka Kematian Bayi dan Balita

JUMLAH KEMATIAN

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
BAYIa BAYIa BAYIa
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL

1 BANYUMANIK PADANGSARI 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 1,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0

Jumlah kematian bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari dalam kurun waktu tahun 2021 masih ada sebanyak 2 bayi. Jumlah kematiannya
lebih sedikit dibandingkan jumlah kematian bayi saat persalinan.

12. Penyebab Kematian Bayi dan Balita


Kematian bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah 1 bayi dan Asfiksia 1 bayi. Asfiksia
neonatorum terjadi ketika bayi tidak cukup menerima oksigen sebelumnya, selama atau setelah kelahiran. Faktor yang menyebabkan asfiksia
neonatorum antara lain faktor keadaan ibu, faktor keadaan bayi, faktor plasenta dan faktor persalinan. Sama dengan Bayi Berat Badan Lahir Rendah,
penyebab Asfiksia sangat berkaitan erat dengan adanya permasalahan gizi pada Ibu Hamil.

42
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59
HARI) BULAN) BULAN)
KELAI
KECAM PUSKE TETANU KELAI LAI KELAI NAN LAI LAI
NO
ATAN SMAS BB ASFI S SEP NAN N- PNEUM DIA MAL TETA NAN SALU N- PNEUM DIA MAL CAM DEM DIFT N-
LR KSIA NEONAT SIS BAWA LAI ONIA RE ARIA NUS SARA RAN LAI ONIA RE ARIA PAK AM ERI LAI
ORUM AN N F CERN N N
A
BANYU PADAN
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MANIK GSARI
JUMLA
H
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(KAB/K
OTA)

13. Angka Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah

JUMLAH LAHIR BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR

NO KECAMATAN PUSKESMAS HIDUP L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

43
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

1 BANYUMANIK PADANGSARI 135 118 253 135 100,0 118 100,0 253 100,0 2 1,5 3 2,5 5 2,0

JUMLAH
135 118 253 135 100,0 118 100,0 253 100,0 2 1,5 3 2,5 5 2,0
(KAB/KOTA)

Dengan masih banyaknya kasus Bayi Berat Badan Lahir Rendah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari, maka upaya penanggulangan
permasalahan gizi sejak anak dan remaja sangat perlu untuk dilaksanakan secara komprehensif.

14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatal

JUMLAH LAHIR KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)*

NO KECAMATAN PUSKESMAS HIDUP L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 135 118 253 134 99,3 116 98,3 250 98,8 134 99,3 116 98,3 250 98,8

JUMLAH
135 118 253 134 99,3 116 98,3 250 98,8 134 99,3 116 98,3 250 98,8
(KAB/KOTA)

Kategori Neonatal adalah dari sejak bayi baru lahir sampai dengan umur 28 hari. Kunjungan Nenonatal Lengkap di UPTD Puskesmas Padangsari sudah
cukup bagus, sebesar 98,8 % dari target kunjungan. Kedepan cakupan kunjungan ini masih perlu dioptimalkan dengan cara lebih menggencarkan
sosialisasi dan edukasi pada Ibu Hamil.

15. Cakupan IMD dan ASI Eksklusif

44
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 259 259 100,0 70 44 62,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 259 259 100,0 70 44 62,9

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak
disodorkan ke puting susu). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama
menyusui Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi bersentuhan
pada kulit ibu yang dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera setelah lahir. Jika kontak tersebut terhalang oleh kain atau dilakukan kurang dari
satu jam maka dianggap belum sempurna dan tidak melakukan IMD.
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, adalah ASI yang
diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat,
vitamin, dan mineral). ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk
mematikan kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi. Kolostrum berwarna
kekuningan yang dihasilkan pada hari pertama sampai dengan hari ketiga. Hari keempat sampai hari kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin,
protein, dan laktosa lebih sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalorinya lebih tinggi dengan warna susu yang lebih putih. Selain
mengandung zat makanan, ASI juga mengandung enzim tertentu yang berfungsi sebagai zat penyerap yang tidak akan menganggu enzim lain di usus
sehingga membantu sistem pencernaan bayi.

45
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Manfaat ASI Eksklusif Untuk Bayi adalah mencegah dari terserang Penyakit, serta membantu Perkembangan Otak dan Fisik Bayi. Hal tersebut
dikarenakan, di usia 0 sampai 6 bulan seorang bayi tentu saja sama sekali belum diizinkan mengonsumsi nutrisi apapun selain ASI. Oleh karenanya,
selama enam bulan berturut-turut, ASI yang diberikan pada sang buah hati tentu saja memberikan dampak yang besar pada pertumbuhan otak dan fisik
bayi selama ke depannya.
Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu adalah untuk mengatasi rasa trauma setelah melahirkan, sekaligus bisa menjadi penyemangat hidup seorang ibu. Pasca
melahirkan biasanya ibu rentan mengalami baby blues syndrome, terlebih lagi hal tersebut biasanya terjadi pada sang ibu yang belum terbiasa bahkan
tidak bersedia memberikan ASI eksklusifnya untuk bayi mereka. Namun dengan menyusui, secara perlahan rasa trauma pun akan hilang sendirinya dan
ibu pun akan terbiasa menyusui bayinya. Selain itu ASI Eksklusif bisa juga mencegah kanker payudara.

16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 135 118 253 135 100,0 118 100,0 253 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 135 118 253 135 100,0 118 100,0 253 100,0

Kategori Bayi adalah semenjak lahir sampai dengan umur 1 tahun. Cakupan Pelayanan Kesehatan pada bayi di UPTD Puskesmas Padangsari sudah
bagus sebesar 100 % terlayani.

46
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

17. Cakupan Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 BANYUMANIK PADANGSARI 3 3 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 100,0

Semua kelurahan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari telah berstatus UCI (Universal Child Immunization).

18. Cakupan Imunisasi Hepatitis B0 dan BCG

BAYI DIIMUNISASI

HB0
JUMLAH LAHIR
BCG
HIDUP < 24 Jam 1 - 7 Hari
NO KECAMATAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 138 123 261 144 104,3 147 119,5 291 111,5 13 9,4 13 10,6 26 10,0 152 110,1 172 139,8 324 124,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 138 123 261 144 104,3 147 119,5 291 111,5 13 9,4 13 10,6 26 10,0 152 110,1 172 139,8 324 124,1

Pelayanan Imunisasi Hepatitis B0 merupakan pelayanan pemberian Imunisasi Hepatitis B bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B, yaitu infeksi
hati yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti sirosis dan kanker hati. Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin adalah vaksin untuk

47
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

mencegah TBC atau tuberkulosis. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Vaksin BCG merupakan salah satu jenis vaksinasi
yang wajib diberikan kepada anak. Cakupan Imunisasi HB0 dan BCG di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari sudah melebihi 100%.

19. Cakupan Imunisasi DPT – HB – Hib 3, Polio 4, Campak / MR, dan Imunisasi Dasar Lengkap
Pentabio adalah jenis vaksin yang mengandung DTP-HB-Hib. Vaksinasi Pentabio biasa digunakan pada anak-anak demi mencegah penyakit difteri,
tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe B secara simultan. Penggunaan dosis pertama dapat dimulai di usia
6 minggu, serta 2 dosis berikutnya diberikan dengan jarak 4 minggu. Vaksin booster diberikan pada usia 18 bulan.
Vaksin polio adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis atau polio. Pemerintah Republik Indonesia menetapkan
vaksin polio sebagai salah satu jenis vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak. Terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu oral polio vaccine (OPV)
dan inactivated polio vaccine (IPV). OPV mengandung virus polio hidup yang dilemahkan, sedangkan IPV menggunakan virus yang sudah tidak aktif.
Di Indonesia jenis OPV yang digunakan adalah jenis bOPV, yaitu jenis vaksin polio oral bivalen.
Vaksin MR atau Measles and Rubella vaccine adalah vaksin untuk mencegah measles (campak) dan rubella (campak Jerman). Campak dan rubella
disebabkan infeksi virus yang berbeda, tetapi sama-sama bisa menular melalui udara yang terkontaminasi virus. Vaksin MR merupakan salah satu jenis
vaksinasi yang wajib diberikan kepada anak mulai dari usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun.

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB-Hib3 POLIO 4*
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 145 175 320 148 102,1 160 91,4 308 96,3 148 102,1 160 91,4 308 96,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 145 175 320 148 102,1 160 91,4 308 96,3 148 102,1 160 91,4 308 96,3

48
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 145 175 320 150 103,4 161 92,0 311 97,2 151 104,1 159 90,9 310 96,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 145 175 320 150 103,4 161 92,0 311 97,2 151 104,1 159 90,9 310 96,9

20. Cakupan Imunisasi Lanjutan DPT – HB – Hib 4 dan Campak / MR – 2 pada Anak Usia BADUTA

BADUTA DIIMUNISASI

JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2


NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 165 190 355 135 81,8 157 82,6 292 82,3 142 86,1 154 81,1 296 83,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 165 190 355 135 81,8 157 82,6 292 82,3 142 86,1 154 81,1 296 83,4

Seperti terlihat pada table diatas, masih diperlukan usaha yang lebih, untuk meningkatkan Cakupan Imunisasi DPT – HB – HiB, Polio, serta Measless
– Rubella di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari.

49
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

21. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Balita

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A


JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 307 307 100,0 1.060 1.060 100,0 1.367 1.367 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 307 307 100,0 1.060 1.060 100,0 1.367 1.367 100,0

Bulan Februari dan Agustus adalah bulan vitamin A. Pada kedua bulan ini dilakukan pembagian suplementasi vitamin A Kapsul biru (dosis 100.000
IU) untuk bayi umur 6-11 bulan dan kapsul merah (dosis 200.000 IU) untuk anak umur 12-59 bulan. Vitamin A kapsul merah juga diberikan kepada
ibu yang dalam masa nifas. Vitamin A/retinol terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, antibodi juga
integritas sel epitel pelapis tubuh. Vitamin A juga dapat mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan serta mencegah anemia
pada ibu nifas. Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko anak menjadi rentan terkena penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak
dan diare. Cakupan pemberian Vitamin A di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari sudah melebihi 100 %.

50
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

22. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita

JUMLAH BALITA PELAYANAN KESEHATAN BALITA*

NO KECAMATAN PUSKESMAS USIA 12-59 BULAN L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 604 466 1.070 648 107,3 506 108,6 1.154 107,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 604 466 1.070 648 107,3 506 109 1.154 107,9

Kategori Balita adalah anak yang umurnya 12 sampai dengan 59 bulan. Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Padangsari sudah melebihi 100 %.

23. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Cakupan Pelayanan Kesehatan Peserta Didik SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA serta Usia Pendidikan
Dasar

PESERTA DIDIK SEKOLAH


USIA PENDIDIKAN DASAR*
KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT MENDAPAT
PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN %
DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN KESEHATAN

1 BANYUMANIK PADANGSARI 546 546 100,0 297 297 100,0 396 396 100,0 1.239,0 1.239,0 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 546 546 100,0 297 297 100,0 396 396 100,0 1.239 1.239 100,0

51
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

SEKOLAH

SD/MI SMP/MTS SMA/MA


NO KECAMATAN PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN MENDAPAT PELAYANAN MENDAPAT PELAYANAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN

1 BANYUMANIK PADANGSARI 11 11 100,0 3 3 100,0 5 5 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 11 100,0 3 3 100,0 5 5 100,0

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar pada Anak usia Pendidikan Dasar (Kelas 1 SD / MI, Kelas 7 SMP / MTs, serta kelas 10 SMA / MA) sudah 100%.
Cakupan Sekolah yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari yang telah mendapatkan Pelayanan Kesehatan juga sudah mencapai 100%.

24. Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS TUMPATAN GIGI PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS % KASUS
TETAP TETAP PENCABUTAN GIGI DIRUJUK DIRUJUK

1 BANYUMANIK PADANGSARI 147 103 1,4 2.639 198 7,5

JUMLAH (KAB/ KOTA) 147 103 1,4 2.639 198

52
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

25. Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD / MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)

JUMLAH MURID
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH SD/MI DGN JUMLAH SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA
% % SD/MI
SD/MI SIKAT GIGI MASSAL MENDAPAT YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 11 11 100,0 11 100,0 1.964 1.850 3.814 1.964 100,0 1.850 100,0 3.814 100,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 11 11 100,0 11 100,0 1.964 1.850 3.814 1.964 100,0 1.850 100,0 3.814 100,0

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)

NO KECAMATAN PUSKESMAS PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN

L P L+P L % P % L+P %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 775 796 1.571 569 73.5 676 84,9 1.245 79,2

JUMLAH (KAB/ KOTA) 775 796 1.571 569 73,4 676 84,9 1.245 79,2

53
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

C. PROFIL GIZI MASYARAKAT


Kinerja Gizi dan Status Gizi Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari pada tahun 2021 dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah
ini :
1. Jumlah Sasaran dan Balita Ditimbang

BALITA

DITIMBANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SASARAN BALITA (S)
JUMLAH (D) % (D/S)

L P L+P L P L+P L P L+P

1 BANYUMANIK PADANGSARI 719 598 1.317 299 239 538 41,6 40,0 40,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 719 598 1.317 299 239 538 41,6 40,0 40,9

Jumlah bayi yang bersedia dating ke Posyandu dan ditimbang cakupannya masih 40,9 %. Masih perlu upaya sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya
pemantauan tumbuh kembang pada Balita ke Masyarakat. Peran stakeholder dan lintas sector terkait sangatlah besar dalam mendukung upaya ini.

2. Status Gizi Balita


Masih ditemukan beberapa permasalahan Gizi pada Balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari. Kasus yang masih ditemukan adalah Balita
Gizi Kurang, Balita Kurus dan Balita Pendek.Perlu upaya yang komprehensif dari berbagai pihak dalam mengatasi permasalahan Gizi pada Balita ini.
Perbaikan pola asuh dan pola makan pada Balita menjadi kunci utama dalam mengatasi permasalahan gizi pada Balita ini.

54
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

JUMLAH BALITA BALITA GIZI KURANG JUMLAH BALITA BALITA PENDEK JUMLAH BALITA BALITA KURUS

NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-59 BULAN YANG (BB/U) 0-59 BULAN YANG DIUKUR (TB/U) 0-59 BULAN YANG (BB/TB)

DITIMBANG JUMLAH % TINGGI BADAN JUMLAH % DIUKUR JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 1.017 23 2,3 1.017 25 2,5 1.017 15 1,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.017 23 2,3 1.017 25 2,5 1.017 15 1,5

D. PROFIL KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN USIA LANJUT


Kinerja Pelayanan Kesehatan pada masyarakat usia produktif dan usia lanjut di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari di tahun 2021 terjaji pada
table – table berikut ini9 :
1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif

PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN

MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI


BERISIKO
STANDAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI- LAKI-LAKI +
PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
LAKI PEREMPUAN

1 BANYUMANIK PADANGSARI 10.237 10.266 20.503 4.730 46,2 6.303 61,4 11.033 53,8 101 42,8 135 57,2 236 2,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 10.237 10.266 20.503 4.730 46,20 6.303 61,40 11.033 53,81 101 42,80 135 57,20 236 2,14

55
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Jumlah masyarakat usia produktif yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan di UPTD Puskesmas Padangsari sebesar 53,8 %. Walaupun masih
ada kemungkinan sisanya telah melakukan skrining Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan yang lain, sekiranya masih perlu dilakukan sosialisasi
dan edukasi pentingnya Skrining Kesehatan yang lebih masif di masyarakat untuk menekan angka kejadian Penyakit Tidak Menular.

2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

USIA LANJUT (60TAHUN+)

NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR

L P L+P L % P % L+P %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 2.091 2.457 4.548 2.692 128,7 3.706 150,8 6.398 140,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.091 2.457 4.548 2.692 128,7 3.706 150,8 6.398 140,7

Tingkat kesadaran masyarakat usia lanjut dalam melakukan skrining Kesehatan lebih tinggi daripada masyarakat usia produktif. Terbukti capaiannya
bisa melebihi 100 %. Hal ini mungkin disebabkan karena masyarakat usia lanjut sudah menderita beberapa penyakit dan mempunyai waktu luang lebih.
Kegiatan pemeriksaan masyarakat usia lanjut di UPTD Puskesmas Padangsari seperti Program Prolanis dan Lansia Ceria selalu mendapat respon positif
dari masyarakat usia lanjut, sehingga perlu terus dikembangkan agar upaya promotive dan preventif Penyakit Tidak Menular dapat berhasil dengan
baik.

56
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB VI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT


Tujuan dari program P2P diantaranya adalah meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular, meningkatkan
deteksi dini dan respon cepat terhadap penanggulangan KLB, meningkatkan perilaku sehat dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, menemukan dan
mengobati penderita penyakit

A. PROFIL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR


1. Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis Anak, dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH TERDUGA JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KASUS TUBERKULOSIS
TUBERKULOSIS YANG ANAK 0-14 TAHUN
MENDAPATKAN PELAYANAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
SESUAI STANDAR PEREMPUAN
JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 364 9 47,37% 10 52,63% 19 5

JUMLAH (KAB/KOTA) 364 9 47,4 10 52,6 19 5

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 89

% ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS (TBC) MENDAPATKAN 409,0 %


PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR
CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 61

PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) 89


BERDASARKAN MODELING TAHUN 2020
CASE DETECTION RATE (%) 21,3 %

CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) 46,8

57
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Case Notification Rate (CNR) adalah jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan di antara 100.000 penduduk yang ada di suatu wilayah
tertentu. Angka penemuan kasus atau CDR (Case Detection Rate) adalah proporsi jumlah pasien baru TB BTA positif yang diperkirakan dalam satu
wilayah tersebut. Penemuan kasus TB atau CDR marupakan cara yang digunakan untuk penilaian kemajuan penanggulangan TB dengan target nasional
minimal 70%.
Faktor – faktor yang berpengaruh bermakna dengan penemuan penderita TB paru adalah penjaringan suspek TB, pelayanan KIE TB dan pelatihan
DOTS. Faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap penemuan penderita TB paru adalah penjaringan suspek TB. Perlu peningkatan intensitas
program penjaringan suspek TB dengan memperhatikan riwayat kontak serumah dan pola pencarian pengobatan penderita TB paru, peningkatan
pelayanan KIE tentang TB paru oleh petugas TB kepada masyarakat dan meningkatkan pelayanan TB berbasis masyarakat, peningkatan jumlah petugas
kesehatan yang terlatih sesuai dengan kebutuhan program DOTS dan perluasan pelatihan DOTS yang berjenjang dan berkesinambungan meliputi
seluruh petugas pelayanan kesehatan pemerintah/swasta. Selain itu, dengan memperkuat monitoring, surveilans dan pemanfaatan informasi data sesuai
pola pencarian pengobatan penderita TB paru serta evaluasi kinerja P2TB dengan strategi DOTS agar akurasi data angka penemuan penderita TB paru
dapat ditingkatkan sesuai dengan target global (70%).

2. Angka kesembuhan dan Pengobatan Lengkap serta Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis


Semua kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati adalah semua pasien tuberkulosis yang mendapatkan pengobatan dengan Obat Anti Tuberkulosis
(OAT). Pasien Sembuh adalah Pasien Tuberkulosis paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil pemeriksaan
bakteriologis pada akhir pengobatan menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya. Pasien dengan Pengobatan Lengkap adalah Pasien
Tuberkulosis yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif
namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan. Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) pasien tuberkulosis
semua kasus adalah jumlah Pasien Tuberkulosis semua kasus yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua kasus tuberkulosis yang diobati

58
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

dan dilaporkan. Pasien Tuberkulosis meninggal adalah jumlah Pasien Tuberkulosis yang meninggal oleh sebab apapun selama masa pengobatan
tuberkulosis.

