Anda di halaman 1dari 4

PENDAMPINGAN PEMANTAUAN DAN PEMULIHAN BALITA GIBUR DAN GIKUR

Nomor : 094 /1231/ 75.103.1 / 2022


Tanggal : 20 Juni 2022

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN

Perjalanan Dinas Jabatan An. Heri Gunawan, SKM Tujuan Desa Subulussalam Kecamatan
Simpang Kiri Kota Subulussalam.

I. Pendahuluan
A. Umum / Latar Belakang
Salah satu sasaran pokok dari Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 adalah Meningkatkan Derajat Kesehatan Ibu dan Anak yang ditandai
dengan membaiknya status gizi ibu dan anak, menurunnya angka kesakitan dan kematian ibu
dan anak serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam mewujudkan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) di bidang Ibu dan Anak.
Kekurangan Vitamin A (KVA) di dalam tubuh yang berlangsung lama menimbulkan
berbagai masalah kesehatan yang berdampak pada meningkatnya risiko kesakitan dan kematian
pada balita, demikian juga kecacingan pada anak akan menimbulkan malnutrisi yang bersifat
kronis yang pada akhirnya juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian pada Balita.
Pada bagian lain, penyakit campak sebagai salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan
menggunakan imunisasi (PD3I) masih menjadi ancaman bagi

Setiap bulan Februari dan Agustus yang merupakan Bulan Vitamin A, diposyandu atau
di fasilitas kesehatan dibagikan vitamin A secara gratis untuk anak balita. Bulan Februari dan
Agustus adalah bulan vitamin A. Di kedua bulan ini anak bisa mendapatkan berupa
suplementasi vitamin A Kapsul Biru (dosis 100.000 IU) untuk bayi umur 6-11 bulan dan Kapsul
Merah (dosis 200.000 IU) untuk anak umur 12-59 bulan. Vitamin A dalam bentuk kapsul merah
juga diberikan kepada ibu nifas. Adapun vitamin A, juga bisa mencegah rabun senja,
xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan serta mencegah anemia pada ibu nifas. Sedangkan
apabila anak kekurangan vitamin A maka anak bisa menjadi rentan terserang penyakit infeksi
seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak, dan diare.

Sumber vitamin A banyak terdapat pada

1. Air Susu Ibu (ASI) Bahan Makanan hewani seperti : hati,kuning telur,ikan,daging,ayam
dan bebek.
2. Buah–buahan warna kuning dan jingga seperti Pepaya,Mangga masak,Alpukat,Jambu
Merah dan Pisang.
3. Sayuran yang berwarna hijau tua dan berwarna jingga seperti : Bayam,Tomat,Wortel.
4. Bahan makanan yang difortifikasi/diperkaya dengan vitamin A seperti margarine,susu
B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2006 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Presiden No 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizi yang menitikberatkan pada penyelamatan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan);
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 42/Menkes/SK/VI/2014 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 Tahun 2015 tentang Standar Kapsul Vitamin A
bagi Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas;
7. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.03/MENKES/68/2016 Tentang Bulan
Kapsul Vitamin A
8. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor : PM.01.02/Menkes/530/2015 tentang
Dukungan dalam Rangka Eradikasi Polio Nasional dan Crash Program Campak Tahun
2016
9. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.03/MENKES/376/2016 Tentang
Pelaksanaan Bulan Kapsul Vitamin A Terintegrasi Program Kecacingan Dan Crash
Program Campak Pada Bulan Agustus Tahun 2016
10. Surat Edaran Dirjen PP dan PL No.TU.02.06/D.1/II.2/583/2016 tentang Crash Program
Campak Tahun 2016

C. Maksud dan Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta memaksimalkan penanganan masalah
kesehatan pada Balita secara terintegrasi dan meningkatkan peran lintas program dan
sektor terkait dalam pemberian Kapsul Vitamin A, pemberian obat cacing (Albendazol)
dan Imunisasi Campak pada Bulan Kapsul Vitamin A. 4
2. Tujuan Khusus
Mempertahankan status vitamin A pada bayi dan anak balita agar tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat a. Menurunkan angka kecacingan pada Balita b. Menurunkan
jumlah kelompok rentan campak di daerah risiko tinggi

II. Kegiatan yang Dilaksanakan


Kegiatan Pemutakhiran data Stunting dilaksanakan di Desa Subulussalam Kecamatan
Simpang Kiri Wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.

III. Hasil Yang Dicapai


Pemberian Kapsul Vitamin A: Kegiatan pemantauan dilakukan di posyandu dan
puskesmas dengan melakukan supervisi dan mencatat hasil pemantauan kegiatan.
1. Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk anak
balita
2. Petugas atau kader mencucui tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum
memberikan vitamin A.
3. Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih
4. Pencet kapsul dan pastikan bayi dan anak menelan semua isi kapsul dan tidak
membuang sedikitpun isi kapsul
5. Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung satu kapsul untuk
diminum
IV. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Sumber bahan makanan yang mengandung vitamin A sangat perlu dan bermanfaat untuk
dikomsumsi oleh balita sebagai pencegahan terhadap defisiensi vitamin A.
2. Bahan makanan mengandung kadar vitamin A yang berbeda-beda, normal kebutuhan
vitamin A yang dikomsumsi oleh tubuh 5000 - 7000 IU dalam keadaan tubuh yang
sehat.
3. Pengaruh defisiensi vitamin A tejadi karena ketidaktahuan masyarakat karena
pendidikannya yang kurang, tidak ada penerangan mengenai manfaat vitamin A,
kepercayaan masyarakat , krisis ekonomi, tidak tahu makanan apa saja yang
mengandung vitamin A.

Saran
1. Mencari dan mengenali gejala defisiensi vitamin A pada mata.
2. Pengobatan segera anak balita dengan vitamin A yang disertai gejala xeroftalmia.
3. Pengobatan semua anak usia balita yang disertai penyakit seperti campak ( measles ),
diarrhrea persisten , cacar air ( chicken pox ) dan malnutrisi.
4. Pencegahan defisiensi vitamin A dengan intake vitamin A bagi ibu hamil, bayi dan
anak-anak.
5. Perlunya kerjasama di berbagai lintas sektoral yaitu departemen kesehatan khususnya
dalam program puskesmas dan posyandu, pemerintahan yang khususnya politik dan
ekonomi, organisasi non pemerintah untuk mencegah defisiensi vitamin A dan
mengobatinya sehingga anak usia balita dengan defisiensi vitamin A semakin menurun .
V. Penutup
Demikian Laporan perjalanan dinas ini dibuat.Terima kasih

Dibuat : Subulussalam
Pada Tanggal : 20 Juni 2022
Pelaksana SPPD

Heri Gunawan, SKM


Nip. 19930324 202203 1 002

Anda mungkin juga menyukai