Definisi
-
pil,
Pembagian lain :
1. Tidak dapat dimodiflikasi (diobati) : usia,
jenis kelamin, herediter, ras/etnik
2. Dapat dimodifikasi : hipertensi, penyakit
jantung, DM, hiperkolesterol, pil KB, obesitas,
merokok, alkoholik, penggunaan narkotik,
hiperurisemia,
peninggian
hematokrit,
peninggian kadar fibrinogen
STROKE CLASSIFICATION
STROKE
80 %
AT Stroke
85 %
15 %
Ischemic
Hemorrhagic
20 %
50 %
50 %
Cardio
embolic
ICH
SAB
Klasifikasi Stroke
I. Berdasarkan PA dan Penyebab :
1. Stroke Iskemik (sumbatan pembuluh darah)
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Trombosis serebri
c. Emboli serebri
2. Stroke Hemoragik (perdarahan)
a. Perdarahan intra serebral
b. Perdarahan subarakhnoid
II. Berdasarkan stadium / waktu
1. TIA (Gangguan aliran darah otak sepintas)
2. Stroke-inevolution (Stroke yang sedang berlangsung)
3. Completed Stroke (Stroke yang sudah komplit)
III. Berdasarkan sistem pembuluh darah
1. Sistem karotis
2. Sistem vertebro-basilar
PATOFISIOLOGI
Aliran
darah
otak
50 cc/100
gram/mt
Normal
35-40 cc/100
gram/mt
Kehilangan fungsi
20 cc/100
gram/mt
10 cc/100
gram/mt
iskemia
O2 & Glukose
Pembentukan ATP
Depolarisasi
Aktifasi Saluran
Ca++ & Na+
Pelepasan Glutamat
ekstraseluler
Na-K ATPase
Aktifasi Reseptor
Glutamat
Inotropik :
NMDA, AMPA, Kainate-R
Metabotropik
L-Arginin
NO
Keterangan
Influks Ca
++
& Na
R : Reseptor
NO : Nitrik Oksida
Ca : Calsium
Na : Natrium
K : Kalium
ATP : Adenosin Triphosphate
NMDA : N-methyl-D-Aspartate
AMPA : Amino-3-hydroxy5methul-4-isoksazole propionate
Sel Mati
Fragmentasi DNA
Matinya sel
pada
Iskemia Otak
Gejala Klinis
KRITERIA
INFARK
PIS
PSA
1. Anamnesa
Terjadi saat istirahat
Terjadi saat aktivitas
Nyeri kepala
(+)
(-)
(-)
(-)
( +)
(+)
(-)
(+)
( ++ )
2. Pemeriksaan fisik
- Tekanan darah
- Penurunan kesadaran
- Kaku kuduk
- Defisit neurologik
Sedang
(-)
(-)
(+)
Variasi
(+)
()
(+)
Sedang
()
(+)
()
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan
darah
rutin
hemoglobin,
hematokrit, lekosit, trombosit
Pemeriksaan kimia darah gula darah sewaktu,
kolesterol / profil lipid, ureum, kreatinin, asam urat,
fungsi hati.
Radiologi
CT Scan kepala / MRI
Foto thoraks
infark
Perdarahan
PENATALAKSANAAN UMUM
STROKE AKUT
( di IGD )
1. Prinsip
Rawat di RS ruang saraf / ICU
Fase akut menyelamatkan jiwa
Setelah fase akut
mencegah serangan ulang
Lama perawatan :
Stroke Infark minimal 1 minggu
Stroke perdarahan sampai 3 minggu
D. Pengendalian kejang
Bila kejang diazepam bolus lambat iv 5 20 mg
Phenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus, kecepatan
max 50 mg/menit
Belum teratasi ICU
E. Pengendalian suhu tubuh
Pasien stroke + febris antipiretika + atasi
penyebabnya
A. Cairan
Berikan cairan isotonis. Hindari cairan hipotonik
/mengandung glukosa kecuali pada kondisi tertentu
Perhatikan elektrolit (Na, K, Ca, Mg)
B. Nutrisi
Nutrisi enteral, paling lambat, sudah harus diberikan
dalam 48 jam
Nutrisi oral diberikan setelah tes fungsi menelan baik
Ada penurunan kesadaran/gangguan menelan nutrisi
melalui pipa nasogastrik
Fase akut, kebutuhan kalori 25 -30 kkal/kg/hari
C. Lain-lain
Mobilisasi dini dan bertahap setelah hemodinamik dan
pernafasan stabil
Mencegah dekubitus : miring kanan miring kiri / 2 jam
Rehabilitasi
Edukasi keluarga
** stroke iskemik
OAH diberikan bila TD > 220/120 mmHg
Batas penurunan TD , sebanyak-banyaknya sanpai 20 -25% pada
jam pertama
Pertahankan GD < 140 mg/dL
Terapi khusus :
Antiplatelet antiaggregasi
Antikoagulan (heparin, LMWH)
Trombolisis rt-PA. Sarat : onset < 3 jam, CT scan, follow up
ketat
** stroke perdarahan
Hilangkan faktor resiko yang meningkatkan TD (contoh:
retensi urine, nyeri, febris, TTIK, stress emosional)
OAH diberikan bila TD > 180/100 mmHg
Penurunan TD , pada fase akut, max 20 -25 % dari TD
arteri rerata dalam 1 jam pertama
Pertahankan GD < 140 mg/dL
Progresifitas stroke
Perluasan / pengulangan awal stroke
Transformasi perdarahan
Edema di sekitar daerah infark
Hidrosefalus obstruktif
Serangan epilepsy
Vasospasme
Kesalahan diagnosa (Tumor / abses otak,
Encefalitis, SDH kronis)
2. Non-neurologis
a. Infeksi (Pernafasan,UTI,Septikemia)
b. Metabolik (dehidrasi,gangguan
elektrolit,hipoglikemia)
c. Obat (Baclofen,keracunan lithium atau
antikonvulsan
d. Hipoksia (emboli paru,penyakit paru
kronis, edema paru)
e. Hiperkapnea (Penyakit paru kronis)
f. Lain-lain
Iskemia Berat
Influks air
Na+ Cl-
Edema Sitotoksik
Suplai energi
tidak memadai
Kegagalan aktivitas
neuronal
Disfungsi otak
regional
Iskemia lanjut
Kehilangan fungsi
neuronal yang
akibatkan
akumulasi
glutamat dan
aspartat pada
reseptor NMDA
Influks
Ca++
Influks air
Na+ , Ca++
Stroke iskemik
- 250 1000 mg/hari, iv, terbagi dalam 2 3 kali/hari
selama 2 14 hari
Stroke perdarahan
- 150 200 mg/hari, iv , terbagi dalam 2- 3 kali/hari
selama 2 14 hari
Pemberian piracetam
Pertama : 12 gram perinfus habis dalam 20 menit
Dilanjutkan : 3 gram bolus iv / 6 jam atau 12
gram / 24 jam dengan drip kontinyu sampai hari
ke 4
H 5 akhir minggu ke 4 : 4,8 gram/ per 8 jam po
Minggu ke 5 12 : 2,4 gram 2 kali sehari po
TERIMA KASIH