2.1 Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang,
khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap
makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
2.2 Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk
pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk
anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi
remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula
3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup.
3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah,
dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12
per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000.
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan
reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
TUJUAN
Melakukan pembaruan serta penguatan
dalam upaya konvergensi perencanaan dan Melakukan penguatan dan pemaduan
penganggaran Percepatan Penurunan 1 4 sistem manajemen data dan informasi
Stunting tingkat pusat, daerah, desa dan Percepatan Penurunan Stunting.
bersama pemangku kepentingan yang
berkesinambungan.
Mengintegrasikan mekanisme
Melakukan penguatan kelembagaan dan 5 pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
mekanisme pelaksanaan program dan 2 Percepatan Penurunan Stunting.
kegiatan Percepatan Penurunan Stunting.
Ps 8 (4):
Rencana aksi nasional
dilaksanakan oleh K/L,
Rencana Aksi Nasional
Pemerintah Daerah Prov,
Percepatan Penurunan
Pemerintah Daerah
Stunting Indonesia Kab/Kota, Pemerintah
RAN PASTI Desa, dan pemangku
Kepentingan dalam
pelaksanaan Percepatan
Penurunan Stunting
SINKRONISASI 8 AKSI
KONVERGENSI & RAN PASTI
RENCANA AKSI NASIONAL
Meliputi paling sedikit 5 h a l → Ps 8 (3)
1. Penyediaan data keluarga berisiko stunting
2. Pendampingan keluarga berisiko stunting
3. Pendampingan semua calon
pengantin/calon PUS;
4. Surveilans keluarga berisiko
stunting
5. Audit kasus stunting
PENDEKATAN RAN PASTI
Ps 8 (3): 5 aspek
Diperkuat dengan audiensi kepada:
Pendekatan 1. Menko PMK
Keluarga
Berisiko 2. Deputi Setwapres
Stunting 3. Menteri Agama
4. Menteri Kesehatan Wakil
5. Menteri PUPR Presiden
6. Menteri Pertanian
7. Menteri PPPA
RAN 8. Menteri Dalam Negeri
9. Kepala BRIN MenPPN/
PASTI Pendekatan
10. Menteri Sosial (diagendakan) KaBappenas
Pendekatan 11. Menteri Desa dan PDTT (diagendakan)
Intervensi Multisektor
dan
12. Menteri KKP(diagendakan)
Gizi Terpadu 13. Menteri KOMINFO (diagendakan)
Multipihak
14. Menteri Dikbud Ristek(diagendakan)
HASIL AUDIENSI
Ruang Lingkup:
a. Fasilitasi perencanaan dan penganggaran Daerah Status
b. Penguatan kelembagaan
c. Peningkatan Sumber Daya Manusia
d. Peningkatan pemberdayaan masyarakat desa dan
kelurahan
Kesepakatan Bersama antara e. Pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif
Kemendagri, Kemenkes, BKKBN, dan
BPKP
f. Fasilitasi penguatan Tim Penggerak Siap
No: 441.1/5234.ASJ ttg Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP Implementasi
No: HK.02.01/Menkes/6434/2021 PKK) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
No: 31/KSMG2/2021 g. Pertukaran data dan/atau informasi
No: MoU-6/K/D3/2021
h. Pembinaan dan pengawasan
Tentang Percepatan Penurunan
Stunting di Daerah i. Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi lainnya
sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK dan
ketentuan peraturan perundangan-undangan
HASIL AUDIENSI
Peraturan Menteri Kesehatan berkaitan dengan Penguatan Upaya Kesehatan STATUS
Masyarakat di Desa/Kelurahan;
Pendayagunaan Perawat dan Bidan di Desa/Kelurahan.
Dlm Proses
• Dari 83.449 desa/kel, hanya 51.974 yg memiliki bidan
Perjanjian Kerjasama antara Kemenag dan BKKBN ttg Penguatan Pendampingan Bagi
Calon Pengantin dan Pencegahan Perkawinan Anak Dalam Rangka Mendukung Dlm Proses
Penurunan Stunting
Integrasi Lokus stunting dg Prog Ketahanan Pangan di 6 Prov: NTT, Kalimantan Barat,
Sulawesi Barat, Maluku, Papua dan Papua Barat. Total Kabupaten/Kota yang akan disasar Dlm Proses
dari 6 provinsi tersebut sejumlah 95 Kab/Kota dan 1.369 Kecamatan.
