PUSKESMAS SEMPOL
TAHUN 2015
OLEH :
NINA ERYWIYATNO, S.Gz
Assalamualaikum Wr, wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Atas selesainya laporan ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat:
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan, mendapatkan imbalan pahala dari Allah Swt, Amin. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
banyak kekurangannya, untuk itu semua saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa mendatang
PENULIS,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN MANFAAT
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hasil riset Riskesdas 2013, besaran masalah gizi pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi buruk,
gizi lebih 11,9%, stunting (pendek) 37,2 %. Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat angka tertinggi baik pada balita
perempuan dan laki-laki pada periode 0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
sampai saat ini bahwa banyak masyarakat dan ibu balita yang mempunyai persepsi tidak benar terhadap balita gemuk. Data Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium tahun 2003 11,1% dan menurut riskesdas 2013 anemia pada ibu hamil 37,1 %.
UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi
perorangan dan masayarakat. Mutu gizi akan tercapai melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu disemua institusi pelayanan
kesehatan. Pendekatan pelayanan gizi dilakukan kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga peran lintas program dan lintas sektor terkait
harus berjalan strategis. Pelayanan gizi dipuskesmas terdiri atas pelayanan gizi di dalam gedung dan diluar gedung. Pelayanan di dalam
gedung bersifat individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan di luar gedung adalah
pelayanan gizi dalam bentuk promotif dan preventif.
Upaya perbaikan gizi masyarakat di puskesmas merupakan salah satu upaya kesehatan wajib yang harus diselenggarakan oleh
setiap puskesmas. Beberapa ketentuan perundang-undangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah No 33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif
3. Peraturan Presiden No 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1333 tahun 1999 tentang Standar Pelayanan Puskesmas Perawatan
5. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan RI No 894/Menkes/SKB/VIII/2001 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 35 tahun 2001
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia
BAB II
A. DATA UMUM
Puskesmas Sempol terletak di kecamatan Sempol kurang lebih +56 km dari kabupaten Bondowoso dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
- Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo
- Sebelah Selatan : Kabupaten Banyuwangi
- Sebelah Barat : Kecamatn Sumber Wringin
- Sebelah Timur : Kabupaten Banyuwangi
Luas wilayah 217,2 km² yang terletak di dataran tinggi dan terbagi atas 6 desa.
77 0-1 60
PONDOK
NO DESA TK SD/MI SMP/MTS SLTA/SMK/MA
PESANTREN
1. JAMPIT 2 2/- -/- -/-/- -
2. SEMPOL 1 2/- 1/- -/1/- -
3. KALISAT 1 1/- -/- -/-/- -
4. KALIANYAR 3 4/- -/- -/-/- -
5. KALIGEDANG 2 2/- 1/- -/-/- -
6. SUMBEREJO 2 2/- -/- -/-/- -
BAB III
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS PROGRAM GIZI
A. IDENTIFIKASI MASALAH
B. Prioritas Masalah
JUMLAH
No. Kriteria
MASALAH
Faktor kebiasaan Faktor social Kesadaran Tokoh masyarakat
Pendekatan
masyarakat yang budaya dan masyarakat masih yang kurang
kemasyarakat
belum bisa kepercayaan/mito kurang dalam mendukung
oleh petugas
berubah s masyarakat menerapkan perilaku program kesehatan
masih kurang
jaman dahulu hidup sehat
Tingkat Urgensi 3 17 17
1 (U) 4 5 5
Tingkat Keseriusan 2 13 13
2 (S) 4 3 4
Tingkat 2 11 11
3 Perkembangan (G) 2 3 4
7 41 41
TOTAL 10 11 13
C. URUTAN MASALAH
1. Pendekatan ke masyarakat oleh petugas masih kurang
2. Faktor kebiasaan masyarakat yang belum bisa berubah
3. Faktor social budaya dan kepercayaan/mitos masyarakat jaman dahulu
4. Kesadaran masyarakat masih kurang dalam menerapkan perilaku hidup sehat
5. Tokoh masyarakat yang kurang mendukung program kesehatan
D. RUMUSAN MASALAH
Rendahnya cakupan Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) dan ASI Eksklusif
E.FISH
BONE
Tokoh masyarakat yang
kurang mendukung Perlu adanya
Pendekatan program kesehatan pertemuan dengan
kemasyarakat oleh Penyuluhan ke
tomas agar
petugas masih kurang mendukung
masyarakat
program kesehatan
masih kurang
DANA BOK
Rendahnya cakupan
Perlu
menunjukkan fakta Kadarzi (Keluarga Sadar
akibat/dampak Perlu pertemuan dg Penggerakan Kadarzi
masyarakat yg sdh Gizi) dan pencapaian ASI
tidak melakukan dan pembentykan KP
prilaku sehat melakukan prilaku sehat ASI, kampanye ASI, Eksklusif di Puskesmas
agar masyarakat lain jg Karnaval ASI, Sempol
mellakukan prilaku sehat Karnaval Kadarzi
tersebut
Faktor social budaya dan Kesadaran masyarakat
Faktor kebiasaan kepercayaan/mitos masih kurang dalam
masyarakat jaman dahulu menerapkan perilaku
masyarakat yang belum
hidup sehat
bisa berubah
NO. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif pemecahan Pemecahan Masalah Uraian kegiatan
Masalah terpilih
1 Rendahnya cakupan ASI
Eksklusif dan Kadarzi
1 5 4 2 2 80 1
2 3 3 3 2 54 3
3 4 4 2 2 64 2
I. RENCANA USULAN KEGIATAN GIZI
N Upaya Kegiatan tujuan sasaran target Dana tenaga alat indikator Sbr.
o Kesehatan pelaksana keberhasilan Biaya
Esensial
1 GIZI 1. Pertemuan Meningkatkan Tomas, kader, 30 orang Transpot Gizi Komitmen -cakupan BOK
Penggerakan pemahaman PKK, peserta, Bidan peserta untuk kadarzi
KADARZI oleh masyarakat tentang perwakilan konsumsi, Promkes menggerakkan meningkat
masyarakat kadarzi masyarakat tranpot kelurga kadarzi
petugas
2. Pembentukan Mengajak ibu agar ber Tomas, PKK, 30 orang Transpot Gizi Komitmen Cakupan ASI BOK
KP ASI ASI Esklusif kader peserta, Bidan peserta untuk Eksklusif
konsumsi, Promkes menggerakkan meningkat
tranpot ibu2 agar
petugas melakukan ASI
Eksklusif
3. Pemberian tablet Mencegah terjadinya Ibu hamil 85% - Gizi, Bidan Tablet Fe Cakupan Fe 3 -
Tablet Fe pada anemia desa sesuai target
bumil
4. Pemberian Mencegah terjadinya Bayi 6-11 bln, 85% - Gizi, Bidan Kapsul vitamin Cakupan -
kapsul Vitamin xeropthalmia anak 12-59 desa A vitamin A sesuai
A untuk bayi ( 6 bln target
– 11bln) dan
anak balita (12-
59 bln) -
5. Penyuluhan Gizi Meningkatkan Ibu balita dan Semua Transpot Gizi, Bidan Video Pengetahuan -
di Posyandu pengetahuan ibu hamil posyandu keposyandu desa, perwat penyuluhan, dan perilaku ibu
(kelompok) masyrakat tentang gizi desa, leaflet balita berubah
promkes
6. Asuhan Gizi Memberikan konseling Pasien rawat Semua - Leaflet diit Pasien
Rawat Inap supaya pasien inap pasien Gizi penyakit, daftar mengikuti terapi
mengikuti terapi diit rawat bahan makanan, diit yang
yang diberikan inap food model diberikan
N Upaya kegiatan sasaran target vol. Rincian Pelaksanaan lokasi tenaga jadwal/ biaya
o Kesehatan kegiatan pelaksana waktu
Esensial
1 Gizi Pertemuan Tomas, 30 1x Transport petugas : Puskesmas Gizi Septembe Swadaya,
Penggerakan kader, orang Januari, Februari, Maret, April, Sempol Bidan r 2015 BOK
KADARZI oleh PKK, November, Desember = SWADAYA Promkes
masyarakat perwakilan Mei, Juni,Juli, Agustus, September,
Oktober = BOK
masyarakat
Pembentukan KP ASI Tomas, 30 1x Desa Gizi Agustus BOK
PKK, kader orang Sempol Bidan 2015
Promkes
I. PENDAHULUAN
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang sudah ada sejak konsep puskesmas di
perkenalkan.Keperawatan kesehatan masyarakat dapat di kembangkan tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh masyarakat dan swasta
khususnya pada sasaran individu,contohnya individu di rumah ( home healt nursing )
Perawatan kesehatan Masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan
dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat,serta mengutamakan pelayanan promotif,prenentif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu di tujukan kepada individu
,keluarga kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatanya.
