Anda di halaman 1dari 7

Penyakit rongga mulut, kelenjar saliva dan rahang (K00-K14)

K00 Kelainan perkembangan dan erupsi gigi


Kecuali: Gigi embedded dan impacted (K01.-)
K00.0 Anodontia
Hipodontia, oligodontia
K00.1 Supernumerary teeth
Distomolar, paramolar, molar IV,
Mesiodens, gigi tambahan
K00.2 Kelainan ukuran dan bentuk gigi
Concrescence [penebalan], fusi, dan geminasi [kembaran] gigi
Dens: evaginatus, invaginatus, in dente [dalam gigi]
Enamel pearls, gigi berbentuk runcing, taurodontism,
Makrodontia, mikrodontia
Tuberkulum paramolare
Kecuali: tuberculum Carabelli dianggap variasi normal dan tidak dikode
K00.3 Mottled teeth [gigi berbercak atau berbintik]
Fluorosis gigi, bercak enamel, keopakan enamel non-fluorida
[akibat minum air dengan fluorida >1 ppm, enamel opak putih sampai coklat, dan
gigi amat tahan terhadap karies]
Kecuali: deposits [accretions] pada gigi (K03.6)
K00.4 Kekacauan dalam pembentukan gigi
Aplasia dan hipoplasia sementum,
Dilaserasi gigi, odontoplasia regional, gigi Turner
Hipoplasia enamel (prenatal) (postnatal) (neonatal)
Kecuali: mottled teeth (K00.3)
gigi Hutchinson dan molar mulberry pada sifilis kongenital (A50.5)
[gigi Hutchinson: insisor 1/3 tengah mengecil sehingga ujungnya cekung]
[molar mulberry: pengecilan dan bentuk dengan lobulus pada molar]
K00.5 Kekacauan herediter struktur gigi, NEC
Displasia dentin, shell teeth
Amelogenesis, dentinogenesis, dan odontogenesis: imperfecta
[penyakit autosom dominan yang menyebabkan hipoplasia berat enamel]
K00.6 Kekacauan erupsi gigi
Dentia praecox
Erupsi prematur gigi, gigi (desidua) lepas prematur
Natal dan neonatal tooth [gigi pada waktu lahir dan neonatus]
Gigi primer persisten [retained, tidak lepas]
K00.7 Teething syndrome
K00.8 Kelainan lain perkembangan gigi
Perubahan warna sewaktu pembentukan gigi,
Staining [penodaan] intrinsik gigi NOS
[gigi gelap akibat tetrasiklin diakhir kehamilan atau pada usia sampai 9 tahun]
K00.9 Kelainan perkembangan gigi, tidak dijelaskan
Kelainan odontogenesis NOS

K01 Gigi embedded dan impacted


Kecuali: Gigi embedded dan impacted, posisinya atau gigi di dekatnya abnormal (K07.3)
K01.0 Gigi embedded
[gigi yang erupsinya gagal tanpa dihalangi oleh gigi lain]
K01.1 Gigi impacted
[gigi yang erupsinya gagal karena dihalangi oleh gigi lain]

K02 Dental caries


K02.0 Karies terbatas pada enamel
Lesi bintik putih (karies awal)
K02.1 Karies pada dentin
K02.2 Karies pada sementum
K02.3 Karies gigi terhenti
K02.4 Odontoklasia
Melanodontia infantil; melanodontoklasia
K02.8 Karies gigi lainnya
K02.9 Karies gigi, tidak dijelaskan

