Anda di halaman 1dari 27

DEMAM TYPHOID

Preseptor:
dr. Aspri Sulanto, M.Sc, Sp.A

Disusun oleh :
Yuyun Andriyani, S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Start! NOVEMBER 2021
BANDAR LAMPUNG
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 03 Januari 2017
Usia : 4 tahun 11 bulan
Alamat : Kemiling, Bandar Lampung
No. RM : 134xxx
Tanggal masuk : 30 November 2021
Ruangan : Lantai 6
Diagnosa Masuk : Demam Typhoid
IDENTITAS ORANG
TUA

 Ayah  Ibu
Nama : Tn. M Nama : Ny.A
Usia : 31 Tahun Usia : 31 Tahun
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
ANAMNESIS

Diperoleh secara alloanamnesis dari Ibu pasien di IGD


RSPBA pada hari Selasa, 30 November 2021 pukul
18.00 WIB

KELUHAN UTAMA RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Demam ± 5 hari naik turun Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSPBA dengan
keluhan demam sejak 5 hari SMRS, terutama pada sore hingga
KELUHAN TAMBAHAN malam hari, demam dirasakan naik turun, pasien tampak
Lemas, mual & muntah, Nafsu makan lemas, mual & muntah setiap hari sebanyak 2x berisikan apa
menurun yg dimakan, serta nafsu makan menurun.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah di rawat sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


tidak ada keluarganya yang mempunyai penyakit yang
serupa.

RIWAYAT ALERGI
Ibu os mengatakan bahwa os tidak ada alergi obat dan
alergi makanan hingga sekarang.

Riwayat Imunisasi

lengkap
Riwayat Kelahiran
Riwayat Kehamilan Cara Lahir : Spontan
Ibu P2G0A0, usia saat hamil 26 th, Tempat Lahir : RS
berat badan saat hamil dinyatakan Ditolong Oleh : Dokter
tidak berlebihan, tekanan darah Masa gestasi : Cukup Bulan
normal, ibu memeriksakan kehamilan Berat lahir : 3000 gram
ke Bidan, tidak ada riwayat trauma Panjang lahir : 50 cm
maupun infeksi, tidak pernah Lahir normal langsung menangis, sianosis (-),
mengalami keguguran dan kejang (-)
perkembangan bayi dinyatakan
normal.
Pemberian makan dan minum

ASI : Diberikan pada usia 0 – 12 bulan


MPASI : Diberikan pada usia 6 bulan – 18 bulan
SUSU FORMULA: Diberikan pd usia 24 bulan-3,5th
Riwayat Perkembangan
Tumbuh kembang baik sesuai usia
Psikomotor

3 bulan 5 bulan 9 bulan 10 bulan 1,5 tahun 5 tahun


Berjalan Membaca, menulis,
Tengkurap Duduk Berdiri Berbicara
menggambar, berhitung
Riwayat Psikososial

Os merupakan anak ke 2 dari 2


bersaudara. Os tinggal di rumah permanen. Os
tidur bersama orang tuanya. Rumah os berada
di pemukiman penduduk dan tidak ada area
perkebunan. Kesehariannya os berada
dirumah, mengikuti sekolah, lebih suka
bermain dan jajan di luar rumah
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang Antropometri
Berat Badan : 16 kg
Kesadaran : Compos Mentis Panjang Badan : 103 cm
Tanda Vital Lingkar Kepala : 50 cm
HR : 135 x / menit LILA : 15 cm
RR : 20 x / menit Lingkar dada : 56 cm
T : 38,7 C Lingkar perut : 56 cm
SpO2 : 97 %
Status gizi
Kurva pertumbuhan CDC 2000 merupakan revisi dari kurva
pertumbuhan NCHS (National Center for Health Statistics)
tahun 1977. Kurva CDC digunakan sebagai referensi
pertumbuhan yang menggambarkan pertumbuhan anak
pada tempat dan waktu tertentu.

Status Gizi berdasarkan


BB/U = BB actual : BB ideal x 100%
= 16 : 18 x 100 % = 88 %
Kesan : GIZI SEDANG

TB/U = TB actual : TB ideal x 100%


= 103 :108 x100% = 95%
Kesan : GIZI BAIK

BB/TB = BB actual : BB ideal menurut tingggi badan x 100%


= 16 : 18 x 100% = 88%
Kesan : GIZI SEDANG
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALISATA
KEPALA
Mata : DBN
Hidung : DBN
Telinga : DBN
STATUS GENERALISATA Mulut : lidah kotor dengan tepi hiperemis (+),
Tenggorokan : DBN

LEHER : DBN
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis
THORAKS : DBN
GCS : E4V5M6
Nadi : 135x/menit JANTUNG : DBN
PARU : DBN
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 38˚7C

ABDOMEN : Nyeri Tekan


Epigastrium (+)
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 11,4 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 1.800 4.500 - 10.700 ul
Pemeriksaan Penunjang
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 %
Diambil pada 30 November 2021
Hit. Jenis Batang 1 2–6 % pukul 18.00 WIB
Hit. Jenis Leukosit Segmen 51 50 – 70 %
IMUNOLOGI
Hit. Jenis Leukosit Limposit 42 20 – 40 %
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hit. Jenis Monosit 6 2–8 %
Sars-Cov-2 Antigen (-)
Eritrosit 4,1 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2- 10^6/ul Tubex TF Positif(+6)
6,4
Hematokrit 34 Lk 50-54 Wn 38-47 %
Trombosit 173.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 84 80 – 96 fl
MCH 28 27 – 31 pg
MCHC 33 32 - 36 g/dl
ALC (Absolute Lymphocyte Count) 756
NLR (Neutrophil Lymphocyte Ratio) 1,23
RESUME
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSPBA dengan keluhan demam sejak 5
hari, terutama pada sore hingga malam hari, demam dirasakan naik turun, lemas, Mual &
muntah setiap hari sebanyak 2x berisikan apa yg dimakan, nafsu makan menurun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran composmentis, tanda vital Nadi 135 x/menit,
Respirasi 22 x/menit, Suhu 38,5oC saturasi oksigen 97%. Pemeriksaan thorax dan abdomen
didapatkan nyeri tekan epigastrium, lidah kotor, Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 30
November 2021, didapatkan Leukosit 1.800, Hematokrit 34% penunjang laboratorium imunologi
Tubex TF didapatkan positif 6.
Diagnosis Banding : Diagnosis Kerja :
Thipoid Fever Thipoid Fever

Demam Dengue

Malaria
PENATALAKSANAAN

IGD DPJP

• IVFD RL XV tpm (makro) • IVFD RL XVI tpm (makro)


• Inj Ceftriaxone 800 mg + • Inj. Ceftriaxone 800 mg +
Nacl 100 cc Nacl 100 cc
• Inj Ondansentron 2 mg
• PCT 3 x 1 1/2 cth • PCT 4 x 1 1/2 cth
• Ondansentron 2 x 2 mg
FOLLOW UP
Tanggal : 30/11/2021 Tanggal : 01/12/2021

Ibu pasien mengatakan Demam ± 5 hari, mual (+), muntah Ibu pasien mengatakan demam naik turun, mual
S S
(+), lemas(+) nafsu makan menurun berkurang, merah merah dibadan

Kesadaran : Compos mentis Kesadaran : Compos mentis

Vital sign Vital sign

 Suhu : 38,5 C  Suhu : 36,7 C

O  Nadi : 135 x/menit O  Nadi : 98 x/menit

 Respirasi : 22x/menit  Respirasi : 22x/menit

 SpO2 : 97%  SpO2 : 98%

A Obs. Febris hari 5 ec Susp. Typoid Fever A Typoid Fever

  IVFD RL XV tpm (makro)   IVFD RL XVI tpm (makro)

 Inj ceftriaxone 800 mg + Nacl 100cc  Inj ceftriaxone 800 mg + Nacl 100cc
P P
 PCT 3 x 1 ½ cth  PCT 4 x 1 ½ cth

 Inj Ondansentron 2 mg  Inj Ondansentron 2 x ¾ amp


FOLLOW UP
Tanggal : 03/12/2021
Tanggal : 02/12/2021
S Demam Turun

S Demam Turun

Kesadaran : Compos mentis


Kesadaran : Compos mentis Vital sign
Vital sign  Suhu : 36, C
 Suhu : 36,6 C O  Nadi : 100 x/menit
O  Nadi : 100 x/menit Respirasi : 26x/menit

 Respirasi : 26x/menit  SpO2 : 98%
 SpO2 : 98%

A Typoid Fever
A Typoid Fever
  IVFD RL XVI tpm (makro)
  IVFD RL XVI tpm (makro)  Inj ceftriaxone 800 mg + Nacl 100cc
 Inj ceftriaxone 800 mg + Nacl 100cc P  PCT 4 x 1 ½ cth
P
 PCT 4 x 1 ½ cth  Inj Ondansentron 2 x ¾ amp
 Inj Ondansentron 2 x ¾ amp  BLPL
ANALISA KASUS
ANAMNESA

Kasus Teori

• Demam naik turun sejak 5 hari Secara garis besar gejala-gejala yang timbul pada
• Nafsu makan menurun demam tifoid dapat dikelompokkan menjadi:
• Lemas • Demam satu minggu atau lebih.
• Mual • Gangguan saluran pencernaan.
• Muntah • Gangguan kesadaran.
Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala
menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya,
seperti demam, nyeri kepala, malaise, anoreksia,
mual, muntah, diare, konstipasi.
Pada kasus-kasus yang khas, demam berlangsung 3
minggu. Bersifat febris remiten dan suhu tidak
seberapa tinggi. Selama minggu pertama, suhu tubuh
berangsur-angsur meningkat setiap hari, biasanya
menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore
dan malam hari.
Pemeriksaan Fisik

Kasus Teori

• Lidah dibagian tengah kotor dan bagian Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat
pinggir hiperemis dengan komplikasi.
• Pemeriksaan abdomen nyeri tekan
Kesadaran menurun, delirium, sebagian anak
pada region epigastrium
mempunyai lidah tifoid yaitu di bagian tengah kotor
dan bagian pinggir hiperemis, meteorismus,
hepatomegali lebih sering dijumpai dari pada
splenomegali. Kadang kadang terdengar ronki pada
pemeriksaan paru. Pemeriksaan abdomen nyeri
(terutama region epigastrik), Meteorismus,
hepatosplenomegali.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Teori

Kasus • Hb pada fese awal (tanpa syok) kadar Hb biasanya normal atau sedikit
menurun. jika anamia ringan (10,0-10,9), anemia sedang (7,0-9,9),
anemia berat < 7,0.
• Jumlah trombosit < 100.000 biasanya di temukan diantara hari ke 3-7
sakit (pada pasien ini mengalami trombositopenia)
Hb : 11,4 • Peningkatan nilai hematokrit menggambarkan adanya kebocoran
Leukosit 1.800 pembuluh darah. Penilaian hematokrit ini, merupakan indikator yang
peka akan terjadinya perembesan plasma, sehingga perlu dilakukan
Hematokrit : 34 pemeriksaan hematokrit secara berkala. Hemokonsentrasi dengan
Pada pemeriksaan penunjang peningkatan hemotokrit > 20% mencerminkan peningkatan permiabilitas
laboratorium imunologi Tubex TF kapiler dan perembesan plasma. (pada pasien ini mengalami
didapatkan positif 6. peningkatan hematokrit > 20% dengan nilai normal hematokrit anak-
anak 33-38 vol%)
• Leukopenia yang umum terdapat pada demam tifoid disebabkan oleh
adanya invasi bakteri Salmonella typhi ke organ-organ haemopoetik
seperti kelenjar getah bening, spleen, tonsil, sumsum tulang belakang
sehingga menekan laju haematopoesis.
• Tubex TF adalah suatu tes diagnostic in vitro semi kuantitatif 10 menit
untuk deteksi Demam Tifoid akut yang disebabkan oleh salmonella
typhi, melalui deteksi spesifik adanya serum antibodi lgM tersebut
dalam menghambat (inhibasi) reaksi antara antigen berlabel partikel
lateks magnetik (reagen warna coklat)
ANALISIS TERAPI
Analisis terapi

Cairan

Cairan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Pemberian cairan
seberapa banyak yang diberikan bergantung perhitungan kehilangan cairan
yang sesuai dengan umur dan berat badannya.

Rumus holiday segar


10-20 kg = 1.000 + ((BB-10) x 50) Makro = 0,9 x 20
= 1.000 + ((16-10) x 50) = 18 tpm
= 1.300 cc/hari
1.300 : 24 = 54 cc/jam
54 : 60 = 0,9 cc/menit

Pemberian terapi cairan sebanyak 18 tetes makro/menit


Analisis terapi

Paracetamol CEFTRIAXONE
Merupakan obat yang diberikan pada infeksi
Merupakan obat analgetik-antipiretik yang bekerja serius yang disebabkan oleh bakteri.
pada pusat pengaturan suhu di hipotalamus untuk Dosis pada anak 50-80 mg/kg/hari.
menurunkan suhu tubuh (antipiretik). 50-80 x 16 kg = 800-1280mg
Dosis pada kasus, 1x800mg + NaCl 100 cc
Dosis pada anak 1 – 5 tahun: 120 – 250 mg, Dosis
dapat diulang setelah 4 – 6 jam (maksimum 4 dosis/
24 jam).
Pada kasus : 4 x 1cth
Analisis terapi

Ondansentron
Sebagai antiemetic yang perlu diberikan untuk mengatasi
gejala gastrointestinal yang merupakan obat selektif terhadap
reseptor antagonis. Dimana selektif dan kompetitif untuk
mencegah mual dan muntah.
Dosis 0,15 mg/kgBB. (0,15 mg x 16kg = 2,4 mg)
Dosis pada kasus 2x3 mg
THANK
YOU!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai