PUSKESMAS SEMPOL
TAHUN 2016
OLEH :
TEGUH AGUNG WICAKSONO, A.Md Kep
NIP. -
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Atas selesainya laporan ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat:
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan, mendapatkan imbalan pahala dari Allah Swt, Amin. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
banyak kekurangannya, untuk itu semua saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa mendatang
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN MANFAAT
A. IDENTIFIKASI MASALAH
B. PRIORITAS MASALAH
C.URUTAN MASALAH
D.RUMUSAN MASALAH
BAB IV PENUTUP
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program P2 ISPA di Indonesia mulai pada tahun 1984, bersamaan dengan diluncurkannya P2 ISPA di tingkat global oleh WHO.
Hingga saat ini ISPA masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang terjadi secara tiba tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta
sauran nafas bagian dalam sampai ke paru paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan 5 tahun.
Pneumonia adalah peradangan alat parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, protozoa ).
Oleh karena itu kegiatan ini diharapkan bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui tenaga medis sehingga bisa tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
A. DATA UMUM
Puskesmas Sempol terletak di kecamatan Sempol kurang lebih +56 km dari kabupaten Bondowoso dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
- Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo
- Sebelah Selatan : Kabupaten Banyuwangi
- Sebelah Barat : Kecamatn Sumber Wringin
- Sebelah Timur : Kabupaten Banyuwangi
Luas wilayah 217,2 km yang terletak di dataran tinggi dan terbagi atas 6 desa.
77 0-1 60
NO DESA LUAS PERE LAKI JUMLA BAY BALIT PUS BUMIL BULI USILA USILA
WILAY MPUA - H KK GAKIN I 0-1 A 1-5 APRAS N LAKI- PERE
AH N LAKI LAKI MPUA
N
PONDOK
NO DESA TK SD/MI SMP/MTS SLTA/SMK/MA
PESANTREN
1. JAMPIT 2 2/- -/- -/-/- -
2. SEMPOL 1 2/- 1/- -/1/- -
3. KALISAT 1 1/- -/- -/-/- -
4. KALIANYAR 3 4/- -/- -/-/- -
5. KALIGEDANG 2 2/- 1/- -/-/- -
6. SUMBEREJO 2 2/- -/- -/-/- -
B. DATA SARANA DAN TENAGA KESEHATAN
DATA SARANA
AMBULAN : 1 BUAH
SEPEDA MOTOR : 8 BUAH
PUSTU : 2 PUSTU
POSKESDES : 4 POSKESDES
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH
NO. SEKOLAH SISWA LAKI- SISWA KADER UKS GURU UKS
SEKOLAH
LAKI PERMPUAN
1. TK 3 - -
2. SD/MI
3. SLTP/MTS
4. SLTA/SMK/MA
5. PT
PROGRAM P2 ISPA
A. IDENTIFIKASI MASALAH
MASALAH
Petugas kurang aktif
No. Kriteria dalam melakukan
Letak geografis yang sulit Sarana transportasi
Petugas kurang JUMLAH
kunjungan rumah memahami definisi
dijangkau kurang / tidak ada
dalam rangka care operasional ( DO )
seeking
1 Tingkat Urgensi ( U ) 4 4 3 3 14
2 Tingkat Keseriusan ( S ) 4 3 3 2 12
3 Tingkat perkembangan ( G ) 3 3 2 3 11
TOTAL 11 10 8 8 37
C. URUTAN MASALAH
1. Petugas kurang aktif dalam melakukan kunjungan rumah pada penderita Ispa dan Pneumonia
2. Letak geografis yang sulit dijangkau
3. Sarana transportasi kurang / tidak ada
4. Petugas kurang memahami definisi operasional ( DO )
D. RUMUSAN MASALAH
Mempertahankan cakupan Ispa dan Pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Sempol
E.FISHBONE
Pendiikan,
pengetahuan
MANUSIA dan social METODE Penyuluhan
ekonomi
masih kurang
masih
rendah
BBLR, tidak ASI ekslusif,
Petugas kurang status imunisasi,
aktif dlm defisiensi vit.
melakukan A,pemberian makan dini Tingginya angka
kunjungan rumah kesakitan ISPA di
wilayah kerja
Kendaraan Puskesmas Sempol
masih
menggunakan BOK Pencemara
kendaraan n udar,
pribadi pribadi keadaan
rumah tidak
Letak sehat dan
geografis kepadatan
masih sulit tempat
dijangkau tinggal
TIM MANAJEMEN
No. PENYEBAB MASALAH PUSKESMAS TOTAL
Drg. Rudy Nanik Taufiqul Sapto
Parno
Iswoyo, MM Triana Bari Edy S.
1 Petugas kurang aktif dalam
melakukan kunjungan rumah pada 4 4 3 3 14
penderita Ispa dan Pneumonia
Letak geografis yang sulit
dijangkau 4 3 3
2 2
12
3 Sarana transportasi kurang / tidak
ada 3 3 2 11
3
4 petugas blm Petugas kurang
memahami definisi operasional (
4 3 3 3 13
DO )
G. MATRIK PERENCANAAN KEGIATAN
NO. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif pemecahan Pemecahan Masalah Uraian kegiatan
Masalah terpilih
1 Rendahnya cakupan Petugas kurang aktif Memberikan motivasi Memberikan motivasi Melakukan pertemuan dengan
kunjungan rumah pada dalam melakukan pada petugas agar lebih pada petugas agar petugas di 6 desa membahas
Penderita ispa dan kunjungan rumah pada aktif dalam melakukan lebih aktif dalam bersama untuk menggiatkan dalam
Pneumonia di wilayah penderita Ispa dan kunjungan pada melakukan kunjungan melakukan kunjungan pada
kerja Puskesmas pneumonia penderita Ispa dan pada penderita Ispa penderita Ispa dan Pneumonia
Sempol pneumonia dan Pneumonia
Kurangnya penyuluhan Melakukan penyuluhan penyuluhan
No Upaya kegiatan tujuan sasaran target Dana tenaga alat indikator sbr.
Kesehatan pelaksana keberhasilan Biaya
Generik
1 ISPA Kunjungan rumah Care seeking Balita 2 petugas 35.000 x 2 Perawat Format care -Perawat sudah Swadaya,
Penderita Ispa dan penderita Ispa dan penderita x 6 desa petugas x 6 Bidan Seeking melakukan BOK
Pneumonia Pneumonia ispa x 12 bln desa x 12 kunjungan pada
bln individu,
kelompok
masyarakat
dengan benar
No Upaya kegiatan sasaran target vol. Rincian Pelaksanaan lokasi tenaga jadwal/ biaya
Kesehatan kegiatan pelaksana waktu
Generik
1 ISPA Kunjungan rumah Balita 1 1 x 1 bln Transport petugas : Desa Perawat desa Januari- Swadaya,
Penderita Ispa penderita petugas Januari, Februari, Maret, April, Sempol, Bidan Desa Desember BOK
Pneumonia ispa dan x 6 desa November, Desember = SWADAYA Kalisat,
pneumonia x 12 bln Mei, Juni,Juli, Agustus, September, Kalianyar,
Oktober = BOK Klaigedang,
Jampit,
Sumberejo
KERANGKA ACUAN KERJA
DETEKSI DINI BALITA RESIKO TINGGI AKIBAT ISPA DAN PNEUMONIA
I. PENDAHULUAN
Ispa adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atatu lebih dari saluran nafas mulai dari hidung ( saluran nafas atas ) hingga
alveoli ( saluran nafas bawah ) termasuk adneksanya seperti, sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
Ispa sering disalah artikan sebagai infeksi saluaran pernapasan atas. Ispa merupakan singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut. Ispa
meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru- paru ( Alveoli ) yang ditandai dengan gejala berupa batuk, kesukaran
bernafas, sakit tenggorokan, pilek, sakit telinga, dan demam. Pneumonia merupakan penyakit yang sangat serius dan menjadi salah satu
penyebab kematian terutama pada balita.
Ispa masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi. Setiap anak
diperkirakan mengalami 3 sampai 6 episode ispa setiap tahunnya. Salah satu yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas adalah batuk
pilek, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis dan sinusitis. Sedangkan infeksi yang menyerang saluran nafas bagian bawah
adalah pneumonia.
Pencapaian program ispa pneumonia di puskesmas sempol pada tahun 2014 sebanyak 106 kasus dari target program 51 kasus. Dengan
angka prevalensi yang masih tinggi, diharapkan program ini bisa membantu menekan resiko terjadinya penularan dan penyebaran penyakit ispa
dan pneumonia balita.
II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mencegah terjadinya penyakit ispa dan pneumonia balita
Tujuan Khusus :
1. Menekan angka kesakitan dan kematian bayi dan balita karena Ispa dan Pneumonia
2. Menetapkan klasifikasi Ispa dan Pneumonia balita
V. METODE
Berkunjung ke rumah penderita
VI. MEDIA
Penyuluhan perorangan ( konseling )
Pemeriksaan
VII. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Enam desa ( Sempol, Kalianyar, Kalisat, Jampit, Kaligedang, Sumberejo )
Setiap bulan selama 7 bulan, Mulai Mei s/d Nopember.
VIII. PENYELENGGARA
Pemegang program
IX. PEMBIAYAAN
BOK ( 2 orang petugas x 6 desa x 7 bln x Rp. 35.000 = Rp. 2.940.000 )
X. LUARAN
- Balita yang yang menderita ispa dan pneumonia dapat terpantau status kesehatannya
- Mengurangi terjadinya keparahan dan penyebaran Ispa dan Pneumonia, mengingat Pneumonia merupakan penyumbang kematian balita yang
cukuptinggi.
Lampiran I.
Pembiayaan
No Uraian Sumber Dana
1 Bulan Januari s/d Desember ( 2 orang BOK
petugas x 6 desa x 12 bln x Rp. 35.000
= Rp. 2.940.000 )
1.Petugas :1.
2.
3.
4.
2.Tujuan :
3.Waktu pelaksanaan :
4.Maksud perjalanan :
5.Hasil kegiatan :
Sempol, 2015
Koordinator UKM