K03 Penyakit lain pada jaringan keras gigi


Kecuali: Bruxism (F45.8), teeth-grinding NOS (F45.8); karies gigi (K02.-)
K03.0 Attrisi gigi berlebihan
Kerusakan akibat pemakaian pada bagian approximal atau oklusal [gigitan] gigi
[bisa akibat diet abrasif, penuaan, atau bruxisme (menggesekkan gigi)]
K03.1 Abrasio gigi
Abrasi gigi karena dentifrice (pasta atau bubuk pembersih gigi),
Abrasi gigi karena: kebiasaan, pekerjaan, agama, tradisi
Cacad baji (wedge) pada gigi
K03.2 Erosi gigi
Erosi gigi: NOS, idopatik, pekerjaan
Erosi gigi akibat: diet, drugs dan obat medis, muntah persisten
K03.3 Resorpsi patologis gigi
Resorpsi gigi (eksternal), granuloma internal pada pulpa
K03.4 Hipersementosis
Hiperplasia sementum
K03.5 Ankilosis gigi
K03.6 Deposits [accretions] pada gigi
Deposit pada gigi: betel (pinang) , tembakau, hitam, hijau, materia alba, orange
Staining gigi: NOS, ekstrinsik NOS
Kalkulus [karang] gigi pada subgingiva atau supragingiva
[kalkulus: plak kalsifikasi dekat muara kelenjar saliva di
permukaan buccal molar atas, permukaan lingual gigi anterior bawah]
K03.7 Perubahan warna pasca-erupsi pada jaringan keras gigi
[penuaan, merokok, nekrosis pulpa, deposit hemosiderin di pulpa pasca-trauma]
Kecuali: deposit gigi (K03.6)
K03.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada jaringan keras gigi
Radiasi enamel, dentin sensitif
K03.9 Penyakit jaringan keras gigi, tidak dijelaskan
K04 Penyakit pulpa dan jaringan periapex
K04.0 Pulpitis
Pulpitis: NOS, akut, kronik (hiperplastik) (ulseratif), reversibel, irreversibel
K04.1 Nekrosis pulpa
Gangren pulpa
K04.2 Degenerasi pulpa
Dentikel;
Kalsifikasi atau batu pulpa
K04.3 Pembentukan jaringan keras abnormal di dalam pulpa
Dentin sekunder atau irreguler
K04.4 Periodontitis apex akut yang berasal dari pulpa
Periodontitis apeks akut NOS
K04.5 Periodontitis apex kronik
Granuloma apex atau periapex, periodontitis apex NOS
K04.6 Abses periapex dengan sinus
Abses gigi atau alveolus gigi dengan sinus
K04.7 Abses periapex tanpa sinus
Abses NOS pada: gigi, alveolus gigi, periapex
K04.8 Kista radiks [akar gigi]
Kista: apex (periodontium), periapex, sisa akar
Kecuali: kista periodontium lateral (K09.0)
K04.9 Penyakit lain dan tidak dijelaskan pada jaringan pulpa dan periapex

K05 Gingivitis dan penyakit periodontium


K05.0 Gingivitis akut
Kecuali: gingivitis ulseratif nekrotikans akut (A69.1)
gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2)
K05.1 Gingivitis kronik
Gingivitis (kronik): NOS, deskuamasi, hiperplastik, simple marginal, ulseratif
K05.2 Periodontitis akut
Perikoronitis akut, abses parodontium, abses periodontium
Kecuali: periodontitis apex akut (K04.7)
abses periapex (K04.7), abses periapex dengan sinus (K04.6)
K05.3 Periodontitis kronik
Perikoronitis kronik, periodontitis: NOS, kompleks, simplex
K05.4 Periodontosis
Periodontosis juvenile [remaja]
K05.5 Penyakit periodontium lain
K05.6 Penyakit periodontium, tidak dijelaskan
[periodontium mencakup ligamen periodontium, gingiva, sementum, tulang alveolaris]

K06 Kelainan lain pada gingiva dan puncak alveolus tanpa gigi (edentulous)
Kecuali: Atrofi puncak alveolus edentulous (K08.2) [gusi edentulous]
Gingivitis: akut (K05.0), NOS (K05.1), kronik (K05.1)
K06.0 Resesi gingiva
Resesi gingiva (umum) (lokal) (pasca infeksi) (pasca bedah)
K06.1 Pembesaran gingiva
Fibromatosis gingiva
K06.2 Lesi gingiva dan edentulous alveolar ridge akibat trauma
Hiperplasia iritatif puncak edentulus (hiperplasia karena gigi palsu)
Gunakan kode bab dari XX untuk identifikasi penyebab eksternal.
K06.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada gingiva dan edentulous alveolar ridge
Epulis fibrosa, epulis giant cells, flabby ridge [epulis = bengkak kecil pada rahang]
Granuloma sel raksasa perifer, granuloma piogenik gusi
K06.9 Kelainan pada gingiva dan gusi edentulus, tidak dijelaskan

K07 Anomali dentofasialis [Termasuk maloklusi]


Maloklusi adalah penyimpangan kontak normal gigi maksila dan gigi mandibula. Keadaan
ini bisa akibat rahang terlalu kecil atau gigi terlalu besar. Crrossbite adalah posisi pinggir buccal
gigi bawah lebih eksternal daripada gigi di atasnya.
Kecuali: Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral (K10.8),
Atrofi atau hipertrofi hemifasial (Q67.4)
K07.0 Anomali mayor ukuran rahang
Hiperplasia atau hipoplasia mandibula atau maksilla
Makrognathism atau micrognathism (mandibula) (maxilla) [gnath = rahang]
Kecuali: akromegali (E22.0), sindroma Robin (Q87.0)
K07.1 Anomali hubungan rahang dengan dasar tengkorak
Asimetri rahang,
Prognathism (mandibula) (maxilla)
Retrognathism (mandibula) (maxilla)
K07.2 Anomali hubungan arkus dentis (lengkung susunan gigi)
Crossbite (anterior) (posterior), openbite (anterior) (posterior);
Overbite (berlebihan): dalam, horizontal, vertikal
Disto-oklusi, mesio-oklusi,
Oklusi lingualis posterior pada gigi mandibula
Deviasi garis tengah arkus dentin, overjet
K07.3 Anomali posisi gigi
Gigi: bertumpuk, diastema, pergeseran, rotasi, jarak abnormal, transposisi
Gigi embedded dan impacted, posisi gigi tersebut atau gigi di dekatnya abnormal
Gigi impacted atau embedded, posisi gigi tersebut atau di dekatnya abnormal
Kecuali: gigi embedded dan impacted tanpa posisi abnormal (K01.-)
K07.4 Maloklusi, tidak dijelaskan
K07.5 Kelainan fungsional dentofasialis
Penutupan rahang abnormal
Maloklusi karena: menelan abnormal; bernafas di mulut; kebiasaan lidah, bibir atau jari
Kecuali: bruxism (F45.8); teeth-grinding NOS (F45.8)
K07.6 Kelainan sendi temporomandibularis
Kompleks atau sindroma Costen, kerusakan sendi temporo-mandibularis
Snapping jaw,
Sindroma sendi-nyeri-disfungsi temporomandibula
Kecuali: sendi temporomandibula saat ini: dislokasi (S03.0), terkilir (S03.4)
K07.8 Anomali dentofasialis lainnya
K07.9 Anomali dentofasialis, tidak dijelaskan

K08 Kelainan lain pada gigi dan jaringan penyokongnya


K08.0 Exfoliasi gigi (lapisan terkelupas) akibat penyebab sistemik
K08.1 Kehilangan gigi akibat kecelakaan, pencabutan atau penyakit periodontal lokal
K08.2 Atrofi puncak alveolaris edentulus
K08.3 Akar gigi tertinggal
K08.8 Kelainan lain pada gigi dan struktur penyokong yang dijelaskan
Pembesaran puncak alveolaris NOS, prosesus alveolaris irregular,
Sakit gigi NOS
K08.9 Kelainan pada gigi dan struktur penyokong, tidak dijelaskan

