Anda di halaman 1dari 25

PLANNING OF ACTION

PROGRAM SURVEILANS
PUSKESMAS SLEMPIT
2022

PUSKESMAS SLEMPIT
JL. RAYA SLEMPIT NO.147
KEDAMEAN-GRESIK
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Kegiatan Pokok
D. Rincian Kegiatan
E. Cara melaksanakan
F. Sasaran
BAB 2 ANALISA SITUASI
BAB 3 IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
BAB 4 ANALISA PENYEBAB MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
BAB 5 RENCANA USULAN KEGIATAN PUSKESMAS SLEMPIT
BAB 6 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS
KEGIATAN
BAB 7 PENUTUP
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
ridhonya sehingga kami dapat menyelesaikan perencanaan kerja tahunan program
Surveilans Puskesmas Slempit ini dengan baik dan lancar. Sebagai awal
pelaksanaan kegiatan program UKM Surveilans Puskesmas Slempit tahun 2022.
Program kerja tahunan Surveilans kami susun berdasarkan pencapaian
kegiatan tahun 2021. Sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada di wilayah
Puskesmas Slempit. Dimana dari hasil kegiatan tersebut masih diperlukan perbaikan-
perbaikan dan peningkatan kinerja yang akan dilakukan pada tahun 2022.
Kami menyadari bahwa pembuatan POA 2022 ini masih banyak kekurangan ,
saran dan masukan berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan pada
tahun mendatang

Gresik, 08 Januari 2022


Pelaksana UKM Surveilans

Choirun Nisaa', S.Kep.Ns


BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit menular yang potensial menimbulkan wabah di Indonesia


dicantumkan Permenkes 560/MENKES/PER/VIII/1989 tentang penyakit potensia
wabah yaitu : kolera, Pertusis, Pes, Rabies, Malaria, Influenza, Hepatitis, DBD,
Campak, Meningitis, Polio, Polio, Ensefalitis, dan Antraks. Kejadian Luar Biasa (PD3I
dan KLB) Penyakit menular dan keracunan merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Jawa Timur.
Surveilans epidemiologi dilaksanakan dengan dua cara yaitu aktif dan pasif.
Surveilans pasif berupa pengumpulan keterangan tentang kejadian secara pasif
dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable disease) yang
tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. Sementara surveilans aktif menggunakan
petugas khusus surveilans yang telah ditugaskan untuk pengumpulan data kunjungan
berkala ke lapangan, desa dan rumah rumah penderita dengan tujuan
mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian yang disebut dengan penemuan
kasus (case finding). Kelebihan surveilans aktif adalah lebih akurat daripada
surveilans pasif. Data, informasi, dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan surveilans
epidemiologi disampaikan kepada pihak pihak yang dapat melakukan tindakan
penanggulangan penyakit atau upaya peningkatan program kesehatan. Informasi
hasil surveilans ini harus dapat menunjukkan persebaran penyakit menurut orang
yang terkena penyakit, tempat penyebaran penyakit serta waktu (periode) kejadian
penyakit, serta menunjukkan peringatan terhadap terjadinya PD3I dan KLB suatu
penyakit.
Sistem kewaspadaan dini PD3I dan KLB dikatakan berjalan baik bila kegiatan
pemantauan mingguan penyakit potensial wabah/PD3I dan KLB telah dilaksanakan di
masing masing puskesmas. Secara operasional kegiatan pemantauan mingguan
penyakit di Puskesmas dapat mendeteksi adanya peningkatan kasus penyakit
potensial PD3I dan KLB di masing-masing desa. Penemuan kasus penyakit potensial
PD3I dan KLB secara dini, merupakan peluang untuk dapat melakukan respond an
melakukan tindakan memutuskan rantai penularan penyakit di wilayah tersebut agar
tidak meluas.
A. Latar Belakang
Implementasi otomatis daerah menuntut suatu kemampuan daerah
untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang timbul di daerahnya
sendiri. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan melakukan identifikasi
masalah-masalah kesehatan, menentukan prioritas masalah dan melakukan
upaya penanggulangannya melalui kegiatan survailens epidemiologi.
Untuk melakukan kegiatan suvailens epidemiologi, hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain keadaan sumber daya manusia, tersedianya
sarana,dan dana oporasional serta komitmen dari pimpinan atau unit
peyelenggara. Rekomendasi yang dirumuskan oleh tim suvailens epidemiologi
setelah melakukan kajian-kajian merupakan dasar penetapan upaya
penanggulangan yang dilakukan oleh para pengambil keputusan sihingga
sarana dan tujuan program kesehatan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
B. Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Tersedianya data-data serta hasil kajian epidemiologi dari penyakit-
penyakit menular yang diamati atau masalah-masalah kesehatan untuk
pengambilan keputusan dalam menetapkan program-program kesehatan
sebagai upaya penanggulangan.
1.1.2 Tujuan Khusus
1. Upaya mengetahui perubahan epidemiologi penyakit-penyakit menular
yang diamati
2. Untuk mengidentifikasi populasi resiko tinggipenyakit-penyakitmenular
yang diamatidankeracunan
3. Untuk memprediksi dan mencegah terjadinya PD3I dan KLB penyakit-
penyakit menular dan keracunan
4. Untuk penyelidikan epidemiologi setiap PD3I dan KLB penyakit-penyakit
menular dan keracunan

