Disusun Oleh :
TAHUN 2021
KONSEP DASAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Waktu : 25 Menit
Instruksi:
1. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dan memberikan lembar lampiran untuk diisi oleh setiap
kelompok peserta.
b. Peserta secara kelompok melakukan identifikasi atribut pada satu sistem surveilans yang
sedang dikelola oleh peserta
3. Identifikasi dan berikan komentar / uraikan hasil diskusi pada tabel tersebut
c. Apakah topik surveilans yang Saudara pilih memiliki ciri – ciri / sudah sesuai dengan
kriteria atribut surveilans dan uraikan?
FORMAT HASIL DISKUSI IDENTIFIKASI ATRIBUT SURVEILANS
A JUDUL SURVEILANS
B TUJUAN SURVEILANS
C BENTUK
PENYELENGGARAAN
D ATRIBUT SURVEILANS
1 Kesederhanaan (Simplicity)
2 Fleksibilitas (Flexibility)
3 Akseptabilitas (Acceptability)
4 Sensitivitas (Sensitivity) Dalam menilai suatu sistem surveilans menunjukkan bahwa
sensitivitas dalam sistem surveilans dapat ditingkatkan
melalui upaya screening deteksi kasus yang dinyatakan adalah
memang kasus. Upaya screening ini harus memiliki
sensitivitas yang tinggi. Dalam hal ini surveilans kasus DBD di
RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung mengunakan uji
laboratorium yang memiliki sensitivitas yang tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas
petugas RM RSPBA didapat bahwa alat yang dipakai untuk
pemeriksaan darah lengkap sudah menggunakan alat
otomatis berupa haematology analyser. Alat ini telah
dilakukan kontrol dan kalibrasi tiap 3 bulan sekali. Kontrol dan
kalibrasi dilaksanakan untuk memastikan bahwa alat yang
digunakan masih layak pakai, tidak ada kerusakan dan masih
bisa memberikan hasil yang akurat. Selama alat ini digunakan
di Laboratorium RS Pertamina Bintang Amin tidak pernah
sekalipun terjadi kerusakan alat. Petugas laboratorium selalu
melakukan croscheck dengan metode lain (secara manual)
bila terdapat hasil yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil yang dikeluarkan
oleh alat tidak jauh beda dengan perhitungan manual.
5 Nilai Prediktif Positif NPP dalam kegiatan survailans kasus dapat diukur dari
(Predictive Value Positive) cakupan penegakan diagnosis kasus DBD yang diperiksakan
laboratorium dan cakupan penanganan kasus. NPP kegiatan
surveilans kasus di RS Pertamina Bintang Amin Bandar
Lampung memiliki NPP tinggi. Hal ini dapat dilihat pada hasil
penelitian bahwa semua pasien DBD telah diperiksakan
laboratorium (100%) dalam penegakan kasus DBD. Begitu
juga dengan jumlah kasus yang tertangani, didapatkan bahwa
100% penderita DBD tertangani dengan baik. Hal ini tidak
terlepas dari upaya penanggulangan fokus yang dilakukan
oleh RS Pertamina Bintang Amin, Penanggulangan fokus
dilaksanakan untuk membatasi penularan DBD dan mencegah
terjadinya KLB di lokasi tempat tinggal penderita DBD.