Lokasi yang dipilih sebagai tempat pendirian apotek adalah daerah yang ramai dan
strategis karena daerah tersebut memiliki berbagai macam sarana umum yaitu SPBU
Pertamina, Minimarket, Pertokoan, Pemukiman penduduk dan memiliki jalur lalu
lintas 2 arah. Selain itu lokasi bangunan cukup untuk dijadikan sarana apotek dengan
beberapa praktek dokter umum dengan melakukan sedikit renovasi untuk
menyesuaikan dengan bentuk apotek yang diharapkan sehingga berpotensi baik untuk
dijadikan apotek. Alamat dan tempat pendirian apotek baru adalah di daerah Jl jurang
kelurahan Pasteur kecamatan Sukajadi, kota Bandung, Jawa Barat.
2. Aspek Demografi
i. Strenght
iii. Opportunites
iv. Threats
Data Traffic lalu lintas apotek Kimia Farma Jl. Jurang dapat diuraikan sebagai
berikut:
Tabel. 2 Data traffic lalu lintas Kimia Farma Jalan Jurang
Apotek Rp Rp Rp Rp
1 ±350 m 40 30
MAMA 20.000 100.000 3.800.000 114.000.000
Apotek Rp Rp Rp Rp
2 ±450 m 30 25
Sederhana 20.000 100.000 3.100.000 93.000.000
Apotek Rp Rp Rp Rp
3 ±450 m 20 20
Labora 20.000 100.000 2.400.000 60.000.000
Apotek
Rp Rp Rp Rp
4 Mega ±450m 20 15
20.000 100.000 1.900.000 47.500.000
Medika
Apotek Dua Rp Rp Rp Rp
5 ±500m 15 10
saudara 20.000 100.000 1.300.000 32.500.000
c. Potensi Pasar
dr. P. Novarama
1 ± 100 M
dokter Umum
drg. D. Sutardjo, SKM
2 ± 100 M
Dokter Gigi
dr. Solihin Iskandar
3. ± 100 M
Dokter Umum
drg. Ernarytha Djanaka, Sp. Ort
4. ± 100 M
dokter Gigi, Ortodonti
Kondisi bangunan yang dipilih untuk pendirian apotek yaitu bangunan kosong satu lantai
yang memiliki luas 12,5 x 11 m. Rencana fasilitas yang akan dimiliki oleh apotek Kimia
Farma Jalan Jurang yaitu praktek dokter (dokter umum), AC, televisi, ruang tunggu
pasien, swalayan farmasi, mushola, toilet serta lahan parkir yang cukup
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai bidangnya,
oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisien sehingga tujuan
organisasi tercapai. Sehingga untuk mengelola usaha ini, diperlukan sejumlah karyawan
dengan spesifikasisebagai berikut:
a. Apoteker Pengelola Apotek (APA): satu orang yang memiliki kemampuan dalam hal
manajemen perapotekan yang mencakup manajemen personel, administrasi,
keuangan, produk dan penguasaan informasi obat.
b. Apoteker Pendamping (APING): satu orang dengan pembagian tugas berdasarkan
shift yang ditentukan.
c. TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian): empat orang dengan pengalaman minimal satu
tahun dan memiliki kemampuan teknis dalam penyiapan dan peracikan obat serta
memiliki kemampuan dalam bidang administrasi dan keuangan.
6. Aspek Finansial
A. Biaya Investasi
Apotek baru
URAIAN INVESTASI
Jumlah Total Biaya
SUB A
Renovasi 158,697
Renovasi interior+eksterior+ME 1 Set 60,422
Furniture 1 Set 37,225
Tambah daya/Pasang baru 1 15,000
Wall sign & flag sign 1 Set 46,050
SUB B
Inventaris dan peralatan
Gondola swalayan farmasi 48,472
Wall starter 1800x900x260 1 Unit 3,112
Wall extension 4 Unit 11,308
Cooller 2 pintu 1 Unit 12,000
Island starter 1800x900x260 4 Unit 8,236
Islans extension 4 Unit 7,272
End gondola 8 Unit 6,544
Komputer set 17,600
CPU + monitor LCD (server rakitan) 2 Set 10,000
Miniprinter 1 Unit 2,500
Printer 1 Unit 1,500
Barcode scanner 1 Unit 1,600
Cashdrawer 1 Unit 2,000
Customer display unit -
OS Windows orig -
AC 2 Pk (LG Hercules) 2 unit 12,600
Kursi tunggu @4 seat 0 unit -
TV 32 " LCD merk LG 1 unit 2,750
Alat tulis dan peralatan apotek 22,550
Timbangan 2 unit 4,000
Pemadam kebakaran 2 unit 1,500
Perlengkapan peracikan 1 set 1,500
Buku-buku 1 set 700
ATK (copy R, kwitansi, dll) 1 set 3,000
Kulkas 1 unit 1,600
Kotak obat 1500 bh 5,250
Uniform (jas apt + seragam karyawan) 0 set -
Peralatan ruang dr 1 set 20,000
Kendaraan roda 2 1 14,000
SUB C
bln
Persediaan Awal 1 HPP 53,090
SUB D
Grand Opening 1 set 10,000
Pra Operasi
Perijinan 1 set 10,000
SUB E
TOTAL INVESTASI AWAL
369,759
B. Biaya Operasional
Non AA Rp 1.000.000
a. Apotek Benchmark
PENILAIAN
No. INDIKATOR PENILAIAN Bench-mar Calon
k Apotek
1 Area Apotek:
a. Pemukiman: jumlah rumah/perumahan, atau 100 50
b. Pertokoan /bisnis : tingkat keramaian kawasan
2 Daya beli masyarakat sekitar apotek 100 50
3 Tingkat pendidikan masyarakat sekitar 100 80
4 Visibilitas calon apotek 100 60
5 Lahan parkir apotek/system parkir 100 60
6 Tingkat persaingan apotek 100 80
7 Tingkat kemacetan lalu lintas 100 60
TOTAL 700 440
c. Komposisi Benchmark
PROSENTASE TRANSAKSI
JUMLAH TRANSAKSI PER
HARI TANGGAL JUMLAH SAAT SURVEY (
KOMPOSISI SESUAI LIPH
SURVEY SURVEY SINGGAH BENCHMARK)
RESEP UPDS OTC RESEP UPDS OTC
HARI KERJA 14-16 Mret '17 570 60 183 296 11.13% 33.95% 54.92%
HARI LIBUR 11-12 mret '17 276 19 188 258 4.09% 40.43% 55.48%
d. Potensi kunjung
RATA-RATA POTENSI
BENCHMARK POTENSI
TRAFFIC JUMLAH KEMIRIPAN JUMLAH
JENIS %AGE JUMLAH
NO. PERHARI HARI PER LOKASI DG PASIEN
TRANSPORTASI PASIEN PASIEN
PADA HARI TAHUN BENCHMARK PER
SINGGAH PER HARI
KERJA TAHUN
1 Mobil/Angkot 15,667 0.37% 57.81 245 0.6286 8,903
2 Motor 28,446 0.31% 86.81 245 0.6286 13,369
3 Pedestrian 1,841 7.45% 137.13 245 0.6286 21,118
TOTAL 43,390
RATA-RATA POTENSI
BENCHMARK POTENSI
TRAFFIC JUMLAH KEMIRIPAN JUMLAH
JENIS %AGE JUMLAH
NO. PERHARI HARI PER LOKASI DG PASIEN
TRANSPORTASI PASIEN PASIEN
PADA HARI TAHUN BENCHMARK PER
SINGGAH PER HARI
LIBUR TAHUN
1 Mobil/Angkot 14,519 0.44% 64.10 120 0.6286 4,835
2 Motor 29,841 0.27% 79.50 120 0.6286 5,996
3 Pedestrian 1,201 3.27% 39.27 120 0.6286 2,962
TOTAL 13,794
e. Potensi omset
f. Dokter Inhouse
Jumlah Hari
Praktek Dokter Pasien/Hari Kerja Harga/ Resep Omzet/Bulan Omzet Setahun
(JP) (HK)
Dokter Umum 10 30 Rp 75.000 Rp 22.500.000 Rp 270.000.000
Jumlah (Rp) Rp 22.500.000 Rp 270.000.000
g. Dokter Ekshouse dan klinik sekitar
Jarak ke Rata2
Potensi Jumlah
Lokasi Lembar Hrg Rata2
Serapan Perolehan
No Nama Dokter / Klinik Calon R/ R/
calon Apotek Omzet
Apotek per-Tahu per-Lembar
KF (%) per-Tahun (Rp)
KF n
1 Puskesmas Sukajadi 250 m 6,000 150,000 6.00% 54,000,000
2 Upt pasirkaliki 300 m 72,000 50,000 0.02% 720,000
3 Klinik Labora 450 m 72,000 75,000 0.50% 27,000,000
TOTAL 81,720,000
h. Rumah Sakit
HARI 14-16 Mret '17 570 60 183 296 11.13% 33.95% 54.92%
KERJA
HARI 11-12 mret '17 276 19 188 258 4.09% 40.43% 55.48%
LIBUR
j. Perhitungan Harga Pokok Penjualan
- - - - - - - - -
Resep Kredit -
123
15,000
50,820 61,492 61,492 67,641 74,406 81,846 90,031 99,034 108,937
Biaya Umum 46,200
5,940 7,187 7,187 7,906 8,697 9,566 10,523 11,575 12,733
Biaya Serba-serbi 5,400
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Payback Periode (PP) = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Rp. 538.033.000
= 𝑥1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Rp. 153.177.000
= 3,5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 3 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 5 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Indikator :
Jika PP yang diperoleh waktunya < maksimum PP yang ditetapkan maka apotek tersebut
layak untuk dilaksanakan
Jika PP yang diperoleh waktunya = maksimum PP yang ditetapkan maka apotek tersebut
boleh dilaksanakan dan boleh juga tidak
Jika PP yang diperoleh waktunya > maksimum PP yang ditetapkan maka apotek tersebut
tidak layak untuk dilaksanakan.
Kesimpulan sementara :
Lamanya waktu pengembalian pinjaman selama 10 tahun, sedangkan apotek dengan tingkat
perolehan laba sebesar Rp. 153.177.000,- per tahun, mampu menutup pinjaman selama 3.5
tahun (3 tahun 5 bulan). Sehingga proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
2) PENILAIAN DENGAN ANALISIS ROI
Analisis Return on invesment adalah pengukuran besaran tingkat return (%) yang akan
diperoleh selama periode investasi dengan cara membandingkan jumlah nilai laba bersih per
tahun dengan nilai investasi. Berikut adalah hasil analisa ROI apotek “Kimia Farma” 14
Cihampelas:
𝐑𝐩.𝟏𝟓𝟑.𝟏𝟕𝟕.𝟎𝟎𝟎
= 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐑𝐩.𝟓𝟑𝟖.𝟎𝟑𝟑.𝟎𝟎𝟎
= 28,47%
Pemilihan df1 18% didasarkan suku bunga bank 17.5% (18%) per tahun. Pemilihan df4 60%
didasarkan hasil trial and error perhitungan ∆4 yang paling mendekati nol.
(∆1)
𝐼𝑅𝑅 = (𝑑𝑓1) + ( 𝑥(𝑑𝑓4 − 𝑑𝑓1))
(∆1) + (∆2)
(1,419,176,803)
𝐼𝑅𝑅 = 18% + ( 𝑥(28% − 15%)) = 27.65%
(1,419,176,803) + (491,005,061)
Kesimpulan Sementara :
- IRR yang diperoleh = 56,71% > (Suku bunga pinjaman Bank)
- Jadi pada IRR 56,71% proyek tersebut layak dilaksanakan
4) PENILAIAN DENGAN ANALISIS PERHITUNGAN NPV
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa :
∆NPV =NPV2 -NPV1
∆NPV =Rp 860,764,061 - Rp 369,759,000
∆NPV =Rp 491,005,061
Kesimpulan Sementara :
- ∆NPV yang diperoleh 27,65% dengan tingkat suku bunga pinjaman Bank sebesar 17,5%,
hasilnya positif sebesar Rp 491,005,061
- Maka proyek tersebut layak dilaksanakan.
Kesimpulan Akhir :
- IRR diperoleh sebesar 27,65% (lebih dari 17,5% tingkat suku bunga pinjaman Bank)
- ∆NPV yang diperoleh dengan tingkat suku bunga pinjaman Bank sebesar 17,5%, hasilnya
positif sebesar Rp491,005,061 maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan.
PEMBAHASAN
Studi kelayakan (Feasibility Study) bisnis adalah suatu penelitian tentang layak atau
tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi. Tujuannya adalah untuk
menghindari penanaman modal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apakah apotek
yang akan didirikan cukup layak ataudapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis.
Dalam studi kelayakan diperlukan perhitungan yang matang sehingga apotek yang akan didirikan
nanti tidak mengalami kerugian.
Studi kelayakan yang dilakukan kali ini adalah mengenai rencana pendirian apotek Kimia
Farma di kawasan Sukajadi.Studi kelayakan ini dimulai dengan melakukan survey lokasi.Alamat
dan tempat pendirian apotek baru adalah di daerah Sukajadi, yaituJl. jurang kelurahan Pasteur
kecamatan Sukajadi, kotaBandung, Jawa Barat. Lokasi tersebut dipilih karena ramai dan strategis
serta dekat denganberbagai macam sarana umum sepertikantor pos, SPBU Pertamina,
Minimarket, pertokoan, perkantoran, wilayah kampus, dan memiliki jalur lalu lintas 2 arah.
Selain itu lokasi bangunan berpotensi untuk dijadikan sarana apotek dengan melakukan sedikit
renovasi untuk menyesuaikan dengan bentuk apotek yang diharapkan.
Aspek demografi dari kawasan yang dipilih kemudian diamati. Dari hasil penelusuran
data diketahui bahwa total penduduk yang ada di radius 2 km dari lokasi adalah sekitar 41.830
jiwa. Jumlah tersebut berpotensi untuk menjadi sumber pelanggan bagi calon apotek yang akan
didirikan. Data-data pesaing dan peluang di sekitar lokasi kemudian diamati dan dicatat sebagai
bahan pertimbangan dan perhitungan potensi omset.
Setelah diketahui aspek lokasi dan demografi, dilakukan survey traffic untuk mengetahui
tingkat kepadatan lalu lintas di lokasi tersebut.Hasil rurvey traffic ini kemudian dibandingkan
dengan traffic di benchmark yang telah ditentukan yaitu di lokasi apotek Kimia Farma 11 yang
berlokasi di Jalan Supratman.Survey ini dilakukan pada hari Minggu, Selasa, Rabu dan Kamis
dari pukul 07.00 hingga 22.00 WIB. Hasil survey traffic di kawasan Jl. Jurangmenunjukkan
bahwa di sekitar calon lokasi apotek rata-rata sebanyak 965 motor, 375 mobil dan 49 pejalan
kaki melintas setiap jamnya.
Perhitungan potensi perolehan omset dan kinerja apotek yang dapat diprediksi dari hasil
survey traffic tersebut kemudian diolah.Sebelum dilakukan perhitungan, dilakukan pentapan
indikator penilaian kemiripan dari lokasi calon apotek dengan apotek benchmark. Indikator yang
ditetapkan antara lain area apotek (faktor jumlah rumah/perumahan, tingkat keramaian kawasan),
daya beli masyarakat sekitar apotek, tingkat pendidikan masyarakat sekitar, visibilitas calon
apotek, lahan parkir apotek, tingkat persaingan apotek dan tingkat kemacetan lalu lintas. Dari
penilaian indikator tersebut didapatkan persen kemiripan lokasi calon apotek dengan benchmark
adalah sebesar 62,86%.Setelah dibandingkan, didapatkan total potensi kunjung per tahun adalah
sebanyak 13.794. Dari hasil perhitungan, kemudian didapatkan potensi total omset per tahun
adalah sebesar Rp. 3.478.964.949.
Di lokasi calon apotek ini direncanakan akan ada praktek dokter umum yang kemudian
diprediksi dapat memberikan omset per tahun sebesar Rp. 270.000.000. Sementara itu untuk
potensi perolehan omset dari dokter outhouse yang ada di sekitar lokasi adalah sebesar Rp.
18,360,000.Selain itu dipertimbangkan pula potensi perolehan omset dari rumah sakit AMC yang
ada di dekat lokasi.
Penilaian dengan analisis Payback Periode (PP) menunjukkan besarnya PP adalah
3 tahun 5 bulan. Penilaian dengan analasis Return on Investment (ROI) adalah sebesar 28,47%.
Penilaian dengan analisis Internal Rate of Return (IRR) adalah sebesar 27,65 % dan dengan
perhitungan NPV sebesar Rp. 491,005,061 Dari keseluruhan hasil analisis tersebut didapatkan
kesimpulan bahwa proyek pendirian apotek Kimia Farma di lokasi jl jurang kecamatan suka jadi
tersebut layak untuk dilaksanakan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan studi kelayakan terhadap apotek yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. PP (Payback Periode) Penilaian dengan analisis Payback Periode (PP) menunjukkan
besarnya PP adalah 3 tahun 5 bulan yang mengartikan bahwa nilai PP memenuhi syarat
yaitu kurang dari 5 tahun.
2. Nilai ROI (Return On Invesment)Penilaian dengan analasis Return on Investment (ROI)
adalah sebesar 28,47%.lebih besar dari 17,5% (tingkat suku bunga pinjaman bank), maka
proyek tersebut layak dilaksanakan.
3. NPV yang diperoleh dengan bunga pinjaman sebesar 17,5% hasilnya positif sebesar Rp.
491,005,061 , maka proyek tersebut layak dilaksanakan.
4. IRRanalisis Internal Rate of Return (IRR) adalah sebesar 27,65 % >17,5% (suku bunga
pinjaman Bank), maka proyek tersebut layak dilaksanakan.
Dari empat metode analisa studi kelayakan pendirian apotek, semua metode menunjukkan
proyek tersebut layak dilaksanakan.Jadi dapat disimpulkan bahwa proyek Apotek Kimia Farma
Jl. Jurang layak untuk dilaksanakan.
Saran
Dalam strategi pengembangan, apotek perlu mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkelanjutan, selain lokasi serta sistem distribusi dan informasi mengenai :
5. Mencari lokasi strategis untuk di jadikan calon apotek selanjutnya
6. Melakukan study kelayakan dengan benchmark yang banyak memiliki kemiripan dengan
calon apotek.
7. Menentukan layak atau tidaknya calon apotek tersebut dengan studi kelayakan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, M. 2009. Manajemen Apotek Praktis Cetakan Ke-3. Wira Putra Kencana.
Rofiya, Naiti. 2008. Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma
Medan.Medan : Universitas Sumatera Utara.
Subagyo, Ahmad. 2008. Study kelayakan teori dan aplikasinya: Jakarta: PT. Alex Media
Komputindo