Anda di halaman 1dari 20

86

Peramalan (forecasting) Matriks Asal Tujuan Barang


Berikut ini adalah Matriks Asal Tujuan Barang antar Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat tahun 2011.

Tabel 4.8 Matriks asal tujuan barang Kalimantan Barat tahun 2011
Tujuan Bangkitan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Asal Zona
1 - 50.841 29.827 27.215 25.053 16.497 16.573 7.577 8.881 9.277 3.824 50.179 52.599 35.920 334.264
2 35.056 - 23.698 20.614 17.642 6.191 10.094 2.755 4.761 3.008 1.435 38.009 29.006 15.982 208.252
3 46.817 21.407 - 17.931 52.136 19.170 23.537 6.794 16.759 6.184 4.443 33.061 50.731 16.204 315.174
4 34.947 19.587 20.432 - 17.092 9.235 9.471 3.681 5.241 3.795 2.140 1.476 71.842 17.740 216.680
5 38.596 13.765 56.286 21.052 - 20.332 48.857 7.916 55.131 12.740 4.712 38.816 39.696 12.085 369.983
6 20.870 14.603 22.249 19.451 34.769 - 15.413 7.494 11.883 9.443 3.632 35.865 28.878 7.780 232.329
7 23.779 11.919 21.693 12.610 60.940 20.029 - 18.129 43.177 34.745 4.642 23.250 30.706 9.110 314.730
8 11.278 5.792 7.592 5.974 11.474 5.653 14.655 - 7.698 8.284 1.310 11.015 12.921 5.108 108.754
9 9.506 6.108 13.507 6.024 54.794 6.445 31.947 4.613 - 8.545 1.494 11.107 16.631 4.534 175.257
10 14.426 7.283 15.031 6.188 56.910 9.129 35.551 6.067 12.965 - 2.116 11.410 19.830 4.373 201.278
11 3.042 2.128 3.243 2.835 5.067 2.379 2.246 1.092 1.732 1.376 - 5.227 4.209 1.134 35.711
12 70.610 39.575 41.281 33.150 34.534 18.658 19.136 7.438 10.590 7.667 4.324 - 145.155 35.843 467.962
13 41.776 23.699 49.297 67.392 35.730 21.279 16.998 8.091 10.504 10.024 4.932 124.258 - 19.323 433.301
14 34.328 14.383 13.453 14.218 9.294 5.566 4.728 1.987 3.777 2.383 1.290 26.215 16.259 - 147.882
Tarikan Zona 385.031 231.090 317.588 254.654 415.438 160.564 249.206 83.635 193.099 117.470 40.293 409.888 518.466 185.136
Sumber: Dinas Perhubungan * satuan: ton/tahun

Keterangan zona:
1. Kabupaten Sambas 4. Kabupaten Mempawah 7. Kabupaten Sintang 10. Kabupaten Melawi 13. Kota Pontianak
2. Kabupaten Bengkayang 5. Kabupaten Sanggau 8. Kabupaten Kapuas Hulu 11. Kabupaten Kayong Utara 14. Kota Singkawang
3. Kabupaten Landak 6. Kabupaten Ketapang 9. Kabupaten Sekadau 12. Kabupaten Kubu Raya
87

Peramalan (forecasting) Bangkitan dan Tarikan Barang Zona


Peramalan bangkitan dan tarikan zona dilakukan dengan model analisis-regresi berbasis zona dengan metode analisis langkah-demi-
langkah tipe 1. Berikut ini adalah variabel dependen dan variabel independen pada tahun dasar 2011 yang dibutuhkan dalam analisis-regresi
linier.

Tabel 4.9 Variabel dependen dan independen zona tahun 2011


Jumlah Pertumbuhan Produksi Luas Lahan
No Bangkitan Barang Tarikan Barang PDRB
Kabupaten/Kota Penduduk Ekonomi Sawit Sawah
Zona (ton/tahun) (ton/tahun) (juta rupiah)
(jiwa) (%) (ton) (hektar)
Y1 Y2 X1 X2 X3 X4 X5
1 Kabupaten Sambas 334.264 385.031 501.149 9.613.739,40 5,75 41.147 83.516
2 Kabupaten Bengkayang 208.252 231.090 220.067 4.060.051,09 5,65 32.776 29.091
3 Kabupaten Landak 315.174 317.588 335.452 4.966.850,15 6,99 59.250 53.806
4 Kabupaten Mempawah 216.680 254.654 237.722 3.622.930,22 4,78 437 21.007
5 Kabupaten Sanggau 369.983 415.438 415.955 9.908.918,49 4,61 302.745 17.810
6 Kabupaten Ketapang 232.329 160.564 437.613 12.463.374,43 7,98 260.283 17.104
7 Kabupaten Sintang 314.730 249.206 371.322 6.716.474,62 5,49 104.678 22.377
8 Kabupaten Kapuas Hulu 108.754 83.635 227.067 4.694.433,23 4,56 15.710 8.751
9 Kabupaten Sekadau 175.257 193.099 184.103 2.852.448,79 6,05 90.519 5.010
10 Kabupaten Melawi 201.278 117.470 182.225 2.433.191,14 6,05 29.319 5.634
11 Kabupaten Kayong Utara 35.711 40.293 97.643 1.772.592,18 5,93 4.893 21.366
12 Kabupaten Kubu Raya 467.962 409.888 510.373 11.864.582,46 6,51 23.944 60.105
13 Kota Pontianak 433.301 518.466 565.856 16.898.967,46 5,88 - 317
14 Kota Singkawang 147.882 185.136 190.801 4.653.202,99 6,46 1.925 5.977
Sumber: Hasil analisa, 2019
88

a. Uji Korelasi antar Variabel


Variabel dependen (bangkitan dan tarikan) diuji korelasinya dengan semua
variabel independen (PDRB, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, produksi
sawit dan luas lahan sawah). Uji korelasi dilakukan dengan persamaan Pearson
Product Momen.

Contoh analisa Uji Korelasi Bangkitan dan Jumlah Penduduk.

y = bangkitan
x = jumlah penduduk

Tabel 4.10 Uji korelasi bangkitan dan jumlah penduduk

No x y xy x2 y2

1 334.264 501.149 1,675E+11 1,117E+11 2,512E+11


2 208.252 220.067 4,583E+10 4,337E+10 4,843E+10
3 315.174 335.452 1,057E+11 9,933E+10 1,125E+11
4 216.680 237.722 5,151E+10 4,695E+10 5,651E+10
5 369.983 415.955 1,539E+11 1,369E+11 1,730E+11
6 232.329 437.613 1,017E+11 5,398E+10 1,915E+11
7 314.730 371.322 1,169E+11 9,906E+10 1,379E+11
8 108.754 227.067 2,469E+10 1,183E+10 5,156E+10
9 175.257 184.103 3,227E+10 3,071E+10 3,389E+10
10 201.278 182.225 3,668E+10 4,051E+10 3,321E+10
11 35.711 97.643 3,487E+09 1,275E+09 9,534E+09
12 467.962 510.373 2,388E+11 2,190E+11 2,605E+11
13 433.301 565.856 2,452E+11 1,877E+11 3,202E+11
14 147.882 190.801 2,822E+10 2,187E+10 3,641E+10
∑ 3,56E+06 4,48E+06 1,352E+12 1,104E+12 1,716E+12
Sumber: Hasil analisa, 2019

𝑛∑𝑥𝑖 𝑦𝑖 − (∑𝑥𝑖 )(∑𝑦𝑖 )


𝑟𝑥𝑦 = (4.1)
√{𝑛∑𝑥𝑖2 − (∑𝑥𝑖 )2 }{𝑛∑𝑦𝑖2 − (∑𝑦𝑖 )2 }

14(1,352 × 1012 ) − (3,56 × 106 )(4,48 × 106 )


=
√{14(1,104 × 1012 ) − (3,56 × 106 )2 }{14(1,104 × 1012 ) − (4,48 × 106 )2 }

= 0,899

Selanjutnya, analisa yang sama dilakukan pada variabel lainnya sehingga


didapat hasil seperti pada tabel dan tabel
89

Tabel 4.11 Uji korelasi bangkitan dan variabel independen


Variabel Y1 X1 X2 X3 X4 X5
Bangkitan Barang (ton/tahun) Y1 1,000 - - - - -
Jumlah Penduduk (jiwa) X1 0,899 1,000 - - - -
PDRB (juta rupiah) X2 0,777 0,935 1,000 - - -
Pertumbuhan Ekonomi (%) X3 0,083 0,180 0,233 1,000 - -
Produksi Sawit (ton) X4 0,219 0,302 0,319 0,142 1,000 -
Luas Lahan Sawah (hektar) X5 0,422 0,428 0,162 0,160 -0,074 1,000
Sumber: Hasil analisa, 2019

Tabel 4.12 Uji korelasi tarikan dan variabel independen

Variabel Y1 X1 X2 X3 X4 X5
Tarikan Barang (ton/tahun) Y1 1,000 - - - - -
Jumlah Penduduk (jiwa) X1 0,840 1,000 - - - -
PDRB (juta rupiah) X2 0,750 0,935 1,000 - - -
Pertumbuhan Ekonomi (%) X3 -0,061 0,180 0,233 1,000 - -
Produksi Sawit (ton) X4 0,129 0,302 0,319 0,142 1,000 -
Luas Lahan Sawah (hektar) X5 0,379 0,428 0,162 0,160 -0,074 1,000
Sumber: Hasil analisa, 2019

b. Model analisis-regresi bangkitan barang berbasis zona


Pada penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah Metode analisis
langkah-demi-langkah tipe 1. Metode ini secara berta-hap mengurangi jumlah
peubah bebas sehingga didapatkan model terbaik yang hanya terdiri dari beberapa
peubah bebas. Tahapan yang dilakukan dalam metode analisis ini adalah sebagai
berikut

b.1. Tahap 1
Tahap pertama adalah menentukan variabel parameter sosio-ekonomi yang
digunakan yang berdasarkan logika sudah mempunyai keterkaitan (korelasi)
dengan variabel terikat yaitu bangkitan barang. Variabel parameternya adalah
sebagai berikut,

- Variabel dependen/terikat: (1) bangkitan barang


- Variabel independen/bebas: (1) jumlah penduduk; (2) Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB); (3) pertumbuhan ekonomi; (4) produksi sawit, dan (5)
luas lahan sawah.
90

b.2. Tahap 2

Lakukan analisis regresi-linear-berganda dengan semua variabel bebas


terpilih untuk mendapatkan nilai koefisien determinasi serta nilai konstanta dan
koefisien regresinya. Analisis dilakukan dengan program IBM SPSS Statistic
version 25 dengan output sebagai berikut,

Tabel 4.13 Model 1 analisis-regresi bangkitan barang

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t
B Std. Error Beta
(Constant) -53942.997 131372.909 -.411
Jumlah Penduduk 1.646 .556 1.971 2.962
PDRB -.027 .017 -1.002 -1.646
1
Pertumbuhan Ekonomi 1917.072 19458.932 .014 .099
Produksi Sawit -.100 .185 -.078 -.542
Luas Sawah -1.362 1.228 -.268 -1.109
Sumber: Hasil analisa, 2019

Nilai dari kolom (B) merupakan koefisien dari variabel sehinggaa didapat
persamaan model pertama adalah:

y = 1,646(x1) – 0,027 (x2) + 1917,072 (x3) – 0,100(x4) – 1,362(x5) - 53942.997 (4.2)

b.3. Tahap 3

Tentukan parameter yang mempunyai korelasi terkecil terhadap peubah


tidak bebasnya dan hilangkan parameter tersebut. Korelasi jumlah penduduk
terhadap PDRB adalah 0,935. Karena sesama variabel bebas tidak boleh saling
berkorelasi maka dipilih yang mempunyai korelasi lebih tinggi terhadap bangkitan.

Tabel 4.14 Uji korelasi bangkitan dan variabel independen


Variabel Y1 X1 X2 X3 X4 X5
Bangkitan Barang (ton/tahun) Y1 1,000 - - - - -
Jumlah Penduduk (jiwa) X1 0,899 1,000 - - - -
PDRB (juta rupiah) X2 0,777 0,935 1,000 - - -
Pertumbuhan Ekonomi (%) X3 0,083 0,180 0,233 1,000 - -
Produksi Sawit (ton) X4 0,219 0,302 0,319 0,142 1,000 -
Luas Lahan Sawah (hektar) X5 0,422 0,428 0,162 0,160 -0,074 1,000
Sumber: Hasil analisa, 2019
91

1. Jumlah penduduk dan PDRB : 0,935


2. Jumlah penduduk dan bangkitan barang : 0,899
3. PDRB dan bangkitan barang : 0,777

Karena nilai korelasi jumlah penduduk terhadap bangkitan barang lebih


tinggi, maka pada model regresi kedua (2), variabel PDRB dihilangkan. Analisis
regresi kembali dianalisa dengan bantuan program IBM SPSS Statistic version 25
dengan output sebagai berikut,
Tabel 4.15 Model 2 analisis-regresi bangkitan barang

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t
B Std. Error Beta
(Constant) 74511.503 115256.496 .646
Jumlah Penduduk .757 .142 .906 5.333
2 Pertumbuhan Ekonomi -10877.340 19457.138 -.082 -.559
Produksi Sawit -.051 .199 -.040 -.256
Luas Sawah .225 .830 .044 .271
Sumber: Hasil analisa, 2019

Dari hasil analisa didapat persamaan model kedua adalah:

y = 0,757(x1) – 10877,340 (x3) – 0,51(x4) + 0,225(x5) + 74511,503 (4.3)

b.4. Tahap 4

Lakukan kembali tahap (3) satu demi satu sampai hanya tertinggal satu
parameter saja. Berikut ini adalah resume lima model analisis-regresi yang telah
dianalisa.

Tabel 4.16 Resume model analisis-regresi bangkitan barang


Model
Variabel Tanda Variabel
1 2 3 4 5
Intersep +/- c -53942,997 74511,503 14440,505 13856,086 14474,325
Jumlah Penduduk + X1 1,646 0,757 0,751 0,734 0,750
PDRB + X2 -0,027 - - - -
Pertumbuhan Ekonomi + X3 1917,072 -10877,340 - - -
Produksi Sawit + X4 -0,100 -0,510 -0,640 - -
Luas Lahan Sawah + X5 -1,362 0,225 0,795 0,233 -
Koefisien Determinasi R^2 0,864 0,818 0,811 0,809 0,808
Sumber: Hasil analisa, 2019
92

b.5. Tahap 5

Kaji nilai koefisien determinasi serta nilai konstanta dan koefisien regresi
dari lima model yang telah dianalisa untuk menentukan model terbaik dengan
kriteria berikut:

- Semakin banyak peubah bebas yang digunakan, semakin baik model tersebut;
- Tanda koefisien regresi (+/−) sesuai dengan yang diharapkan;
- Nilai konstanta regresi kecil (semakin mendekati nol, semakin baik);
- Nilai koefisien determinasi (R2) besar (semakin mendekati satu, semakin baik);

Berdasarkan kriteria tersebut maka model terbaik dari analisis-regresi


bangkitan barang adalah model 4 dengan variabel bebas yaitu jumlah penduduk dan
luas lahan sawah. Maka persamaan terpilih untuk bangkitan barang adalah;

y = 0,734(x1) + 0,233(x5) + 13856,086 (4.4)


dengan R2 = 0,809

dengan, y = bangkitan barang (ton/tahun)


x1 = jumlah penduduk (jiwa)
x5 = luas lahan sawah (hektar)

c. Model analisis-regresi tarikan barang berbasis zona


Pada penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah Metode analisis
langkah-demi-langkah tipe 1. Metode ini secara bertahap mengurangi jumlah
peubah bebas sehingga didapatkan model terbaik yang hanya terdiri dari beberapa
peubah bebas. Tahapan yang dilakukan dalam metode analisis ini adalah sebagai
berikut

c.1. Tahap 1

Menentukan variabel parameter sosio-ekonomi yang digunakan yang


berdasarkan logika sudah mempunyai keterkaitan (korelasi) dengan variabel
terikat yaitu bangkitan barang. Variabel parameternya adalah sebagai berikut,
93

- Variabel dependen/terikat: (1) bangkitan barang


- Variabel independen/bebas: (1) jumlah penduduk; (2) Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB); (3) pertumbuhan ekonomi; (4) produksi sawit, dan (5)
luas lahan sawah.

c.2. Tahap 2

Lakukan analisis regresi-linear-berganda dengan semua variabel bebas


terpilih untuk mendapatkan nilai koefisien determinasi serta nilai konstanta dan
koefisien regresinya. Analisis regresi dianalisa dengan bantuan program IBM SPSS
Statistic version 25 dengan output sebagai berikut,

Tabel 4.17 Model 1 analisis-regresi tarikan barang

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t
B Std. Error Beta
(Constant) 132281.317 192739.224 .686
Jumlah Penduduk 1.166 .815 1.237 1.430
PDRB -.010 .024 -.312 -.394
1
Pertumbuhan Ekonomi -27160.208 28548.500 -.181 -.951
Produksi Sawit -.182 .271 -.125 -.671
Luas Sawah -.465 1.802 -.081 -.258
Sumber: Hasil analisa, 2019

Dari hasil analisa didapat persamaan model pertama adalah:

y = 1,166(x1) – 0,010 (x2) – 27160,208 (x3) – 0,182(x4) – 0,465(x5) + 132281.317


(4.5)

c.3. Tahap 3

Tentukan parameter yang mempunyai korelasi terkecil terhadap peubah


tidak bebasnya dan hilangkan parameter tersebut. Pada tabel dapat dilihat bahwa
ada dua variabel bebas yang memiliki korelasi tinggi yaitu Jumlah penduduk
terhadap PDRB dengan nilai korelasi 0,935. Karena dalam persyaratan statistik
94

sesama variabel bebas tidak boleh saling berkorelasi maka dipilih salah satu yang
mempunyai korelasi lebih tinggi terhadap variabel terikat.

Tabel 4.18 Uji korelasi tarikan dan variabel independen

Variabel Y1 X1 X2 X3 X4 X5
Tarikan Barang (ton/tahun) Y1 1,000 - - - - -
Jumlah Penduduk (jiwa) X1 0,840 1,000 - - - -
PDRB (juta rupiah) X2 0,750 0,935 1,000 - - -
Pertumbuhan Ekonomi (%) X3 -0,061 0,180 0,233 1,000 - -
Produksi Sawit (ton) X4 0,129 0,302 0,319 0,142 1,000 -
Luas Lahan Sawah (hektar) X5 0,379 0,428 0,162 0,160 -0,074 1,000
Sumber: Hasil analisa, 2019

1. Jumlah penduduk dan PDRB : 0,935


2. Jumlah penduduk dan bangkitan barang : 0,840
3. PDRB dan tarikan barang : 0,750

Karena nilai korelasi jumlah penduduk terhadap bangkitan barang lebih


tinggi, maka pada model regresi kedua (2), variabel PDRB dihilangkan. Analisis
regresi kembali dianalisa dengan bantuan program IBM SPSS Statistic version 25
dengan output sebagai berikut,

Tabel 4.19 Model 2 analisis-regresi tarikan barang

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t
B Std. Error Beta
(Constant) 177426.585 147570.816 1.202
Jumlah Penduduk .854 .182 .906 4.699
2 Pertumbuhan Ekonomi -31656.797 24912.311 -.211 -1.271
Produksi Sawit -.165 .255 -.113 -.646
Luas Sawah .093 1.063 .016 .087
Sumber: Hasil analisa, 2019

Dari hasil analisa didapat persamaan model kedua adalah:

y = 0,757(x1) – 10877,340 (x3) – 0,51(x4) + 0,225(x5) + 177426,585 (4.6)


95

c.4. Tahap 4

Lakukan kembali tahap (3) satu demi satu sampai hanya tertinggal satu
parameter saja. Berikut ini adalah resume lima model analisis-regresi yang telah
dianalisa.

Tabel 4.20 Resume model analisis-regresi tarikan barang


Parameter Model
Variabel Tanda
model 1 2 3 4 5
Intersep +/- c 132281,317 177426,585 2599,338 751,906 1101,072
Jumlah Penduduk + X1 1,166 0,584 0,837 0,783 0,792
PDRB + X2 -0,100 - - - -
Pertumbuhan Ekonomi + X3 -27160,208 -31656,797 - - -
Produksi Sawit + X4 -0,182 -0,165 -0,203 - -
Luas Lahan Sawah + X5 -0,465 0,93 -0,068 0,131 -
Koefisien Determinasi R^2 0,77 0,766 0,724 0,707 0,706

Sumber: Hasil analisa, 2019

c.5. Tahap 5

Kaji nilai koefisien determinasi serta nilai konstanta dan koefisien regresi
dari lima model yang telah dianalisa untuk menentukan model terbaik dengan
kriteria berikut:

- Semakin banyak peubah bebas yang digunakan, semakin baik model tersebut;
- Tanda koefisien regresi (+/−) sesuai dengan yang diharapkan;
- Nilai konstanta regresi kecil (semakin mendekati nol, semakin baik);
- Nilai koefisien determinasi (R2) besar (semakin mendekati satu, semakin baik);

Berdasarkan kriteria tersebut maka model terbaik dari analisis-regresi


bangkitan barang adalah model 4 dengan variabel bebas yaitu jumlah penduduk dan
luas lahan sawah. Maka persamaan terpilih untuk tarikan barang adalah;

y = 0,783(x1) + 0,131(x5) + 751,906 (4.7)


dengan R2 = 0,707
96

dengan, y = tarikan barang (ton/tahun)


x1 = jumlah penduduk (jiwa)
x5 = luas lahan sawah (hektar)

d. Peramalan (forecasting) bangkitan dan tarikan barang tahun rencana


Pada sub-bab sebelumnya telah didapat persamaan bangkitan dan tarikan,
Selanjutnya dapat dicari besar bangkitan dan tarikan pada tahun rencana dengan
menggunakan data jumlah penduduk dan luas lahan sawah tahun 2017. Berikut
adalah analisa perhitungan bangkitan dan tarikan zona 1 (Kabupaten Sambas)

Jumlah penduduk (x1) zona 1 tahun 2017 = 529.684 jiwa


Luas lahan sawah (x5) zona 1 tahun 2017 = 66.733 hektar

Maka untuk menghitung bangkitan dan tarikan tahun 2017 adalah sebagai berikut;
- Bangkitan barang (y1) zona 1 tahun 2017 (persamaan 4.4)
y1 = 0,734(x1) + 0,233(x5) + 13856,086
y1 = 0,734(529.684) + 0,233(66.733) + 13856,086
y1 = 418.193 ton/tahun

- Tarikan barang (y2) zona 1 tahun 2017 (persamaan 4.7)


y2 = 0,783(x1) + 0,131(x5) + 751,906
y2 = 0,783(529.684) + 0,131(66.733) + 751,906
y2 = 424.137 ton/tahun

Selanjutnya analisa dilanjutkan untuk semua zona, hasil perhitungan


bangkitan dan tarikan zona pada tahun 2017 yang tersaji pada tabel berikut.
97

Tabel 4.21 Hasil analisa bangkitan dan tarikan barang zona tahun 2017

Jumlah Luas Bangkitan Tarikan


Penduduk Lahan Sawah Barang Barang
Zona
(jiwa) (hektar) (ton/tahun) (ton/tahun)
(x1) (x5) (y1) (y2)
Kab. Sambas 529.684 66.733 418.193 424.137
Kab. Bengkayang 247.084 29.346 202.053 197.963
Kab. Landak 367.790 77.050 301.767 298.725
Kab. Mempawah 258.216 17.943 207.567 205.186
Kab. Sanggau 457.701 52.906 362.136 365.962
Kab. Ketapang 495.087 79.891 395.865 398.771
Kab. Sintang 407.901 20.138 317.948 322.676
Kab. Kapuas Hulu 254.712 36.194 209.248 204.833
Kab. Sekadau 197.683 16.335 162.761 157.578
Kab. Melawi 202.306 20.014 167.012 161.679
Kab. Kayong Utara 109.101 31.075 101.177 90.149
Kab. Kubu Raya 562.917 78.866 445.413 451.747
Kota Pontianak 627.021 207 474.138 491.636
Kota Singkawang 215.296 3.064 172.597 169.630
Sumber: Hasil analisa, 2019

Tabel 4.22 Pertumbuhan bangkitan barang zona


Bangkitan Bangkitan
Pertumbuhan
No Barang Barang
Kabupaten/Kota Bangkitan
Zona 2011 2017
Barang
(ton/tahun) (ton/tahun)
1 Kabupaten Sambas 334.264 418.193 25,109%
2 Kabupaten Bengkayang 208.252 202.053 -2,977%
3 Kabupaten Landak 315.174 301.767 -4,254%
4 Kabupaten Mempawah 216.680 207.567 -4,205%
5 Kabupaten Sanggau 369.983 362.136 -2,121%
6 Kabupaten Ketapang 232.329 395.865 70,390%
7 Kabupaten Sintang 314.730 317.948 1,022%
8 Kabupaten Kapuas Hulu 108.754 209.248 92,405%
9 Kabupaten Sekadau 175.257 162.761 -7,130%
10 Kabupaten Melawi 201.278 167.012 -17,024%
11 Kabupaten Kayong Utara 35.711 101.177 183,323%
12 Kabupaten Kubu Raya 467.962 445.413 -4,819%
13 Kota Pontianak 433.301 474.138 9,425%
14 Kota Singkawang 147.882 172.597 16,713%
Total 3.561.557 3.937.874 10,566%
Sumber: Hasil analisa, 2019
98

Tabel 4.23 Pertumbuhan tarikan barang zona


Tarikan Tarikan
Pertumbuhan
No Barang Barang
Kabupaten/Kota Tarikan
Zona 2011 2017
Barang
(ton/tahun) (ton/tahun)
1 Kabupaten Sambas 385.031 424.137 10,156%
2 Kabupaten Bengkayang 231.090 197.963 -14,335%
3 Kabupaten Landak 317.588 298.725 -5,939%
4 Kabupaten Mempawah 254.654 205.186 -19,426%
5 Kabupaten Sanggau 415.438 365.962 -11,909%
6 Kabupaten Ketapang 160.564 398.771 148,357%
7 Kabupaten Sintang 249.206 322.676 29,482%
8 Kabupaten Kapuas Hulu 83.635 204.833 144,912%
9 Kabupaten Sekadau 193.099 157.578 -18,395%
10 Kabupaten Melawi 117.470 161.679 37,635%
11 Kabupaten Kayong Utara 40.293 90.149 123,733%
12 Kabupaten Kubu Raya 409.888 451.747 10,212%
13 Kota Pontianak 518.466 491.636 -5,175%
14 Kota Singkawang 185.136 169.630 -8,376%
Total 3.561.557 3.940.672 10,645%
Sumber: Hasil analisa, 2019

Pemodelan sebaran pergerakan (trip distribution) tahun rencana.


Setelah didapat besaran bangkitan dan tarikan tahun rencana, setelah itu
dapat dianalisa distribusi pergerakan. Namun sebelum menganalisa bangkitan
pergerakan, terlebih dahulu harus mencocokkan hasil bangkitan dan tarikan.

∑𝑂𝑖 = ∑𝐷𝑑 (4.8)

Caranya adalah mengalikan jumlah tarikan pada setiap zona dengan faktor koreksi.
Faktor koreksi dapat dihitung dengan persamaan berikut;

∑𝑂𝑖 3.937.874
𝑓= = = 0,999289916 (4.9)
∑𝐷𝑑 3.940.672

Dengan,
f = faktor koreksi
Oi = bangkitan barang (ton/tahun)
Dd = tarikan barang (ton/tahun)
99

Analisa koreksi tarikan barang zona 1 (Kabupaten Sambas);


Tarikan barang 2017 sebelum dikoreksi = 424.137 ton/tahun
Tarikan barang 2017 setelah dikoreksi = Dd × f
= 424.137 × 0,999289916
= 423.835 ton/tahun

Tabel 4.24 Bangkitan dan tarikan barang zona tahun 2017 (dikoreksi)
Bangkitan Bangkitan Tarikan Tarikan Tarikan
Barang Barang Barang Barang Barang
No Kabupaten/Kota
2011 2017 2011 2017 2017*
(ton/tahun) (ton/tahun) (ton/tahun) (ton/tahun) (ton/tahun)
1 Kab. Sambas 334.264 418.193 385.031 424.137 423.835
2 Kab. Bengkayang 208.252 202.053 231.090 197.963 197.822
3 Kab. Landak 315.174 301.767 317.588 298.725 298.513
4 Kab. Mempawah 216.680 207.567 254.654 205.186 205.040
5 Kab. Sanggau 369.983 362.136 415.438 365.962 365.703
6 Kab. Ketapang 232.329 395.865 160.564 398.771 398.488
7 Kab. Sintang 314.730 317.948 249.206 322.676 322.447
8 Kab. Kapuas Hulu 108.754 209.248 83.635 204.833 204.687
9 Kab. Sekadau 175.257 162.761 193.099 157.578 157.466
10 Kab. Melawi 201.278 167.012 117.470 161.679 161.565
11 Kab. Kayong Utara 35.711 101.177 40.293 90.149 90.085
12 Kab. Kubu Raya 467.962 445.413 409.888 451.747 451.427
13 Kota Pontianak 433.301 474.138 518.466 491.636 491.287
14 Kota Singkawang 147.882 172.597 185.136 169.630 169.510
Total 3.561.557 3.937.874 3.561.557 3.940.672 3.937.874
Sumber: Hasil analisa, 2019 (*): besar tarikan barang setelah dikoreksi

Setelah itu, dilakukan analisa sebaran pergerakan (trip distribution)


menggunakan metode analogi Furness. Pada metode ini, pergerakan awal (masa
sekarang) pertama kali dikalikan dengan tingkat pertumbuhan zona asal. Hasilnya
kemudian dikalikan dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan dan zona asal secara
bergantian (modifikasi harus dilakukan setelah setiap perkalian) sampai total sel
MAT untuk setiap arah (baris atau kolom) kira-kira sama dengan total sel MAT
yang diinginkan.
100

Tabel 4.25 MAT tahun dasar (2011) dan tingkat pertumbuhan setiap zona
Tujuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 oi Oi Ei
Asal
1 - 50.841 29.827 27.215 25.053 16.497 16.573 7.577 8.881 9.277 3.824 50.179 52.599 35.920 334.264 418.193 1,251
2 35.056 - 23.698 20.614 17.642 6.191 10.094 2.755 4.761 3.008 1.435 38.009 29.006 15.982 208.252 202.053 0,970
3 46.817 21.407 - 17.931 52.136 19.170 23.537 6.794 16.759 6.184 4.443 33.061 50.731 16.204 315.174 301.767 0,957
4 34.947 19.587 20.432 - 17.092 9.235 9.471 3.681 5.241 3.795 2.140 1.476 71.842 17.740 216.680 207.567 0,958
5 38.596 13.765 56.286 21.052 - 20.332 48.857 7.916 55.131 12.740 4.712 38.816 39.696 12.085 369.983 362.136 0,979
6 20.870 14.603 22.249 19.451 34.769 - 15.413 7.494 11.883 9.443 3.632 35.865 28.878 7.780 232.329 395.865 1,704
7 23.779 11.919 21.693 12.610 60.940 20.029 - 18.129 43.177 34.745 4.642 23.250 30.706 9.110 314.730 317.948 1,010
8 11.278 5.792 7.592 5.974 11.474 5.653 14.655 - 7.698 8.284 1.310 11.015 12.921 5.108 108.754 209.248 1,924
9 9.506 6.108 13.507 6.024 54.794 6.445 31.947 4.613 - 8.545 1.494 11.107 16.631 4.534 175.257 162.761 0,929
10 14.426 7.283 15.031 6.188 56.910 9.129 35.551 6.067 12.965 - 2.116 11.410 19.830 4.373 201.278 167.012 0,830
11 3.042 2.128 3.243 2.835 5.067 2.379 2.246 1.092 1.732 1.376 - 5.227 4.209 1.134 35.711 101.177 2,833
12 70.610 39.575 41.281 33.150 34.534 18.658 19.136 7.438 10.590 7.667 4.324 - 145.155 35.843 467.962 445.413 0,952
13 41.776 23.699 49.297 67.392 35.730 21.279 16.998 8.091 10.504 10.024 4.932 124.258 - 19.323 433.301 474.138 1,094
14 34.328 14.383 13.453 14.218 9.294 5.566 4.728 1.987 3.777 2.383 1.290 26.215 16.259 - 147.882 172.597 1,167
dd 385.031 231.090 317.588 254.654 415.438 160.564 249.206 83.635 193.099 117.470 40.293 409.888 518.466 185.136 3.561.557
Dd 423.835 197.822 298.513 205.040 365.703 398.488 322.447 204.687 157.466 161.565 90.085 451.427 491.287 169.510 3.937.874
Ed 1,101 0,856 0,940 0,805 0,880 2,482 1,294 2,447 0,815 1,375 2,236 1,101 0,948 0,916
Sumber: Hasil analisa, 2019 * satuan: ton/tahun

Keterangan: Analisa perhitungan:


dd = tarikan zona pada tahun dasar 2011 Ed (1) = Dd (1) / dd (1) = 423.835 / 385.031 = 1,101
Dd = tarikan zona pada tahun rencana 2017 Ed (2) = Dd (2) / dd (2) = 197.822 / 298.513 = 0,856
Ed = pertumbuhan tarikan zona Ed (3) = Dd (3) / dd (3) = 298.513 / 317.588 = 0,940
oi = bangkitan zona pada tahun dasar 2011 Ei (1) = Oi (1) / oi (1) = 418.193 / 334.264 = 1,251
Oi = bangkitan zona pada tahun rencana 2017 Ei (2) = Oi (2) / oi (2) = 202.053 / 208.252 = 0,970
Ei = pertumbuhan bangkitan zona Ei (3) = Oi (3) / oi (3) = 301.767 / 315.174 = 0,957
101

Dengan menggunakan data MAT tahun dasar 2011 seperti Analisa perhitungan:
tabel 4.25, maka dengan metode Furness dihasilkan MAT pada T21 = t21 × Ei1 = 50.841 × 1,251 = 63.606
iterasi ke-1 yang didapat dengan mengalikan sel MAT pada saat Keterangan:

sekarang dengan tingkat pertumbuhan bangkitan zona (Ei). Hasil T21 = sel MAT kolom 2 baris 1 pada tabel 4.26

iterasi ke-1 metode Furness dapat dilihat pada tabel 4.26, t21 = sel MAT kolom 2 baris 1 pada tabel 4.25
Ei1 = pertumbuhan bangkitan zona 1 pada tabel 4.25
Tabel 4.26 Analisa MAT tahun rencana 2017 metode Furness (iterasi-1) 40
Tujuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 oi Oi Ei
Asal
1 - 63.606 37.316 34.048 31.344 20.640 20.735 9.479 11.111 11.607 4.784 62.778 65.806 44.939 418.193 418.193 1,000
2 34.013 - 22.992 20.001 17.117 6.007 9.794 2.673 4.619 2.919 1.392 36.878 28.143 15.506 202.053 202.053 1,000
3 44.826 20.497 - 17.168 49.918 18.355 22.535 6.505 16.046 5.921 4.254 31.654 48.573 15.515 301.767 301.767 1,000
4 33.478 18.763 19.572 - 16.373 8.846 9.073 3.526 5.021 3.635 2.050 1.414 68.821 16.994 207.567 207.567 1,000
5 37.777 13.473 55.092 20.605 - 19.900 47.820 7.748 53.962 12.470 4.612 37.993 38.854 11.829 362.136 362.136 1,000
6 35.561 24.882 37.910 33.143 59.243 - 26.262 12.769 20.247 16.089 6.188 61.110 49.205 13.256 395.865 395.865 1,000
7 24.022 12.041 21.915 12.739 61.563 20.234 - 18.315 43.619 35.100 4.689 23.488 31.020 9.203 317.948 317.948 1,000
8 21.700 11.144 14.608 11.494 22.077 10.876 28.198 - 14.811 15.939 2.521 21.193 24.860 9.829 209.248 209.248 1,000
9 8.829 5.672 12.544 5.595 50.888 5.986 29.670 4.284 - 7.936 1.387 10.315 15.446 4.211 162.761 162.761 1,000
10 11.970 6.043 12.472 5.135 47.222 7.575 29.499 5.034 10.758 - 1.756 9.467 16.454 3.628 167.012 167.012 1,000
11 8.618 6.030 9.187 8.032 14.357 6.741 6.364 3.094 4.907 3.899 - 14.810 11.925 3.212 101.177 101.177 1,000
12 67.207 37.668 39.292 31.553 32.870 17.759 18.214 7.079 10.080 7.298 4.116 - 138.161 34.116 445.413 445.413 1,000
13 45.713 25.932 53.944 73.743 39.097 23.284 18.600 8.854 11.494 10.968 5.396 135.968 - 21.144 474.138 474.138 1,000
14 40.065 16.787 15.701 16.594 10.847 6.496 5.518 2.319 4.409 2.782 1.506 30.597 18.977 - 172.597 172.597 1,000
dd 413.777 262.539 352.545 289.850 452.917 172.699 272.280 91.681 211.082 136.561 44.651 477.665 556.245 203.382 3.937.874
Dd 423.835 197.822 298.513 205.040 365.703 398.488 322.447 204.687 157.466 161.565 90.085 451.427 491.287 169.510 3.937.874
Ed 1,024 0,753 0,847 0,707 0,807 2,307 1,184 2,233 0,746 1,183 2,018 0,945 0,883 0,833
Sumber: Hasil analisa, 2019 * satuan: ton/tahun

Analisa dilanjutkan ke iterasi ke-2 dengan mengalikan sel MAT pada tabel 4.26 dengan tingkat pertumbuhan tarikan zona (Ed). Iterasi
dilakukan berulang hingga semua nilai Ei dan Ed berada pada interval 0,995 – 1,005 (ketelitian 0,5%)
Analisa perhitungan: 102
Pada iterasi ke-2, sel MAT pada analisa sebelumnya yaitu
pada tabel 4.26 (iterasi ke-1) dikalikan tingkat pertumbuhan tarikan T21 = t21 × Ed1 = 63.606 × 0,753 = 47.927
zona (Ed). Hasil iterasi ke-2 metode Furness dapat dilihat pada tabel Keterangan:

4.27 T21 = sel MAT kolom 2 baris 1 pada tabel 4.27


t21 = sel MAT kolom 2 baris 1 pada tabel 4.26
Ed1 = pertumbuhan tarikan zona 2 pada tabel 4.26
Tabel 4.27 Analisa MAT tahun rencana 2017 metode Furness (iterasi-2)
Tujuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 oi Oi Ei
Asal
1 - 47.927 31.597 24.086 25.308 47.625 24.555 21.164 8.289 13.732 9.651 59.330 58.122 37.455 408.839 418.193 1,023
2 34.840 - 19.469 14.149 13.821 13.860 11.598 5.968 3.446 3.453 2.809 34.852 24.856 12.924 196.043 202.053 1,031
3 45.915 15.444 - 12.145 40.306 42.352 26.687 14.522 11.970 7.005 8.583 29.915 42.901 12.931 310.677 301.767 0,971
4 34.291 14.138 16.573 - 13.220 20.412 10.744 7.873 3.746 4.301 4.136 1.336 60.784 14.164 205.719 207.567 1,009
5 38.695 10.152 46.648 14.576 - 45.918 56.631 17.299 40.255 14.753 9.305 35.906 34.317 9.859 374.315 362.136 0,967
6 36.425 18.748 32.100 23.446 47.835 - 31.100 28.508 15.104 19.035 12.485 57.753 43.459 11.048 377.046 395.865 1,050
7 24.606 9.073 18.556 9.012 49.709 46.687 - 40.890 32.539 41.526 9.461 22.198 27.398 7.670 339.324 317.948 0,937
8 22.227 8.397 12.369 8.131 17.826 25.095 33.393 - 11.049 18.858 5.085 20.028 21.957 8.192 212.607 209.248 0,984
9 9.043 4.274 10.622 3.958 41.089 13.812 35.136 9.565 - 9.388 2.799 9.749 13.642 3.509 166.586 162.761 0,977
10 12.261 4.553 10.560 3.632 38.129 17.479 34.934 11.240 8.025 - 3.542 8.947 14.532 3.024 170.859 167.012 0,977
11 8.827 4.544 7.779 5.682 11.593 15.553 7.537 6.909 3.660 4.613 - 13.996 10.532 2.677 103.903 101.177 0,974
12 68.841 28.383 33.270 22.320 26.541 40.978 21.569 15.805 7.519 8.634 8.304 - 122.026 28.434 432.626 445.413 1,030
13 46.824 19.540 45.676 52.166 31.568 53.726 22.027 19.767 8.574 12.976 10.887 128.500 - 17.623 469.855 474.138 1,009
14 41.039 12.649 13.295 11.739 8.758 14.990 6.535 5.179 3.289 3.291 3.038 28.916 16.761 - 169.476 172.597 1,018
dd 423.835 197.822 298.513 205.040 365.703 398.488 322.447 204.687 157.466 161.565 90.085 451.427 491.287 169.510 3.937.874
Dd 423.835 197.822 298.513 205.040 365.703 398.488 322.447 204.687 157.466 161.565 90.085 451.427 491.287 169.510 3.937.874
Ed 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Sumber: Hasil analisa, 2019 * satuan: ton/tahun

Analisa dilanjutkan ke iterasi ke-3 dengan mengalikan sel MAT pada tabel 4.27 dengan tingkat pertumbuhan bangkitan zona (Ei).
Iterasi dilakukan berulang hingga semua nilai Ei dan Ed berada pada interval 0,995 – 1,005 (ketelitian 0,5%)
103
Pada iterasi ke-3, sel MAT pada analisa sebelumnya yaitu Analisa perhitungan:
pada tabel 4.27 (iterasi ke-2) dikalikan tingkat pertumbuhan T21 = t21 × Ei1 = 47.927 × 1,023 = 49.024
bangkitan zona (Ei). Hasil iterasi ke-3 metode Furness dapat dilihat Keterangan:

pada tabel 4.28 T21 = sel MAT kolom 2 baris 1 pada tabel 4.28
t21 = sel MAT kolom 2 baris 1 pada tabel 4.27
Ei1 = pertumbuhan bangkitan zona 1 pada tabel 4.27
Tabel 4.28 Analisa MAT tahun rencana 2017 metode Furness (iterasi-3)
Tujuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 oi Oi Ei
Asal
1 - 49.024 32.319 24.637 25.887 48.714 25.117 21.648 8.478 14.046 9.872 60.688 59.451 38.312 418.193 418.193 1,000
2 35.908 - 20.065 14.582 14.245 14.285 11.954 6.151 3.551 3.559 2.895 35.921 25.618 13.320 202.053 202.053 1,000
3 44.598 15.001 - 11.796 39.150 41.138 25.922 14.106 11.627 6.804 8.336 29.057 41.671 12.560 301.767 301.767 1,000
4 34.600 14.265 16.722 - 13.339 20.596 10.841 7.944 3.779 4.339 4.174 1.348 61.330 14.291 207.567 207.567 1,000
5 37.436 9.822 45.130 14.102 - 44.424 54.789 16.736 38.945 14.273 9.002 34.737 33.200 9.538 362.136 362.136 1,000
6 38.243 19.684 33.702 24.616 50.223 - 32.653 29.930 15.858 19.985 13.108 60.636 45.628 11.599 395.865 395.865 1,000
7 23.056 8.501 17.387 8.444 46.577 43.746 - 38.314 30.489 38.910 8.865 20.800 25.672 7.187 317.948 317.948 1,000
8 21.876 8.264 12.174 8.002 17.544 24.698 32.865 - 10.875 18.560 5.005 19.712 21.610 8.062 209.248 209.248 1,000
9 8.836 4.176 10.378 3.867 40.145 13.495 34.330 9.345 - 9.173 2.735 9.525 13.329 3.429 162.761 162.761 1,000
10 11.985 4.451 10.323 3.550 37.270 17.085 34.147 10.987 7.845 - 3.462 8.746 14.205 2.956 167.012 167.012 1,000
11 8.596 4.424 7.575 5.533 11.288 15.145 7.339 6.727 3.564 4.492 - 13.629 10.256 2.607 101.177 101.177 1,000
12 70.876 29.222 34.254 22.980 27.325 42.189 22.207 16.272 7.742 8.889 8.549 - 125.633 29.275 445.413 445.413 1,000
13 47.251 19.718 46.092 52.641 31.856 54.216 22.228 19.948 8.652 13.095 10.987 129.671 - 17.783 474.138 474.138 1,000
14 41.794 12.882 13.540 11.955 8.920 15.266 6.655 5.274 3.349 3.351 3.094 29.449 17.069 - 172.597 172.597 1,000
dd 425.054 199.434 299.660 206.706 363.770 394.997 321.046 203.382 154.755 159.476 90.083 453.917 494.673 170.919 3.937.874
Dd 423.835 197.822 298.513 205.040 365.703 398.488 322.447 204.687 157.466 161.565 90.085 451.427 491.287 169.510 3.937.874
Ed 0,997 0,992 0,996 0,992 1,005 1,009 1,004 1,006 1,018 1,013 1,000 0,995 0,993 0,992
Sumber: Hasil analisa, 2019 * satuan: ton/tahun

Analisa dilanjutkan ke iterasi ke-4 dengan mengalikan sel MAT pada tabel 4.28 dengan tingkat pertumbuhan tarikan zona (Ed). Iterasi
dilakukan berulang hingga semua nilai Ei dan Ed berada pada interval 0,995 – 1,005 (ketelitian 0,5%)
104
Pada iterasi ke-4, sel MAT pada analisa sebelumnya yaitu Analisa perhitungan:

pada tabel 4.28 (iterasi ke-3) dikalikan tingkat pertumbuhan tarikan T21 = t21 × Ed1 = 49.024 × 0,992 = 48.628
Keterangan:
zona (Ed). Hasil iterasi ke-4 metode Furness dapat dilihat pada tabel
T21 = sel MAT kolom 2 baris 1 pada tabel 4.29
4.29
t21 = sel MAT kolom 2 baris 1 pada tabel 4.28
Ed1 = pertumbuhan tarikan zona 2 pada tabel 4.28
Tabel 4.29 Analisa MAT tahun rencana 2017 metode Furness (iterasi-4)
Tujuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 oi Oi Ei
Asal
1 - 48.628 32.196 24.438 26.025 49.145 25.226 21.787 8.627 14.230 9.872 60.355 59.044 37.996 417.568 418.193 1,001
2 35.805 - 19.989 14.465 14.320 14.411 12.006 6.190 3.614 3.605 2.895 35.723 25.443 13.210 201.676 202.053 1,002
3 44.470 14.880 - 11.701 39.358 41.501 26.035 14.196 11.831 6.893 8.337 28.898 41.385 12.456 301.942 301.767 0,999
4 34.500 14.150 16.658 - 13.410 20.778 10.888 7.995 3.845 4.396 4.174 1.341 60.910 14.173 207.218 207.567 1,002
5 37.329 9.742 44.958 13.988 - 44.817 55.028 16.843 39.627 14.460 9.003 34.547 32.973 9.460 362.774 362.136 0,998
6 38.133 19.525 33.573 24.417 50.489 - 32.795 30.123 16.136 20.247 13.108 60.303 45.316 11.504 395.669 395.865 1,000
7 22.990 8.433 17.320 8.376 46.825 44.133 - 38.560 31.023 39.420 8.865 20.685 25.496 7.128 319.253 317.948 0,996
8 21.813 8.197 12.127 7.938 17.637 24.917 33.009 - 11.065 18.803 5.005 19.604 21.462 7.996 209.573 209.248 0,998
9 8.810 4.142 10.338 3.836 40.359 13.614 34.479 9.405 - 9.293 2.735 9.473 13.237 3.400 163.122 162.761 0,998
10 11.951 4.415 10.283 3.522 37.468 17.236 34.296 11.057 7.982 - 3.462 8.698 14.108 2.931 167.410 167.012 0,998
11 8.571 4.389 7.546 5.488 11.348 15.279 7.371 6.771 3.627 4.551 - 13.554 10.186 2.586 101.266 101.177 0,999
12 70.673 28.986 34.122 22.795 27.470 42.562 22.304 16.377 7.877 9.005 8.550 - 124.773 29.033 444.527 445.413 1,002
13 47.115 19.559 45.916 52.217 32.025 54.695 22.325 20.076 8.804 13.266 10.987 128.959 - 17.637 473.581 474.138 1,001
14 41.675 12.778 13.488 11.859 8.967 15.400 6.684 5.308 3.408 3.395 3.094 29.287 16.952 - 172.294 172.597 1,002
dd 423.835 197.822 298.513 205.040 365.703 398.488 322.447 204.687 157.466 161.565 90.085 451.427 491.287 169.510 3.937.874
Dd 423.835 197.822 298.513 205.040 365.703 398.488 322.447 204.687 157.466 161.565 90.085 451.427 491.287 169.510 3.937.874
Ed 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Sumber: Hasil analisa, 2019 * satuan: ton/tahun

Analisa dihentikan karena semua nilai Ei dan Ed berada pada interval 0,995 – 1,005 (ketelitian 0,5%)
105

Tabel 4.30 Hasil peramalan Matriks Asal Tujuan barang Kalimantan Barat tahun 2017
Tujuan Bangkitan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Asal Zona
1 - 48.628 32.196 24.438 26.025 49.145 25.226 21.787 8.627 14.230 9.872 60.355 59.044 37.996 417.568
2 35.805 - 19.989 14.465 14.320 14.411 12.006 6.190 3.614 3.605 2.895 35.723 25.443 13.210 201.676
3 44.470 14.880 - 11.701 39.358 41.501 26.035 14.196 11.831 6.893 8.337 28.898 41.385 12.456 301.942
4 34.500 14.150 16.658 - 13.410 20.778 10.888 7.995 3.845 4.396 4.174 1.341 60.910 14.173 207.218
5 37.329 9.742 44.958 13.988 - 44.817 55.028 16.843 39.627 14.460 9.003 34.547 32.973 9.460 362.774
6 38.133 19.525 33.573 24.417 50.489 - 32.795 30.123 16.136 20.247 13.108 60.303 45.316 11.504 395.669
7 22.990 8.433 17.320 8.376 46.825 44.133 - 38.560 31.023 39.420 8.865 20.685 25.496 7.128 319.253
8 21.813 8.197 12.127 7.938 17.637 24.917 33.009 - 11.065 18.803 5.005 19.604 21.462 7.996 209.573
9 8.810 4.142 10.338 3.836 40.359 13.614 34.479 9.405 - 9.293 2.735 9.473 13.237 3.400 163.122
10 11.951 4.415 10.283 3.522 37.468 17.236 34.296 11.057 7.982 - 3.462 8.698 14.108 2.931 167.410
11 8.571 4.389 7.546 5.488 11.348 15.279 7.371 6.771 3.627 4.551 - 13.554 10.186 2.586 101.266
12 70.673 28.986 34.122 22.795 27.470 42.562 22.304 16.377 7.877 9.005 8.550 - 124.773 29.033 444.527
13 47.115 19.559 45.916 52.217 32.025 54.695 22.325 20.076 8.804 13.266 10.987 128.959 - 17.637 473.581
14 41.675 12.778 13.488 11.859 8.967 15.400 6.684 5.308 3.408 3.395 3.094 29.287 16.952 - 172.294
Tarikan Zona 423.835 197.822 298.513 205.040 365.703 398.488 322.447 204.687 157.466 161.565 90.085 451.427 491.287 169.510
Sumber: Hasil analisa, 2019 * satuan: ton/tahun

Keterangan zona:
4. Kabupaten Sambas 4. Kabupaten Mempawah 7. Kabupaten Sintang 10. Kabupaten Melawi 13. Kota Pontianak
5. Kabupaten Bengkayang 5. Kabupaten Sanggau 8. Kabupaten Kapuas Hulu 11. Kabupaten Kayong Utara 14. Kota Singkawang
6. Kabupaten Landak 6. Kabupaten Ketapang 9. Kabupaten Sekadau 12. Kabupaten Kubu Raya

Anda mungkin juga menyukai