JUMLAH KASUS ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


TUBERKULOSIS JUMLAH SEMUA TUBERKULOSIS PARU TERKONFIRMASI (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS
PARU KASUS BAKTERIOLOGIS TUBERKULOSIS
TERKONFIRMASI TUBERKULOSIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS BAKTERIOLOGIS TERDAFTAR DAN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
YANG TERDAFTAR DIOBATI*) PEREMPUAN PEREMPUAN
DAN DIOBATI*)
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 5 10 15 9 16 25 5 100,0 9 90,0 14 93,3 4 44,4 6 37,5 10 40,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 10 15 9 16 25 5 100,0 9 90,0 14 93,3 4 44,4 6 37,5 10 40,0

JUMLAH KASUS TUBERKULOSIS JUMLAH SEMUA KASUS ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS
JUMLAH KEMATIAN
PARU TERKONFIRMASI TUBERKULOSIS RATE/SR) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS
SELAMA PENGOBATAN
BAKTERIOLOGIS YANG TERDAFTAR DAN LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN TUBERKULOSIS
TERDAFTAR DAN DIOBATI*) DIOBATI*) PEREMPUAN
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

5 10 15 9 16 25 9 100,0 15 93,8 24 96,0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 10 15 9 16 25 9 100,0 15 93,8 24 96,0 0 0,0

3. Penemuan Kasus Pneumonia Balita


Pneumonia pada anak adalah infeksi pada organ paru-paru yang bisa bersifat sedang hingga serius. Pneumonia pada anak lebih sering ditemukan pada
anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini paling sering terjadi akibat bakteri atau virus. Penyebarannya adalah secara kontak langsung dengan

59
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

penderita. Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum pneumonia bakteri pada anak-anak. Haemophilus influenzae tipe b (Hib) adalah
penyebab paling umum kedua pneumonia bakteri. Virus lain yang menyebabkan pneumonia adalah respiratory syncytial virus.

REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA


BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS
PADA BALITA BATUK BUKAN
DIBERIKAN PNEUMONIA PNEUMONIA
PERSENTASE PERKIRAAN PNEUMONIA JUMLAH
JUMLAH TATALAKSANA BERAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS YANG PNEUMONIA
BALITA JUMLAH STANDAR
DIBERIKAN BALITA L %
KUNJUNGAN (DIHITUNG L+
TATALAKSANA L P L P L P + L P
NAPAS / LIHAT P
STANDAR P
TDDK*)
1 BANYUMANIK PADANGSARI 1.240 668 668 100,0 45 28 11 1 1 29 12 41 91,1 346 281 627

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.240 668 668 100,0 45 28 11 1 1 29 12 41 91,1 346 281 627

Prevalensi pneumonia pada balita (%) 3,61

Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 1

Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 100,0%

4. Jumlah Kasus HIV


HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin
banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit. HIV yang tidak segera ditangani akan
berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada
tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV
tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik. HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain,

60
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang
bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

HIV
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,0

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,0

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,0

4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0,0

5 25 - 49 TAHUN 1 0 1 100,0

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1

PROPORSI JENIS KELAMIN 100,0 0,0

Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV 1

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 1

Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar 100,0

61
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

5. Jumlah Kasus dan Kematian akibat AIDS

KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

6 30 - 39 TAHUN 1 0 1 100,0 1 0 1 100,0 1 0 1

7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

10 TIDAK DIKETAHUI 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 0 1 1 0 1

PROPORSI JENIS KELAMIN 100,0 0,0 100,0 0,0 100,0 0,0

Proporsi terbesar penderita HIV berada pada kelompok umur 25 – 49 tahun. Pada tahun 2021 tidak ada kasus kematian akibat AIDS di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Padangsari.

62
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

6. Cakupan Pelayanan Kasus Diare

DIARE

JUMLAH TARGET PENEMUAN DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK
SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA

SEMUA UMUR BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 31.064 825 204 545 66,1 104 51,0 545 100,0 104 100,0 104 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 31.064 825 204 545 66,1 104 51,0 545 100,0 104 100,0 104 100,0

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843

Tingginya angka kesakitan Diare (270 per 1.000 penduduk), dan masih kurangnya capaian pelayanan Kesehatan untuk penderita diare (66,1 %) di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari, memerlukan perhatian khusus lebih lanjut. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Wabah (SKDR) perlu
dioptimalkan agar penyebaran penyakit dapat dicegah seminimal mungkin.

7. Jumlah Kasus Baru Kusta


Kusta atau lepra adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, dan saluran pernapasan. Kusta atau lepra dikenal juga
dengan nama penyakit Hansen atau Morbus Hansen. Kusta atau lepra dapat ditandai dengan lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki, kemudian diikuti
dengan timbulnya lesi di kulit. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini dapat menyebar melalui percikan ludah atau dahak yang keluar saat
penderitanya batuk atau bersin.

63
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Kusta atau lepra disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan
cairan dari saluran pernapasan (droplet), yaitu ludah atau dahak, yang keluar saat batuk atau bersin. Kusta umumnya dapat ditangani dan jarang
menyebabkan kematian. Namun, penyakit ini berisiko menyebabkan cacat. Akibatnya, penderita kusta berisiko mengalami diskriminasi yang dapat
berdampak pada kondisi psikologisnya.

KASUS BARU

NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB

L P L+P L P L+P L P L+P

1 BANYUMANIK PADANGSARI 0 0 0 2 0 2 2 0 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 0 2 2 0 2

PROPORSI JENIS KELAMIN 0,0 0,0 100,0 0,0 100,0 0,0

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK 13,0 0,0 6,4

8. Jumlah Kasus Baru Kusta dengan Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, dan Penderita Kusta Anak < 15 Tahun
Cacat kusta terjadi akibat gangguan pada fungsi saraf pada mata, tangan, atau kaki. Gangguan yang terjadi bisa ringan hingga berat. Umumnya cacat
kusta berat terjadi akibat kerusakan akut pada fungsi saraf yang dapat memengaruhi organ lainnya. Berdasarkan Pedoman Nasional Program
Pengendalian Penyakit Kusta yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Nasional, cacat akibat kusta terbagi menjadi cacat primer dan cacat
sekunder.
Cacat primer adalah jenis cacat kusta yang disebabkan langsung oleh infeksi bakteri M. leprae dalam tubuh. Misalnya saja, mati rasa, claw hand (tangan
dan jari-jari membengkok), dan kulit kering. Pada cacat primer, bercak kulit yang mirip panu biasanya akan terus bertambah dalam waktu yang relatif

64
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

singkat. Bercak kusta juga lama-lama meradang dan membengkak. Kondisi ini seringkali disertai dengan gejala demam. Orang yang mengalami kusta
juga biasanya mengalami kelemahan otot dan sensasi kulit mati rasa (kebas/baal) dalam enam bulan terakhir semenjak paparan infeksi awal. Selain itu,
bisul akibat kusta kadang bisa pecah dan berkembang menjadi borok. Bila Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera kunjungi dokter untuk
mendapatkan perawatan terbaik guna mencegah keparahan gejala dan kondisi.
Cacat sekunder adalah perkembangan dari cacat primer, terutama yang diakibatkan oleh kerusakan saraf. Misalnya bisul ulkus (luka terbuka di kulit,
alias borok), dan keterbatasan gerak sendi sebagai akibat kerusakan fungsional pada persendian dan jaringan lunak di sekitar area yang terpengaruh.
Kecacatan kusta pada tahap ini terjadi melalui dua proses, yaitu adanya aliran langsung bakteri M.leprae ke susunan saraf tepi dan organ tertentu, serta
melalui reaksi kusta.
Jika bakteri sudah masuk ke dalam saraf, maka fungsi saraf akan berkurang bahkan hilang. Secara umum, saraf berfungsi sebagai sensorik, motorik,
dan otonom. Kelainan yang terjadi akibat kusta bisa menimbulkan gangguan pada masing-masing saraf atau kombinasi di antara ketiganya.
Menurut WHO, cacat pada kusta dibagi menjadi tiga tingkat yakni tingkat 0,1, dan 2. Cacat tingkat 0 berarti tidak dijumpai adanya cacat. Cacat tingkat
1 berarti adanya cacat yang disebabkan oleh kerusakan saraf sensoris. Cacat tingkat 2 berarti adanya cacat atau kerusakan yang terlihat.

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
CACAT TINGKAT CACAT TINGKAT PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN DENGAN CACAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS ANAK
PENDERITA 0 2 TINGKAT 2
<15 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH

1 BANYUMANIK PADANGSARI 2 0 0,0 2 0,0 0 0,0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 0,0 2 0,0 0 0,0 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 64,4

65
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

9. Jumlah Kasus Terdaftar dan Angka Prevalensi Kusta

KASUS TERDAFTAR

NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

L P L+P L P L+P L P L+P

1 BANYUMANIK PADANGSARI 0 0 0 2 0 2 2 0 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 0 2 2 0 2

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,6

10. Jumlah Penderita Kusta selesai Berobat (Release From Treatment / RFT)
Orang yang telah terdiagnosis dengan kusta biasanya akan diberikan kombinasi antibiotik (MDT/Multi Drugs Therapy) sebagai langkah pengobatan
selama enam bulan sampai dua tahun. Prinsip MDT diyakini dapat memperpendek masa pengobatan, memutuskan mata rantai penularan kusta, dan
mencegah terjadinya cacat sebelum pengobatan. Menggunakan antibiotik secara bersamaan dalam satu waktu juga ditujukan agar bakteri tidak kebal
terhadap obat-obatan yang diberikan sehingga penyakit kusta akan cepat disembuhkan.

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

TAHUN 2020 TAHUN 2019

NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PB RFT MB


PENDERITA PBa PENDERITA MBb
L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 0 1 1 0,0 0 0,0 1 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 0 1 1 0,0 0 0,0 1 0,0

66
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

B. PROFIL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


1. Jumlah Kasus AFP (Non Polio)
Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau biasa dikenal dengan Lumpuh Layuh merupakan kelumpuhan yang sifatnya lemas, terjadi mendadak dalam 1-14
hari dan bukan disebabkan ruda paksa/ trauma yang dialami oleh anak usia < 15 tahun. Salah satu penyebab AFP adalah virus Polio. AFP dapat
ditularkan dari feses penderita yang mengkontaminasi makanan dan minuman yang dikonsumsi calon penderita. Pencegahan AFP diantaranya dengan
memberikan imunisasi Polio secara rutin sesuai jadwal, menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan mencuci tangan pakai sabun sebelum dan
sesudah makan. Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus lumpuh layuh akut (AFP) pada anak usia < 15 tahun yang
merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit polio. Sejak tahun 2004 untuk lebih memanfaatkan jaringan kerja surveilans AFP yang sudah
berfungsi baik, dan sesuai dengan anjuran WHO, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) diintegrasikan kedalam sistem surveilans AFP.

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 BANYUMANIK PADANGSARI 6.002 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.002 1

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 16,7

2. Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Berbagai penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu Penyakit disebabkan virus dan bakteri.
Kelompok penyakit disebabkan virus misalnya Cacar, Campak, Polio, Hepatitis B, Hepatitis A, Influenza, Rabies Yellow fever. Kelompok penyakit
disebabkan bakteri seperti, Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Tipus, Kolera, Meningitis meningokokus.

67
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

PD3I yang menjadi program prioritas pemerintah Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu imunisasi dasar dan imunisasi lain. Imunisasi dasar
ditujukan terhadap penyakit tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B. Sedangkan imunisasi lain sampai saat ini ditujukan
terhadap meningitis meningokokus, Yellow fever, Rabies. Penentuan prioritas PD3I yang ditanggulangi melalui pemberian imunisasi dasar berdasarkan
pertimbangan beban penyakit dan kemampuan keuangan Negara.

JUMLAH KASUS PD3I

DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B


NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 BANYUMANIK PADANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,0 0,0

INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK 0,0 0,0 0,0

3. Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa / Kelurahan yang Ditangani < 24 JAM
Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut Wabah, adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB, adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara
epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.

68
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0,0

4. Cakupan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang
membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga
kematian. Istilah tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh
darah utama. Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja. Seseorang dapat
mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi
dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.
Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor, yaitu : Angka
pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua atau diastolik mewakili tekanan
di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil
yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

69
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI BERUSIA ≥ 15 TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 2.160 2.750 4.910 2.016 93,3 2.907 105,7 4.923 100,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.160 2.750 4.910 2.016 93,3 2.907 105,7 4.923 100,3

5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (DM)


Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya
kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi
insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
Jika ingin mengetahui apakah Anda terkena diabetes atau tidak, bisa dilihat dari tes gula darah. Bukan hanya satu tes yang bisa dilakukan akan tetapi
beberapa tes bisa menentukan tingkat gula dalam darah Anda. Ada istilah GDS (Gula Darah Sewaktu) yaitu tes gula darah yang dilakukan pada saat
kapanpun walaupun sesudah makan. Hasilnya akan menggambarkan kadar gula darah. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl (11,1 mmol/L), maka sudah
pasti orang tersebut menderita gula darah. Ada juga istilah GDP (Gula Darah Puasa), biasanya tes GDP dilakukan dengan sengaja dan untuk mengetahui
kadar gula dalam darah setelah 8 sampai 10 jam tidak makan. Dianjurkan untuk dilakukan di pagi hari. Nilai GDP tidak boleh lebih dari 126 mg/dl (>
7.0 mmol/L) karena akan terindikasi diabetes.
Selain pengukuran melalui tes gula darah, Hemoglobin glikat atau dikenal dengan nama (HbA1C) bisa menguji produksi selama 3 bulan terakhir. Jika
menunjukkan lebih dari 6,5 % maka bisa diIdentikkan dengan Diabetes. Lalu ada juga metode pelitian TTGO ( Tes Toleransi Glukosa Oral). Walaupun

70
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

berbeda tes, namun akurasinya sama. Tes ini mengharuskan untuk puasa terlebih dahulu dan 2 jam setelah minum, baru glukosa bisa diketahui. Jika
nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L) maka seseorang terkena Diabetes.

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN


SESUAI STANDAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDERITA DM
JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 686 714 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 686 714 104,1

6. Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (SADANIS)
Inspeksi Visual Asam Asetat ( IVA ) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Laporan hasil konsultasi WHO
menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker dengan sensitifitas sekitar 66-69 % dan spesifitas sekitar 64-98 %. Clinical breast
examination atau pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) dilakukan oleh dokter, bidan, atau petugas kesehatan lain yang terlatih. Pemeriksaan
umumnya memerlukan waktu 5─10 menit per payudara.

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM CURIGA TUMOR


PEREMPUAN IVA POSITIF
PUSKESMAS MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN PAYUDARA KANKER /BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS USIA 30-50
DETEKSI DINI IVA & SADANIS*
TAHUN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI √ 4.981 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 4.981 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

71
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

7. Cakupan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat


Pelayanan kesehatan jiwa pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat adalah pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ) berat (psikotik akut dan skizofrenia) sebagai upaya pencegahan sekunder, meliputi pemeriksaan kesehatan jiwa dan edukasi.

PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT

NO KECAMATAN PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
SASARAN ODGJ BERAT
JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 70 71 101,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 70 71 101,4

C. PROFIL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS


1. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah
ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan pendarahan
serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Dua nyamuk yang bisa
menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini umum ditemukan
baik di dalam maupun di sekitar pemukiman. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk.

72
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi. Setelah seseorang
sembuh dari penyakit ini, ia akan memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang menginfeksinya, tetapi tidak terhadap tiga jenis virus
demam berdarah lainnya. Ini berarti kamu bisa dapat terinfeksi lagi di masa depan oleh salah satu dari tiga jenis virus lainnya. Risiko kamu terkena
penyakit ini dengan tingkat yang parah akan meningkat jika kamu terkena demam berdarah untuk kedua, ketiga atau keempat kalinya.

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)

L P L+P L P L+P L P L+P

1 BANYUMANIK PADANGSARI 4 0 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 0 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0

ANGKA KESAKITAN DBD PER 100.000 PENDUDUK 12,9 0,0 12,9

2. Kesakitan dan Kematian akibat Malaria


Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil
beberapa hari setelah terinfeksi parasit yang dibawa oleh nyamuk. Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total
bila diatasi dengan tepat. Sebaliknya, jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga
kematian.
Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk pembawa parasit Plasmodium. Gigitan nyamuk tersebut akan menyebabkan parasit masuk ke
dalam tubuh manusia, kemudian menetap di organ hati sebelum menyerang sel darah merah. Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit
nyamuk. Gejala muncul dalam tiga tahap selama 6–12 jam, yaitu menggigil, demam dan sakit kepala, lalu keluar banyak keringat dan lemas sebelum
suhu tubuh kembali normal.

73
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

MALARIA

NO KECAMATAN PUSKESMAS KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR


%
% KONFIRMASI PENGOBATAN
SUSPEK RAPID PENGOBATAN
LABORATORIUM STANDAR
MIKROSKOPIS DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P STANDAR L P L+P L P L+P
TEST (RDT)
1 BANYUMANIK PADANGSARI 0 0 0 0 0,0 1 0 1 1 0,0 0 0 0 0,00% #DIV/0! 0,00%

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 1 0 1 1 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE) PER 1.000 PENDUDUK 0,0 0,0 0,0

3. Penderita Kronis Filariasis


Filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria dan dapat menyerang hewan maupun manusia. Ada banyak jenis parasit filaria
memiliki ratusan jenis, tapi hanya delapan spesies yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Pengelompokan filariasis umumnya dikategorikan
menurut lokasi habitat cacing dewasa dalam tubuh manusia, yaitu filariasis kulit, limfatik, dan rongga tubuh. Filariasis limfatik adalah kondisi yang
paling sering terjadi atau lebih dikenal dengan istilah kaki gajah atau Elephantiasis.

PENDERITA KRONIS FILARIASIS


KASUS KRONIS TAHUN KASUS KRONIS BARU KASUS KRONIS KASUS KRONIS JUMLAH SELURUH KASUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SEBELUMNYA DITEMUKAN PINDAH MENINGGAL KRONIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 BANYUMANIK PADANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

74
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB VII KESEHATAN LINGKUNGAN

Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan Bahagia. Profil
Kesehatan Lingkungan wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari tahun 2021, adalah sebagai berikut :

1. PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN


Sarana Air Minum adalah Penyelenggara air minum yang meliputi PDAM / BPAM / PT yang terdaftar di persatuan perusahaan air minum seluruh
indonesia (PERPAMSI); Sarana air minum perpipaan non PDAM; dan Sarana air minum bukan jaringan perpipaan komunal (Sumur gali, sumur bor
dengan pompa, penampungan air hujan, mata air terlindung, terminal air/ tangki air, depot air minum)
Sarana Air Minum yang dilakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah Sarana Air Minum yang diperiksa dan diamati secara langsung fisik sarana
dan kualitas air minumnya mengacu pada lampiran Permenkes No 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN


JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS SARANA AIR JUMLAH SARANA AIR JUMLAH SARANA AIR JUMLAH SARANA AIR
JUMLAH SARANA
MINUM % MINUM DGN RESIKO % MINUM DIAMBIL % MINUM MEMENUHI %
AIR MINUM DI IKL
RENDAH+ SEDANG SAMPEL SYARAT
1 BANYUMANIK PADANGSARI 1.252 376 30,03 376 100,00 21 1,68 18 85,71

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.252 376 30,0 376 100,0 21 1,7 18 85,7

75
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

2. JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT)
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2004), terdapat beberapa syarat Jamban Sehat, antara lain : tidak mencemari sumber air minum,
letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum; tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus; cukup
luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya; mudah dibersihkan dan aman penggunannya; dilengkapi
dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna; cukup penerangan; lantai kedap air; Ventilasi cukup baik; serta tersedia air dan alat
pembersih. Seluruh keluarga (100 %) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari telah mendapatkan akses terhadap Jamban Sehat.

JAMBAN SEHAT SEMI JAMBAN SEHAT KELUARGA DENGAN AKSES TERHADAP


SHARING/KOMUNAL
PERMANEN (JSSP) PERMANEN (JSP) FASILITAS SANITASI YANG LAYAK
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH (JAMBAN SEHAT)
KK JUMLAH JUMLAH JUMLAH
KK KK KK
SARANA SARANA SARANA JUMLAH %
PENGGUNA PENGGUNA PENGGUNA
1 BANYUMANIK PADANGSARI 10.197 41 204 0 0 4.130 9.993 10.197 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 10.197 41 204 0 0 4.130 9.993 10.197 100,0

3. DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan. Program STBM memiliki indikator outcome dan output. Indikatoroutcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare
dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. 5 Pilar STBM antara lain : Stop Buang Air Besar Sembarangan
(BABS); Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS); Pengolahan Air Minum dan Makanan dengan Benar; Pengelolaan Sampah Rumah Tangga; serta

76
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga agar tidak mencemari Lingkungan. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari, dari 3 kelurahan, baru 2
kelurahan yang sudah deklarasi STBM, yaitu Kelurahan Padangsari dan Kelurahan Jabungan. Untuk Kelurahan Pedalangan belum melakukan deklarasi
STBM, dikarenakan masih ada satu wilayah RW yang saluran limbah rumah tangga dan jambannya dialirkan ke sungai yang berada di belakang
rumahnya karena tidak memiliki Septictank. Perlu adanya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi hal ini untuk membuat Septictank pribadi atau
komunal. Rencananya di tahun 2022 masalah tersebut akan diatasi oleh Dinas Permukiman Kota Semarang.

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA MELAKSANAKAN STBM DESA STBM
KELURAHAN (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 3 3 100,00 3 100,00 2 66,67

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 100,0 3 100,0 2 66,7

4. PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

TTU YANG ADA

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
TEMPAT IBADAH PASAR JUMLAH TTU YANG ADA
SD /MI SMP /MTs SMA /MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT UMUM

1 BANYUMANIK PADANGSARI 11 3 5 1 0 53 1 74

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 3 5 1 0 53 1 74

77
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN


TEMPAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS PASAR JUMLAH TOTAL
RUMAH SAKIT IBADAH
SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS
UMUM
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 11 100,0 3 100,0 5 100,0 1 100,0 0 0,0 53 100,0 0 0,0 73 98,65

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 100,0 3 100,0 5 100,0 1 100,0 0 0,0 53 100,0 0 0,0 73 98,65

Dari 74 Tempat – Tempat Umum di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari yang dilakukan Inspeksi Sanitasi, sebanyak 73 Tempat – Tempat
Umum sudah memenuhi Syarat Kesehatan. Satu tempat yang belum memenuhi Syarat Kesehatan adalah Pasar Damar yang berada di wilayah Kelurahan
Padangsari. Pasar ini berdiri sejak tahun 80 – an dan belum pernah dipugar secara total, sehingga banyak sarana prasarana yang sudah rusak dan tidak
memenuhi persyaratan Sanitasi / Kesehatan Lingkungan.

5. TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

TPM YANG ADA


NO KECAMATAN PUSKESMAS
JASA RUMAH DEPOT AIR MINUM MAKANAN JAJANAN/ KANTIN/ SENTRA MAKANAN JUMLAH TPM YANG
BOGA MAKAN/RESTORAN (DAM) JAJANAN ADA

1 BANYUMANIK PADANGSARI 6 16 16 19 57

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 16 16 19 57

78
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


RUMAH MAKAN/ DEPOT AIR MINUM MAKANAN JAJANAN/KANTIN/SENTRA JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS JASA BOGA
RESTORAN (DAM) MAKANAN JAJANAN KESEHATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TOTAL %

1 BANYUMANIK PADANGSARI 6 100,0 16 100,0 15 93,75 18 94,74 55 96,49

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 100,0 16 100,0 15 93,75 18 94,74 55 96,49

Dari 57 Tempat Pengolahan Makanan yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari, terdapat 55 tempat yang sudah memenuhi syarat
Sanitasi / Kesehatan Lingkungan. Ada dua tempat yang belum memenuhi syarat yaitu 1 Depot Air Minum dan 1 Kantin. Kepada yang bersangkutan
telah diberikan pengarahan, dan menyatakan sanggup untuk memperbaiki yang menjadi kekurangannya

79
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB VIII UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN

A. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insidensi maupun angka
prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi dan pada kurun waktu tertentu. Menurut hasil rekapitulasi laporan kunjungan pasien
di UPTD Puskesmas Padangsari, 10 Besar Penyakit terbanyak yang ditangani pada tahun 2021
adalah sebagai berikut :

NO PENYAKIT KODE PENYAKIT JUMLAH PROSENTASE

1. Hipertensi I.10 4.916 26,6%

2. Faringitis J.02 2.355 12,7%

3. COVID-19 B.34.2 2.192 11,8%

4. Kehamilan Normal Z.34 1.964 10,6%

5. Diabetes Mellitus E.11 1.927 10,4%

6. ISPA J.06 1.440 7,79%

7. Dyspepsia K.30 1.217 6,58%

8. Febris R.50 1.086 5,88%

9. Myalgia M.79.1 771 4,17%

10. Pulpitis K.04.1 607 3,28%

JUMLAH 18.475 100%

10 BESAR PENYAKIT DI UPTD PUSKESMAS PADANGSARI TAHUN 2021


5000
4916
4500
4000
3500
3000 2355
2500
2192 1964 1927
2000 1440 1217
1500
1086 771 607
1000
500
0

80
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

Berdasarkan grafik 10 besar penyakit di UPTD Puskesmas Padangsari tahun 2021,


Penyakit Tidak Menular merupakan permasalahan utama, yaitu Hipertensi dengan jumlah kasus
sebanyak 4.916 kasus, Diabetes Mellitus sejumlah 1.927, Dyspepsia 1.217 kasus dan Myalgia
sebanyak 771 kasus. Disamping itu ada kondisi Kehamilan Normal sebanyak 1.964 kasus.
Sedangkan penyakit lain yang masuk 10 besar tahun 2021 di UPTD Puskesmas Padangsari
adalah golongan Penyakit Menular, antara lain Faringitis Akut 2.355 kasus, Covid – 19 2.192
kasus, ISPA 1.440 kasus, Observasi Febris 1.086 kasus dan Pulpitis Akut 607 kasus.

Dari tabel diatas terlihat bahwa penyakit tidak menular yang berupa Hipertensi dan
Diabetes Mellitus, masih menempati tempat teratas sebagai penyakit terbanyak yang diderita
masyarakat. Hal ini menunjukkan perubahan dari 10 Besar Penyakit di tahun sebelumnya yang
masih didominasi oleh Penyakit Menular. Oleh karenanya upaya promotif dan preventif melalui
penerapan pola hidup sehat dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat perlu untuk lebih
disosialisasikan pada masyarakat secara masif dan terus – menerus.

B. KUNJUNGAN PASIEN UPTD PUSKESMAS PADANGSARI


Jumlah kunjungan pasien Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Padangsari selama tiga
tahun terakhir adalah sebagai berikut :

KUNJUNGAN RAWAT JALAN


50.000
45.000
40.000
JUMLAH PASIEN

35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
-
2017 2018 2019 2020 2021
Baru 10.303 12.180 15.872 11.463 15.551
Lama 17.826 20.810 28.692 26.764 31.033
TOTAL 28.129 32.990 44.564 38.227 46.584

Dalam lima tahun terakhir, kunjungan Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Padangsari mengalami
peningkatan yang cukup banyak, kecuali di tahun 2020 yang mengalami sedikit penurunan saat

81
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

diawal Pandemi Covid – 19 dimana pada saat itu masyarakat tidak berani keluar rumah bila
tidak terpaksa.
Disatu sisi, peningkatan jumlah kunjungan pasien ini mungkin menunjukkan
peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan UPTD Puskesmas Padangsari seiring
dengan upaya perbaikan mutu layanan yang terus ditingkatkan. Akan tetapi disisi lain
peningkatan layanan Upaya Kesehatan Perseorangan ini dapat mengurangi fokus layanan
Upaya Kesehatan Masyarakat, dimana khitah sebenarnya dari Puskesmas adalah peningkatan
Upaya Promotif dan Preventif di Masyarakat. Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian serius
dari UPTD Puskesmas Padangsari.
Jumlah Kunjungan pasien Gawat Darurat di UPTD Puskesmas Padangsari selama tiga
tahun terakhir, dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 adalah sebagai berikut :

KUNJUNGAN GAWAT DARURAT


45
40
35
JUMLAH PASIEN

30
25
20
15
10
5
0
2019 2020 2021
Ditangani 40 38 32
Dirujuk 13 11 2

Seiring dengan penambahan jumlah Rumah Sakit di sekitar wilayah kerja UPTD
Puskesmas Padangsari, sangat berpengaruh kepada kunjungan Gawat Darurat yang dalam tiga
tahun terakhir ini menunjukkan penurunan. Penambahan jumlah Rumah Sakit ini perlu disikapi
dengan baik, kerjasama yang bagus dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan disekitar wilayah
kerja akan dapat meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat dengan lebih optimal.

82
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

BAB IX PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Padangsari tahun 2021 yang telah
disampaikan diatas, masih ditemukan beberapa capaian program dan kegiatan yang masih
dibawah target, sebagian besar diakibatkan oleh masih adanya pengaruh situasi Pandemi,
kurangnya pengetahuan dan edukasi ke masyarakat, serta belum optimalnya Kerjasama lintas
sector dan lintas program. Dari hasil tersebut perlu ditentukan prioritas masalah dan juga
alternatif pemecahan masalahnya yang menjadi dasar untuk penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan tahun 2023.

Penyelesaian ketiga kelompok masalah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab


manajemen dan pemegang program pada khususnya, dan seluruh pegawai UPTD Puskesmas
Padangsari pada umumnya, dibantu oleh Instansi Lintas Sektor dan seluruh lapisan
masyarakat di wilayah kerja.

B. RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan masalah – masalah yang telah ditemukan, dan juga telah disahkannya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2022, maka selanjutnya
perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022 berdasarkan Rencana Usulan
Kegiatan tahun 2022 yang telah dibuat pada awal tahun 2021;
2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2023 berdasarkan analisis masalah yang
telah dijabarkan diatas;
3. Melaksanakan program dan kegiatan yang telah disusun sesuai Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Tahun 2022;
4. Melakukan koordinasi Lintas Sektoral untuk Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2023
yang akan dibuat di awal tahun 2022;
5. Melakukan Lokakarya Mini Puskesmas setiap bulan dan setiap tiga bulan sebagai
Monitoring dan Evaluasi kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022.
6. Melaporkan hasil capaian Kinerja Puskesmas tahun 2022 pada akhir tahun kepada
Dinas Kesehatan Kota Semarang.

83
Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021

C. PENUTUP
Demikian Profil UPTD Puskesmas Padangsari Tahun 2021 ini kami susun, semoga
dapat menjadi bahan Informasi serta Monitoring dan Evaluasi bagi semua pihak, terhadap
Kegiatan UPTD Puskesmas Padangsari yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 2021.
Besar harapan kami terhadap adanya kritik dan saran terhadap pelaksanaan kegiatan di UPTD
Puskesmas Padangsari tahun 2021. Kritik dan Saran dapat disampaikan secara langsung lewat
email puskesmas_tlogosarikulon@yahoo.com atau nomor telepon 085741997990.
Mohon maaf bila ada kekurangan dalam penulisan Profil UPTD Puskesmas
Padangsari tahun 2021 ini. Billahi Taufiq Wal Hidayah

84
PUSKESMAS
TLOGOSARI KULON

Syukuri Apa Yang Ada


Hidup Adalah Anugerah
Tetap Jalani Hidup Ini
Melakukan Yang Terbaik

Tuhan Pastikan Menunjukkan


Kebesaran Dan Kuasa – Nya
Pada Hamba – Nya Yang Sabar
Dan Tak Kenal Putus Asa

Jangan Menyerah …….

(D’Masiv – 2009)

Anda mungkin juga menyukai