Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANJUNG BERINGIN

Jl. Perintis Kemerdekaan No.68 Kecamatan Tanjung Beringin Kode Pos: 20696

KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A

I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tolak ukur yang dapat mencerminkan status gizi masyarakat adalah status gizi anak
balita yang diukur dengan berat badan dan tinggi badan dibandingkan dengan standar baku
rujukan WHO 2005. Selain itu keadaan gizi masyarakat dapat diketahui dari besarnya
masalah kekurangan gizi mikro pada kelompok rentan yaitu GAKY, AGB, dan
KVA(Kekurangan vitamin A).
Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Diseluruh dunia (WHO, 1991), diantara anak-anak prasekolah diperkirakan terdapat 6-7 juta
kasus baru xeropthalmia tiap tahun, kurang lebih 10% diantaranya menderita kerusakan
kornea. Di antara yang menderita kerusakan kornea ini 60% meninggal dalam waktu 1
tahun, sedangkan yang hidup 25% menjadi buta dan 50-60% setengah buta. Diperkirakan
pada satu waktu sebanyak 3 juta anak-anak buta karena kekurangan vitamin A, sebanyak 20-
40 juta menderita kekurangan vitamin A tingkat ringan. Perbedaan angka kematian antara
anak yang kekurangan dan tidak kekurangan vitamin A kurang lebih sebesar 30%.
Disamping itu kekurangan vitamin A meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi
seperti saluran pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta
menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.
Xeropthalmia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang telah dapat ditangani
sejak 2006 (studi gizi mikro di 10 propoinsi), namun KVA pada balita berakibat
menurunnya daya tahan tubuh sehingga dapat meningkatkan kesakitan dan kematian. Untuk
itu suplementasi vitamin A tetap harus diberikan pada balita 6 – 59 bulan, setiap 6 bulan
sekali yaitu pada bulan vitamin A bulan Februari dan Agustus. Kapsul vitamin A juga
didistribusikan pada balita di daerah endemic campak dan diare. Data Riskesda 2010
menunjukkan bahwa cakupan pemberian kapsul vitamin A secara nasional pada anak balita
sebesar 69,8%. Terjadi disparitas antar propinsi dengan jarak 49,3% sampai 91,1%. Cakupan
nasional ini menurun dari 71,5%, sementara pada tahun 2007 hanya 44,6% ibu nifas
mendapat suplementasi vitamin A dan meningkat menjadi 52,2% pada tahun 2010.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum :
Meningkatkan cakupan vitamin A mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan sehingga pencegahan kekurangan vitamin A berjalan baik.

1.2.2 Tujuan Khusus :


Tersedianya vitamin A bagi semua bayi, balita dan ibu nifas

II. PELAKSANAAN
2.1 SASARAN
Bayi usia 6 – 11 bulan, anak balita usia 12 – 59 bulan, dan ibu nifas.

2.2 METODE
Pemberian kapsul vitamin A

2.3 MEDIA
Kapsul vitamin A

2.4 TEMPAT DAN WAKTU


Di posyandu, diPuskesmas, Ponkesdes
Dilakukan pada bulan Februari dan Agustus

2.5 PENYELENGGARA
Petugas Gizi
Bidan Desa

III. LUARAN (Output yang ingin dicapai kegiatan)


Hasil yang ingin dicapai :
1. Bayi, anak balita, dan ibu nifas mendapat vitamin A semua
2. Cakupan Vitamin A meningkat

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tanjung Beringin Pelaksana Kegiatan

dr.Erna Ningsih Agustina br Surbakti


NIP. 197502202003122007 NIP. 19720815199403200

Anda mungkin juga menyukai