C. Kegiatan pokok
a. Pengumpulan data dan Pencatatan
b. Pengelolaan data
c. Analisis dan intepretasi data untuk keperluam kegiatan
d. Penyebarluasan data dan keterangan termasuk umpan balik
e. Evaluasi

D. Rincian Kegiatan
1. Kegiatan rutin
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu survailens aktif
dan survailens pasif. Survailens aktif dilakukan dengan cara kunjungan
dengan petugas survailens ke unit tertentu (sumber data).adapun survailens
secara pasif dilakukan melalui laporan rutin.
b. Pengelohan data
c. Analisis dan interpretasi data
d. Penyebar luasan informasi dan penyusunan rekomendasi
2. Penanggulangan PD3I dan KLB
a. SKD-PD3I dan KLB
Adalah suatu upaya pencegahan dan penanggulangan PD3I dan KLB secara
dini dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi PD3I dan KLB.
b. Penyelidikan dan penanggulangan PD3I dan KLB
Pengertian dari PD3I dan KLB adalah kejadian yang melebihi keadaan bisa
atau adanyapeningkatan khasus atau kematian oleh karena suatu
penyakit pada suatu atau kelompok masyarakat tertentu.
3. Koordinasi kegiatan survailens
Meningkatkan berbagai kegiatan survailens yang dilakukan unit-unit lain
misalnya pengelola program maupun lintas sektor maka untuk mempermudah
kegitan survailens perlu dilakukan koodinasi kegiatan.

E. Cara Melaksanakan
1. Penyelidikan Epidemiologi
2. Pelacakan K3JH
F. Sasaran
1. Masyarakat yg terdiagnosa dengan penyakit potensial PD3I dan KLB
2. Daerah yang terdampak PD3I dan KLB
BAB 2
ANALISA SITUASI

A. DATA UMUM
1. Geografis, Administrasi, Batas Wilayah
Puskesmas Slempit merupakan satu dari 2 Puskesmas di wilayah
Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik yang terletak di sebelah selatan
pusat kota yang berjarak 24 km dengan jarak tempuh ±45 menit
menggunakan kendaraan roda empat. Puskesmas Slempit terletak di Jl Raya
Slempit Nomor 147 Desa Slempit Kecamatan Kedamean. Keadaan
geografisnya adalah dataran rendah, siklus pergantian musim hujan dan
musim kemarau rata-rata 6 (enam) bulan.
Puskesmas Slempit ditetapkan menjadi Puskesmas Non Rawat
Inap yang berdasar Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik Nomor: 445/144.25/437.52/2014 Tahun 2014
tentang penetapan Nama Puskesmas, Karakteristik, Kemampuan dan
Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di
Kabupaten Gresik dan mempunyai surat Izin Operasional yang
ditetapkan oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Nomor:
503.2.11/39/437.74/2019 Tahun 2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Slempit berada di
Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik terletak di daerah pedesaan.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Benjeng di Kecamatan
Benjeng
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Kedamean di Kecamatan
Kedamean
Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Dawarblandong di
Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto
Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Kesamben Kulon di
Kecamatan Wringinanom
Puskesmas Slempit secara administratif mempunyai wilayah kerja terdiri
dari tujuh (7) Desa, yaitu :
1. Desa Slempit : 2 Dusun
2. Desa Sidoraharjo : 6 Dusun
3. Desa Mojowuku : 4 Dusun
4. Desa Tulung : 2 Dusun
5. Desa Glindah : 6 Dusun
6. Desa Lampah : 7 Dusun
7. Desa Cermen : 4 Dusun

Dari jumlah 7 desa tersebut seluruhnya terbagi menjadi 31 dusun 47


RW dan 152 RT dengan jarak desa terjauh 15 Km dari pusat Kecamatan
yang berjarak tempuh 30 menit menggunakan kendaraan roda empat
maupun roda dua.

Tabel 2.1. Luas Wilayah Desa dan Jarak serta Waktu Tempuh
Menuju Puskesmas Slempit

No Desa Luas Wilayah Jarak ke Waktu Tempuh ke


(km2) Puskesmas Puskesmas
(km) (menit)
1. Slempit 7,24 km2 0 km 0
2. Sidoraharjo 5,42 km2 1,9 km 4
3. Mojowuku 2,88 km2 3,1 km 6
4. Tulung 2,11 km2 2,5 km 6
5. Glindah 4,17 km2 5,6 km 14
6. Lampah 4,76 km2 5,2 km 12
7. Cermen 2,23 km2 6,5 km 15
Jumlah 28,81 km2
Sumber : data.gresikkab.go.id

2. Demografi
a) Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk tahun 2020 sebesar 21.557 terdiri dari
penduduk laki-laki sebesar 10.712 jiwa dan penduduk perempuan
sebesar 10.845 jiwa.
Sedangkan distribusi penduduk menurut jenis kelamin di
Wilayah Puskesmas Slempit dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah UPT
Puskesmas Slempit Tahun 2020
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Mojowuku 1.339 1.379 2.718
2 Sidoraharjo 2.089 2.084 4.173
3 Slempit 2.803 2.840 5.643
4 Tulung 919 930 1.849
5 Glindah 1.403 1.400 2.803
6 Lampah 1.511 1.537 3.048
7 Cermen 648 675 1.323
Jumlah 10.712 10.845 21.557
Sumber: Kecamatan Kedamean Dalam Angka 2021

b) Keadaan Ekonomi
Secara Ekonomi Masyarakat di Puskesmas Slempit berdasarkan
data Kecamatan Kedamean dalam Angka bersatatus sebagai berikut :
1. Bekerja : 14.689
2. Tidak bekerja : 5.552
3. Mengurus rumah tangga : 3.759
4. Pelajar : 4.205

c) Pendidikan Masyarakat
Ketrampilan baca tulis merupakan ketrampilan minimal yang
dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya.Bila
dilihat dari tingkat Pendidikan yang ditamatkan tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
1. Sarjana/S1 : 291 Orang
2. Tamat SMA /Sederajat : 2.773 Orang
3. Tamat SMP/Sederajat : 3.659 Orang
4. Tamat SD/Sederajat : 8.798 Orang
5. Tidak Sekolah : 776 Orang
Sedangkan Distribusi Jumlah sarana Pendidikan dan Jumlah
Penduduk usia Sekolah menurut tingkatannya dapat dilihat pada tabel
berikut

