Anda di halaman 1dari 38

Implementasi Pelayanan Persiapan

Kehamilan pada Calon Pengantin di


FKTP
PEMBAHASAN
ISU STUNTING

Kebijakan dan Fokus


layanan Catin

Persiapan Kehamilan yang


sehat pada Catin
1 Isu Stunting Stunting dan Penyebabnya
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau
tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
(sumber : Perpres 72 Tahun 2021)

Kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi


• 1 dari 5 rumah tangga di Indonesia masih buang air besar di ruang
Pengasuhan Yang Kurang Baik
terbuka.
• Kurangnya pengetahuan ibu mengenai • 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses terhadap air bersih.
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa
kehamilan,serta melahirkan.
Kurangnya akses rumah tangga/keluarga terhadap makanan bergizi
• 60% anak usia 0-6 bulan tidak
mendapatkan ASI Eksklusif. • Makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal.
• Terbatasnya Layanan kesehatan untuk ibu • Komoditas makanan di Jakarta 94% lebih mahal dibandingkan
selama masa kehamilan. dengan di New Delhi, India (RISKESDAS 2013, SDKI 2012,
SUSENAS).
STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Pasal 2 Ayat (1) dan (2)

Dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting, ditetapkan Strategi Nasional


Percepatan Penurunan Stunting.
Tujuan Stranas: Kelompok Sasaran: (Pasal 3)
1. Menurunkan prevalensi Stunting; o Remaja;
2. Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan o Calon pengantin;
berkeluarga;
o Ibu hamil;
3. Menjamin pemenuhan asupan gizi;
4. Memperbaiki pola asuh; o Ibu menyusui; dan
5. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan; o Anak berusia 0 - 59 bulan.
dan
6. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting dilaksanakan untuk mencapai target Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2O3O (Pasal 4 Ayat (1).
Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting dalam
Perpres 72/2021

RENCANA AKSI NASIONAL


5 PILAR STRANAS Ps 8 (3)
1. Peningkatan komitmen dan visi
kepemimpinan di kementerian/lembaga, 1. Penyediaan data keluarga
Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah berisiko stunting
STRANAS: Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah 2. Pendampingan keluarga
Desa; berisiko stunting
Acuan Dalam Rangka
2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku
Menyelenggarakan 3. Pendampingan semua calon
dan pemberdayaan masyarakat;
Percepatan Penurunan 3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik pengantin/calon PUS;
4. Surveilans keluarga berisiko
Stunting dan Intervensi Sensitif di
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah stunting
provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, 5. Audit kasus stunting
dan Pemerintah Desa;
4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada
tingkat individu, keluarga, dan masyarakat;
5. Penguatan dan pengembangan sistem, data,
informasi, riset, dan inovasi
TARGET DAN INDIKATOR LAYANAN

KELUARGA BERISIKO STUNTING, DAN ANAK STUNTING

Cakupan Layanan Calon Kesehatan, Agama, Pengendalian Pen-


Pengantin duduk dan KB, dan Sosial
Cakupan Layanan Ibu Hamil Kesehatan dan Pengendalian
Penduduk dan KB
INDIKATOR Cakupan Layanan Balita Kesehatan
ESENSIAL
Cakupan Keluarga Berisiko Kesehatan dan Pengendalian Penduduk
dan KB, Pertanian, Pangan
Cakupan Layanan Air Minum dan Sanitasi Perumahan Rakyat dan dan Kawasan
Permukiman
Cakupan Layanan Perlindungan Sosial Sosial

INDIKATOR Sosial, TP2S, Kesehatan, PMD, Kominfo, Pendidikan, Agama,


SUPPLAY Pengendalian Penduduk, BPOM
INTERVENSI STUNTING

Intervensi spesifik Intervensi sensitif Percepatan penurunan


adalah kegiatan adalah kegiatan setiap upaya yang
yang dilaksanakan yang dilaksanakan mencakup Intervensi
Spesifik dan Intervensi
untuk mengatasi untuk mengatasi Sensitif yang dilaksanakan
penyebab langsung penyebab tidak secara konvergen, holistik,
terjadinya Stunting langsung terjadinya integratif, dan berkualitas
Stunting. melalui kerja sama
multisektor di pusat,
daerah, dan desa.
DATA INDIKATOR PADA LAYANAN CATIN
TERKAIT PENURUNAN STUNTING
PELAYANAN KESCATIN PADA SAAT HAMIL PERSALINAN DAN NIFAS
1. K1 1. LINFASKES
1. PEMBERIAN TABLET FE PADA 2. K4 2. LINAKES
CATIN
3. K6 3. KF –KN LENGKAP TERINTEGRASI
2. CATIN DILAKUKAN SKRINING
(TEST PACK, TRIPLE 4. Resti oleh nakes 4. KB PASCA PERSALINAN
ELIMINASI,TT,PERIKSA HB) 5. Resti Oleh Masyarakat 5. BULIN MENDAPATKAN VIT A
3. KASUS ANEMIA PADA CATIN
4. CATIN KEK
5. CATIN DENGAN ALKI
6. PENUNDAAN KEHAMILAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH, KEMENTERIAN DAN LEMBAGA
KEGIATAN PRIORITAS (KP) 2:
1. Peningkatan kualitas persalinan di fasyankes
Percepatan Penurunan Stunting 2. Pembinaan perubahan perilaku
1. 3. Pembinaan pelaksanaan STBM
• Kemenkes • Kemensos
KP 4. Penyelenggaraan PAUD**
• Kemendikbud • Kemenag
Peningkatan 5. Pendidikan Keluarga
• BKKBN • Kemendagri
ProP Pendidikan 6. Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan
• KPPPA
Gizi 7. Bina Keluarga Balita
8. Bina Keluarga Remaja**
1. Pemanfaatan pekarangan/KRPL** 9. Sosialisasi Gizi bagi Anak dan Keluarga
2. Kawasan Mandiri Pangan** 10.PKH
3. Optimalisasi reproduksi hewan** 5. 2. 11.Program Bimbingan Perkawinan
4. Desa Pangan Aman Peningkat Penguatan 12.Advokasi Kebijakan kepada Pemda
5. Bantuan Sosial Pangan an Akses Surveilans
Pangan*
2 Gizi • Kemko PMK • BPOM
Percepatan • Kemenkes • Kemendesa
Penurunan • Kemenperin

• KemenPUPR • Kemensos
Stunting
• BPOM
1. Penguatan koordinasi di tingkat pusat**
1. Pembangunan SPAM di Kawasan 2. Peningakatan surveilans gizi
perdesaan 3. Pemantauan pertumbuhan di Posyandu**
2. Pembangunan IPAL Kawasan, IPLT, Penyediaan Air Pemberian 4. Penyelenggaraan Riskesdas
TPA/TPS, sarana SANIMAS, drainase** Bersih dan Suplement 5. Pembinaan & pengawasan produk pangan
4. 3.
3. Pembinaan & pendampingan untu Sanitasi* asi Gizi 6. Pemberian sertifikasi SNI produk makanan
sanitasi sekolah 7. Pengawasan produk pangan fortifikasi
4. Penguatan UKS 8. Peningkatan pelayanan sosial dasar
5. Bantuan sanitasi sekolah
1. Penyediaan PMT bumil KEK
• KemenPUPR • Kemendikbud 2. Penyediaan PMT balita kekurangan gizi
3. Penguatan intervensi paket gizi
4. Penyediaan TTD rematri, catin, bumil
Kemenk es 5. Penyediaan Vit.A untuk usia 6-59 bln**
6. Penyediaan MMN (multiple micro nutrient)**
* = dimungkinkan untuk mendukung proyek prioritas lainnya 7. PMT anak sekolah***
8. Pengendalian Filariasis & Kecacingan*
** = diharapkan untuk dicantumkan dalam RKA KL
*** = perlu dikonfirmasi keberlanjutan kegiatan
Fokus layanan catin
yang dilakukan ?
KUA/
Bimbingan
Lembaga Perkawinan
Agama
KIE
Minimal
Kesehatan 3 bulan
Reproduksi
Pelayanan Konseling
sebelum Hari
Pernikahan
Kesehatan Puskesmas/ Individu/
Fasyankes Pasangan
Reproduksi
Bagi Calon Tujuan
Pengantin
Pemeriksaan Puskesmas
Kesehatan
Rumah Sakit

