1. Pengertian Adalah suatu respon normal terhadap makanan yang dicetuskan oleh suatu reaksi yang
spesifik di dalam suatu system imun dan diekspresikan dalam bentuk gejala yang muncul
dalam hitungan menit setelah makanan masuk,
namun gejala dapat muncul hingga beberapa jam kemudian.
3. Kebijakan
pencernaan.
Occult bleeding pada hipersensitivas susu sapi.
Sindroma alergi mulut, mukosa mulut dan pipi.
Factor resiko : riwayat alergi di keluarga
e. Dokter melakukan penegakkan diagnose berupa alergi makanan berdasarkan
anamnesa dan pemeriksaan fisik.
f. Dokter memberikan edukasi pada pasien :
Hindari makanan penyebab allergen baik sengaja maupun tidak
Kepatuhan diet pasien
Perhatikan label makanan
Menyusui sampai bayi usia 6 bulan menimbulkan efek protektif
terhadap alergi makanan.
g. Dokter memberikan terapi medika mentosa :
Antihistamin
Kortikosteroid
h. Dokter mencatat semua hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, edukasi pasien pada
rekam medis dan dimasukkan kembali ke map family folder.
i. Dokter menulis resep dan memberikan resep pada pasien.
j. Dokter mempersilahkan pasien untuk mengambil obat.
1. Pengertian Kondisi terjadinya tekanan darah sistolik lebih dari ≥140 mmHg dan atau diastolic ≥ 90
mmHg. Kondisi ini sering tanpa gejala. Peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol
dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
3. Kebijakan
Pemeriksaan fisik :
Pasien tampak sehat, sakit ringan atau berat. Tekanan darah meningkat (sesuai criteria JVC VIII). Nadi tidak normal.
Untuk pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis, aklral, dan pemeriksaan jantung (JVP, Batas jantung
Pemeriksaan penunjang :
Tes gula darah, EKG
e. Dokter melakukan penegakan diagnose berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
Table klasifikasi tekanan darah berdasarkan JNC VIII
Gagal
jantung
HIPERTENSI ESSENSIAL
No Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Rundeng
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku:
Halaman :4/4
PUSKESMAS
dr. Dewi Indrawati Pelis
RUNDENG Nip.19780225 200604 2 003
Pasca
infark
miokard
akut
High risk
coroner
diaseases
DM
Penyakit
ginjal
kronik
Pencegahan
stroke
berulang
g. Dokter mencatat semua hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, edukasi pasien pada
rekam medis dan dimasukkan kembali ke map family folder.
h. Dokter menulis resep dan memberikan kepada pasien.
i. Dokter mempersilahkan pasien untuk mengambil obat di farmasi.
1. Pengertian Proses inflamasi/ peradangan pada lapisan mukosa dan submukosa lambung sebagai
proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan
lainnya. Proses inflamasi dapat kronis, difus atau local.
3. Kebijakan
5. Factor Pola makan yang tidak baik, waktu makan terlambat, jenis makanan pedas, porsi
resiko akan yang besar.
Sering minum kopi atau teh
Infeksi bakteri atau parasit
Penggunaan obat analgetik dan steroid
Usia lanjut
Alkoholisme
Stress
Penyakit lain seperti refluks empedu, penyakit autoimun
Anamnesa :
Keluhan rasa nyeri dan seperti terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau
memburuk bila diikuti dengan makan, mual muntah dan kembung.
Pemeriksaan fisik :
a. Nyeri tekan epigastricum dan bising usus meningkat.
b. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan perdarahan saluran cerna berupa
hematemesis dan melena.
c. Biasanya pada pasien gastritis kronis, konjuctiva tampak anemia.
e. Dokter melakukan penegakkan diagnose berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan
fisik.
f. Dokter memberikan penatalaksanaan pada pasien gastritis berupa,
Memberikan informasi dan edukasi pada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain makan tepat waktu, makan sering dengan porsi
kecil dan hindari makanan yang meningkatkan asam lambung dan perut
kembung seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol.
Terapi per oral : H2 bloker 2x/hari ( ranitidine 150 mg/kali, Simetidine 400-800
mg/kali, PPI 2x/hari (omeprazole 20 mg/kali), antasida
3x500-1000mg/hr.
g. Dokter memberikan informasi pada pasien apabila dalam waktu 5 hari belum ada
perbaikan dan terjadi alarm symtoms seperti perdarahan , berat badan enurun 10 %
dalam 6 bulan, dan mual muntah berlebih disarankan
untuk kembali ke Puskesmas untuk dirujuk ke Fasilitas yang lebih
GASTRITIS
No Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Rundeng
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku:
Halaman :3/3
PUSKESMAS
dr. Dewi Indrawati Pelis
RUNDENG
Nip.19780225 200604 2 003
h. memadai.
Dokter mencatat semua hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, edukasi dan terapi
Serta informasi tambahan pada rekam medis pasien .
i. Dokter menulis resep dan memberikan resep kepada pasien.
j. Dokter mempersilahkan pasien untuk mengambil resep di ruang farmasi.
1. Pengertian Adalah sindrom klinis dengan etiologi yang tidak diketahui yang mempengaruhi
individu usia lanjut. Hal ini ditandai dengan mialgia proksimal dari pinggul dan gelang
bahu dengan kekakuan pada pagi hari
yang berlangsung lebih dari 1 jam.
3. Kebijakan
Temuan muskulokeletal :
Kekuatan otot normal, tidak ada atrofi
Nyeri pada bahu dan pinggul dengan gerakan
Sinovitis transient pada lutut, pergelangan tangan dan sendi
sternoclavicula.
e. Dokter melakukan penegakkan diagnose berdasarkan criteria berikut:
Usia onset 50 tahun atau lebih tua
Nyeri bertahan selama ≥ 1 bulan dan melibatkan 2 dari daerah berikut :
leher, bahu dan korset panggul.
Tidak ada penyakit lain dapat menyebabkan gejala
muskulokeletal.
Kekauan pagi berlangsung ≥ 1jam
Respon cepat terhadap prednisone (≤20 mg)
f. Dokter memberikan penatalaksanaan pada pasien polimialgia reumatik, berupa:
Prednisone 10-15 mg/hari/oral, biasanya ada perbaikan klinis dalam beberapa
hari.
Glukokortikoid diturunkan bertahap dengan dosis pemeliharaan 5-10 mg perotal
setiap hari tapi harus dilanjutkan selama 1 tahun untuk meminimalkan resiko
kambuh.
Edukasi berupa modifikasi gaya hidup dalam aktivitas fisik dan
g. Dokter mencatat hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, pengobatan dan edukasi pada
rekam medis pasien.
h. Dokter menuliskan resep dan memberikannya kepada pasien.
i. Dokter mempersilahkan pasien untuk mengambil obat di bagian farmasi.