DEMAM TIFOID
Presentan:
Yamuar Janatun Naim
12100117151
Preseptor:
Yani Dewi Suryani, dr., SpA., M.Kes
1.3 Anamnesis
1.3.1 Keluhan Utama
Demam
2
tinggi pada sore hari. Ibu pasien mengukur suhu pasien tidak menggunakan
termometer dan hanya menggunakan perasaan saja. Keluhan demam berkurang
setelah pasien diberikan obat penurun demam dan demam kembali muncul
beberapa jam setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Pasien juga mengeluhkan adanya mual muntah, batuk tidak berdahak, dan
penurunan nafsu makan sejak 6 hari SMRS. Keluhan dirasakan timbul secara tiba-
tiba dan terjadi terus-menerus terutama ketika demam. Pasien juga mengalami
mimisan 2 hari SMRS sebanyak 1x dalam 1 hari. Keluhan mimisan diakui
menghilang hanya dengan ditampon dengan menggunakan kain. Pasien juga
mengeluhkan adanya nyeri perut terutama di bagian ulu hati sejak 1 hari SMRS,
keluhan dirasakan timbul perlahan dan terjadi terus-menerus. Pasien juga
mengelukan adanya BAB dengan konsistensi cair dengan frekuensi lebih dari 3x
dalam sehari, pasien mengeluhkan hal tersebut sejak 6 hari SMRS. BAB tidak
mengandung darah, tidak berlendir dan hanya cairan tidak berwarna yang keluar,
dan tidak berbau amis. Pada saat hari 1 perawatan pasien tidak lagi mengeluhkan
BAB cair, tetapi pasien mengeluhkan adanya kesulitan untuk BAB.
Keluhan sakit kepala, nyeri di sekitar mata, muncul bintik atau bercak
kemerahan pada tubuh disangkal oleh pasien. Orang tua pasien menyangkal perihal
pasien pernah memiliki riwayat penyakit kuning. Pasien menyangkal adanya nyeri
pada tulang punggung, rasa panas di dada sampai tenggorokan dan rasa pahit ketika
menelan. Pasien menyangkal adanya keluhan BAK berwarna darah ataupun
menjadi sakit. Pasien menyangkal pernah berpergian ke daerah hutan ataupun
pantai sebelum adanya keluhan. Pasien menyangkal adanya keluhan nyeri pada
daerah paha. Pasien tidak pernah bermain di air menggenang ataupun didaerah
peternakan hewan. Pasien menyangkal adanya keluhan tidak sadarkan diri selama
8 hari terakhir.
Diketahui bahwa pasien sering jajan di sekolah, dan pasien pun belum
mengerti apalagi mempraktikan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Diketahui keluarga pasien pun memiliki tampat makanan ataupun jamban yang di
gunakan bersama oleh 3 keluarga. Sebelum pasien, terdapat saudara pasien dirumah
yang mengalami keluhan yang sama. Namun adanya keluhan serupa di sekolah
3
pasien tidak diketahui. Pasien sudah pernah megobati keluhannya dengan obat
penurun panas namun tidak kunjung sembuh
4
dapat berbicara lancar sejak usia 2 tahun. Saat ini pasien duduk di bangku SD dan
dapat mengikuti pelajaran dengan cukup baik.
Antropometri :
- BB : 27,6 kg
- TB : 132 cm
- BMI : 16,23 kg/m2
Status gizi :
5
- TB / U : di atas garis 1 SD (normal)
-BB / U : di atas garis 1 SD (normal)
- BMI/U : pada garis median (normal)
- Kesan : gizi baik
6
Kepala
Bentuk : normosefal
Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-) facial flushing (-)
Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
Mata : edema palpebrae (-), konjungtiva anemis -/-, sclera icteric -
/-, pupil bulat isokor, reflex cahaya +/+, (-/-), mata cekung (-)
Telinga : lokasi normal, simetris, bentuk normal, sekret (-)
Hidung : lokasi normal, deviasi septum (-), sekret (-/-)
Mulut :
Bibir : perioral sianosis (-)
Gusi : gusi berdarah (-)
Mukosa : lembab, basah
Lidah : coated tongue (-), tifoid tongue (+)
Palatum : palatum petechiae (-)
Faring : tenang, hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1
Leher
JVP : 5 + 2 cm H2O
Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Thoraks
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris, retraksi
intercostal (-)
Palpasi : gerakan simetris, sela iga tidak melebar.
Auskultasi :
Bunyi paru anterior :VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
slam (-/-)
Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
slam (-/-)
Bunyi jantung S1, S2 murni regular, murmur (-) gallop (-)
7
Abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal, frekuensi 10x
Inspeksi : datar
Palpasi : lembut, turgor normal, NT epigastrik (+), hepar tidak
terpalpasi, turgor kulit normal
Perkusi : timpanik, shifting dullness (-)
Ekstremitas
Bentuk normal, deformitas (-)
Sianosis perifer (-), petechiae(-) clubbing finger (-)
Akral hangat
CRT < 2 detik
1.5 Resume
Seorang anak laki-laki (An. R) berusia 7 tahun 8 bulan dengan status gizi
baik datang dibawa orang tuanya dengan keluhan demam sejak 9 hari SMRS.
Keluhan dirasakan muncul perlahan-perlahan. Keluhan dirasakan muncul secara
tiba-tiba. Keluhan demam dengan pola demam naik turun, dan meningkat tinggi
pada sore hari. Pasien juga mengeluhkan adanya mual muntah, batuk tidak
berdahak, dan penurunan nafsu makan sejak 6 hari SMRS. Keluhan dirasakan
timbul secara tiba-tiba dan terjadi terus-menerus terutama ketika demam. Pasien
juga mengeluhkan adanya nyeri perut terutama di bagian ulu hati sejak 1 hari SMRS,
keluhan dirasakan timbul perlahan dan terjadi terus-menerus. Pasien juga
mengelukan adanya BAB dengan konsistensi cair dengan frekuensi lebih dari 3x
dalam sehari, pasien mengeluhkan hal tersebut sejak 6 hari SMRS. BAB tidak
mengandung darah, tidak berlendir dan hanya cairan tidak berwarna yang keluar,
dan tidak berbau amis. Pada saat hari 1 perawatan pasien tidak lagi mengeluhkan
BAB cair, tetapi pasien mengeluhkan adanya kesulitan untuk BAB.
Diketahui bahwa pasien sering jajan di sekolah, dan pasien pun belum
mengerti apalagi mempraktikan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
8
Diketahui keluarga pasien pun memiliki tampat makanan ataupun jamban yang di
gunakan bersama oleh 3 keluarga. Sebelum pasien, terdapat saudara pasien dirumah
yang mengalami keluhan yang sama. Namun adanya keluhan serupa di sekolah
pasien tidak diketahui.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya tifoid tongue.
1.9 Penatalaksanaan
Umum
1. Tirah baring
2. Diet berdasarkan kebutuhan kalori dalam bentuk makanan lunak dan
rendah serat
9
(7x2) + 8 = 22 kg ( Berat Badan Ideal )
22kg x 80 = 1760 kkal/hari
10% utuk Protein = 176 kkal
20% untuk lemak = 352 kkal
70% untuk karbohidrat = 1232 kkal
3. Caira Peroral untuk rehidrasi yang cukup
100 x 10 = 1000 ml
50 x 10 = 500 ml
25 x 7,6 = 190 ml
Jumlah total 1690 ml/ hari
4. Tatalaksana Demam Tifoid
Farmakologis :
Kloramfenikol 4 x 2 cth
Parasetamol sirup 4 x 1½ cth
Edukasi :
1. Penyedian air bersih
2. Cuci tangan sebelum makan dan setelah BAB
3. Mengenai kebersihan alat makan
4. Mengenai jajan disekolah
5. Antibiotic yang diberikan harus habis
1.10 Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
10