Anda di halaman 1dari 39

Rencana Aksi Nasional

Percepatan Penurunan Stunting Indonesia


R A N PA S T I

Disampaikan Pada Sosialisasi Program Nasional Stunting, Ponek, PKBRS


antar Jejaring di RSUD M.Th.Djaman Kab.Sanggau

Sanggau, 01 Nopember 2022


LATAR BELAKANG: VISI INDONESIA 2045

Pembangunan SDM Unggul, Indonesia Maju


yang merata
dan inklusif
Memiliki kecerdasan Sehat menyehatkan
yang komprehensif dalam interaksi
Negara yang (produktif dan inovatif) alamnya
demokratis,
kuat dan bersih
Damai dalam
interaksi sosialnya Berperadaban
Ekonomi yang
maju dan dan berkarakter kuat unggul
berkelanjutan
LATAR BELAKANG

STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN


Penerapan Perilaku Hidup Sehat

Penguasaan Dan Penerapan Teknologi Kesehatan

Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit yang Responsif

Fasilitas Dan Jaminan Kesehatan Nasional Tertata dan Berkelanjutan

Peningkatan Derajat Kesehatan Dan Kualitas Hidup Rakyat


• Terbebas dari permasalahan gizi sejak 2025
• Usia harapan hidup lebih Panjang dan sehat
• Angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit
semakin rendah
LATAR BELAKANG : Pencapaian Target SDGs 2030

2.1 Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang,
khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap
makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
2.2 Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk
pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk
anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi
remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula
3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup.
3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah,
dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12
per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000.
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan
reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
TUJUAN
Melakukan pembaruan serta penguatan
dalam upaya konvergensi perencanaan dan Melakukan penguatan dan pemaduan
penganggaran Percepatan Penurunan 1 4 sistem manajemen data dan informasi
Stunting tingkat pusat, daerah, desa dan Percepatan Penurunan Stunting.
bersama pemangku kepentingan yang
berkesinambungan.
Mengintegrasikan mekanisme
Melakukan penguatan kelembagaan dan 5 pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
mekanisme pelaksanaan program dan 2 Percepatan Penurunan Stunting.
kegiatan Percepatan Penurunan Stunting.

Melakukan penguatan regulasi/kebijakan Mendorong partisipasi aktif masyarakat


strategis yang dibutuhkan untuk 3 6 serta gotong royong dalam Percepatan
Percepatan Penurunan Stunting. Penurunan Stunting.
DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor Undang-Undang
Undang-Undang
01 02 52 Tahun 2009 tentang 03 Nomor 23 Tahun
Nomor 36 Tahun
Perkembangan 2014 tentang
2009 tentang
Kependudukan dan Pemerintah Daerah.
Kesehatan.
Pembangunan Keluarga.

Peraturan Presiden Nomor Peraturan Presiden


04 18 Tahun 2020 tentang 05 Nomor 72 tahun 2021
Rencana Pembangunan tentang Percepatan
Jangka Menengah Nasional Penurunan Stunting.
2020-2024.
Penyelenggaraan
BAB II Percepatan Penurunan
Stunting
MANDAT PERPRES 72/2021
STRANAS:
14%
Utk pelaks STRANAS
Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan disusun RAN -> Ps 8 (1)
Percepatan Penurunan Stunting
RENCANA AKSI NASIONAL
TUJUAN PILAR STRANAS Meliputi paling sedikit
5 hal Ps 8 (3)
1. Menurunkan prevalensi 1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di
stunting kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, 1. Penyediaan data keluarga
2. Meningkatkan kualitas Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah berisiko stunting
penyiapan kehidupan Desa; 2. Pendampingan keluarga
berkeluarga 2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan berisiko stunting
3. Menjamin pemenuhan pemberdayaan masyarakat; 3. Pendampingan semua calon
3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan pengantin/calon PUS;
asupan gizi
Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah
4. Memperbaiki pola asuh 4. Surveilans keluarga berisiko
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
5. Meningkatkan akses dan stunting
dan Pemerintah Desa;
kualitas pelayanan 4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat
5. Audit kasus stunting
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat;
6. Meningkatkan akses air 5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi,
minum dan sanitasi riset, dan inovasi Ditetapkan oleh Kepala Badan
 Ps 8 (2)
MANDAT PERPRES 72/2021

 Ps 8 (4):
Rencana aksi nasional
dilaksanakan oleh K/L,
Rencana Aksi Nasional
Pemerintah Daerah Prov,
Percepatan Penurunan
Pemerintah Daerah
Stunting Indonesia Kab/Kota, Pemerintah
RAN PASTI Desa, dan pemangku
Kepentingan dalam
pelaksanaan Percepatan
Penurunan Stunting
SINKRONISASI 8 AKSI
KONVERGENSI & RAN PASTI
RENCANA AKSI NASIONAL
Meliputi paling sedikit 5 h a l → Ps 8 (3)
1. Penyediaan data keluarga berisiko stunting
2. Pendampingan keluarga berisiko stunting
3. Pendampingan semua calon
pengantin/calon PUS;
4. Surveilans keluarga berisiko
stunting
5. Audit kasus stunting
PENDEKATAN RAN PASTI
Ps 8 (3): 5 aspek
Diperkuat dengan audiensi kepada:
Pendekatan 1. Menko PMK
Keluarga
Berisiko 2. Deputi Setwapres
Stunting 3. Menteri Agama
4. Menteri Kesehatan Wakil
5. Menteri PUPR Presiden
6. Menteri Pertanian
7. Menteri PPPA
RAN 8. Menteri Dalam Negeri
9. Kepala BRIN MenPPN/
PASTI Pendekatan
10. Menteri Sosial (diagendakan) KaBappenas
Pendekatan 11. Menteri Desa dan PDTT (diagendakan)
Intervensi Multisektor
dan
12. Menteri KKP(diagendakan)
Gizi Terpadu 13. Menteri KOMINFO (diagendakan)
Multipihak
14. Menteri Dikbud Ristek(diagendakan)
HASIL AUDIENSI
Ruang Lingkup:
a. Fasilitasi perencanaan dan penganggaran Daerah Status
b. Penguatan kelembagaan
c. Peningkatan Sumber Daya Manusia
d. Peningkatan pemberdayaan masyarakat desa dan
kelurahan
Kesepakatan Bersama antara e. Pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif
Kemendagri, Kemenkes, BKKBN, dan
BPKP
f. Fasilitasi penguatan Tim Penggerak Siap
No: 441.1/5234.ASJ ttg Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP Implementasi
No: HK.02.01/Menkes/6434/2021 PKK) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
No: 31/KSMG2/2021 g. Pertukaran data dan/atau informasi
No: MoU-6/K/D3/2021
h. Pembinaan dan pengawasan
Tentang Percepatan Penurunan
Stunting di Daerah i. Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi lainnya
sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK dan
ketentuan peraturan perundangan-undangan
HASIL AUDIENSI
Peraturan Menteri Kesehatan berkaitan dengan Penguatan Upaya Kesehatan STATUS
Masyarakat di Desa/Kelurahan;
Pendayagunaan Perawat dan Bidan di Desa/Kelurahan.
Dlm Proses
• Dari 83.449 desa/kel, hanya 51.974 yg memiliki bidan

Kesepakatan Bersama Menteri PPPA dengan BKKBN: Peningkatan Sinergitas


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dengan Program Pembangunan Dlm Proses
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana

Perjanjian Kerjasama antara Kemenag dan BKKBN ttg Penguatan Pendampingan Bagi
Calon Pengantin dan Pencegahan Perkawinan Anak Dalam Rangka Mendukung Dlm Proses
Penurunan Stunting

Integrasi Lokus stunting dg Prog Ketahanan Pangan di 6 Prov: NTT, Kalimantan Barat,
Sulawesi Barat, Maluku, Papua dan Papua Barat. Total Kabupaten/Kota yang akan disasar Dlm Proses
dari 6 provinsi tersebut sejumlah 95 Kab/Kota dan 1.369 Kecamatan.

Kemen PUPR dalam perencanaan anggaran tahun 2022 menggunakan data keluarga
berisiko stunting yang dihasilkan dari Pendataan Keluarga (PK21) BKKBN  Tepat lokasi Implementasi
dan tepat sasaran
PENDEKATAN INTERVENSI GIZI TERPADU
PENDEKATAN KELUARGA BERESIKO STUNTING

Ibu Pasca Persalinan


KB Pasca persalinan

Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
1. Anemia; 1. Anemia; 1.BBLR;
2. Kekurangan Energi 2. KEK; 2.PB<48cm;
3.ASI eksklusif;
Kronis (KEK) 3. Pertumbuhan janin
4.Imunisasi;
terhambat 5.MPASI;
6.Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi;
7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Kehidupan
PENDEKATAN MULTISEKTOR DAN MULTIPIHAK

G S PT MS M

G overnment S wasta PT MS a yarakat M edia

Keterpaduan Partisipasi Aktif Swasta Partisipasi Aktif Partisipasi Partisipasi Media


Kementerian/ dalam percepatan Perguruan Tinggi dan Masyarakat Sipil dalam percepatan
Lembaga, penurunan stunting baik akademisi dalam (LSM, NGO, penurunan stunting
Pemerintah Daerah langsung maupun tidak percepatan penurunan Perseorangan, dan melaui KIE
dan Pemerintah langsung kepada stunting melalui Mitra Pembangunan) Pencegahan dan
Desa . kelompok sasaran. Tridarma Perguruan dalam percepatan Penanganan
Tinggi penurunan stunting. Stunting.
BAB III Kelembagaan dan
Mekanisme Tata Kerja
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan


Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.

1. Tingkat Pusat Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana


Ditetapkan oleh Gubernur
Tingkat Provinsi Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
2.
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Ditetapkan oleh bupati/wali kota
3. Tingkat kabupaten/kota Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
4. Tingkat kecamatan kabupaten/kota.

Ditetapkan oleh Kepala Desa


5. Tingkat Desa Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy. Lain.
STRUKTUR TIM PERCEPATAN PENGARAH
PENURUNAN STUNTING Ketua: Gubernur
Anggota:
TINGKAT PROVINSI Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah

SEKRETARIAT
Keanggotaan bidang-bidang dalam PELAKSANA
PELAKSANA:
Ketua : Wakil Gubernur
TPPS Provinsi dapat menyesuaikan Wakil Ketua:
Kaper BKKBN Provinsi
Satgas:
dengan kebutuhan dan potensi 1. Sekda,
Tim Pakar dan Tim
2. Ka. Bappeda.
wilayah 3. Ka. TP PKK
Teknis/Lapangan
Sekretaris:
Kaper BKKBN Provinsi

BIDANG INTERVENSI BIDANG KOMUNIKASI


BIDANG KOORDINASI DAN BIDANG DATA, MONEV &
PELAYANAN SENSITIF PERUBAHAN PERILAKU DAN
PENDAMPINGAN KELUARGA KONVERGENSI KNOWLEDGE MANAGEMENT
DAN SPESIFIK
Koord: OPD Bidang Dalduk & Koord:
Koord:
KB Bappeda Koord : Perguruan Tinggi
OPD Bid. Kesehatan
Anggota: Anggota Anggota
Anggota
OPD Bidang terkait dan OPD bidang terkait dan OPD bidang terkait dan
OPD bidang terkait dan
Pemangku Kepentingan Pemangku Kepentingan Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan
STRUKTUR TIM PERCEPATAN PENGARAH
Ketua: Bupati/Walikota
PENURUNAN STUNTING Anggota:
TINGKAT KABUPATEN/KOTA Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah

PELAKSANA
Ketua: Wakil Bupati/Wakil
Keanggotaan bidang-bidang dalam Walikota SEKRETARIAT
Wakil Ketua: PELAKSANA:
TPPS kabupaten/kota dapat 1) Sekda, Kepala OPD Dalduk & KB
menyesuaikan dengan kebutuhan 2) Ka. Bappeda, Satgas:
3) Ka. TP PKK Tim Pakar dan Tim
dan potensi wilayah Sekretaris: Teknis/Lapangan
Ka. OPD Bid. Dalduk & KB

BIDANG PELAYANAN
INTERVENSI SENSITIF BIDANG KOMUNIKASI BIDANG KOORDINASI,
DAN SPESIFIK PERUBAHAN PERILAKU DAN BIDANG DATA, MONEV &
KONVERGENSI &
Koord: OPD Bid. PENDAMPINGAN KELUARGA KNOWLEDGE MANAGEMENT
PERENCANAAN
Kesehatan Koord: OPD Bid Dalduk & KB Koord: Perguruan Tinggi
Koord: Bappeda
Anggota: OPD bidang Anggota: OPD bidang terkait Anggota: OPD bidang terkait dan
Anggota: OPD bidang terkait
terkait dan Pemangku dan Pemangku Kepentingan Pemangku Kepentingan
dan Pemangku Kepentingan
Kepentingan

TPPS KECAMATAN
STRUKTUR TIM
PERCEPATAN
PENGARAH PENURUNAN
TPPS KAB/KOTA
STUNTING TINGKAT
Keanggotaan bidang-bidang dalam KECAMATAN
TPPS Kecamatan dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan PELAKSANA
Ketua : Camat
dan potensi wilayah Wakil: Kepala Puskesmas
Ka.UPT KB Kec/Koord.
Penyuluh KB

BIDANG KOORDINAS PELAYANAN


BIDANG KOORDINASI SPESIFIK & SENSITIF BIDANG KOORDINASI DATA
PENGGERAKAN LAPANGAN Koord: Ketua IBI Koord: Sekretaris Camat/ Penyuluh
Koord:Ketua TP. PKK Anggota: KB/PLKB
Anggota Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga Anggota
Penyuluh KB/PLKB, Fasilitator PKM, Kesehatan Link. Puskesmas, Kader Koord Statistik Kecamatan, Petugas
Toma, Toga, Todat, dan Pemangku Posyandu dan Pemangku Data Kecamatan, dan Pemangku
Kepentingan Kepentingan Kepentingan
STRUKTUR TIM PENGARAH
TPPS KAB/KOTA
PERCEPATAN Kepala Desa/Lurah
PENURUNAN
STUNTING TINGKAT
PELAKSANA
DESA/KELURAHAN Ketua: Ketua TP PKK
Wakil: Sekretaris
Desa/Lurah
Sekretaris: PPKBD

KOORDINATOR LAPANGAN KOORDINATOR LAPANGAN


TIM PENDAMPING KELUARGA PENGELOLAAN DATA
Koord: Bidan/Penyuluh Koord : KPM/Kader Sub
KB/PLKB/Ketua Pokja IV TP. PKK PPKBD/Koord. Posyandu

TIM PENDAMPING KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA


(BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB) (BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB) (BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB)
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2022
• Orientasi Fasilitator dan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nop-Des 2021
• Sosialisasi RAN PASTI dan Pembentukan TPPS Kabupaten (Tim Percepatan
Penurunan Stunting) Jan 2022
• Review Kinerja Tahunan (8 Aksi Konvergensi Th 2021) Jan 2022
• Pembentukan TPPS Kecamatan dan Desa Feb-Mar 2022
• Rapat Koordinasi TPPS Kabupaten (Tim Konvergensi Stunting) Feb - Juni 2022
• Rembuk Stunting Kecamatan (Minlok kecamatan) Mei 2022
• Orientasi Kader TPK (1058 orang kader / 169 Desa) Juni – Juli 2022
• Rembuk Stunting Kabupaten Sanggau Agustus 2022
• Audit Stunting (sosialisasi Tim AKS) Sep 2022
TUGAS TIM PENDAMPING KELUARGA
TIM PENDAMPING KELUARGA
Akan ada Permenkes BIDAN, KADER PKK dan KADER KB
TUGAS/KEG. PENDAMPINGAN
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan; dan
c. penerimaan bantuan sosial

KEGIATAN DAN SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Th


(Anak 0-2 Th Prioritas)
identifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan KIE pelayanan
kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko stunting
BAB IV Pemantauan, Evaluasi
dan Pelaporan
STRATEGI MANAJEMEN SATU DATA
Sistem Manajemen Data dan Informasi Terpadu
TAHAPAN
1) Need Assessment
2) Layanan Interoperabilitas Data.
3) Penyusunan Standarisasi Data.
4) Pengembangan Tools
5) Integrasi Data Mikro Keluarga
6) Pengembangan Satu Portal Pemanfaatan Data
7) Penjagaan Kualitas data

Fokus K/L
Kementerian Kesehatan KemeKemendagri
Kementerian Sosial Kementerian
BKKBN Kementerian PUPERA PPN/Bappenas
Kementerian Agama BPS
Kemendes PDTT BKKBN
Setwapres
ALUR PELAPORAN
1. Kepala Desa/Lurah menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada Bupati/Walikota 2 (dua) kali dalam setahun atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan
2. Bupati/Walikota menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting kepada Gubernur 2 (dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan
3. Gubernur menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting kepada Kementerian Dalam Negeri selaku wakil ketua bidang koordinasi
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah 2 (dua) kali
dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
4. Kementerian/Lembaga menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional 2
(dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
5. Wakil Ketua Pelaksana bidang koordinasi pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Wakil Ketua Pelaksana bidang
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi menyampaikan hasil laporan
penyelenggaraan Percepatan Penurunan Sfunting sebagaimana dimaksud pada
ayat (21 dan ayat (3) kepada Ketua Pelaksana melalui PUSAT PENGENDALI DATA
PASTI 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
6. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana selaku Ketua Pelaksana
mengkoordinasikan laporan mengenai penyelenggaraan percepatan penurunan
stunting untuk disampaikan kepada Wakil Presiden selaku ketua pengarah 2  (dua)
kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
BAB V Kerangka Regulasi
dan Pendanaan
KEBUTUHAN REGULASI

1. Petunjuk teknis Mekanisme dan 1. Mekanisme Penentuan Wilayah Sasaran Percepatan Penurunan
Tata Kerja Tim Percepatan Stunting
Penurunan Stunting dan Satuan 2. Mekanisme Penyediaan Data Sasaran Percepatan Penurunan Stunting
Tugas Percepatan Penurunan 3. Sistem Manajemen Data dan Informasi Percepatan Penurunan Stunting
Stunting;
2. Petunjuk teknis Perencanaan Kluster Data Presisi
dan Penganggaran Percepatan
Penurunan Stunting
3. Petunjuk teknis pemantauan, 1. Mekanisme Rantai Pasok Logistik Percepatan Penurunan Stunting
evaluasi dan pelaporan 2. Mekanisme Pendaftaran Calon Pengantin dan Pendampingan Calon
Percepatan Penurunan Stunting Pengantin
4. Mekanisme pengaduan 3. Mekanisme pendampingan keluarga berisiko Stunting
masyarakat dan sistem tindak 4. Mekanisme Audit Kasus Stunting
lanjutnya 5. Mekanisme pelayanan terpadu intervensi spesifik dan sensitif

Kluster Manajerial Kluster Operasional


KERANGKA PENDANAAN 2022-2024

K/L, pemerintah daerah dan pemerintah desa serta


pemangku kepentingan melakukan penguatan
perencanaan dan penganggaran kegiatan prioritas sesuai
RAN PASTI di tiga tahun kedepan (2022-2024).

Mengoptimalkan sumber pendanaan


Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa (TKDD)
& skema hibah dalam dan luar negeri.

Memberikan ruang
pendanaan sector swasta
yang bersifat tidak mengikat.
PENDANAAN TAHUN 2022
OPERASIONAL PENURUNAN STUNTING
Operasional Pendampingan Calon Calon pengantin/
1
Pengantin di desa Calon PUS
Operasional Pendampingan Ibu Hamil di
1. DAK NON FISIK 2
desa
Ibu hamil
3 Operasional Pendampingan
Ibu paska salin
50,17% Pascapersalinan di desa
TOTAL 4 Pendamping
Operasional Survailance Stunting tk desa
Keluarga
ANGGARAN (paket data untuk pelaporan)
(3 orang)
Rp. 59,4 M 5 Mini lokakarya Kecamatan Kecamatan
6 Audit kasus Stunting OPD KB
Biaya cetak Data Keluarga (berisiko Rukun Tetangga
7
stunting) (RT)

1. BKB KIT STUNTING


2. DAK FISIK 2. KIT SIAP NIKAH
PENDANAAN TAHUN 2022

1. BIDANG LATBANG :
- Pelatihan dan Refreshing dalam rangka
percepatan penurunan stunting

2. BIDANG ADVOKASI PENGGERAKAN & INFORMASI:


- Tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting Tk.
Kab/Kota
3. APBN - Data kasus stunting dan keluarga resiko stunting
yang terverifikasi
- Kampanye Percepatan Penurunan Stunting tingkat
Provinsi dan kab/kota

3. BIDANG KBKR
- Pelaksanaan layanan Audit Stunting, Manajemen
Kasus Stunting Kab/Kota dan koordinasi Intensifikasi
pelayanan KB di faskes
PENDANAAN TAHUN 2022

4. BIDANG KS/PK :
- Keluarga dengan baduta yang mendapatkan fasilitasi pembinaan
1000 HPK
- PIK Remaja dan BKR yang mendapat fasilitasi pembinaan edukasi
Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sbg calon Ibu
- Kelompok Kegiatan (Poktan) yang masuk dalam Pro PN yang
mendukung PPS
3. APBN
5. BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK :
- Pemberdayaan Kampung KB dalam rangka PPS
- Rekomendasi kebijakan hasil Studi Kasus Stunting Tk. Prov

6. BIDANG SEKRETARIAT
- Layanan Humas Percepatan Penurunan Stunting Tk. Provinsi
- Pengawasan Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting tk provinsi
- Rapat Koordinasi Tim Satgas PPS
Lampiran
JUMLAH INDIKATOR RAN PASTI

KLASTER DATA PRESISI KLASTER OPERASIONAL KLASTER MANAJERIAL

Indikator: 12 Total Indikator : 19 Indikator: 11


Indikator pendampingan: 15
Indikator Audit Kasus: 4

TOTAL: 42

HIDUP BERENCANA ITU KEREN


KEGIATAN PRIORITAS DAN SASARAN
Jmlh Keg/
Klaster Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator
Data Presisi Penyediaan data basis 1. Catin/calon PUS 12/12
terpadu keluarga 2. Ibu hamil
berisiko stunting 3. Ibu menyusui/pasca melahirkan
4. Anak usia 0-23 bulan
5. Anak usia 24-59 bulan
6. Keluarga prasejahtera
7. Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui,
dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan

Operasional 1. Pendampingan 1. Catin 13.Keluarga dengan anak usia 6-23 bulan 19/15
2. Catin dengan anemia 14.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
3. Catin dengan status gizi kurus/gemuk 15.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
4. Ibu hamil diare kronis
5. Ibu hamil anemia 16.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan gizi
6. Ibu hamil KEK kurang
7. Ibu hamil dengan PJT 17.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan gizi
8. PUS pasca persalinan buruk
9. PUS dengan unmet need 18.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
10. Keluarga dengan anak usia 0 bulan diare kronis
berat badan <2500 gram 19.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
11. Keluarga dengan anak usia 0 bulan gizi kurang
dengan Panjang Badan < 48 cm 20.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
12. Keluarga dengan anak usia < 6 bulan gizi buruk
21.Keluarga prasejahtera

2. Audit kasus stunting Pemerintah daerah kab/kota 4/4


KEGIATAN PRIORITAS DAN SASARAN
Jmlh Keg/
Klaster Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator
Manajerial 1. Perencanaan & penganggaran 1. Kementerian/Lembaga 11/11
2. Pengawasan & pembinaan akuntabilitas 2. Pemerintah daerah provinsi
penyelenggaraan kegiatan percepatan 3. Pemerintah daerah kab/kota
penurunan stunting 4. Pemerintah desa
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja

Total Kegiatan Operasional/Indikator 48/42


“TERIMA KASIH”
.

BERSAMA KITA BISA


BERSINERGI BAGI BANGSA

Anda mungkin juga menyukai