Presentan:
Rona Kania Utami
12100117104
Preseptor Penguji:
Wiwiek Setyowulan , dr., SpA, M.Kes
1.3 Anamnesis
1.3.1 Keluhan Utama
Kejang
Kepala
Bentuk : normosefal
Wajah : Simetris, edema (-), deformitas (-)
Dahi : ada benjolan bekas terjedug
Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
Mata : edema palpebrae (-), konjunctiva tidak anemis, sclera
anicteric, pupil bulat isokor, reflex cahaya +/+, cekung -/-
Telinga : lokasi normal, simetris, daun telinga bentuknya normal,
sekret (-)
Hidung : lokasi normal, simetris, deviasi septum (-), sekret (-), epistaxis
(-), pch (-)
Mulut :
- Bibir : tampak basah
- Gigi : Tidak diperiksa
- Gusi : perdarahan gusi (-)
- Mukosa : tidak ada kelainan
- Lidah : Tidak diperiksa
- faring : Tidak diperiksa
- Tonsil : tidak diperiksa
Leher
• JVP : tidak meningkat
• Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
• KGB : Coli : tidak teraba pembesaran
Thoraks
o Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris, retraksi intercostal (-)
o Palpasi : sulit dinilai, KGB supraclavicular (tidak membesar)
o Auskultasi :
• Bunyi paru anterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (+/+), slam (-/-)
• Bunyi jantung S1, S2 murni regular, murmur (-) gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : bentuk datar, lembut, retraksi epigastrik (-)
• Palpasi : turgor kulit baik, nyeri tekan (-)
• hepar : Tidak teraba
• spleen : Tidak Teraba
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus +
Ekstremitas
Bentuk normal, deformitas (-)
Akral hangat
CRT < 2 detik
Neurologis:
Refleks Primitif:
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Refleks Fisiologis:
1.9 Penatalaksanaan
1. Pemberian OAE (Obat antiepilepsi)
Asam Valproat 20-60mg/kgBB/hari; sediaan sirup 250mg/5mL
3 x 3ml
2. Pemberian antibiotic
Ampicilin 50mg/kgBB/kali ; sediaan sirup 125/5mL
3 x 1 tablet
Edukasi :
c. Berikan alas lembut di bawah kepala agar hentakan saat kejang tidak
menimbulkan cedera kepala dan kendorkan pakaian ketat atau kerah baju di
d. Miringkan tubuh penderita ke salah satu sisi supaya cairan dari mulut dapat
mengalir keluar dengan lancar dan menjaga aliran udara atau pernapasan.
e. Pada saat penderita mengalami kejang, jangan menahan gerakan penderita.
Biarkan gerakan penderita sampai kejang selesai.
1. Konsul kepada dokter tht dan mata untuk menilai anak ini apakah ada
gangguan atau tidak pada telinga dan mata.
2. Fisioterapi untuk terapi berjalan agar tonus membaik
3. Terapi okupasi
4. Terapi wicara
1.10 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam