Anda di halaman 1dari 2

REAKSI ANAFILAKTIK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2
UPT
SILVIA
Puskesmas
NIP. 197802072006042018
Damai

1. Pengertian Anafilaktik adalah reaksi hipersensitifitas generalisata atau sistemik yang


beronset cepat, serius, dan mengancam. Jika reaksi tersebut cukup
hebat dapat menimbulkan syok yang disebut sebagai syok anafilaktik.
Syok anafilaktik membutuhkan pertolongan cepat dan tepat. Untuk itu
diperlukan pengetahuan serta keterampilan dalam pengelolaan syok
anafilaktik.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan syok
anafilaktik dalam rangka peningkatan mutu kinerja di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran .
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran tentang Jenis Layanan di
Puskesmas Kecamatan Kemayoran.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang P;anduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Langkah – a. Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
langkah b. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala
(trendelenburg).
c. Berikan Oksigen 3-5 L/menit.
d. Pasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran). Jika cairan
tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat (RL) atau NaCl fisiologis dapat
diberikan sebagai cairan pengganti sampai tekanan darah kembali
optimal dan stabil.
e. Adrenalin : 0,3-0,5 ml dari larutan 1 : 1000 IM, dapat diulangi 5-10
menit.
Jika tidak respo, diberikan Adrenalin 0,1-0,2 ml dilarutkan dalam 10 ml
larutan NaCl fisiologis diberikan secara IV perlahan-lahan.
f. Aminofilin : 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit IV,
dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus bila dianggap perlu,
diberikan apabila bronkospasme belum hilang dengan pemberian
adrenalin.
g. Antihistamin : Difenhidramin HCl 5-20 mg IV
h. Kortikosteroid : Deksametason 5-10 mg IV, Hidrokortison 100-250mg
IV.
i. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti jantung
(cardiac arrest).
j. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi selama
kurang lebih 4 jam
k. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan
pengawasan tenaga medis.
l. Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.
6. Diagram Alur -
7. Unit Terkait IGD / Ruang Tindakan

Anda mungkin juga menyukai