Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN KADER JUMANTIK


UPT PUSKESMAS NGAWI PURBA
BULAN FEBRUARI TAHUN 2021

A. PENDAHULUAN
Juru pemantau jentik atau jumantik merupakan anggota masyarakat yang dilatih oleh
Puskesmas setempat untuk memantau keberadaan dan perkembangan jentik nyamuk guna
mengendalikan penyakit DBD di suatu wilayah melalui gerakan PSN dengan cara 3M Plus,
yaitu Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Memanfaatkan kembali
barang bekas, Plus mencegah gigitan nyamuk. Jumantik juga berperan untuk meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapan masyarakat dalam penanggulangan DBD.

B. LATAR BELAKANG
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan
demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan
seperti uji tourniquet (rumple lead) positif, bintik-bintik merah di kulit (petekie), mimisan,
gusi berdarah dan lain sebagainya.
Sampai saat penyakit Arbovirus, khususnya DBD ini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial
yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota
keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup masyarakat.
Dampak ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan
dampak tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang
dikeluarkan selain pengobatan seperti transportasi dan akomodasi  selama perawatan di
rumah sakit.
Faktor-faktor yang berperan terhadap peningkatan kasus DBD antara lain kepadatan
vektor, kepadatan penduduk yang terus meningkat sejalan dengan pembangunan kawasan
pemukiman, urbanisasi yang tidak terkendali, meningkatnya sarana transportasi (darat, laut
dan udara), perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan, serta
perubahan iklim (climate change).
Pengendalian penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) telah diatur dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 581/MENKES/SK/VII/1992 tentang Pemberantasan Penyakit
Demam Berdarah dan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 92 tahun 1994 tentang
1
perubahan atas lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581/ MENKES/SK/1992,
dimana menitikberatkan pada upaya pencegahan dengan gerakan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) selain penatalaksanaan penderita DBD dengan memperkuat kapasitas
pelayanan kesehatan dan sumber daya, memperkuat surveilans epidemiologi
dan optimalisasi kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Manajemen
pengendalian vektor secara umum diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/PER/III/2010 tentang Pengendalian Vektor.
Mengingat obat dan untuk mencegah virus Dengue hingga saat ini belum tersedia,
maka cara utama yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan pengendalian vektor
penular (Aedes aegypti).  Pengendalian vektor ini dapat dilakukan dengan pelaksanaan
kegiatan PSN 3M Plus.
Upaya pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan PSN 3M Plus
(menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur-ulang / memanfaat kembali
barang-barang bekas) serta ditambah (Plus) seperti : menaburkan larvasida pembasmi
jentik, memelihara ikan pemakan jentik, mengganti air dalam pot/vas bunga dan lain-lain.
Upaya ini melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait melalui wadah
Kelompok Kerja Operasional Demam Berdarah Dengue (Pokjanal DBD) dan kegiatan Juru
Pemantau Jentik (Jumantik). Olehkarena itu untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian
DBD dan mencegah terjadinya peningkatan kasus atau KLB, maka diperlukan adanya Juru
Pemantau Jentik (Jumantik) dalam melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada
masyarakat agar melakukan PSN dengan 3M plus.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan kader Jumantik tentang kegiatan Jumantik.
b. Tujuan Khusus
 Meningkatkan pemahaman kader jumantik tentang kegiatan jumantik
 Meningkatkan pengetahuan kader jumantik melaksanakan pemeriksaan,
pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk dengan metode PSN 3M PLUS
 Meningkatkan kemampuan kader Jumantik dalam melaksanakan pemeriksaan,
pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk dengan metode PSN 3M PLUS

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Registrasi atau absensi peseta refresing kader
2. Pembukaan dan pengarahan oleh Kepala UPT Puskesmas Ngawi Purba
3. Penyampaian Materi Oleh TIM P2P
4. Diskusi dan Tanya jawab
5. Evaluasi dan RTL (RencanaTindakLanjut)

2
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Metode Pelaksanaan
1 Registrasi peserta kader jumantik
2 Pengarahan
3 Diskusi dan Tanya jawab
4 Evaluasi dan RTL
b. Cara Pelaksanaan
1 Registrasi
2 Pengarahan dan pembukaan oleh Kepala UPT Puskesmas Ngawi Purba
3 Penyampaian materi oleh tim
4 Diskusi dan Tanya jawab
5 Evaluasi dan RTL
F. SASARAN
Sasaran primer : kader Jumantik sewilayah UPT Puskesmas Ngawi Purba

G. JADWAL KEGIATAN
Hari : Rabu, 17 Februari 2021
Jam : 08.00 -- selesai
Tempat : Aula UPT Puskesmas Ngawi Purba
Anggaran : Rp. ,-
Sumber : BOK
Pelaksana : Arilta, Damin, Darwanto

H. SUSUNAN ACARA

NO Waktu SUSUNAN ACARA PETUGAS


08.00 – 08.30 Registrasi Promkes
08.30 – 08.15 Pembukaan Imunisasi
08.15 – 08.45 Sambutan Kepala UPT Pusk Ka Pusk
08.50 – 09.30 Materi Jumantik P2P
09.35 – 10.35 Tanya Jawab dan Diskusi DBD
10.35 – 11.00 Evaluasi dan RTL P2P
11.00 Penutup KIA

I. TATA NILAI PUSKESMAS


Tata Nilai UKM Puskesmas Ngawi Purba “SIAP” yaitu :
1. Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun
2. Inovatif
3. Amanah
4. Profesional

J. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM

3
a. Lintas Sektor

No Lintas Sektor Peran

1 Kepala Desa Menyampaikan informasi pertemuan kepada kader


Jumantik

3 Perangkat Desa Menyampaikan informasi kepada kader

4 Kader Jumantik Peserta Pertemuan

b. Lintas Program

No Lintas Program Peran

Kesling, P2P, KIA, Membantu registrasi peserta pertemuan


Gizi, Imunisasi Memberi materi
Monitoring
Pembawa acara

Bidan desa Membantu pelaksanaan kegiatan

K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil kegiatan pertemuan kader Jumantik di catat di notulen pertemuan kader, kegiatan
di laporkan kepada Kepala UPT Puskesmas 1 minggu setelah kegiatan dilakukan, kemudian
di umpan balikan dalam forum mini lokakarya lintas program dan lintas sektor.

L. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana programmer DBD,


selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan evaluasi pada kegiatan pertemuan
berikutnya

Mengetahui
Kepala
UPT Puskesmas Ngawi Purba Pelaksana Program DBD

dr. THERESIA MERRY PUSPITA, M.MKes. ARILTA WAHYU SETIAWAN, Amd Kep
NIP. 19780525 200604 2 009 NIP. 19800820 200701 1003

Anda mungkin juga menyukai