Anda di halaman 1dari 55

PNEUMONIA + DCA

Penyusun :
Nanda Nur Fauziah (22360093)

Preseptor:
dr. Aspri Sulanto, M.Sc, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN HUSADA
2022
Identitas
● Nama : An. N
● RM : 18218X
● Tempat Tanggal Lahir: Bandar Lampung, 11-06-2022
● Usia : 5 bulan
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Alamat : Jl. Bakti Utama, Kp. Baru
● Agama : Islam
● Kewarganegaraan : Indonesia
● Tanggal Masuk RS : 22 November 2022
● Diagnosa Masuk : Obs. Dyspneu ec Susp BP dd TB Paru + GEA Dehidrasi R-S
● Ruang Perawatan : Ruang Anak (Usamah Bin Zaid)
● Hubungan Wali : Anak Kandung
Identitas Orang Tua
Ayah
Ibu
Nama : Tn. F
Nama : Ny. A
Usia : 32 tahun
Usia : 30 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Anamnesis

Keluhan Tambahan Keluhan Utama


Batuk berdahak sejak 3 hari yll, dan Sesak sejak sore
hilang timbul sejak 1 bulan yll, Demam
SMRS, Muntah + (3x hari ini) berupa
ASI, BAB cair sejak 6 hari yll, lendir (+),
Makan Minum kurang, BAK dirasa
berkurang, BB tidak bertambah
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak sore, keluhan
sesak disertai batuk berdahak sejak 1 bulan terakhir hilang
timbul, semakin buruk sejak 3 hari yll, Demam + sejak sore
anak di bawa ke RS, muntah (+) berupa ASI, BAB cair
dengan frekuensi 6x/ hari, lendir (+), darah (-), BAK dirasa
berkurang, BB tidak bertambah sejak 1 bulan terakhir
Riwayat Perjalanan Penyakit
Riwayatpenyakit
Riwayat penyakit dahulu
dahulu

Pasien
Os.belummemiliki Riwayat penyakit
pernah mengalami hal serupa,Diabetes Mellitus
Riwayat penyakit
dan Hipertensi
lain seperti asma, rubella, campak, disangkal

Riwayatpenyakit
Riwayat penyakit keluarga
keluarga

Tidak adaanggota
Tidak ada anggota keluarga
keluarga yang
yang memiliki
memiliki keluhan
keluhan yang
yang
sama sama

Riwayat
Riwayat Alergi
Alergi

--
Riwayat Psikososial
Os. Tinggal di rumah permanen di daerah dataran tinggi yang
cukup padat, rumah os berada di pinggir jalan, tidak ada area
perkebunan, kamar mandi memadai, terdapat jendela dan
ventilasi yang cukup baik, sekitar rumah os tidak terdapat
orang yang mengalami penyakit TB.
Riwayat Anak Lainnya
Persalinan
Kehamilan
Cara Lahir : Spontan
Anak lahir dari Ibu G3P2A0, dengan
Tempat lahir : Rumah Praktek Bidan
kondisi kehamilan ibu yang baik, nutrisi
Ditolong oleh : Bidan
cukup baik, tidak ada riwayat infeksi
Masa gestasi : Aterm
ataupun trauma, tidak pernah mengalami
BB Lahir : 2.600 gram
keguguran, dan perkembangan bayi
Panjang Lahir : 47 cm
normal
BB lahir langsung menangis, sianosis -, kejang -

Pemberian Makan dan Minum

ASI : kadang diberikan


Susu Formula : - SGM (0-6 bulan)
- SGM (0-12 bulan)
Riwayat Anak Lainnya
Imunisasi
1. BCG (+)
2. DPT (+)
3. Hep B (-)
4. Polio (-)
5. PCV (-)
6. Hib (-)
Pemeriksaan Fisik
ANTROPOMETRI Status Generalisata

Keadaan Umum : Sakit sedang


Berat Badan : 5,8 kg
Panjang Badan : 58 cm Kesadaran : Composmentis
Lingkar Kepala : 39 cm Nadi : 100x/menit
Lingkar Dada : 40 cm
Pernafasan : 26x/menit
Lingkar Perut : 38 cm
Lingkar Lengan Atas : 12 cm Suhu : 36˚8C
SPO2 : 98%
Status Generalisata
MATA KEPALA
Konjungtiva anemis (-/-), sklera Normocephali
ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)
TELINGA HIDUNG
Nyeri tekan auricular (-), massa (-). Pernafasan cuping hidung (-/-),
epistaksis (-)
MULUT LEHER
Bibir kering (+), pecah-pecah (+), Inspeksi : Simetris. Trakea di tengah.
Lidah kotor (-), Gusi berdarah (-) Benjolan (-), Pembesaran KGB (-).
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening dan kelenjar tiroid
THORAX
Inspeksi: Simetris, retraksi (-), jejas (-)
JANTUNG
Palpasi: Vokal fremitus (+/+) pada kedua lapang Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat,
paru, nyeri tekan (-/-) DBN, massa (-)
Perkusi: Sonor (+/+) pada kedua lapang paru Palpasi : Iktus cordis teraba, massa (-),
Auskultasi : Vesikuler (-/-) pada kedua lapang nyeri tekan (-)
Perkusi : DBN
paru, ronkhi (+/+), wheezing (-/-) Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)

ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk normal, asites (-), jejas (-)
Auskultasi: massa (-), tenderness (-), hepar &
lien tidak teraba. Bising usus (16x/menit)
Palpasi: Tidak ada pembesaran.
Perkusi: Timpani pada seluruh lapang abdomen
Interpretasi

Pada kasus ini, BB anak Kurang


Interpretasi

Pada kasus ini, PB anak Pendek


Interpretasi

Status Gizi berdasarkan BB/TB=


Pada kasus ini, anak tergolong gemuk
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin
Leukosit
11,4
21,700
Lk 14-18 Wn 12-16
4.500 - 10.700
gr/dl
ul
Pemeriksaan
Penunjang
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 %
Hit. Jenis Batang 1 2–6 %
Hit. Jenis Leukosit Segmen 51 50 – 70 % Diambil pada hari Kamis
Hit. Jenis Leukosit Limposit 39 20 – 40 %
Hit. Jenis Monosit 9 2–8 % 22 November 2022
Eritrosit 4,0 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul pukul 01:17

Hematokrit 20 Lk 50-54 Wn 38-47 %


Trombosit 138,000 159.000 - 400.000 ul
MCV 97 80 – 96 fl
MCH 34 27 – 31 pg
MCHC 37 32 - 36 g/dl
ALC (Absolute Lymphocyte 8,163
Count)
NLR (Neutrophil Lymphocyte 1,33
Ratio)
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin
Leukosit
12
14,800
Lk 14-18 Wn 12-16
4.500 - 10.700
gr/dl
ul
Pemeriksaan
Penunjang
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 %
Hit. Jenis Batang 1 2–6 %
Hit. Jenis Leukosit Segmen 51 50 – 70 % Diambil pada hari Kamis
Hit. Jenis Leukosit Limposit 38 20 – 40 %
Hit. Jenis Monosit 8 2–8 % 25 November 2022
Eritrosit 4,2 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul pukul 17:09

Hematokrit 34 Lk 50-54 Wn 38-47 %


Trombosit 270,000 159.000 - 400.000 ul
MCV 95 80 – 96 fl
MCH 34 27 – 31 pg
MCHC 37 32 - 36 g/dl
ALC (Absolute Lymphocyte 8,163
Count)
NLR (Neutrophil Lymphocyte 1,33
Ratio)
LAB KIMIA DARAH

KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu < 200 107 mg / dl
Urea 10 – 50 10 mg / dl
Creatinin ♂ 0,6 – 1,1; 0,5
mg / dl
♀ 0,5 – 0,9
Natrium 135 - 145 139 nmol / l
Kalium 3,5 – 5,5 4,2 nmol / l
Chloride 96 – 106 100 nmol / l
PEMERIKSAAN
THORAX AP
RO
Expertise:
1. Posisis trake agak ke kanan
2. Mediastinum superior tidak melebar
3. Jantung tidak membesar (CTR < 50%)
4. Aorta masih tamak normal
5. Sinus costophrenicus bilateral normal
6. Sinus cardiophrenicus bilateral normal
7. Diafragma bilateral mendatar
8. Pulmo : Hilus kanan dan kiri kabur
Corakan bronkovaskular bertambah
Tampak infiltrate di daerah alveolar, perihiler, dan pericardial
bilateral
9. Skeletal dalam batas normal
Kesan
Terdapat gambaran Susp. Pneumonia
Tidak tampak kardiomegali
DIAGNOSA

DIAGNOSA BANDING
1. Pneumonia
2. Bronkopneumonia
3. TB Paru
4. Bronkhitis
5. DCA

DIAGNOSA KERJA
Pneumonia + DCA
RESUME
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak, demam, muntah, dan BAB cair. Sesak disertai batuk
berdahak yang sudah dialami sejak 1 bulan yll, pasien memiliki Riwayat imunisasi yang tidak lengkap.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, dengan kesadaran compos mentis.
Tanda-tanda vital HR 150x/menit, RR 38x/menit, SPO2 : 90%, Suhu 37,8. Keadaan pasien saat dating
terlihat lemas, gelisah (menangis), tampak tanda dehidrasi (mukosa bibir kering)
Pada pemeriksaan head to toe, inspeksi toraks normal, palpasi normal, perkusi normal, dan
auskultasi terdengar suara nafas tambahan ronki, Pada pemeriksaan labratorium ditemukan hemoglobin
11,4 mg/dl, leukosit tinggi 21,7, trombosit 138,000,. Pada pemeriksaan RO Thorax AP ditemukan infiltrate
pada alveoli, superhiler, dan bagian pericardial
FOLLOW UP

25-11-2022
23-11-2022

26-11-2022
22-11-2022 24-11-2022
BLPL
Masuk Ranap RS
FOLLOW UP

S Os. Masih sesak, demam +, BAB cair > 3x


O KU : Compos Mentis
HR : 150, RR : 38, T : 37,8 SpO2: 90%
A Pneumonia + DCA
P 1. IVFD RL 10 TPM
2. Ceftriaxone 1 x 300 mg
3. Paracetamol Falsh 3 x 60 mg
4. Zinc 1 x 10 mg
5. Pantau SpO2
6. Pemasangan NC 2 LPM
FOLLOW UP

S Sesak nafas berkurang, demam sudah turun, BAB masih cair


O KU : Compos Mentis
HR : 105, RR : 24, T : 36,5 SpO2: 99%
A Pneumonia + DCA
P 1. IVFD RL 10 TPM
2. Ceftriaxone 1 x 300 mg
3. Paracetamol Falsh 3 x 60 mg
4. Zinc 1 x 10 mg
5. Lacto B 1x1
6. Pantau SpO2/ 2 jam
7. NC 1 LPM
FOLLOW UP

S Sesak nafas berkurang, demam sudah turun, BAB masih cair tetapi sudah ada
ampas
O KU : Compos Mentis
HR : 99, RR : 24, T : 36,5 SpO2: 99%
A Pneumonia + DCA
P 1. IVFD RL 10 TPM
2. Ceftriaxone 1 x 300 mg
3. Paracetamol Falsh 3 x 60 mg
4. Zinc 1 x 10 mg
5. Lacto B 1x1
6. Pantau SpO2/ 2 jam
7. NC 1 LPM
FOLLOW UP

S Sesak nafas berkurang, demam sudah turun, BAB sudah tidak cair
O KU : Compos Mentis
HR : 100, RR : 25, T : 36,8 SpO2: 100%
A Pneumonia + DCA
P 1. IVFD RL 10 TPM
2. Ceftriaxone 1 x 300 mg
3. Paracetamol Falsh 3 x 60 mg
4. Zinc 1 x 10 mg
5. Lacto B 1x1
6. Gentamycin salep 2x10 mg
7. NC 1 LPM
TATALAKSANA

DPJP
IGD
1. IVFD RL 10 TPM
1. IVFD RL 10 TPM
2. Ceftriaxone 1x300 mg +NaCl
2. Nebu Ventolin + NaCl 1 cc
3. Inj Paracetamol flash 3x600
3. Inj Paracetamol flash 60 mg
4. Zink 1x10 mg
4. Inj Ondancenteron 0,8 mg
5. Lacto-B 1x1
5. Loading RL 50 cc
6. Pantau SpO2/ 2 jam
6. 02 NC 1LPM
7. Gentamycin
Analisa Kasus
(Anamnesis Pneumonia dan DCA)
TEORI :
1. Gejala timbul mendadak
KASUS :
2. Didahului ISPA
1. Batuk, demam, sesak
3. Batuk, demam, dan sesak
2. Didahuli ISPA sejak 1 bulan lalu
4. Keadaan berat terdapat sianosis
3. Penurunan nafsu makan
5. Penurunan nafsu makan
4. Muntah
6. Gelisah

TEORI :
1. Buang air besar dengan frekuensi KASUS :
berlebih (3-4 x/ hari) 1. BAB cair sejak 6 hari yll
2. Feses dapat lembek atau cair yang hanya 2. Feses berlendir
berisi air saja
3. Biasanya berlangsung < 14 hari
Pemeriksaan Fisik
(Pneumonia dan DCA)
TEORI :
1. Takipneu KASUS :
2. Pernafasan cuping hidung 1. Takipneu
3. Chest Indrawing 2. Terdapat ronki basah
4. Sianosis
5. Terdapat ronki/ wheezing/ bronkial

TEORI :
1. Anak Rewel/ gelisah KASUS :
2. Mata cekung 1. Anak gelisah
3. Air mata, mukosa, bibir kering 2. Mukosa dan bibir kering
4. Ubun-ubun besar
5. Turgor lambat
Pemeriksaan Penunjang
TEORI :
KASUS :
1. Leukositosis
1. Leukositosis
2. Infiltrat pada alveolar atau interstisial
2. Trombositopenia
3. Air bronchogram (+)
3. Tampak infiltrate di daerah alveolar,
4. Konsolidasi
perihiler, dan pericardial bilateral
5. Penebalan pleura
4. Hematokrit menurun
6. Abses paru
7. Pleurtis
Analisis Terapi
TEORI :
1. Ventolin (bronkodilator)
Dosis: 0,05mg/KgBB
2. Paracetamol (analgetik-antipiretik)
Dosis : 0,5 – 1 kaplet, 3-4x/ hari
3. Ondancentron (anti-emetic)
Dosis : 0,15 mg/kg/BB. (0,15 mg x 20 kg )
4. Ceftriaxone (Antibiotik)
Dosis: 50-100 mg/KgBB
5. Zink (Mikro mineral esensial)
Dosis: < 6 bulan: 10 mg
6. Lacto-B (Probiotik)
Pemberian: 2 sachet/ hari
7. Gentamycin (Antibiotik)
Dosis: 5 mg/KgBB
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam


TINJAUAN
PUSTAKA
PNEUMONIA
DEFINISI
● Pneumonia adalah penyakit pernapasan akut yang menyerang
jaringan parenkim paru.
● Menurut PDPI (Perhimpunan Doker Paru Indonesia)
○ suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasit).
○ Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis tidak termasuk.

○ Pada kondisi pneumonia, alveoli akan terisi oleh pus dan cairan yang
menyebabkan terbatasnya pengambilan oksigen pada penderitanya
Etiologi
0-20 hari 3 minggu – 3bulan 4 bulan- 5 tahun 6-18 tahun
• Bakteri • Bakteri • Bakteri • Bakteri
• Eschricia coli • Chlamydia • Chlamydia • C. Pneumoniae
• Group B trachomatis tracthomatis • M.Pneuminiae
streptococci • s. pneumonia • Mycoplasma • S.Pneumonia
• Listeria pneumoniae
monocytigenes • Virus • S. penumoniaee
• Adenovirus
• Influenza virus • Virus
• Parainfluenzavirus • Adenovirus
1,2,3 • Influenza virus
• Respiratory • Parainfluenza virus
syncitial virus • Rhinovirus
• Respirator
Syncytial Virus
Klasifikasi

Berdasarkan Berdasarkan klinis Berdasarkan lokasi


Kuman penyebab dan epidemiologi infeksi
• Pneumonia • Pneumonia • Pneumonia lobaris
bakterial / tipikal komuniti • Bronko pneumonia
• Pneumonia • Penumonia • Pneumonia
atipikal nosokomial interstisial
• Pneumonia virus • Pneumonia
• Pneumonia jamur aspirasi
TANDA DAN GEJALA
1. Anak sering batuk
2. Kesulitan bernafas
3. Sakit tenggorokan
4. Pilek, demam
5. Sakit telinga dan anak rewel
6. Kehilangan nafsu makan

TRIAS PNEUMONIA
1. Batuk
2. Demam tinggi terus menerus
3. Nafas dangkal dan cepat
DIAGNOSIS

TANYAKAN Lihat :
• Berapa umur anak
• Apakah anak batuk? Berapa lama? Hitung napas dalam 1 menit
Adakah TDDK/ TDDK kuat ?
Apakah kesadaran anak menurun?
Tanda Bahaya : Apakah ada tanda-tanda gizi buruk?
• Apakah anak (usia 2bln-<5 tahun) tidak
bisa minum/menetek? Dengar :
• Apakah bayi usia <2bln kurang bisa Adakah terdengar stridor?
minum? Adakah terdengar wheezing?
• Apakah anak demam/panas? Raba
• Apakah anak kejang?
Adakah terdengar stridor
INDIKASI RAWAT INAP
● Frekuensi napas ≥50x/menit
● Distress pernapasan
● Merintih
● Terdapat tanda dehidrasi
● Keluarga tidak bisa merawat di rumah
● Malnutrisi
● Campak
● Down Syndrome
FAKTOR RESIKO
1. Paparan asap rokok

2. Imunisasi tidak lengkap

3. Malnutrisi

4. Kepadatan hunian

5. Aspirasi benda asing

6. Gangguan imun

7. Campak

8. Pertusis
KOMPLIKASI
● Efusi Pleura
● Empiema
● Dehidrasi
● Anemia
● Hipoksemia
● Abses Paru
● Bronkiektasis
PENCEGAHAN
● Asi Ekslusif
● Imunisasi
● Perbaikan Gizi Keluarga
● Hindari Faktor Resiko
TINJAUAN
PUSTAKA
DCA
Definisi dan klasifikasi
● Definisi diare → meningkatnya frekuensi BAB dan berubahnya konsistensi menjadi lebih lunak
atau bahkan cair.
● Berdasarkan ada tidaknya darah:

○ Diare cair akut

○ Diare berdarah
● Berdasarkan lamanya:

○ Diare akut <14 hari

○ Diare persisten >14 hari


Diare cair akut
● BAB lembek atau cair, dapat berupa air saja,
frekuensi >3 kali atau lebih sering dari biasanya
dalam 24 jam, berlangsung <14 hari.
● Etiologi diare cair akut:

○ Rotavirus

○ Enterovirus
Disentri (diare berdarah)
● Episode diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah → terlihat secara kasat mata
● Sindrom disentri: diare dg darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus
● Etiologi disentri:

○ Shigella

○ Salmonella

○ Campylobacter jejuni

○ E. coli

○ Entamoeba hystolitica
MEKANISME TERJADINYA DIARE
1.Diare osmotic
terjadi karena meningkatnya beban osmotic di dalam
lumen usus akibat nutrient yang tidak diserap usus halus
oleh flora di kolon
2.Diare sekretorik
terjadi karena adanya sekresi aktif epitel usus akibat
stimulasi toksin kuman
Klasifikasi dehidrasi
Tanda Klasifikasi
Dua atau lebih tanda berikut: DEHIDRASI BERAT
• Letargi atau penurunan kesadaran
• Mata cowong
• Tidak bisa minum atau malas minum
• Cubitan kulit perut kembali dg sangat lambat (>2 detik)

Dua atau lebih tanda berikut: DEHIDRASI TAK BERAT


• Gelisah
• Mata cowong
• Kehausan atau sangat haus
• Cubitan kulit perut kembali lambat

Tidak ada tanda gejala yg cukup untuk mengelompokkan TANPA DEHIDRASI


dalam dehidrasi berat atau tak berat
Tatalaksana
Lima Lintas Tatalaksana Diare:
• Rehidrasi

• Dukungan nutrisi

• Suplemen zinc

• Antibiotik selektif

• Edukasi orang tua


Tatalaksana rehidrasi
● Diare tanpa dehidrasi → Rencana Terapi A
● Diare dehidrasi tak berat → Rencana Terapi B
● Diare dehidrasi berat → Rencana Terapi C
TERAPI A (tanpa dehidrasi)
● Pengobatan diare dirumah
● Berikan cairan lebih banyak dari biasanya
○ Oralit, cairan RT (air tajin, sup, yoghurt,air)
● Berikan makanan  cegah kurang gizi
○ ASI, Susu formula yang biasa diberikan

○ Sari buah segar (pisang: kalium)

○ Makanan tambahan selama & setelah diare ( 2 mg)


● Oralit : 5-10 cc/kgBB/diare cair
TERAPI B
● Diare dehidrasi ringan-sedang
● Ruang Upaya Rehidrasi Oral
● Larutan oralit : 75 ml/kgBB dalam 3-4 jam
○ oral (sendok, gelas) , pipa nasogastrik
○ ASI, air putih (100-200 cc) pada bayi < 6 bulan
○ susu formula
○ evaluasi klinis setelah 3-4 jam  terapi A/B/C

● Overhidrasi  oralit stop; ASI + air matang; terapi A


TERAPI C
● Dehidrasi berat  cairan parenteral

Umur Pemberian I Selanjutnya


30 ml/kg dalam 70 ml/kg dalam
Bayi < 12 bulan 1 jam* 5 jam
Anak >12 bulan 0.5 – 1 jam* 2.5 – 3 jam

• *Dapat diulangi bila nadi masih lemah


• Berikan oralit setelah 3-4 jam (bayi), 1-2 jam (anak)
• Evaluasi klinis  terapi A/B/C
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai