Ditetapkan STANDARD PROSEDUR Tanggal Terbit OPERASIONAL 15 Juni 2022 dr. Fran Siska, Sp.PK Penanggung Jawab Laboratorium
Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang
berlebihan dan mengancam nyawa terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh.
Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan syok
anafilaktik
Kebijakan Peraturan Direktur Nomor 01/PER/DIR/IX/2021 Tentang Pedoman
Pelayanan Laboratorium
Prosedur Prosedur penanganan:
1. Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab. 2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala (trendelenburg). 3. Berikan Oksigen 3-5 L/menit. 4. Pasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran). Jika cairan tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat (RL) atau NaCl fisiologis dapat diberikan sebagai cairan pengganti sampai tekanan darah kembali optimal dan stabil. 5. Adrenalin : 0,3-0,5 ml dari larutan 1 : 1000 IM, dapat diulangi 5-10 menit. 6. Jika tidak respons, diberikan Adrenalin 0,1-0,2 ml dilarutkan dalam 10 ml larutan NaCl fisiologis diberikan secara IV perlahan-lahan. 7. Aminofilin : 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit IV, dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus bila dianggap perlu, diberikan apabila bronkospasme belum hilang dengan pemberian adrenalin. 8. Antihistamin : Difenhidramin HCl 5-20 mg IV 9. Kortikosteroid : Deksametason 5-10 mg IV, Hidrokortison 100- 250mg IV. 10. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti jantung (cardiac arrest). 11. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi selama kurang lebih 4 jam. 12. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan PENANGANAN SYOK ANAFILATIK
No. Dokumen No. Revisi Page 2 of 2
SOP-34/Lab/IX/2021 00
pengawasan tenaga medis.
13. Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.