Penyusun :
Nanda Nur Fauziah (22360093)
Preseptor:
dr. Aspri Sulanto, M.Sc, Sp.A
Pasien
Os.belummemiliki Riwayat penyakit
pernah mengalami hal serupa,Diabetes Mellitus
Riwayat penyakit
dan Hipertensi
lain seperti asma, rubella, campak, disangkal
Riwayatpenyakit
Riwayat penyakit keluarga
keluarga
Tidak adaanggota
Tidak ada anggota keluarga
keluarga yang
yang memiliki
memiliki keluhan
keluhan yang
yang
sama sama
Riwayat
Riwayat Alergi
Alergi
--
Riwayat Psikososial
Os. Tinggal di rumah permanen di daerah dataran tinggi yang
cukup padat, rumah os berada di pinggir jalan, tidak ada area
perkebunan, kamar mandi memadai, terdapat jendela dan
ventilasi yang cukup baik, sekitar rumah os tidak terdapat
orang yang mengalami penyakit TB.
Riwayat Anak Lainnya
Persalinan
Kehamilan
Cara Lahir : Spontan
Anak lahir dari Ibu G3P2A0, dengan
Tempat lahir : Rumah Praktek Bidan
kondisi kehamilan ibu yang baik, nutrisi
Ditolong oleh : Bidan
cukup baik, tidak ada riwayat infeksi
Masa gestasi : Aterm
ataupun trauma, tidak pernah mengalami
BB Lahir : 2.600 gram
keguguran, dan perkembangan bayi
Panjang Lahir : 47 cm
normal
BB lahir langsung menangis, sianosis -, kejang -
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk normal, asites (-), jejas (-)
Auskultasi: massa (-), tenderness (-), hepar &
lien tidak teraba. Bising usus (16x/menit)
Palpasi: Tidak ada pembesaran.
Perkusi: Timpani pada seluruh lapang abdomen
Interpretasi
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu < 200 107 mg / dl
Urea 10 – 50 10 mg / dl
Creatinin ♂ 0,6 – 1,1; 0,5
mg / dl
♀ 0,5 – 0,9
Natrium 135 - 145 139 nmol / l
Kalium 3,5 – 5,5 4,2 nmol / l
Chloride 96 – 106 100 nmol / l
PEMERIKSAAN
THORAX AP
RO
Expertise:
1. Posisis trake agak ke kanan
2. Mediastinum superior tidak melebar
3. Jantung tidak membesar (CTR < 50%)
4. Aorta masih tamak normal
5. Sinus costophrenicus bilateral normal
6. Sinus cardiophrenicus bilateral normal
7. Diafragma bilateral mendatar
8. Pulmo : Hilus kanan dan kiri kabur
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrate di daerah alveolar, perihiler, dan pericardial
bilateral
9. Skeletal dalam batas normal
Kesan
Terdapat gambaran Susp. Pneumonia
Tidak tampak kardiomegali
DIAGNOSA
DIAGNOSA BANDING
1. Pneumonia
2. Bronkopneumonia
3. TB Paru
4. Bronkhitis
5. DCA
DIAGNOSA KERJA
Pneumonia + DCA
RESUME
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak, demam, muntah, dan BAB cair. Sesak disertai batuk
berdahak yang sudah dialami sejak 1 bulan yll, pasien memiliki Riwayat imunisasi yang tidak lengkap.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, dengan kesadaran compos mentis.
Tanda-tanda vital HR 150x/menit, RR 38x/menit, SPO2 : 90%, Suhu 37,8. Keadaan pasien saat dating
terlihat lemas, gelisah (menangis), tampak tanda dehidrasi (mukosa bibir kering)
Pada pemeriksaan head to toe, inspeksi toraks normal, palpasi normal, perkusi normal, dan
auskultasi terdengar suara nafas tambahan ronki, Pada pemeriksaan labratorium ditemukan hemoglobin
11,4 mg/dl, leukosit tinggi 21,7, trombosit 138,000,. Pada pemeriksaan RO Thorax AP ditemukan infiltrate
pada alveoli, superhiler, dan bagian pericardial
FOLLOW UP
25-11-2022
23-11-2022
26-11-2022
22-11-2022 24-11-2022
BLPL
Masuk Ranap RS
FOLLOW UP
S Sesak nafas berkurang, demam sudah turun, BAB masih cair tetapi sudah ada
ampas
O KU : Compos Mentis
HR : 99, RR : 24, T : 36,5 SpO2: 99%
A Pneumonia + DCA
P 1. IVFD RL 10 TPM
2. Ceftriaxone 1 x 300 mg
3. Paracetamol Falsh 3 x 60 mg
4. Zinc 1 x 10 mg
5. Lacto B 1x1
6. Pantau SpO2/ 2 jam
7. NC 1 LPM
FOLLOW UP
S Sesak nafas berkurang, demam sudah turun, BAB sudah tidak cair
O KU : Compos Mentis
HR : 100, RR : 25, T : 36,8 SpO2: 100%
A Pneumonia + DCA
P 1. IVFD RL 10 TPM
2. Ceftriaxone 1 x 300 mg
3. Paracetamol Falsh 3 x 60 mg
4. Zinc 1 x 10 mg
5. Lacto B 1x1
6. Gentamycin salep 2x10 mg
7. NC 1 LPM
TATALAKSANA
DPJP
IGD
1. IVFD RL 10 TPM
1. IVFD RL 10 TPM
2. Ceftriaxone 1x300 mg +NaCl
2. Nebu Ventolin + NaCl 1 cc
3. Inj Paracetamol flash 3x600
3. Inj Paracetamol flash 60 mg
4. Zink 1x10 mg
4. Inj Ondancenteron 0,8 mg
5. Lacto-B 1x1
5. Loading RL 50 cc
6. Pantau SpO2/ 2 jam
6. 02 NC 1LPM
7. Gentamycin
Analisa Kasus
(Anamnesis Pneumonia dan DCA)
TEORI :
1. Gejala timbul mendadak
KASUS :
2. Didahului ISPA
1. Batuk, demam, sesak
3. Batuk, demam, dan sesak
2. Didahuli ISPA sejak 1 bulan lalu
4. Keadaan berat terdapat sianosis
3. Penurunan nafsu makan
5. Penurunan nafsu makan
4. Muntah
6. Gelisah
TEORI :
1. Buang air besar dengan frekuensi KASUS :
berlebih (3-4 x/ hari) 1. BAB cair sejak 6 hari yll
2. Feses dapat lembek atau cair yang hanya 2. Feses berlendir
berisi air saja
3. Biasanya berlangsung < 14 hari
Pemeriksaan Fisik
(Pneumonia dan DCA)
TEORI :
1. Takipneu KASUS :
2. Pernafasan cuping hidung 1. Takipneu
3. Chest Indrawing 2. Terdapat ronki basah
4. Sianosis
5. Terdapat ronki/ wheezing/ bronkial
TEORI :
1. Anak Rewel/ gelisah KASUS :
2. Mata cekung 1. Anak gelisah
3. Air mata, mukosa, bibir kering 2. Mukosa dan bibir kering
4. Ubun-ubun besar
5. Turgor lambat
Pemeriksaan Penunjang
TEORI :
KASUS :
1. Leukositosis
1. Leukositosis
2. Infiltrat pada alveolar atau interstisial
2. Trombositopenia
3. Air bronchogram (+)
3. Tampak infiltrate di daerah alveolar,
4. Konsolidasi
perihiler, dan pericardial bilateral
5. Penebalan pleura
4. Hematokrit menurun
6. Abses paru
7. Pleurtis
Analisis Terapi
TEORI :
1. Ventolin (bronkodilator)
Dosis: 0,05mg/KgBB
2. Paracetamol (analgetik-antipiretik)
Dosis : 0,5 – 1 kaplet, 3-4x/ hari
3. Ondancentron (anti-emetic)
Dosis : 0,15 mg/kg/BB. (0,15 mg x 20 kg )
4. Ceftriaxone (Antibiotik)
Dosis: 50-100 mg/KgBB
5. Zink (Mikro mineral esensial)
Dosis: < 6 bulan: 10 mg
6. Lacto-B (Probiotik)
Pemberian: 2 sachet/ hari
7. Gentamycin (Antibiotik)
Dosis: 5 mg/KgBB
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
○ Pada kondisi pneumonia, alveoli akan terisi oleh pus dan cairan yang
menyebabkan terbatasnya pengambilan oksigen pada penderitanya
Etiologi
0-20 hari 3 minggu – 3bulan 4 bulan- 5 tahun 6-18 tahun
• Bakteri • Bakteri • Bakteri • Bakteri
• Eschricia coli • Chlamydia • Chlamydia • C. Pneumoniae
• Group B trachomatis tracthomatis • M.Pneuminiae
streptococci • s. pneumonia • Mycoplasma • S.Pneumonia
• Listeria pneumoniae
monocytigenes • Virus • S. penumoniaee
• Adenovirus
• Influenza virus • Virus
• Parainfluenzavirus • Adenovirus
1,2,3 • Influenza virus
• Respiratory • Parainfluenza virus
syncitial virus • Rhinovirus
• Respirator
Syncytial Virus
Klasifikasi
TRIAS PNEUMONIA
1. Batuk
2. Demam tinggi terus menerus
3. Nafas dangkal dan cepat
DIAGNOSIS
TANYAKAN Lihat :
• Berapa umur anak
• Apakah anak batuk? Berapa lama? Hitung napas dalam 1 menit
Adakah TDDK/ TDDK kuat ?
Apakah kesadaran anak menurun?
Tanda Bahaya : Apakah ada tanda-tanda gizi buruk?
• Apakah anak (usia 2bln-<5 tahun) tidak
bisa minum/menetek? Dengar :
• Apakah bayi usia <2bln kurang bisa Adakah terdengar stridor?
minum? Adakah terdengar wheezing?
• Apakah anak demam/panas? Raba
• Apakah anak kejang?
Adakah terdengar stridor
INDIKASI RAWAT INAP
● Frekuensi napas ≥50x/menit
● Distress pernapasan
● Merintih
● Terdapat tanda dehidrasi
● Keluarga tidak bisa merawat di rumah
● Malnutrisi
● Campak
● Down Syndrome
FAKTOR RESIKO
1. Paparan asap rokok
3. Malnutrisi
4. Kepadatan hunian
6. Gangguan imun
7. Campak
8. Pertusis
KOMPLIKASI
● Efusi Pleura
● Empiema
● Dehidrasi
● Anemia
● Hipoksemia
● Abses Paru
● Bronkiektasis
PENCEGAHAN
● Asi Ekslusif
● Imunisasi
● Perbaikan Gizi Keluarga
● Hindari Faktor Resiko
TINJAUAN
PUSTAKA
DCA
Definisi dan klasifikasi
● Definisi diare → meningkatnya frekuensi BAB dan berubahnya konsistensi menjadi lebih lunak
atau bahkan cair.
● Berdasarkan ada tidaknya darah:
○ Diare berdarah
● Berdasarkan lamanya:
○ Rotavirus
○ Enterovirus
Disentri (diare berdarah)
● Episode diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah → terlihat secara kasat mata
● Sindrom disentri: diare dg darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus
● Etiologi disentri:
○ Shigella
○ Salmonella
○ Campylobacter jejuni
○ E. coli
○ Entamoeba hystolitica
MEKANISME TERJADINYA DIARE
1.Diare osmotic
terjadi karena meningkatnya beban osmotic di dalam
lumen usus akibat nutrient yang tidak diserap usus halus
oleh flora di kolon
2.Diare sekretorik
terjadi karena adanya sekresi aktif epitel usus akibat
stimulasi toksin kuman
Klasifikasi dehidrasi
Tanda Klasifikasi
Dua atau lebih tanda berikut: DEHIDRASI BERAT
• Letargi atau penurunan kesadaran
• Mata cowong
• Tidak bisa minum atau malas minum
• Cubitan kulit perut kembali dg sangat lambat (>2 detik)
• Dukungan nutrisi
• Suplemen zinc
• Antibiotik selektif