Petugas baik di puskesmas dan di desa diwajibkan mampu melaksanakan kegiatan pengkajian pada individu dan keluarga rawan di
wilayah kerjanya.
Oleh karena itu sangatlah penting diadakannya pertemuan/monev petugas setahun sekali untuk mengetahui perkembangan program
perkesmas yang telah dilakukan dalam kurun waktu satu tahunnya.
Dalam hal ini puskesmas sempol mengadakan kegiatan pertemuan/monev petugas wilayah guna memantau dan meningkatkan
kemampuan petugas perkesmas di wilayah kerja Puskesmas Sempol.
II. Tujuan
III. Narasumber
Koordinator perkesmas
IV. Metode
Penyuluhan dan pembinaan
V. Media
Laptop, Lcd dan foto copy materi
VI. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Puskesmas sempol
Bulan mei 2015
VIII. Penyelenggara
Puskesmas sempol
IX. Pembiayaan
-
X. Luaran (Output yang ingin dicapai dari Kegiatan )
Petugas dapat memahami materi dan target perkesmas dan yang telah dicapai bisa di tindak lanjuti.
KERANGKA ACUAN
I.PENDAHULUAN
Sesuai upaya Perkesmas diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu karena diberikan secara holistik,
komprehensif pada semua tingkat pencegahan terpadu, dan berkesinambungan. Sasaran prioritas Perkesmas adalah sasaran yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota sesuai kesepakatan daerah, dengan tetap memfokuskan pada Keluarga Rawan
Kesehatan yaitu keluarga rentan (miskin) dan keluarga dengan kasus / masalah resiko tinggi.
Kondisi keluarga rawan yang ada di wilayah Puskesmas Sempol sebanyak 995 KK rawan, kelompok rawan terdiri dari 28
kelompok. kondisi tersebut mengharuskan penanggung jawab wilayah yang berwenang dalam bidang kesehatan (dalam hal ini adalah
bidan dan perawat di desa) bersama petugas lain yang terkait melakukan kunjungan rumah dalam rangka mengatasi permasalahan
kesehatan yang terjadi.
II. Tujuan
5. Melaksanakan kegiatan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan pada individu, keluarga, kelompok rawan.
V.Metode
Penyuluhan, Tanya jawab
VI.Media
Format askep individu, kelompok masyarakat
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurangnya pengetahuan dan keaktifan petugas dalam melakukan kunjungan rumah pada keluarga rawan membuat capaian target perawatan
kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Sempol kurang. Sehingga memotivasi petugas untuk lebih giat lagi dalam melakukan kunjungan pada
keluarga rawan.
B. SARAN
Demi kelancaran rencana kegiatan diatas diharapkan pada bendahara BOK untuk menyetujui pendanaan semua kegiatan tersebut.
Lampiran I.
Lampiran II
Pembiayaan
No Uraian Sumber Dana
1 Bulan Januari, Februari, Maret, April, November, Swadaya
Desember 2015
1.Petugas :1.
2.
3.
4.
2.Tujuan :
3.Waktu pelaksanaan :
4.Maksud perjalanan :
5.Hasil kegiatan :
Sempol, 2015
Koordinator UKM