Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR


UPT PUSKESMAS DOKO
Jl. Sersan Toyib No. 02 Telp. (0342) 692118 Kode Pos 66186
Desa Suru – Kecamatan Doko
e-mail : puskesmassuru@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A 2020

A. PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional,


tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal.

Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial) bagi manusia, karena zat gizi ini
tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar. Vitamin A penting untuk
kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih penting lagi, vitamin A meningkatkan daya
tahan tubuh. Anak-anak yang cukup mendapat vitamin A, bila terkena diare, campak atau
penyakit infeksi lain, maka penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah , sehingga
tidak membahayakan jiwa anak.
Dengan adanya bukti-bukti yang menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan
angka kematian yatiu sekitar 30%-54%, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya
vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan
pertumbuhan anak.
Kurang vitamin A (KVA) di Indonesia masih merupakan masalah gizi utama. Meskipun
KVA tingkat berat (xeropthalmia) sudah jarang ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu
tingkat yang belum menampakkan gejala nyata, masih menimpa masyarakat luas terutama
kelompok balita. KVA tingkat subklinis ini hanya dapat diketahui dengan memeriksa kadar
vitamin A dalam darah di laboratorium.
Masalah KVA dapat diibaratkan sebagai fenomena “gunung es” yaitu masalah
xeropthalmia yang hanya sedikit tampak di permukaan. Padahal KVA subklinis yang ditandai
dengan rendahnya kadar vitamin A dalam darah masih merupakan masalah besar yang perlu
mendapat perhatian. Hal ini menjadi lebih penting lagi, karena erat kaitannya dengan masih
tingginya angka penyakit infeksi dan kematian pada balita.
B. LATAR BELAKANG

Tolak ukur yang dapat mencerminkan status gizi masyarakat adalah status gizi anak
balita yang diukur dengan berat badan dan tinggi badan dibandingkan dengan standar baku
rujukan WHO 2005. Selain itu keadaan gizi masyarakat dapat diketahui dari besarnya masalah
kekurangan gizi mikro pada kelompok rentan yaitu GAKY, AGB, dan KVA(Kekurangan vitamin
A).

Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Diseluruh


dunia (WHO, 1991), diantara anak-anak prasekolah diperkirakan terdapat 6-7 juta kasus baru
xeropthalmia tiap tahun, kurang lebih 10% diantaranya menderita kerusakan kornea. Di antara
yang menderita kerusakan kornea ini 60% meninggal dalam waktu 1 tahun, sedangkan yang
hidup 25% menjadi buta dan 50-60% setengah buta. Diperkirakan pada satu waktu sebanyak 3
juta anak-anak buta karena kekurangan vitamin A, sebanyak 20-40 juta menderita kekurangan
vitamin A tingkat ringan. Perbedaan angka kematian antara anak yang kekurangan dan tidak
kekurangan vitamin A kurang lebih sebesar 30%. Disamping itu kekurangan vitamin A
meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti saluran pernafasan dan diare,
meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan
pertumbuhan.
Xeropthalmia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang telah dapat ditangani
sejak 2006 (studi gizi mikro di 10 propoinsi), namun KVA pada balita berakibat menurunnya
daya tahan tubuh sehingga dapat meningkatkan kesakitan dan kematian. Untuk itu
suplementasi vitamin A tetap harus diberikan pada balita 6 – 59 bulan, setiap 6 bulan sekali
yaitu pada bulan vitamin A bulan Februari dan Agustus. Kapsul vitamin A juga didistribusikan
pada balita di daerah endemic campak dan diare. Data Riskesda 2010 menunjukkan bahwa
cakupan pemberian kapsul vitamin A secara nasional pada anak balita sebesar 69,8%. Terjadi
disparitas antar propinsi dengan jarak 49,3% sampai 91,1%. Cakupan nasional ini menurun
dari 71,5%, sementara pada tahun 2007 hanya 44,6% ibu nifas mendapat suplementasi vitamin
A dan meningkat menjadi 52,2% pada tahun 2010.
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakes, terjangkau
oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya sacara adil sesuai visi, misi, dan tata nilai UPT
Puskesmas Doko.
1. Visi Puskesmas Doko
“Menuju Kecamatan Doko Lebih Sejahtera, Maju Dan Berdaya Saing”
2. Misi Puskesmas Doko
a. Mendorong kemandirian masyarakat Doko untuk hidup sehat
b. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
serta lingkungan
e. Pemberdayaan masyarakat melalui Desa Siaga
3. Tata nilai
1. BERSIH
Menciptakan lingkungan kerja yang bersih meliputi manusianya (petugas,penderita )
dan lingkungannnya.
2. EMPATI
Petugas selalu menunjukkan sikap empati serta memahami perasaan pelanggan
dalam memberikan layanan pada pelanggan internal dan external
3. RAMAH
Petugas selalu menunjukan sikap ramah, sopan dan santun bagi semua pelanggan
dalam memberikan pelayanan
4. INOFATIF
Kami selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dengan meningkatkan
kemampuan dan bertanggung jawab
5. M U T U
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman.Peningkatan kwalitas
yang terus menerus (UKM,ADMEN,UKP dan audit 3 bulan sekali
6. AKUNTABLE
Memberikan layanan kesehatan secara akuntable sesuai pedoman dan setandar
pelayanan yang ditetapkan sehingga dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.
7. NYAMAN
Menciptakan lingkungan kerja dengan rasa nyaman untuk petugas dan pelanggan.

C. TUJUAN

-Tujuan Umum :
Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A di Wilayah Kerja Puskesmas Doko.
- Tujuan Khusus :
a. Memberikan vit. A biru pada bayi 6-11 bulan
b. Memberikan vit. A merah pada balita 12-59 bulan
c. Memberikan vit. A merah pada ibu nifas
d. Memperoleh data cakupan pemberian vitamin A pada Wilayah Kerja Puskesmas Doko
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Pendataan jumlah sasaran
2. Pemberian vitamin A
3. Laporan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pemberian vitamin a dilaksanakan di posyandu 10 desa.

F. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


Program Lintas Program
Promosi Kesehatan Memberikan arahan tentang kegiatan program promosi
kesehatan.
KIA dan KB Memberikan arahan tentang kegiatan program KIA dan
KB
Gizi Memberikan arahan tentang kegiatan program Gizi
P2M Memberikan arahan tentang kegiatan program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kesehatan Memberikan arahan tentang kegiatan program
Lingkungan Kesehatan Lingkungan

G. SASARAN
Bayi usia 6 – 11 bulan, anak balita usia 12 – 59 bulan, dan ibu nifas.

H. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pemberian vitamin A adalah pada saat bulan timbang ( Agustus dan Februari)

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


 Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap selesai pelaksanaan kegiatan
yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali, dengan pelaporan pelaksanaan kegiatan
tersebut.
 Dilakukan sweeping bagi balita yang pada bulan Pebruari dan Agustus belum
mendapatkan vitamin A.

J. PENCATATAN. PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN.


1. Dilakukan pencatatan hasil analisa peran lintas program.
2. Dilakukan pelaporan hasil analisis peran lintas program dan di disitribusikan kepada
unit-unit terkait untuk ditindaklanjut.
3. Dilakukan pelaporan terhadap analisis peran lintas Program kepada Kepala Puskesmas.
K. SUMBER DANA KEGIATAN
Seluruh kegiatan-kegiatan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat ini mendapatkan
dana sesuai dengan RPK tahun berjalan.

Mengetahui

Kepala UPT Puskesmas Doko

dr. Eko Setiawati


NIP. 19860331 201101 2 014

Anda mungkin juga menyukai