Tabel 2.3 Distribusi Jumlah Sarana Pendidikan dan Jumlah Penduduk


Usia Sekolah Menurut Tingkatannya
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 PAUD 12
2 TK 12
3 SD/MI 10/6
4 SMP/MTS 1/3
5 SMA/SMK/MA 1/1/1
6 Akademi -
7 Perguruan tinggi -
8 Pondok pesantren 2

JumJumlah Murid
PAUD : 276 murid
Taman Kanak-Kanak : 445 murid
SD/MI : 1.565/445 murid
SMP/MTs : 507 murid
SMA/MA : 1.155 murid

d) Keadaan lingkungan
 Jumlah Institusi Pendidikan : 48
(PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA)
 Jumlah Institusi Kesehatan : 12
 Jumlah TTU : 24
 Jumlah Tempat Kerja : 33
 Jumlah Pondok Pesantren : 2

B. DATA SUMBER DAYA


1. Sumber Daya Puskesmas

Tabel 2.4 Profil Ketenagaan di Puskesmas Slempit tahun 2021


No Jenis Tenaga Jumlah
1 Dokter 4
2 Dokter gigi 1
3 Apoteker 2
4 Asisten Apoteker 2
5 Administrasi Kepegawaian 1
6 Bendahara 0
7 Pengadministrasian Umum 2
No Jenis Tenaga Jumlah
8 Sistem Informasi Kesehatan 1
9 Pengelola Barang Aset Negara 0
10 Pengelola Program dan 0
Pelaporan
11 Perekam Medis 0
12 Kebersihan 1
13 Sopir Ambulan 0
14 Perawat 17
15 Terapis Gigi + Mulut 0
16 Bidan 16
17 Pranata Laboratorium 2
18 Sanitarian 1
19 Gizi 1
20 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1
21 Pengelola Keuangan 0
TOTAL 52

2. Sarana Kesehatan

Tabel 2.5 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas


Slempit Tahun 2021
No Sarana Jumlah

1 Rumah Sakit -
2 Rumah Bersalin -
3 Puskesmas Pembantu 2
4 Ponkesdes 4
5 BP Swasta -
6 Praktek Dokter Swasta 3
7 Praktek Bidan Swasta 1
8 Praktek Perawat -

3. Sarana Kesehatan Penunjang

Tabel 2.6 Sarana Prasarana di Puskesmas Slempit Tahun 2021


No Sarana Jumlah/ Kondisi
Kecukupan
Baik Rusak Rusak
Sedang Berat
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 2 1 1
3 Gedung Ponkesdes 4 3 1
4 Mobil Operasional 1 1
5 Pusling 2 1 1
6 Ambulans 0
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 11 11
C. DATA KHUSUS
1. Jumlah Desa : 7 Desa
2. Jumlah Desa siaga : 7 Desa
3. Jumlah Poskesdes : 7 Desa
4. Jumlah Pustu : 2 Pustu
5. Jumlah Posyandu balita : 37 Pos
6. Jumlah Posyandu lansia : 13 Pos
7. Jumlah Ponkesdes : 4 Ponkesdes
8. Jumlah Posbindu PTM : 7 Posbindu
Jumlah Poskestren : 1 Poskestren

D. DATA LAIN
1) Data 10 Penyakit Terbanyak tahun 2021

2 :1 Grafik 10 Penyakit Terbanyak Tahun 2021

2) penyakit terbanyak
Jumla
Urutan Penyakit
h
1 Infeksi Akut Sal Pernafasan Atas 7559
2 Penyakit Darah Tinggi Primer 3831
3 Pharingitis 3571
4 Gastritis Dan Duodenitis 2905
5 Diabetes / Diabetus Melitus (NIDDM) 2668
6 Demam Yang Tidak Diketahui Sebabnya 2015
7 Penyakit Kulit Alergi 1905
8 Nyeri Kepala 1846
9 Peny.Pd Sistem Otot & Jar.Pengikat 1787
10 Jatuh Karena Kecelakaan 1694
1. :4 tabel10 Penyakit Terbanyak Tahun 2021

1. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


Pelaksanaan kegiatan Program Surveilans di Puskesmas menitik beratkan
pada pelaksanaan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif yang
memiliki beberapa indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan
pelaksanaan program tersebut antara lain yaitu:

Targe
No. Jenis kegiatan Satuan
t
I Pengamatan Penyakit (Survelens
Epidemologi)
1. Laporan STP (survelens Tepadu Penyakit) ≥
Bulan
yang tepat waktu 80%
2. Kelengkapan Laporan STP (survelens ≥
Bulan 90%
Terpadu Penyakit)
3. Laporan C1 (campak) yang tepat waktu ≥
Bulan 80%

4. Kelengkapan laporan C1 (campak) ≥


Bulan 90%

5. Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu ≥


Minggu 80%

6. Kelengkapan laporan W2 (mingguan) ≥


Minggu 90%

7. Grafik Penyakit potensial wabah Minggu 100%

8. Desa/Kelurahan yang mengalami PD3I dan


Desa 100%
KLB ditanggulangi < 24 jam
9. K3JH 232

2. CAPAIAN PROGRAM DIBANDING TARGET

Dengan melihat indikator keberhasilan program diatas bila


dibandingkan dengan target indikator keberhasilan adalah sebagai berikut :

Pencapaian
Targe
No. Jenis kegiatan Satuan Capai Prosen
t
an tase
I Pengamatan Penyakit (Survelens
Epidemologi)
1. Laporan STP (survelens Tepadu Penyakit) ≥
Bulan 12 100%
yang tepat waktu 80%
2. Kelengkapan Laporan STP (survelens Bulan ≥ 12 100%
90%
Terpadu Penyakit)
3. Laporan C1 (campak) yang tepat waktu ≥
Bulan 12 100%
80%

4. Kelengkapan laporan C1 (campak) ≥


Bulan 12 100%
90%

5. Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu Mingg ≥


52 100%
u 80%

6. Kelengkapan laporan W2 (mingguan) Mingg ≥


52 100%
u 90%

7. Grafik Penyakit potensial wabah Mingg


100% 52 100%
u
8. Desa/Kelurahan yang mengalami PD3I dan
Desa 100% 1 100%
KLB ditanggulangi < 24 jam
9. K3JH 232 220 95%

3. DOKUMEN HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN

PR
OG Sumber Isi Informasi/
Tanggal Ditujukan Keterangan
RA Informasi HarapanPelanggan
M
No.
1 14-03-2021 Pasien dan Dilakukan Pelaksana
keluarga dengan penyuluhan UKM
kasus potensial tentang penyakit Surveilans
PD3I dan KLB potensial PD3I dan
KLB
2 24-03-2021 Pasien dan Memantau Pelaksana
keluarga dengan penyakit potensial UKM
kasus potensial PD3I dan KLB di Surveilans
PD3I dan KLB lingkungan sekitar
pasien yang
terkena kasus
PD3I dan KLB

4. HASIL IDENTIFIKASI MASALAH PERUBAHAN REGULASI PROGRAM UKM

N TANGGAL IDENTIFIKASI KEGIATAN PELAKSA KET


O MASALAH NA

1 6-8-2021 Masih banyaknya Penyuluhan PJ UKM


masyarakat yang Surveilans
belum memahami
tentang penyakit
potensial PD3I dan
KLB

5. DOKUMEN HASIL IDENTIFIKASI UMPAN BALIK PROGRAM


Isi Informasi/
No. Tanggal SumberInformasi Ditujukan Keterangan
umpan balik
1 08-01- Umpan balik Sebaiknya Pelaksana
2021 pada pasien dan dilakukan UKM
keluarga penyuluhan di Surveilans
tingkat sekolah
2 27-01- Umpan balik Sudah bagus, lebih Pelaksana
2021 pada pasien dan ditingkatkan lagi UKM
keluarga dalam kunjungan Surveilans
rumah

6. PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU


N Indikator Tar Pencapaian
O Program get
1. Laporan > Jan Peb Mart Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
STP 80% 80 100 100 80 100 100 100 100 100 100 100 100
(Surveilan
s Terpadu
Penyakit)
yang tepat
waktu
BAB 3
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil pencapaian P2KPUS tahun 2021 dan capaian
indikator mutu untuk program surveilans dalam hal dari pemenuhan target
telah memenuhi target. Kegiatan pelayanan program surveilans dilaksanakan
dalam lingkup UKM. Kegiatan UKM dibantu oleh bidan desa dan perawat
desa.
Dari keluhan pelanggan, dari hasil pertemuan kader/lintas sektoral dan lintas
program dan dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan serta hasil
umpan balik kegiatan Surveilans, maka program Surveilans secara teknis
pelaksanaan pelayanan kegiatan pelayanan program surveilans dilaksanakan
dalam UKM ditemukan rumusan masalah - masalah pada program Surveilans
sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit PD3I dan KLB
b. Peningkatan pengetahuan masyarakat dalam upaya pencegahan dan
penemuan dini penyakit PD3I dan KLB
c. Kasus penyakit PD3I dan KLB di wilayah kerja puskesmas Slempit masih
banyak

a. DOKUMEN HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN


PROGRAM

Isi Informasi/
No. Tanggal SumberInformasi Ditujukan Keterangan
HarapanPelanggan
1 14-03- Pasien dan Dilakukan penyuluhan Pelaksana
2021 keluarga dengan tentang penyakit UKM
kasus potensial potensial PD3I dan Surveilans
PD3I dan KLB KLB
2 24-03- Pasien dan Memantau penyakit Pelaksana
2021 keluarga dengan potensial PD3I dan UKM
kasus potensial KLB di lingkungan Surveilans
PD3I dan KLB sekitar pasien yang
terkena kasus PD3I
dan KLB (kunjungan
rumah )

b. HASIL IDENTIFIKASI MASALAH PERUBAHAN REGULASI PROGRAM


UKM

N TANGGAL IDENTIFIKASI KEGIATAN PELAKSA KET


O MASALAH NA

1 6-8-2021 Masih banyaknya Penyuluhan PJ UKM


masyarakat yang Surveilans
belum memahami
tentang penyakit
potensial PD3I dan
KLB

c. DOKUMEN HASIL IDENTIFIKASI UMPAN BALIK PROGRAM


No Sumber Isi Informasi/
Tanggal Ditujukan Keterangan
. Informasi umpan balik
1 14-03- Umpan balik Sebaiknya Pelaksana
2021 pada pasien dilakukan UKM
dan keluarga penyuluhan di Surveilans
tingkat sekolah
2 24-03- Umpan balik Sudah bagus, lebih Pelaksana
2021 pada pasien ditingkatkan lagi UKM
dan keluarga dalam kunjungan Surveilans
rumah

d. PROGRAM DAN RENCANA ANALISIS DAN IDENTIFIKASI


KEBUTUHAN KEGIATAN UKM

No Hasil Rencana Kegiatan Program


identifikasi Analisis Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana Su Ket
kebutuhan penyebab mb
program er
dan
a
1 Penyuluhan Kurangnya Penyuluhan di Desa Sesuai Nakes
tentang Pengetahuan posyandu Jadwal
penyakit masyarakt
potensial tentang kasus
PD3I dan PD3I dan KLB
KLB

PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU


NO Indikator Target Pencapaian
Program
1. Laporan > 80% Jan Peb Mart Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
STP 80 100 100 80 100 100 100 100 100 100 100 100
(Surveilans
Terpadu
Penyakit)
yang tepat
waktu

B. RUMUSAN MASALAH
Dari beberapa uraian diatas maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1 Masih banyaknya kasus penyakit PD3I dan KLB di wilayah kerja
puskesmas Slempit
1. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit PD3I
dan KLB
2. Belum adanya pembinaan pada kader posyandu tentang penyakit
potensial PD3I dan KLB

C. PRIORITAS MASALAH DENGAN USG


NO Masalah U S G Total
W L S W L S W L S
1 Masih banyaknya kasus 2 2 2 3 1 2 1 1 1 6x6x3=10
penyakit PD3I dan KLB di 8
wilayah kerja puskesmas
Slempit

jumlah 6 6 3
2 Masih kurangnya 3 3 3 2 2 2 1 1 1 9x6x3=16
pengetahuan masyarakat 2
tentang penyakit PD3I
dan KLB
jumlah 9 6 3
3 Belum adanya pembinaan 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4x3x3=36
pada kader posyandu
tentang penyakit PD3I
dan KLB

jumlah 4 3 3
4
jumlah
Prioritas masalah

1 Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit PD3I dan PD3I


dan KLB
BAB 4
ANALISA PENYEBAB MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH

4.1 Diagram Fish Bone


Money/Uang
- Anggaran Untuk
surveilans minim
Man/Manusia Material/Bahan
- Tidak ada anggaran
- Petugas 1 orang yang - Jumlah leaflet penyakit
untuk penyuluhan
Merangkap program lain sedikit
PD3I dan PD3I dan
KLB

Masih
banyaknya
kasus penyakit
PD3I dan KLB

Method/cara Market/pasar Lingkungan


-Kunjungan ke posyandu
Penyuluhan masih kurang Pengetahuan nmasyarakat
untuk penyuluhan belum tentang PD3I dan PD3I dan
maksimal KLB kurang
- Sosialisasi tengang
[penyakit PD3I dan PD3I
dan KLB belum terealisasi

Penyebab masalah yang terpilih yaitu


1.Petugas 1 orang dan merangkap program lain
2.Anggaran untuk surveilans minim (tidak ada anggaran untuk penyuluhan )
3.Pengetahuan masyarakat tentang penyakit PD3I dan KLB kurang
4.Kerja sama lintas program kurang maksimal

4.2 PRIORITAS MASALAH DENGAN USG


NO Masalah U S G Total
W L S W L S W L S
1 Petugas 1 orang dan 2 2 1 1 1 2 1 2 1 5x4x4=80
merangkap program lain
Jumlah 5 4 4
2 Anggaran untuk 2 2 1 1 2 2 1 2 1 5x5x4=10
surveilans minim (tidak
0
ada anggaran untuk
penyuluhan )
Jumlah 5 4 4
3 Pengetahuan masyarakat 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3x5x3=45
tentang penyakit PD3I
dan KLB kurang

Jumlah 3 5 3
4 Kerja sama lintas 2 1 2 1 1 2 1 1 1 5x4x3=60
program kurang maksimal
Jumlah 5 4 3

Prioritas masalah ditemukan :


1 Anggaran untuk surveilans minim (tidak ada anggaran untuk penyuluhan)
2 Petugas 1 orang dan merangkap program lain
3 Kerjasama lintas program kurang maksimal
4 Pengetahuan masyarakat tentang penyakit PD3I dan KLB kurang

CARA PEMECAHAN MASALAH


PUSKESMAS SLEMPIT

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN KET


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
1 Anggaran Pengajuan Pengajuan Pengajuan
untuk anggaran anggaran utk anggaran BOK
surveilans penyuluhan
minim
2 Petugas 1 Petugas Koordinasi Jika tidak sesuai
orang dan merangkap poli dengan dengan jadwal
merangkap dan program 20sesama koordinasi
program lain petugas poli dengan petugas
lain, jika
bila ada lintas program
terbentur kegiatan luar dalam hal ini
program lain gedung petugas
maka petugas desa ,Poskesdes,
tidak bisa dan Pustu
keluar
maksimal
3 Kerjasama Koordinasi Membuat Kerjasama
lintas program lintas program jadwal bersama dengan bidan
kurang belum berjalan dengan bidan desa dan dan
maksimal desa atau ponkesdes
maksimal
perawat desa
4 Pengetahuan Kurang Meningkatkan Kerjasama
masyarakat sosialisasi sosialisasi dengan bidan
tentang tentang desa/pihak terkait
penyakit PD3I penyakit PD3I
dan KLB dan KLB
kurang
4.3 PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DENGAN C A R L

NO Pemecahan C A R L Total
Masalah
W L S W L S W L S W L S
1 Pengajuan 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 7x6x6x4=100
anggaran
8
untuk
penyuluhan
Jumlah 7 6 6 4
2 Kerjasama 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 5x3x4x3=120
dengan
bidan
desa/pihak
terkait
Jumlah 5 3 4 3
3 Membuat 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 5x4x3x4=240
jadwal
bersama
dengan
bidan desa
atau perawat
desa
Jumlah 5 4 3 4
4 Koordinasi 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1
dengan
21sesama
petugas poli
bila ada
kegiatan luar
gedung
Jumlah 4 5 4 5 4x5x5x5=500
Dari hasil pemecahan masalah diatas dapat disimpulkan dengan rangking
I. Pengajuan anggaran untuk penyuluhan
II. Koordinasi dengan petugas poli bila ada kegiatan luar gedung
III. Membuat jadwal bersama dengan bidan desa
IV. Kerjasama dengan bidan desa/pihak terkait
BAB 5
RENCANA USULAN KEGIATAN PUSKESMAS SLEMPIT
TAHUN 2022
Kebutuhan Sumber Daya
Progra Sasara
No Kegiatan Tujuan Target Waktu Anggaran
m n
APBD BOK swadaya Alat Tenaga
1 SURVEI Penyelidikan Kunjungan ke Masyar 100% Januari – - v - Form Surveilans/
LANS Epidemiologi rumah atau akat Desember 2022 pelacakan bidan
(dan tempat yang sesuai desa/peraw
pengiriman terdampak kasus penyakit at desa
sample penyakit
penyakit potensial PD3I
PD3I dan dan PD3I dan
PD3I dan KLB
KLB)
2 Pelacakan Untuk memantau Jamaah 100% Hari pertama - v - Tensimeter Surveilans/
K3JH keadaan jamaah Haji kedatangan Termomet bidan
haji setelah jamaah sampai er desa/peraw
pulang dar Arab dengan 21 hari at desa
apakah terserang
atau membawa
penyakit
potensial PD3I
dan KLB

BAB 6
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
TAHUN 2022
SUM
VOLUME JADWAL DAN LOKASI TENAGA RINCIAN
SASARA TARGET BER
NO KEGIATAN KEGIATA PELAKSANAA PELAKSANAA PELAKSAA ANGGARA
N 1 TAHUN DAN
N N N N N
A
Penyelidikan
Epidemiologi 20 kasus x
(dan pengiriman sample Masyarak Sepanjang Januari sd PJ Surveilans Rp 90.000
1 100% 7 Desa BOK
at tahun Desember 2022 Bidan Desa (pengiriman
penyakit PD3I dan PD3I sample)
dan KLB)

Hari pertama
Pelacakan K3JH Jamaah kedatangan PJ Surveilans 150 jamaah
2 100% 1x setahun 7 Desa BOK
Haji jamaah sampai Bidan Desa x Rp 25.000
dengan 21 hari
BAB 7
PENUTUP

Demikian POA program surveilans yg telah kami buat, dengan diharapkan


dapat dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya, sehingga program surveilans
dapat berjalan dengan baik, dan dapat sedini mungkin umtuk menemukan kasus
penyakit yang berpotensi PD3I, wabah atau PD3I dan KLB, khususnya bagi
masyarakat sewilayah kerja Puskesmas Slempit.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penyusunan atau
pembuatan POA ini, maka kami mengharapkan kritik dan saran guna
penyempurnaan penyusunan POA ini di tahun mendatang. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan POA Program Surveilans Puskesmas Slempit. Semoga penyusunan
POA ini bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai