Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

Kejang Demam Sederhana (KDS)


Oleh: 
Iga Afifah Rahmadini, S.Ked
Npm. 20360034

Preseptor :
dr. Aspri Sulanto, M.Sc, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021
PASIEN IDENTITAS
1.Nama : An. Q
2.RM : 156XXX
3.Jenis kelamin : Perempuan ORANG TUA
4.TTL : Lampung, 06-12-2019
5.Usia : 2 tahun AYAH
6.Masuk IGD RSPBA : 16 Januari 2021,
Nama : Tn. D
Umur : 41 tahun
pukul : 13.34 WIB Pekerjaan :Wiraswasta
7.Masuk Rawat Inap : 16 Januari 2021,
pukul : 14.34 WIB IBU
Nama : Ny. N
8.Diagnosis Masuk : KDS
Umur : 37 tahun
9.Ruang Perawatan : Bangsal Anak Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
10.Hubungan Wali : Anak Kandung
ANAMNESA
Diperoleh secara alloanamnesis dari Ayah pasien di Bangsal Anak
RSPBA pada 19 Januari 2022 pukul 15.40 WIB
Riwayat penyakit
sekarang
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina
Bintang Amin dengan keluhan kejang di sertai demam 1x di
rumah sebelum masuk rumah sakit, kejang kelojotan seluruh
tubuh serta mata mendadak ke atas, setelah kejang pasien
menangis dan lemas, kejang berlangsung selama ±5 menit.
Demam tinggi 1 hari sebelum kejang.

badan lemas (+), nafsu makan menurun (+), Batuk (-), pilek (-),
sesak (-), muntah (-), mual(-) BAK dan BAB normal.
Riwayat penyakit
dahulu
Ayah pasien mengatakan pasien sudah pernah mengalami kejang
sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu sebanyak 1 kali lalu dirawat di RS.

Riwayat penyakit
keluarga
Tidak ada keluarga os yang mengalami
hal serupa
Riwayat Imunisasi
lengkap
Kehamilan
Ibu P3A0, berat badan saat hamil dinyatakan tidak
berlebihan, tekanan darah normal, ibu
memeriksakan kehamilan ke dokter, tidak ada
riwayat trauma maupun infeksi, tidak pernah
mengalami keguguran dan perkembangan bayi
dinyatakan normal.

Persalinan
Cara Lahir : Spontan
Tempat Lahir : Klinik bersalin
Ditolong Oleh : Bidan
Masa gestasi : 38 Minggu
Berat lahir : 3100 gram
Panjang lahir : 50 cm
Lahir normal langsung menangis, sianosis (-), kejang (-)

Pemberian Makan & Minum


ASI : Diberikan dimulai pada usia 0 - 2 bulan
MPASI : Diberikan dimulai pada usia 6 - 18 bulan
.
Riwayat Perkembangan
Tumbuh kembang baik sesuai usia

Psikomotor

3 bulan 5 bulan 12 bulan 13 bulan 1,5 tahun 2 tahun


Tengkurap Duduk Berdiri Berjalan Berbicara Membaca dan
Menulis
Riwayat Pisikososial

Os merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Os tinggal


di rumah permanen.
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
● Kesadaran : Compos Mentis
Antropometri
Tanda Vital Berat Badan : 10 kg
● HR : 195x / menit Tinggi Badan : 84 cm
● RR : 24x / menit Lingkar Kepala : 47 cm
● T : 39,4 C LILA : 14 cm
● SpO2 : 95 %
MATA KEPALA
, Konjungtiva anemis (-/-), sklera Normocephali
ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)

TELINGA HIDUNG
Nyeri tekan auricular (-), massa (-). Pernafasan cuping hidung (-/-)

MULUT LEHER
Inspeksi : Simetris. Trakea di tengah.
DBN Benjolan (-), Pembesaran KGB (-).
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening dan kelenjar tiroid

THORAX JANTUNG
Inspeksi : Simetris, retraksi (-), jejas (-) Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat, DBN,
Palpasi : Vokal fremitus (+/+) pada kedua massa (-)
lapang paru, nyeri tekan (-/-) Palpasi : Iktus cordis teraba, massa (-),
Perkusi : Sonor (+/+) pada kedua lapang paru nyeri tekan (-)
Auskultasi : Vesikuler (+/+) pada kedua Perkusi : DBN
lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop
(-)
ABDOMEN GENITALIA
Inspeksi : Bentuk normal, asites (-), jejas (-) DBN
Auskultasi : massa (-), tenderness (-), hepar & lien
tidak teraba.
Palpasi : Tidak ada pembesaran.
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Status Gizi
Grafik kategori penilaian BB menurut Panjang
badan atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB)
anak usia 0 – 60 bulan menggunakan Z-Score

BB : 10 kg
TB : 84 cm

Pada anak ini didapatkan penilaian Z-


Score -1 SD, sehingga kesan gizi baik
(normal).
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 11,2 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 9.100 4.500 - 10.700 ul
Hit. Jenis Leukosit Basofil
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil
0
0
0–1
0–3
%
% Pemeriksaan
Hit. Jenis Batang
Hit. Jenis Leukosit Segmen
1
79
2–6
50 – 70
%
%
Penunjang
Hasil Laboratorium 16 Januari 2022 :
Hit. Jenis Leukosit Limposit 13 20 – 40 %
Hit. Jenis Monosit 7 2–8 %
Eritrosit 4,2 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul
Hematokrit 35 Lk 50-54 Wn 38-47 %
Trombosit 315.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 84 80 – 96 fl
MCH 27 27 – 31 pg
MCHC 33 32 - 36 g/dl
ALC (Absolute Lymphocyte 1.183 IMUNOLOGI
Count)
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
NLR (Neutrophil Lymphocyte 6,15
Ratio) SARS-CoV-2 Negatif Negatif
Antigen
Resume
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin
dengan keluhan kejang di sertai demam 1x di rumah sebelum masuk rumah sakit,
kejang kelojotan seluruh tubuh serta mata mendadak ke atas, setelah kejang pasien
menangis dan lemas, kejang berlangsung selama ±5 menit. Demam tinggi 1 hari
sebelum kejang. Batuk (-), pilek (-), sesak (-), badan lemas (+), nafsu makan menurun
(+), muntah (-), mual(-) BAK dan BAB normal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan,
kesadaran composmentis, tanda vital: nadi 195 kali/menit, suhu badan 39,4ºC, respirasi
24 kali/menit, SpO2 95%. Pemeriksaan neurologi dalam batas normal. Status
generalisata DBN.
DIAGNOSIS

Diagnosis
Banding


Kejang Demam Sederhana
Kejang Demam Kompleks
Diagnosis Kerja
• Epilepsi Kejang Demam Sederhana
Tatalaksana MEDIKAMENTOSA

• IVFD RL 15 tpm
• PCT fls 100mg (Jika T : 38,5C)
• PCT syr 4 x 1 cth
• Inj Diazepam 3 x 1,5 mg (Jika
kejang)
Follow Up

16 Januari 2021 17 Januari 2021

S: Demam(+), Kejang (-), batuk (+), nafsu S: Demam(+) naik turun, Kejang (-), nafsu makan
makan menurun, lemas (+) menurun, lemas (+)

O: O:
KU : CM KU : CM
Hr : 110x/mnt Hr : 100x/mnt
RR: 25x/mnt RR: 22x/mnt
T : 39 C T : 38 C

A: KDS A: KDS

P: P:
• IFVD RL 15 tpm • IFVD RL 10 tpm
• PCT syr 4 x 1 cth • PCT syr 4 x 1 cth
• PCT flash 100 mg (jika > 38,5 C) • PCT flash 100 mg (jika > 38,5 C)
• Diazepam 3 x 1,5 mg (jika > 38,5 C)
Follow Up
18 Januari 2021
19 Januari 2021
S: Demam(+) naik turun, nafsu makan menurun, lemas
S: Demam(+) naik turun
(+)
O:
KU : CM
O:
Hr : 102x/mnt
KU : CM
RR: 27x/mnt
Hr : 102x/mnt
T : 37,2 C
RR: 27x/mnt
T : 37,2 C
A: KDS
A: KDS
P:
• IFVD RL 10 tpm
P:
• PCT syr 4 x 1 cth
• IFVD RL 10 tpm
• PCT flash 100 mg/6 jam (jika > 38,5 C)
• PCT syr 4 x 1 cth
• Diazepam 3 x 1,5 mg (jika > 38,5 C)
• PCT flash 100 mg/6 jam (jika > 38,5 C)
• Cefixime 2 x ½ cth
• Diazepam 3 x 1,5 mg (jika > 38,5 C)
Follow Up
20 Januari 2021
21 Januari 2021
S: Demam(+) naik turun
S: Demam(+) naik turun
O:
O:
KU : CM
KU : CM
Hr : 102x/mnt
Hr : 96x/mnt
RR: 27x/mnt
RR: 24x/mnt
T : 37,2 C
T : 39 C
A: KDS
A: KDS
P:
P:
• IFVD RL 10 tpm
• IFVD RL 10 tpm
• PCT syr 4 x 1 cth
• PCT syr 4 x 1 cth
• PCT flash 100 mg/6 jam (jika > 38,5 C)
• PCT flash 100 mg/6 jam (jika > 38,5 C)
• Diazepam 3 x 1,5 mg (jika > 38,5 C)
• Diazepam 3 x 1,5 mg (jika > 38,5 C)
• Cefixime 1 x 1 cth
• Cefixime 2 x ½
Analisa
Kasus
Anamnesa
Kasus
Teori
• Kejang demam ialah bangkitan kejang
• Kejang selama ±5 menit
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (38
• Demam 1 hari sejak SMRS, demam 39,4 C
C) yang disebabkan oleh suatu proses
• Nafsu makan dan minum menurun
ekstrakranium
• Batuk, pilek, di sangkal
• Kejang demam sederhana adalah kejang
• BAB & BAK normal
demam yang berlangsung singkat, kurang
dari 5 menit, dan umumnya akan berhanti
sendiri
Pemeriksaan Fisik &
Penunjang
KASUS TEORI
• Kejang demam ialah bangkitan
kejang yang terjadi padakenaikan
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
suhu tubuh (38 C) yang disebabkan
Kesadaran : Compos Mentis
oleh suatu proses ekstrakranium
Tanda Vital : • Kejang demam sederhana adala
HR : 195x / menit
kejang demam yang berlangsung
RR : 24x / menit
singkat, kurang dari 5 menit, dan
T : 39,4C
umumnya akan berhanti sendiri
SpO2 : 95%
Pemeriksaan
Penunjang
Kasus
Teori
• Hb : 13,7 gr/dl
• Leukosit : 18.900 ul • Darah lengkap (tidak spesifik)
• Hematokrit : 44 % • Mengukur arus puncak
respirasi (APE) dengan peak
• Radiologi : flowmeter,spirometry.
Tidak tampak gambaran KP aktif
maupun Bronkopneumonia.
Analisa terapi
Cairan
Cairan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Pemberian cairan seberapa
banyak yang diberikan bergantung perhitungan kehilangan cairan yang sesuai dengan umur dan
berat badannya.

Rumus holiday segar


10-20 kg = 1.000 + ((BB-10) x 50) Makro = 0,6945 x 20
= 1.000 + ((10-10) x 50) = 13 tpm
= 1.000cc/hari
1.000 : 24 = 41,67 cc/jam
41,67 : 60 = 0,6945 cc/menit

Pemberian terapi cairan sebanyak 13 tetes makro/menit


Analisa terapi
• Antipiretik
Paracetamol merupakan obat analgetik-antipiretik yang bekerja pada pusat penghantaran suhu di
hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh (antipiretik).

Pracetamol Syr: 10-15mg/kgBB tiap 4-6 jam


Dosis pada kasus : 100-150 mg, diberikan 4 x 1 cth ( 1cth = 5ml)

Paracetamol Flash: 15 mg/kgBB tiap 6 jam


Dosis Pada Kasus: 150 mg, diberikan 100 mg
Analisa terapi
• Cefixime
merupakan antibiotic golongan cephalosporin generasi ketiga. Obat ini bekerja secara bakterisidal yang
aktif terhadap bakteri gram negative maupun gram positif.

Dosis 6 bulan -10 tahun 8 mg


Dosis pada kasus : 1 x 1 cth

• Diazepam
Merupakan obat yang diberikan pada infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri.
Dosis pada anak 0,3-0,5 mg/kg.
Dosis pada kasus : 3 x 1,5 mg (jika kejang)
Terimaksih

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai