Anda di halaman 1dari 2

SOP SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2
Tandatangan Kapus
Puskesmas Dr. Murniasi Hutapea
Kecamatan NIP197605072006042006
Grogol Petamburan

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah kegagalan sirkulasi darah yang terjadi akibat reaksi alergi berat
dan dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.Gejala utamanya berupa
tekanan darah rendah, pusing, dan bahkan pingsan yang didahului oleh reaksi alergi
berupa gatal-gatal kemerahan pada kulit, pembengkakan, dan sebagainya.

2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis atau paramedic dalam melakukan
penanganan syok anafilaktik
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No : 1 Tahun 2015 tentang……….
2. SK Kepala Puskesmas Tentang
3.
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Pengobatan Dasar
di Puskesmas. Direktorat Jendral Keparmasian dan Alat Kesehatan.

5. Langkah – A. Penanganan Utama dan segera :


langkah  Hentikan pemberian obat / antigen penyebab.
 Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari
kepala
 Berikan Adrenalin 1 : 1000 (1mg/ml), segera secara IM dengan
dosis 0,3 – 0,5 ml ( anak : 0,01 ml/kgbb), dapat diulang tiap lima
menit, pada tempat suntikan atau sengatan dapat diberikan 0,1
– 0,3 ml.
 Pemberian Adrenalin IV apabila terjadi tidak ada respon pada
pemberian secara IM, atau terjadi kegagalan sirkulasi dan syok,
dengan dosis ( dewasa ) : 0,5 ml Adrenalin 1 : 1000 (1mg/ml)
diencerkan dalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan
selama 10 menit.
 Bebaskan jalan nafas dan awasi vital sign ( tensi, nadi, respirasi
) sampai syok teratasi.
 Pasang infus dengan larutan glukosa faali bila tekanan darah
sitole kurang dari 100mmhg.
 Pemberian oksigen 5 – 10 L/menit
B. Penanganan Tambahan :
 Difenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria.
 Hydrokortison injeksi 7 – 10 mg/kgbb, dilanjutkan 5 mg/kgbb setiap
6 jam atau Deksametason 2 – 6 mg/kgbb, untuk mencegah reaksi
berulang. Antihistamin dan Kortikosteroid tidak untuk mengatasi
syok anafilaktik.
 Pemberian Aminofilin IV , 4 – 7 mg/kgbb selama 10 – 20 menit bila
terjadi tanda – tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infuse
0,6 mg/kgbb/jam, atau bronkodilator aerosol ( terbutalin, salbutamol
).

6. Unit Terkait Layanan 24 jam, RB, Poli gigi, BPU, Poli KIA, Poli TB
7. Dokumen
1.Rekam medis
terkait
8. Riwayat
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai