Preseptor:
dr. Aspri Sulanto, M.Sc, Sp.A
Disusun oleh :
Yuyun Andriyani, S.Ked
Ayah Ibu
Nama : Tn. M Nama : Ny.A
Usia : 31 Tahun Usia : 31 Tahun
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
ANAMNESIS
RIWAYAT ALERGI
Ibu os mengatakan bahwa os tidak ada alergi obat dan
alergi makanan hingga sekarang.
Riwayat Imunisasi
lengkap
Riwayat Kelahiran
Riwayat Kehamilan Cara Lahir : Spontan
Ibu P2G0A0, usia saat hamil 26 th, Tempat Lahir : RS
berat badan saat hamil dinyatakan Ditolong Oleh : Dokter
tidak berlebihan, tekanan darah Masa gestasi : Cukup Bulan
normal, ibu memeriksakan kehamilan Berat lahir : 3000 gram
ke Bidan, tidak ada riwayat trauma Panjang lahir : 50 cm
maupun infeksi, tidak pernah Lahir normal langsung menangis, sianosis (-),
mengalami keguguran dan kejang (-)
perkembangan bayi dinyatakan
normal.
Pemberian makan dan minum
LEHER : DBN
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis
THORAKS : DBN
GCS : E4V5M6
Nadi : 135x/menit JANTUNG : DBN
PARU : DBN
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 38˚7C
Demam Dengue
Malaria
PENATALAKSANAAN
IGD DPJP
Ibu pasien mengatakan Demam ± 5 hari, mual (+), muntah Ibu pasien mengatakan demam naik turun, mual
S S
(+), lemas(+) nafsu makan menurun berkurang, merah merah dibadan
Inj ceftriaxone 800 mg + Nacl 100cc Inj ceftriaxone 800 mg + Nacl 100cc
P P
PCT 3 x 1 ½ cth PCT 4 x 1 ½ cth
S Demam Turun
A Typoid Fever
A Typoid Fever
IVFD RL XVI tpm (makro)
IVFD RL XVI tpm (makro) Inj ceftriaxone 800 mg + Nacl 100cc
Inj ceftriaxone 800 mg + Nacl 100cc P PCT 4 x 1 ½ cth
P
PCT 4 x 1 ½ cth Inj Ondansentron 2 x ¾ amp
Inj Ondansentron 2 x ¾ amp BLPL
ANALISA KASUS
ANAMNESA
Kasus Teori
• Demam naik turun sejak 5 hari Secara garis besar gejala-gejala yang timbul pada
• Nafsu makan menurun demam tifoid dapat dikelompokkan menjadi:
• Lemas • Demam satu minggu atau lebih.
• Mual • Gangguan saluran pencernaan.
• Muntah • Gangguan kesadaran.
Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala
menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya,
seperti demam, nyeri kepala, malaise, anoreksia,
mual, muntah, diare, konstipasi.
Pada kasus-kasus yang khas, demam berlangsung 3
minggu. Bersifat febris remiten dan suhu tidak
seberapa tinggi. Selama minggu pertama, suhu tubuh
berangsur-angsur meningkat setiap hari, biasanya
menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore
dan malam hari.
Pemeriksaan Fisik
Kasus Teori
• Lidah dibagian tengah kotor dan bagian Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat
pinggir hiperemis dengan komplikasi.
• Pemeriksaan abdomen nyeri tekan
Kesadaran menurun, delirium, sebagian anak
pada region epigastrium
mempunyai lidah tifoid yaitu di bagian tengah kotor
dan bagian pinggir hiperemis, meteorismus,
hepatomegali lebih sering dijumpai dari pada
splenomegali. Kadang kadang terdengar ronki pada
pemeriksaan paru. Pemeriksaan abdomen nyeri
(terutama region epigastrik), Meteorismus,
hepatosplenomegali.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Teori
Kasus • Hb pada fese awal (tanpa syok) kadar Hb biasanya normal atau sedikit
menurun. jika anamia ringan (10,0-10,9), anemia sedang (7,0-9,9),
anemia berat < 7,0.
• Jumlah trombosit < 100.000 biasanya di temukan diantara hari ke 3-7
sakit (pada pasien ini mengalami trombositopenia)
Hb : 11,4 • Peningkatan nilai hematokrit menggambarkan adanya kebocoran
Leukosit 1.800 pembuluh darah. Penilaian hematokrit ini, merupakan indikator yang
peka akan terjadinya perembesan plasma, sehingga perlu dilakukan
Hematokrit : 34 pemeriksaan hematokrit secara berkala. Hemokonsentrasi dengan
Pada pemeriksaan penunjang peningkatan hemotokrit > 20% mencerminkan peningkatan permiabilitas
laboratorium imunologi Tubex TF kapiler dan perembesan plasma. (pada pasien ini mengalami
didapatkan positif 6. peningkatan hematokrit > 20% dengan nilai normal hematokrit anak-
anak 33-38 vol%)
• Leukopenia yang umum terdapat pada demam tifoid disebabkan oleh
adanya invasi bakteri Salmonella typhi ke organ-organ haemopoetik
seperti kelenjar getah bening, spleen, tonsil, sumsum tulang belakang
sehingga menekan laju haematopoesis.
• Tubex TF adalah suatu tes diagnostic in vitro semi kuantitatif 10 menit
untuk deteksi Demam Tifoid akut yang disebabkan oleh salmonella
typhi, melalui deteksi spesifik adanya serum antibodi lgM tersebut
dalam menghambat (inhibasi) reaksi antara antigen berlabel partikel
lateks magnetik (reagen warna coklat)
ANALISIS TERAPI
Analisis terapi
Cairan
Cairan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Pemberian cairan
seberapa banyak yang diberikan bergantung perhitungan kehilangan cairan
yang sesuai dengan umur dan berat badannya.
Paracetamol CEFTRIAXONE
Merupakan obat yang diberikan pada infeksi
Merupakan obat analgetik-antipiretik yang bekerja serius yang disebabkan oleh bakteri.
pada pusat pengaturan suhu di hipotalamus untuk Dosis pada anak 50-80 mg/kg/hari.
menurunkan suhu tubuh (antipiretik). 50-80 x 16 kg = 800-1280mg
Dosis pada kasus, 1x800mg + NaCl 100 cc
Dosis pada anak 1 – 5 tahun: 120 – 250 mg, Dosis
dapat diulang setelah 4 – 6 jam (maksimum 4 dosis/
24 jam).
Pada kasus : 4 x 1cth
Analisis terapi
Ondansentron
Sebagai antiemetic yang perlu diberikan untuk mengatasi
gejala gastrointestinal yang merupakan obat selektif terhadap
reseptor antagonis. Dimana selektif dan kompetitif untuk
mencegah mual dan muntah.
Dosis 0,15 mg/kgBB. (0,15 mg x 16kg = 2,4 mg)
Dosis pada kasus 2x3 mg
THANK
YOU!