Anda di halaman 1dari 10

BED SIDE TEACHING

DEMAM TIFOID

Presentan:
Yamuar Janatun Naim
12100117151

Preseptor:
Yani Dewi Suryani, dr., SpA., M.Kes

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD AL IHSAN BANDUNG
2018
KASUS

1.1 Identitas Pasien


 Nama : An. R
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tempat, tgl lahir : Bandung, 7 Juli 2010
 Umur : 7 Tahun 8 bulan
 Alamat : Bantarwaru
 Tgl masuk : 3 Maret 2018
 Tgl pemeriksaan : 5 Maret 2018

1.2 Identitas Orang tua Pasien


 Nama ayah : Tn. D
 Umur : 29 tahun
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Buruh Harian Lepas

 Nama ibu : Ny. S


 Umur : 26 tahun
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

1.3 Anamnesis
1.3.1 Keluhan Utama
Demam

1.3.2 Riwayat Penyakit Sekarang


Didapatkan dari Alloanamnesa dan autoanamnesa
Pasien datang dibawa orang tuanya ke IGD RSUD Al-Ihsan dengan keluhan
demam yang tidak kunjung turun sejak 9 hari SMRS. Keluhan dirasakan muncul
secara tiba-tiba. Keluhan demam dengan pola demam naik turun, dan meningkat

2
tinggi pada sore hari. Ibu pasien mengukur suhu pasien tidak menggunakan
termometer dan hanya menggunakan perasaan saja. Keluhan demam berkurang
setelah pasien diberikan obat penurun demam dan demam kembali muncul
beberapa jam setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Pasien juga mengeluhkan adanya mual muntah, batuk tidak berdahak, dan
penurunan nafsu makan sejak 6 hari SMRS. Keluhan dirasakan timbul secara tiba-
tiba dan terjadi terus-menerus terutama ketika demam. Pasien juga mengalami
mimisan 2 hari SMRS sebanyak 1x dalam 1 hari. Keluhan mimisan diakui
menghilang hanya dengan ditampon dengan menggunakan kain. Pasien juga
mengeluhkan adanya nyeri perut terutama di bagian ulu hati sejak 1 hari SMRS,
keluhan dirasakan timbul perlahan dan terjadi terus-menerus. Pasien juga
mengelukan adanya BAB dengan konsistensi cair dengan frekuensi lebih dari 3x
dalam sehari, pasien mengeluhkan hal tersebut sejak 6 hari SMRS. BAB tidak
mengandung darah, tidak berlendir dan hanya cairan tidak berwarna yang keluar,
dan tidak berbau amis. Pada saat hari 1 perawatan pasien tidak lagi mengeluhkan
BAB cair, tetapi pasien mengeluhkan adanya kesulitan untuk BAB.
Keluhan sakit kepala, nyeri di sekitar mata, muncul bintik atau bercak
kemerahan pada tubuh disangkal oleh pasien. Orang tua pasien menyangkal perihal
pasien pernah memiliki riwayat penyakit kuning. Pasien menyangkal adanya nyeri
pada tulang punggung, rasa panas di dada sampai tenggorokan dan rasa pahit ketika
menelan. Pasien menyangkal adanya keluhan BAK berwarna darah ataupun
menjadi sakit. Pasien menyangkal pernah berpergian ke daerah hutan ataupun
pantai sebelum adanya keluhan. Pasien menyangkal adanya keluhan nyeri pada
daerah paha. Pasien tidak pernah bermain di air menggenang ataupun didaerah
peternakan hewan. Pasien menyangkal adanya keluhan tidak sadarkan diri selama
8 hari terakhir.
Diketahui bahwa pasien sering jajan di sekolah, dan pasien pun belum
mengerti apalagi mempraktikan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Diketahui keluarga pasien pun memiliki tampat makanan ataupun jamban yang di
gunakan bersama oleh 3 keluarga. Sebelum pasien, terdapat saudara pasien dirumah
yang mengalami keluhan yang sama. Namun adanya keluhan serupa di sekolah

3
pasien tidak diketahui. Pasien sudah pernah megobati keluhannya dengan obat
penurun panas namun tidak kunjung sembuh

1.3.3 Riwayat Penyakit Dahulu


Keluhan ini baru dirasakan pertama kali. Pasien juga belum pernah memiliki
riwayat rawat inap di rumah sakit sebelumnya.

1.3.4 Riwayat Penyakit Keluarga


Terdapat saudara pasien yang memiliki keluhan yang sama.

1.3.5 Riwayat Kehamilan dan Persalinan


Pasien merupakan anak tunggal dilahirkan dari ibu P1A0 melalui proses
persalinan secara Sectio Caesar dengan indikasi panggul sempit dengan berat badan
lahir 2900 gram yang dilakukan di rumah sakit.

1.3.6 Riwayat Imunisasi


Pasien telah mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap dan dilakukan
sesuai waktunya di bidan.
 Hepatitis B  usia 0 hari
 BCG, polio 1 usia 1 bulan
 DPT-HB+polio 2 2 bulan
 DPT-HB+polio 3 3 bulan
 DPT-HB+polio 4  4 bulan
 Campak  usia 9 bulan
Imunisasi lanjutan untuk bulan 18 dan 24 tidak dilakukan. Imunisasi
lanjutan di Sekolah Dasar dilakukan saat pasien duduk di kelas 1 (campak
dan Dt), kelas 2 (Td) dan 3 (Td).

1.3.7 Riwayat Tumbuh Kembang


Orang tua pasien mengingat pasien dapat berjalan dan dapat makan sendiri
sejak usia 12 bulan, dapat bermain dengan teman sebayanya sejak usia 15 bulan dan

4
dapat berbicara lancar sejak usia 2 tahun. Saat ini pasien duduk di bangku SD dan
dapat mengikuti pelajaran dengan cukup baik.

1.4 Pemeriksaan Fisik


 Kesadaran : Compos Mentis
 Keadaan umum : tampat sakit sedang
 Tanda vital :
- Tekanan darah : 120/90 mmHg
- Nadi : 110 kali / menit, reguler, equal, isi cukup
- Respirasi : 25 kali / menit
- Suhu : 38,9O C

 Antropometri :
- BB : 27,6 kg
- TB : 132 cm
- BMI : 16,23 kg/m2

 Status gizi :

5
- TB / U : di atas garis 1 SD (normal)
-BB / U : di atas garis 1 SD (normal)
- BMI/U : pada garis median (normal)
- Kesan : gizi baik

6
Kepala
 Bentuk : normosefal
 Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-) facial flushing (-)
 Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
 Mata : edema palpebrae (-), konjungtiva anemis -/-, sclera icteric -
/-, pupil bulat isokor, reflex cahaya +/+, (-/-), mata cekung (-)
 Telinga : lokasi normal, simetris, bentuk normal, sekret (-)
 Hidung : lokasi normal, deviasi septum (-), sekret (-/-)
 Mulut :
 Bibir : perioral sianosis (-)
 Gusi : gusi berdarah (-)
 Mukosa : lembab, basah
 Lidah : coated tongue (-), tifoid tongue (+)
 Palatum : palatum petechiae (-)
 Faring : tenang, hiperemis (-)
 Tonsil : T1/T1
Leher
 JVP : 5 + 2 cm H2O
 Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
 KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Thoraks
 Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris, retraksi
intercostal (-)
 Palpasi : gerakan simetris, sela iga tidak melebar.
 Auskultasi :
 Bunyi paru anterior :VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
slam (-/-)
 Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
slam (-/-)
 Bunyi jantung S1, S2 murni regular, murmur (-) gallop (-)

7
Abdomen
 Auskultasi : bising usus (+) normal, frekuensi 10x
 Inspeksi : datar
 Palpasi : lembut, turgor normal, NT epigastrik (+), hepar tidak
terpalpasi, turgor kulit normal
 Perkusi : timpanik, shifting dullness (-)

Genital : tidak dilakukan

Ekstremitas
 Bentuk normal, deformitas (-)
 Sianosis perifer (-), petechiae(-) clubbing finger (-)
 Akral hangat
 CRT < 2 detik

1.5 Resume
Seorang anak laki-laki (An. R) berusia 7 tahun 8 bulan dengan status gizi
baik datang dibawa orang tuanya dengan keluhan demam sejak 9 hari SMRS.
Keluhan dirasakan muncul perlahan-perlahan. Keluhan dirasakan muncul secara
tiba-tiba. Keluhan demam dengan pola demam naik turun, dan meningkat tinggi
pada sore hari. Pasien juga mengeluhkan adanya mual muntah, batuk tidak
berdahak, dan penurunan nafsu makan sejak 6 hari SMRS. Keluhan dirasakan
timbul secara tiba-tiba dan terjadi terus-menerus terutama ketika demam. Pasien
juga mengeluhkan adanya nyeri perut terutama di bagian ulu hati sejak 1 hari SMRS,
keluhan dirasakan timbul perlahan dan terjadi terus-menerus. Pasien juga
mengelukan adanya BAB dengan konsistensi cair dengan frekuensi lebih dari 3x
dalam sehari, pasien mengeluhkan hal tersebut sejak 6 hari SMRS. BAB tidak
mengandung darah, tidak berlendir dan hanya cairan tidak berwarna yang keluar,
dan tidak berbau amis. Pada saat hari 1 perawatan pasien tidak lagi mengeluhkan
BAB cair, tetapi pasien mengeluhkan adanya kesulitan untuk BAB.
Diketahui bahwa pasien sering jajan di sekolah, dan pasien pun belum
mengerti apalagi mempraktikan cara mencuci tangan yang baik dan benar.

8
Diketahui keluarga pasien pun memiliki tampat makanan ataupun jamban yang di
gunakan bersama oleh 3 keluarga. Sebelum pasien, terdapat saudara pasien dirumah
yang mengalami keluhan yang sama. Namun adanya keluhan serupa di sekolah
pasien tidak diketahui.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya tifoid tongue.

1.6 Diagnosis Banding


1. Demam Tifoid
2. Brucellosis
Gastroenteritis akut
3. Dengue Haemorragic Syndrome
Gastroenteritis akut
4. Malaria
Gastroenteritis akut

1.7 Usulan Pemeriksaan


 Tes Torniquet
 Kultur Feses
 Hematologi rutin (Hemoglobin, hematokrit, trombosit, leukosit, hitung jenis
leukosit)
 Widal test
 Apus darah tebal dan tipis
 Bone Marrow Biopsy

1.8 Diagnosis Kerja


Demam Tifoid

1.9 Penatalaksanaan
Umum
1. Tirah baring
2. Diet berdasarkan kebutuhan kalori dalam bentuk makanan lunak dan
rendah serat

9
(7x2) + 8 = 22 kg ( Berat Badan Ideal )
22kg x 80 = 1760 kkal/hari
10% utuk Protein = 176 kkal
20% untuk lemak = 352 kkal
70% untuk karbohidrat = 1232 kkal
3. Caira Peroral untuk rehidrasi yang cukup
100 x 10 = 1000 ml
50 x 10 = 500 ml
25 x 7,6 = 190 ml
Jumlah total 1690 ml/ hari
4. Tatalaksana Demam Tifoid
Farmakologis :
Kloramfenikol 4 x 2 cth
Parasetamol sirup 4 x 1½ cth

Edukasi :
1. Penyedian air bersih
2. Cuci tangan sebelum makan dan setelah BAB
3. Mengenai kebersihan alat makan
4. Mengenai jajan disekolah
5. Antibiotic yang diberikan harus habis

1.10 Prognosis
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam

10

Anda mungkin juga menyukai