K09 Kista daerah mulut, not elsewhere classified


Termasuk: Lesi dengan gambaran histologis kista aneurisma dan lesi fibro-ossea lain
Kecuali: Kista akar gigi (K04.8)
K09.0 Kista odontegik perkembangan
Kista: dentigerosa, erupsi, folikuler, gusi, periodontium lateralis, primordial
K09.1 Kista perkembangan (non-odontogenik) daerah mulut
Kista: globulomaksilla, incisive canal, palatum median, nasopalatina, papilla palatina
K09.2 Kista rahang lainnya
Kista rahang: NOS, aneurisma, perdarahan, traumatika
Kecuali: kista tulang laten pada rahang(K10.0), kista Stafne (K10.0)
K09.8 Kista lain daerah mulut, not elsewhere classified
Kista dermoid, kista epidermoid, atau kista limfoepitel pada mulut
Kista nasoalveolaris, kista nasolabialis, Epsteins pearl,
K09.9 Kista daerah mulut, tidak dijelaskan

K10 Penyakit rahang lainnya


K10.0 Kelainan perkembangan rahang
Kista tulang laten pada rahang, kista Stafne,
Torus mandibularis, torus palatinus
K10.1 Granuloma sel raksasa, sentral
Granuloma sel raksasa NOS
Kecuali: granuloma sel raksasa perifer (K06.8)
K10.2 Kondisi peradangan rahang
Osteitis, osteomielitis (neonatus), osteoradionekrosis, periostitis
pada rahang (akut) (kronik) (supuratif)
Sequestrum tulang rahang
Gunakan kode bab dari XX untuk identifikasi radiasi, kalau akibat radiasi.
K10.3 Alveolitis rahang
Osteitis alveolaris, dry socket
K10.8 Penyakit lain rahang yang dijelaskan
Cherubismus
Rahang dengan: exostosis, displasia fibrosa:
Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral
K10.9 Penyakit rahang, tidak dijelaskan

K11 Penyakit kelenjar saliva


K11.0 Atrofi kelenjar saliva
K11.1 Hipertrofi kelenjar saliva
K11.2 Sialoadenitis
Kecuali: parotitis epidemika (B26.-), demam uveoparotid [Heerfordt] (D86.8)
K11.3 Abses kelenjar saliva
K11.4 Fistula kelenjar saliva
Kecuali: fistula kongenital (Q38.4)
K11.5 Sialolithiasis
Kalkulus atau batu pada kelenjar atau saluran saliva
K11.6 Mucocele kelenjar saliva
Kista ekstravasasi mukus atau kista retensi mukus pada kelenjar saliva,
Ranula
K11.7 Kekacauan sekresi saliva
Hipoptyalism, ptyalism, xerostomia (mulut kering)
Kecuali: mulut kering NOS (R68.2)
K11.8 Penyakit lain kelenjar saliva
Lesi limfoepitel jinak kelenjar saliva
Sialometaplasia nekrotikans, sialektasia, penyakit Mikulicz
Stenosis atau striktura saluran saliva
Kecuali: sindroma sicca (Sjgren) (M35.0)
[Sindroma Sjogren adalah radang sistemik kronik yang penyebabnya tidak
diketahui, khas dengan keringnya mulut, mata dan membran mukosa lain.]
K11.9 Penyakit kelenjar saliva, tidak dijelaskan
Sialoadenopati NOS

K12 Stomatitis dan lesi yang terkait


Kecuali: Cancrum oris, stomatitis gangrenosa, noma (A69.0)
Gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2), cheilitis (K13.0)
K12.0 Recurrent oral aphthae [ulkus mulut berulang]
Stomatitis aphtosa (mayor) (minor), aphthae Bednar, ulkus aphthosa rekurens
Periadenitis mukosa nekrotikans rekurens, stomatitis herpetiformis
[Stomatitis aphthosa rekurens (sariawan) biasanya aphthae minor dengan
diameter <1 cm, tunggal atau dalam kelompok kecil, sembuh tanpa bekas.]
K12.1 Bentuk lain stomatitis
Stomatitis: NOS, gigi palsu, ulseratif, vesikuler
K12.2 Sellulitis dan abses mulut
Selulitis (lantai) mulut,
Abses submandibula
Kecuali: abses: periapex (K04.6-K04.7), periodontium (K05.2)
abses: kelenjar saliva (K11.3), lidah (K14.0), peritonsil (J36)
K12.3 Mukositis (ulseratif) oral
Mukositis (oral) (orofarings): NOS, akibat obat, akibat radiasi, virus,
Gunakan kode tambahan (Bab XX) kalau perlu, untuk identifikasi penyebab eksternal
Kecuali: mukositis (ulseratif)
hidung dan sinus hidung (J34.8)
vagina dan vulva (N76.8)
saluran gastrointestinum (selain rongga mulut dan orofarings) (K92.8)

K13 Penyakit lain bibir dan mukosa mulut


Termasuk: Kekacauan epitel lidah
Kecuali: Penyakit tertentu pada gusi dan gusi edentulus (K05-K06),
Kista mulut (K09.-), stomatitis dan lesi terkait (K12.-),
Penyakit lidah (K14.-)
K13.0 Penyakit bibir
Cheilitis:NOS, angularis, exfoliatif, glandularis
Cheilodynia, cheilosis, perlche NEC
Kecuali: ariboflavinosis, perlche defisiensi riboflavin (E53.0)
perlche akibat kandidiasis (B37.8), cheilitis akibat kelainan radiasi (L55-L59)
K13.1 Menggigit pipi dan bibir
K13.2 Leukoplakia dan kerusakan lain epitel mulut, Termasuk lidah
Erythroplakia atau leukoedema pada epitel mulut, Termasuk lidah
Leukokeratosis nikotina palati, palatum perokok (smoker's palate)
Kecuali: leukoplakia berambut (K13.3)
K13.3 Hairy leukoplakia (berambut)
K13.4 Granuloma dan lesi mirip granuloma pada mukosa mulut
Granuloma eosinofilia mukosa mulut, granuloma piogenik mukosa mulut,
Xanthoma verrukosa mukosa mulut
K13.5 Fibrosis submukosa mulut
Fibrosis submukosa lidah
K13.6 Hiperplasia iritatif mukosa mulut
Kecuali: hiperplasia iritatif gusi edentulous [hiperplasia gigi palsu] (K06.2)
K13.7 Lesi lain dan tidak dijelaskan pada mukosa mulut
Musinosis mulut terfokus

K14 Penyakit lidah


Kecuali: Eritroplakia, leukoplakia, leukoedema, hiperplasia epitel terfokus: lidah (K13.2)
Leukoplakia berambut (K13.3), fibrosis submukosa lidah (K13.5),
Makroglosia (kongenital) (Q38.2)
K14.0 Glossitis
Abses lidah, ulserasi (traumatika) pada lidah
Kecuali: glositis atrofi (K14.4)
K14.1 Geographic tongue lidah terkelupas
Glositis migrasi jinak, glositis areata exfoliativa
K14.2 Median rhomboid glossitis (radang lidah dengan nodul di tengah lidah
K14.3 Hipertrofi papilla lidah
Lidah hitam berambut, lingua villosa nigra, lidah berselaput, hipertrofi papilla foliata
K14.4 Atrofi papilla lidah
Glossitis atrofika
K14.5 Plicated tongue (lidah dengan lipatan-lipatan paralel
Lidah: retak, berlekuk, berkantong
Kecuali: lidah retak kongenita (Q38.3)
K14.6 Glossodinia
Glossopirosis, lidah nyeri
K14.8 Penyakit lain lidah
Lidah dengan: atrofi, pembesaran atau hipertrofi lidah
K14.9 Penyakit lidah, tidak dijelaskan:
Glossopati NOS

Anda mungkin juga menyukai