11
KIE KESEHATAN REPRODUKSI
CATIN
Tujuan: Meningkatkan pengetahuan catin tentang kesehatan
reproduksi

Catin sehat
dan siap
Pemberian KIE di lembaga
berumah
keagamaan dalam bimbingan
perkawinan (secara berkelompok) tangga
Anjuran pemeriksaan kesehatan di
Fasilitas Kesehatan

Pemberian KIE di fasilitas


kesehatan (individual) • Orang tua sehat
• Anak sehat
• Keluarga
bahagia

Sasaran: Semua pasangan catin


PEMERIKSAAN KESEHATAN REPRODUKSI
CATIN Mengetahui
status gizi
dan
kesehatan
Deteksi dini Pemeriksaan fisik
(termasuk status gizi)
catin
penyakit genetik Anamnesis (wawancara
: Thalassemia, dan deteksi masalah
Hemofilia oleh tenaga kejiwaan Mengetahui
kesiapan catin
kesehatan) Skrining (fisik dan psikis)

Pemeriksaan status T dan untuk memiliki


anak
penunjang pemberian
Deteksi dini (laboratorium) imunisasi TT
sesuai status
penyakit menular :
Hepatitis B dan C,
HIV/AIDS, Melengkapi
IMS,TORCH,
penyakit infeksi Deteksi dini penyakit status
lainnya kronis : Hipertensi, penyakit imunisasi
paru, penyakit jantung,
Diabetes

PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN MINIMAL PEMERIKSAAN STATUS GIZI DAN GEJALA ANEMIA
Informasi Kesehatan Reproduksi
yang perlu diketahui oleh calon pengantin
1 Kesehatan, sistem, fungsi, & proses reproduksi

2 Hak Reproduksi

3 Persiapan pra nikah

4 Perencanaan kehamilan & KB

5 Pencegahan infertilitas

Kondisi kesehatan & penyakit yang perlu


6 diwaspadai (termasuk IMS & HIV)

7 Pencegahan stunting dan 1000 HPK

Pencegahan kekerasan dalam


8 rumah tangga (KDRT)
1 Kesehatan, Sistem, Fungsi, & Proses Reproduksi

a. Organ Reproduksi Perempuan

b. Organ Reproduksi Laki-laki

c. Proses Reproduksi

d. Perbedaan fungsi reproduksi laki-laki dan perempuan


2 Hak Reproduksi
Kedua calon pengantin memiliki hak yang sama dalam:
 memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa
jumlah anak, dan jarak kelahiran.
 mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan
reproduksi, upaya untuk mendukung kesehatan
reproduksi, penyakit menular seksual termasuk upaya
pencegahan dan penularannya, dsb.
 memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman,
efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan
tanpa paksaan.
Perempuan berhak mendapatkan pelayanan Hubungan suami istri harus didasari
kesehatan reproduksi yang dibutuhkan yang penghargaan terhadap pasangan
memungkinkannya sehat dan selamat dalam masing-masing dan dilakukan dalam
menjalani kehamilan, persalinan, dan nifas, kondisi dan waktu yang diinginkan
serta memperoleh bayi yang sehat. bersama tanpa unsur pemaksaan,
ancaman, dan kekerasan.
3 Persiapan Pra Nikah
Pemeriksaan kesehatan

Skrining status imunisasi Tetanus

Pengukuran status gizi

Persiapan gizi

Menjaga kesehatan organ reproduksi


Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah
“Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada
pasangan catin laki-laki dan perempuan
sebelum melangsungkan pernikahan”

Apa manfaatnya?
• untuk mengetahui status kesehatan calon
pengantin
• bila calon pengantin mempunyai masalah
kesehatan dapat diobati/dikontrol
• mencegah penularan penyakit kepada pasangan
• mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang
sehat
• mempersiapkan kehamilan dan menghasilkan
keturunan yang sehat dan berkualitas
Layanan apa saja yang
didapatkan?
Keluhan kesehatan

Riwayat penyakit
Anamnesis Pemeriksaan Tanda vital
Faktor risiko kesehatan
Fisik
Deteksi dini masalah Status gizi
kesehatan jiwa Pemeriksaan fisik lengkap
(sesuai indikasi medis)

Hb, Gol. darah, & rhesus KIE & konseling


kesehatan reproduksi
Sesuai indikasi:
Pemberian tablet tambah
Gula darah; HIV; IMS; Pemeriksaan darah (TTD)
Hepatitis; Talasemia; Penunjang
TORCH (untuk catin Skrining & imunisasi Tatalaksana
perempuan); IVA/pap smear Tetanus difteri (Td)
(bagi catin perempuan yang
sudah pernah menikah) dll Pengobatan/terapi sesuai
permasalahan kesehatan
3 bulan
sebelum
melangsungkan Periksa
kesehatan Nikah!
pernikahan

Kenapa 3 bulan sebelum pernikahan?

Masalah yang ditemukan dapat


1 diobati/dikontrol sebelum catin
menikah

Catin punya cukup waktu untuk


mempersiapkan fisik & mental
2 dalam menempuh kehidupan
berumah tangga
Skrining Status Imunisasi Tetanus
Imunisasi Tetanus penting untuk mencegah
dan melindungi dari penyakit Tetanus
baik bagi diri sendiri maupun bayi yang
akan dilahirkan kelak

Tiap WUS (15-49 tahun)


diharapkan sudah mendapat 5 kali
imunisasi Tetanus lengkap (T5).
Jika status T belum lengkap, maka
catin perempuan harus melengkapi
status imunisasi Tetanusnya di
Puskesmas.
Pengukuran Status Gizi

 deteksi dini masalah gizi


 menyiapkan calon ibu agar
dapat menjalani kehamilan
yang sehat
Persiapan Gizi
Setiap pasangan catin dianjurkan:
Mengonsumsi pangan beraneka
ragam sesuai dengan gizi
seimbang
Membiasakan perilaku hidup bersih
Melakukan aktivitas fisik
Mempertahankan dan memantau
berat badan normal

• Biasakan minum air putih 8


gelas per hari
Setiap catin perempuan dianjurkan mengonsumsi • Hindari minum teh atau kopi
tablet tambah darah (TTD) setelah makan
yang mengandung zat besi • Batasi mengonsumsi garam,
dan asam folat seminggu sekali gula, dan lemak/minyak
Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi

• Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari.


• Gunakan pakaian dalam berbahan sintetis (katun) yang
dapat menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
• Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke
belakang dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan
menggunakan handuk atau tisu.
• Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab / bau.

• Khusus untuk perempuan:


- Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.
- Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
- Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4 jam
sekali atau setelah buang air.
- Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

• Bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat.


Perencanaan Kehamilan & KB
4

KEHAMILAN KEHAMILAN TIDAK


IDEAL DIRENCANAKAN

• Pada unmet need ber-KB (wanita


Kehamilan ideal adalah usia subur yang ingin menunda
kehamilan yang direncanakan, atau tidak ingin punya anak tetapi
diinginkan, dan dijaga tidak menggunakan kontrasepsi)
perkembangannya secara baik • Akibat gagal KB
• Akibat hubungan seks pranikah
Kondisi Ideal untuk
Hamil Sehat Layak Hamil
Metode Kontrasepsi
Untuk Menunda Kehamilan
Pencegahan Infertilitas
5
• Perencanaan kehamilan
• Perilaku hidup sehat
• Mengurangi pajanan terhadap
lingkungan, pekerjaan, agen
infeksi dan iatrogenik
• Menjaga kehamilan yang sehat
untuk menghindari Infertilitas
pada generasi berikutnya
• Berperilaku seks aman
• Segera mencari pertolongan
medis jika ditemukan masalah
kesuburan
Infertilitas
Penyebab Infertilitas
Faktor Risiko:
• Usia
Unexplained; 10%
• Gaya hidup tidak sehat, Laki-laki; 30%

stress dan olahraga Laki-laki dan Perempuan; 30%

berat
• Konsumsi obat-obatan Perempuan; 30%

tertentu
• Faktor medis
• Faktor biologis
• Lingkungan
Masa Subur

Temperatur tubuh meningkat dan


Perubahan lendir serviks Dorongan seksual meningkat
payudara lebih lunak

Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid
6 Kondisi Kesehatan dan Penyakit
yang Perlu Diwaspadai

a. Anemia & Kekurangan Gizi


g. Infeksi Menular Seksual
b. Hepatitis B
h. HIV AIDS
c. Diabetes Melitus
i. Infeksi Saluran Reproduksi
d. Malaria dan TORCH
j. Kanker Payudara
e. Talasemia
k. Kanker Leher Rahim (Kanker
Serviks)
f. Hemofili
Pencegahan Stunting & 1000 HPK
7
Periode Emas
1000 HPK sejak dalam kandungan
Hari Pertama (270 hari) - anak berusia 2
Stunting: kondisi gagal tumbuh Kehidupan tahun (730 hari)
pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak
lebih pendek untuk usianya
• Calon ibu sehat & status gizi baik
• Pemeriksaan kehamilan secara teratur
dan gizi seimbang
• Bayi mendapatkan Inisiasi Menyusui
1 dari 3 Dini (IMD) & ASI eksklusif
Anak Indonesia • Bayi mendapatkan makanan
mengalami stunting
pendamping ASI mulai usia 6 bulan
• Bayi dipantau pertumbuhan &
perkembangannya
• Bayi mendapatkan imunisasi dasar
lengkap & kapsul vitamin A
Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
8
Pesan untuk Catin !
Hindari makanan
Konsumsi Batasi konsumsi Gula
instan, mengandung
makanan (4 sdm/hari), Garam
pewarna buatan/
bergizi (1 sdt/hari), & lemak
pengawet
seimbang (5 sdm/hari)

Cek kesehatan Perbanyak


Jaga kebersihan aktivitas
secara rutin &
& kesehatan fisik
patuhi saran dari
organ reproduksi
petugas kesehatan

TIDAK
Menerapkan • Berperilaku seks berisiko
Hindari
perilaku hidup • Merokok
stres
bersih & sehat • Mengonsumsi alkohol/
NAPZA
Aplikasi
Kesehatan Reproduksi
Calon Pengantin Berbasis Android Aplikasi
“Kescatin”
 informasi kesehatan reproduksi yang dapat
dibaca secara mandiri oleh calon pengantin

 Cek kondisi layak hamil secara mandiri

 Download aplikasi link


https://youtu.be/q3XANu2OEik
Pencatatan

KCS hlmn 1

Surat keterangan pemeriksaan kesehatan catin


KCS hlmn 2

Lembar balik dan buku Kesehatan Reproduksi Catin


KCS dapat diunduh di :

www. kesga.kemkes.go.id

36
Sampai jumpa PUSKESMAS

di Puskesmas
terdekat

2020
S A L A M S E H AT

TERIMA KASIH
MENUJU
KELUARGA
SEHAT

Anda mungkin juga menyukai