Kemen PUPR dalam perencanaan anggaran tahun 2022 menggunakan data keluarga
berisiko stunting yang dihasilkan dari Pendataan Keluarga (PK21) BKKBN Tepat lokasi Implementasi
dan tepat sasaran
PENDEKATAN INTERVENSI GIZI TERPADU
PENDEKATAN KELUARGA BERESIKO STUNTING
Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
1. Anemia; 1. Anemia; 1.BBLR;
2. Kekurangan Energi 2. KEK; 2.PB<48cm;
3.ASI eksklusif;
Kronis (KEK) 3. Pertumbuhan janin
4.Imunisasi;
terhambat 5.MPASI;
6.Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi;
7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Kehidupan
PENDEKATAN MULTISEKTOR DAN MULTIPIHAK
G S PT MS M
SEKRETARIAT
Keanggotaan bidang-bidang dalam PELAKSANA
PELAKSANA:
Ketua : Wakil Gubernur
TPPS Provinsi dapat menyesuaikan Wakil Ketua:
Kaper BKKBN Provinsi
Satgas:
dengan kebutuhan dan potensi 1. Sekda,
Tim Pakar dan Tim
2. Ka. Bappeda.
wilayah 3. Ka. TP PKK
Teknis/Lapangan
Sekretaris:
Kaper BKKBN Provinsi
PELAKSANA
Ketua: Wakil Bupati/Wakil
Keanggotaan bidang-bidang dalam Walikota SEKRETARIAT
Wakil Ketua: PELAKSANA:
TPPS kabupaten/kota dapat 1) Sekda, Kepala OPD Dalduk & KB
menyesuaikan dengan kebutuhan 2) Ka. Bappeda, Satgas:
3) Ka. TP PKK Tim Pakar dan Tim
dan potensi wilayah Sekretaris: Teknis/Lapangan
Ka. OPD Bid. Dalduk & KB
BIDANG PELAYANAN
INTERVENSI SENSITIF BIDANG KOMUNIKASI BIDANG KOORDINASI,
DAN SPESIFIK PERUBAHAN PERILAKU DAN BIDANG DATA, MONEV &
KONVERGENSI &
Koord: OPD Bid. PENDAMPINGAN KELUARGA KNOWLEDGE MANAGEMENT
PERENCANAAN
Kesehatan Koord: OPD Bid Dalduk & KB Koord: Perguruan Tinggi
Koord: Bappeda
Anggota: OPD bidang Anggota: OPD bidang terkait Anggota: OPD bidang terkait dan
Anggota: OPD bidang terkait
terkait dan Pemangku dan Pemangku Kepentingan Pemangku Kepentingan
dan Pemangku Kepentingan
Kepentingan
TPPS KECAMATAN
STRUKTUR TIM
PERCEPATAN
PENGARAH PENURUNAN
TPPS KAB/KOTA
STUNTING TINGKAT
Keanggotaan bidang-bidang dalam KECAMATAN
TPPS Kecamatan dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan PELAKSANA
Ketua : Camat
dan potensi wilayah Wakil: Kepala Puskesmas
Ka.UPT KB Kec/Koord.
Penyuluh KB
Fokus K/L
Kementerian Kesehatan KemeKemendagri
Kementerian Sosial Kementerian
BKKBN Kementerian PUPERA PPN/Bappenas
Kementerian Agama BPS
Kemendes PDTT BKKBN
Setwapres
ALUR PELAPORAN
1. Kepala Desa/Lurah menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada Bupati/Walikota 2 (dua) kali dalam setahun atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan
2. Bupati/Walikota menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting kepada Gubernur 2 (dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan
3. Gubernur menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting kepada Kementerian Dalam Negeri selaku wakil ketua bidang koordinasi
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah 2 (dua) kali
dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
4. Kementerian/Lembaga menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional 2
(dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
5. Wakil Ketua Pelaksana bidang koordinasi pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Wakil Ketua Pelaksana bidang
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi menyampaikan hasil laporan
penyelenggaraan Percepatan Penurunan Sfunting sebagaimana dimaksud pada
ayat (21 dan ayat (3) kepada Ketua Pelaksana melalui PUSAT PENGENDALI DATA
PASTI 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
6. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana selaku Ketua Pelaksana
mengkoordinasikan laporan mengenai penyelenggaraan percepatan penurunan
stunting untuk disampaikan kepada Wakil Presiden selaku ketua pengarah 2 (dua)
kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
BAB V Kerangka Regulasi
dan Pendanaan
KEBUTUHAN REGULASI
1. Petunjuk teknis Mekanisme dan 1. Mekanisme Penentuan Wilayah Sasaran Percepatan Penurunan
Tata Kerja Tim Percepatan Stunting
Penurunan Stunting dan Satuan 2. Mekanisme Penyediaan Data Sasaran Percepatan Penurunan Stunting
Tugas Percepatan Penurunan 3. Sistem Manajemen Data dan Informasi Percepatan Penurunan Stunting
Stunting;
2. Petunjuk teknis Perencanaan Kluster Data Presisi
dan Penganggaran Percepatan
Penurunan Stunting
3. Petunjuk teknis pemantauan, 1. Mekanisme Rantai Pasok Logistik Percepatan Penurunan Stunting
evaluasi dan pelaporan 2. Mekanisme Pendaftaran Calon Pengantin dan Pendampingan Calon
Percepatan Penurunan Stunting Pengantin
4. Mekanisme pengaduan 3. Mekanisme pendampingan keluarga berisiko Stunting
masyarakat dan sistem tindak 4. Mekanisme Audit Kasus Stunting
lanjutnya 5. Mekanisme pelayanan terpadu intervensi spesifik dan sensitif
Memberikan ruang
pendanaan sector swasta
yang bersifat tidak mengikat.
PENDANAAN TAHUN 2022
OPERASIONAL PENURUNAN STUNTING
Operasional Pendampingan Calon Calon pengantin/
1
Pengantin di desa Calon PUS
Operasional Pendampingan Ibu Hamil di
1. DAK NON FISIK 2
desa
Ibu hamil
3 Operasional Pendampingan
Ibu paska salin
50,17% Pascapersalinan di desa
TOTAL 4 Pendamping
Operasional Survailance Stunting tk desa
Keluarga
ANGGARAN (paket data untuk pelaporan)
(3 orang)
Rp. 59,4 M 5 Mini lokakarya Kecamatan Kecamatan
6 Audit kasus Stunting OPD KB
Biaya cetak Data Keluarga (berisiko Rukun Tetangga
7
stunting) (RT)
1. BIDANG LATBANG :
- Pelatihan dan Refreshing dalam rangka
percepatan penurunan stunting
3. BIDANG KBKR
- Pelaksanaan layanan Audit Stunting, Manajemen
Kasus Stunting Kab/Kota dan koordinasi Intensifikasi
pelayanan KB di faskes
PENDANAAN TAHUN 2022
4. BIDANG KS/PK :
- Keluarga dengan baduta yang mendapatkan fasilitasi pembinaan
1000 HPK
- PIK Remaja dan BKR yang mendapat fasilitasi pembinaan edukasi
Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sbg calon Ibu
- Kelompok Kegiatan (Poktan) yang masuk dalam Pro PN yang
mendukung PPS
3. APBN
5. BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK :
- Pemberdayaan Kampung KB dalam rangka PPS
- Rekomendasi kebijakan hasil Studi Kasus Stunting Tk. Prov
6. BIDANG SEKRETARIAT
- Layanan Humas Percepatan Penurunan Stunting Tk. Provinsi
- Pengawasan Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting tk provinsi
- Rapat Koordinasi Tim Satgas PPS
Lampiran
JUMLAH INDIKATOR RAN PASTI
TOTAL: 42
Operasional 1. Pendampingan 1. Catin 13.Keluarga dengan anak usia 6-23 bulan 19/15
2. Catin dengan anemia 14.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
3. Catin dengan status gizi kurus/gemuk 15.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
4. Ibu hamil diare kronis
5. Ibu hamil anemia 16.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan gizi
6. Ibu hamil KEK kurang
7. Ibu hamil dengan PJT 17.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan gizi
8. PUS pasca persalinan buruk
9. PUS dengan unmet need 18.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
10. Keluarga dengan anak usia 0 bulan diare kronis
berat badan <2500 gram 19.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
11. Keluarga dengan anak usia 0 bulan gizi kurang
dengan Panjang Badan < 48 cm 20.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
12. Keluarga dengan anak usia < 6 bulan gizi buruk
21.Keluarga prasejahtera