Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

POKJANAL DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE)


TINGKAT KECAMATAN
DI KECAMATAN BANYAKAN

I. PENDAHULUAN

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus

dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang ditandai dengan demam

mendadak,sakit kepala,nyeri belakang bola mata ,mual dan manifestasi perdarahan seperti uji

tourniquet positif,bintik bintik merah di kulit,mimisan,gusi berdarah dll.

Sampai saat ini DBD ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan

dampak social maupun ekonomi .Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena

menimbulkan kepanikan dalam keluarga,kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia

harapan hidup masyarakat.

Dampak ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal,sedangkan

dampak tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain

pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan di rumah sakit.

Faktor factor yang berperan terhadap peningkatan kasus DBD antara lain kepadatan

vector,kepadatan penduduk yang terus meningkat sejalan dengan pembangunan kawasan

pemukiman,urbanisasi yang tidak terkendali,meningkatnya sarana transportasi,perilaku

masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan serta perubahan iklim

Pengendalian penyakit Demam berdarah dengue (DBD) telah diatur dalam Keputusan

Menteri Kesehatan ,yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dengan gerakan

pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selain penatalaksanaan penderita DBD dengan

memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan dan sumber daya,memperkuat survailent

epidemiologi dan optimalisasi kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB)

DBD.Manajemen pengendalian vector secara umum diatur dalam PERMENKES RI nomor

374 thn 2010.

Mengingat obat dan untuk mencegah virus Dengue hingga saat ini belum tersedia,maka

cara utama yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan pengendalian vector yang

dapat dilakukan dengan kegiatan PSN 3M Plus .

Upaya ini melibatkan lintas program dan lintas sector terkait melalui wadah Kelompok

Kerja Operasional Demam Berdarah Dengue (Pokjanal DBD)dan kegiatan Juru Pemantau

jentik .Oleh karena itu untuk meningkatnya keberhasilan pengendalian DBD dan mencegah

terjadinya peningkatan kasus atau KLB,maka diperlukan adanya Juru Pemantau Jentik dalam
melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat agar melakukan PSN dengan 3M

plus.Kegiatan yang ada ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan yang di sesuaikan

dengan misi Puskesmas sebagai bukti kita mampu memberdayakan masyarakat,Upaya

kegiatan DBD yang merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat didasari oleh Visi

puskesmas yaitu ‘Menjadi Puskesmas pilihan masyarakat Kediri yang

memberikan pelayanan kesehatan dasar bermutu merata dan

terjangkau’ dan untuk mewujudkannya makan di tetapkan misi

a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu sesuai standart

b. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang mementingkan kepuasan pelanggan

c. Mendorong dan meningkatkan kesehatan individu kelompok dan lingkungan

Sehingga tenaga kesehatan UPTD pusk.tiron bersama masyarakat mampu menyelesaikan

masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.

II. LATAR BELAKANG

Kegiatan yang dilakukan tim Pokjanal Kecamatan untuk mengatasi masalah DBD

dan kasus yg ada di wilayah UPTD pusk Tiron dengan menitik beratkan upaya

promotif dan preventif

a. Dasar Hukum

1. Keputusan Menteri kesehatan No.581/MENKES/SK/VII/1992 tentang

Pemberantasan penyakit Demam berdarah

2. Keputusan Menteri Kesehatan No.92 tahun 1994 tentang perubahan

No.581 dengan menitikberatkan pada upaya pencegahan dengan gerakan

pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 374 /MENKES/PER/III/2010 tentang

Pengendalian Vektor.

b. Alasan Kegiatan dilaksanakan

1. Dari dasar data yang ada terjadi 38 kasus dg rincian 1 kasus meninggal

dengan status DSS,22 kasus DSS dan DBD,16 kasus tersangka

2. Kegiatan rutin Pokjanal DBD kecamatan

3. Untuk mencari solusi dalam upaya menurunkan angka kejadian kasus

DBD

4. ABJ yang masih di bawah 95% dari hasil survey jentik


III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA

1. TATA KELOLA KEGIATAN


Dalam rangka pelaksanaan kegiatan,maka disusun organisasi kegiatan yg
beranggotakan sebagai berikut

Pelindung
Kepala UPTD Puskesmas

Penanggung Jawab UKM

Sekretaris

Pelaksana Program Pelaksana Program


Esensial Pengembangan

2. TATA HUBUNGAN KERJA


a. Pelindung /Kepala UPTD Puskesmas (DR,Sri Muntamah)

1. Kepala UPTD Puskesmas sebagai pelindung dan penanngung jawab

kegiatan program

2. Membantu menyelesaikan hambatan yang terjadi.

b. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (Joestina ST,SKM)

1. Penanggung Jawab UKM melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan

masyarakat

2. Penanggung Jawab UKM merekomendasi upaya pemberdayaan oleh

masyarakat dalam kegiatan pelaksanaan program

3. Penanggung Jawab UKM melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan

4. Penanggung Jawab melaporkan hasil penggalian dari masyarakat untuk

menopang kegiatan program

c. Sekretaris (Evi Umatul)

1. Mengumpulkan dan mengadministrasikan bahan hasil identifikasiperan

masyarakat untuk kegiatan upaya pelaksanaan program Puskesmas.

2. Mendokumentasikan segala kegiatan pelaksanaan.

3. Membuat jadwal pertemuan dengan masyarakat.


d. Pelaksana Program Esensial

1) Promkes (Joestina ST,SKM)

a. Mengidentifikasi peran lintas sektor dalam membentu kegiatan program

promkes

b. Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat dan sasaran

program.

2) Kesling (Nurhana ,A.Md.KL)

a). Pemegang Kesling melakukan Koordinasi dengan pelaksana program

b). Pemegang Kesling memberikan pembinaan kepada pelaksana program dan

masyarakat

c). Pemegang Kesling mengevaluasi kegiatan program yang berhubungan

dengan kesling

3. Survaelent (Erna Yuni Amd Keb)

a). Pemegang Survaelaent melakukan Koordinasi dengan pelaksana program

b). Mengidentifikasi data hasil survey pelaksana program

c). Pemegang Survailent memberikan pembinaan kepada pelaksana program

dan masyarakat

d). Pemegang Survailent mengevaluasi kegiatan program yang berhubungan

dengan data penyakit menular dan tidak menular

IV. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam pencegahan dan

pengendalian DBD melalui pembudayaan PSN 3M PLUS

2. Tujua Khusus

a). Adanya petunjuk bagi puskesmas dalam pembentukan dan pembinaan

Jumantik dalam pemberantasan sarang nyamuk

b). Adanya Upaya dari POKJANAL DBD tingkat kecamatan sebagai

tindak lanjut dari kasus yg ada

c). Adanya kegiatan yang berkesinambungan dalam pencegahan kasus

DBD
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan


1 Pertemuan POKJANAL DBD tingkat - Menjelaskan maksud dan tujuan adanya
kecamatan pertemuan pokjanal
- Menjelaskan kasus yg terjadi di wilayah
kec.Banyakan
- Memberikan penjelasan hasil ABJ sebagai
bekal pelaksanaan kegiataan lebih lanjut
- Kesepakatan kegiatan per desa macam
kegiatan, sarana dalam pelaksanaan PSN

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

No Kegiatan Pokok Sasaran Rincian kegiatan Cara melaksanakan


kegiatan
1 Pertemuan Camat,Kepala Koordinasi dengan Mengadakan
POKJANAL DBD Puskesmas,Pengurus penanggung jawab koordinasi dengan PJ
tingkat kecamatan pokjanal dan program terkait dan UKM tentang hasil lap
anggotanya yg Ketua Pokjanal bulanan dan masalah
terdiri dari UPTD program serta system
dan instansi terkait pelaksanaan kepada PJ
Pokjanal kecamatan

Membuat undangan Bersama tim Pengurus


untuk kader jumantik Pokjanal desa
bekerjasama dalam
pembuatan undangan
untuk anggota
Pokjanal .

Pelaksanaan pertemuan Bekerja bersama tim


kader jumantik dan lintor

VII. JADWAL KEGIATAN

Jadual pelaksanaan Kegiatan pertemuan POKJANAL DBD tingkat kecamatanr disepakati

dan disusun bersama dengan sektor terkait yg diadakan 1x dalam 1tahun ,Tanggal 10

September 2018.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sebelum dan sesudah pertemuan yang di wujudkan
berupa soal pre test dan post tes..

IX. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan diluar gedung Puskesmas Tiron yaitu di pendopo Kecamatan

sesuai jadwal.

X. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

a. Pelaksana Kegiatan adalah pemegang Program DBD,Kesling,Promkes,Survaeleny

b. Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Puskesmas dan Camat Banyakan

Kabupaten Kediri
XI. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan dan

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan. Pada dasarnya laporan berisi kesimpulan hasil dari

Pre test dan post tes sebagai acuan penilaian kami pelaksana kegiatan untuk

menyusun kegiatan lebih lanjut dan kendala yang dihadapi yang sekaligus merupakan

bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Pencatatan dan pelaporan serta

evaluasi Dilakukan setiap kali selesai melakukan kegiatan, dan ditujukan kepada

Kepada tim Pokjanal DBD kecamatan

XII. PEMBIAYAAN

Pembiayaan Pelaksanaan pertemuan untuk pertemuan Pokjanal DBD di anggarkan

dari dana BOK

Mengetahui Tiron
Kepala UPTD Puskesmas Tiron PJ UKM

Dr. Sri Muntamah Joestin S T,Amd Keb,SKM


NIP.19630304 200212 2 002 NIP.19750414 200701 2 021

Anda mungkin juga menyukai