Anda di halaman 1dari 19

Pemenuhan FE (Zat Besi) pada

Wanita Usia Subur (WUS) untuk


meningkatkan Produktivitas
Kerja di Era Digital.

Feriskayanti Hutahaean, A.Md.Gizi

“Dengan Semangat Kebersamaan, Mari membangun Perempuan Sanggau Menjadi Perempuan Yang Bermartabat Dan Mandiri”
Biodata Profile
 Nama Lengkap : Feriskayanti Hutahaean
 Panggilan : Feris/Friska
“Dengan Semangat Keber-
samaan, Mari membangun
Perempuan Sanggau Menjadi
 TTL : Sanggau, 13-02-1994
Perempuan Yang Bermarta-
bat Dan Mandiri”  Riwayat Pendidikan : - SDN 07 Sanggau (2005)
- SMPN 1 Sanggau (2008)
- SMAN 1 Sanggau (2011)
- Prodi D3 Gizi Poltekkes Kemenkes
Pontianak (2014)
- Prodi D4 Gizi Poltekkes Kemenkes
Pontianak (2020)
 Riwayat Pekerjaan : - Tenaga Kontrak Kemenkes RI sebagai
Tenaga Gizi Nusantara Sehat penempatan
PKM Balai Karangan (2015 – 2017) dan
PKM Kubu (2018 – 2020).
- Tenaga Gizi di Instalasi Gizi RSUD M.TH.
Djaman Kab.Sanggau (2022 – sekarang).
Pada saat ini zaman sudah memasuki era
digital, dimana Perkembangan teknologi
sangat pesat membawa banyak perubahan
seluruh aspek kehidupan. 
Dengan kemajuan teknologi, semua aktivitas menjadi 
lebih praktis dan mudah. Masyarakat dimudahkan dalam
mengakses berbagai hal hanya melalui genggaman
tangan via smartphone.Selain itu, kemajuan teknologi
juga membawa pengaruh positif bagi organisasi sehingga
penyelesaian pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif.
Pemanfaatan teknologi dengan baik berperan dalam mengoptimalkan
nilai tambah ekonomi dan membangun sinergi antar segenap
komponen bangsa, dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat,
ditengah persaingan antara bangsa yang semakin tajam.
Pada Era Digital saat ini, Partisipasi
wanita dalam kegiatan ekonomi
dan produktivitas kerja bukan
merupakan fenomena yang baru
di Indonesia. Banyak wanita selain
berperan sebagai istri atau ibu
dalam keluarga, sudah
berpartisipasi dalam berbagai
lapangan pekerjaan untuk
membantu meningkatkan ekonomi
keluarga dan pembangunan
bangsa.
“Hal ini membuktikan
bahwa wanita menjadi
sosok yang tangguh,
bermartabat dan mandiri”
DATA Survei Angkatan Kerja Nasional
(SAKERNAS) DI WEBSITE BPS

% tenaga kerja formal


perempuan menurun dari
36,20% (2021) menjadi
35,57% (2022).

Penurunan % tenaga kerja formal perempuan membuktikan bahwa berkurangnya


tenaga kerja yang produktif. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh status kesehatan
maupun gizi pekerja umumnya belum mendapat perhatian yang baik.
Status kesehatan yang terganggu
dan pemenuhan zat gizi yang
tidak cukup dapat mengakibatkan
penurunan produktivitas kerja,
sehingga mengakibatkan pekerja
wanita menjadi kurang produktif.

“Dengan Semangat Kebersamaan, Mari membangun Perempuan Sanggau Menjadi Perempuan Yang Bermartabat Dan Mandiri”
Penelitian Pekerja wanita kurang produktif
dikarenakan kadar HB rendah

Pekerja wanita di
Pemalang menunjukkan
sebesar 80,9% pekerja
wanita kurang
produktif
Pekerja wanita di Sukoharjo
menunjukkan sebesar
44,1% pekerja wanitanya
kurang produktif
.
Definisi Anemia

• Kondisi dimana jumlah eritrosit dan hemoglobine


tidak memenuhi untuk menyediakan oksigen di
seluruh jaringan tubuh
• Parameter lab : Hb. Hematokrit dan eritrosit
Dampak Anemia

Sumber : Effect of Iron and Zinc Supplementation on Iron, Zinc and Morbidity Status of Anemic Adolescent School Girls (10-12 years) in
Tangerang District, 2004
Tanda tanda Anemia
• Lesu, lemah, letih, lunglai,
lelah
• Keluhan pusing dan mata
berkunang-kunang
•  kelopak mata, bibir,
lidah, kulit, telapak tangan
pucat
Gejala Spesifik Anemia

• Anemia defisiensi besi : disfagia, stomatitis.


gejala khas : permukaan lidah licin dan
mengkilap, iritasi lidah, bibir pecah
Defisiensi FE pada Wanita Usia Subur

• Membatasi makanan karena ingin menjaga penampilan


• Kehilangan zat besi melalui feses : 0.6 mg/hari
• Kehilangan zat besi selama periode menstruasi
• Kehilangan zat besi selama hamil dan melahirkan
Kebutuhan Zat Besi
Usia/Jenis kelamin mg/hari
4-12 bulan 0.96
13-24 bulan 0.61
2-5 tahun 0.70
6-11 tahun 1.17
12-16 tahun wanita 2.02
12-16 tahun laki laki 1.82
Laki-laki dewasa 1.14
Wanita menyusui 1.31
Wanita haid 2.38
Wanita pasca menopause 0.96
Pemenuhan Gizi FE (Zat Besi) untuk
mencegah Anemia
• Mengonsumsi Tablet Tambah darah seminggu sekali selama 3 bulan.
• Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dari hewani seperti hati,
ikan, daging, dan unggas. Sedangkan sumber zat besi dari nabati yaitu
sayuran berwarna hijau tua dan kacang- kacangan.

”Agar Penyerapan zat besi dapat diserap dengan optimal, konsumsi FE


(zat besi) lebih baik dengan sumber makanan mengandung vitamin C”

”Hindari konsumsi FE (Zat Besi) bersamaan dengan TEH, KOPI, SUSU,


ATAUPUN OBAT MAGH, Karena hal ini dapat menghambat penyerapan
zat besi didalam tubuh”
Status gizi merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi produktivitas
kerja. Ketahanan dan kemampuan tubuh untuk
melakukan pekerjaan dengan produktivitas
yang memadai akan lebih dimiliki oleh individu
dengan status gizi baik.

Status gizi dapat digambarkan melalui


indeks massa tubuh (IMT), persentase
lemak tubuh, dan kadar hemoglobin
Untuk itu pentingnya memperhatikan status
kesehatan dan pemenuhan zat gizi terutama
“Dengan Semangat Ke-
bersamaan, Mari mem-
FE (zat besi) untuk mencegah terjadinya
bangun Perempuan Anemia yang berdampak pada produktifitas
Sanggau Menjadi
Perempuan Yang kerja. Tercapainya keadaan kesehatan yang
Bermartabat Dan
Mandiri”
optimal akan mewujudkan produktivitas
kerja yang tinggi.
TERIMA
KASIH

“Dengan Semangat Kebersamaan, Mari membangun Perempuan Sanggau Menjadi Perempuan Yang Bermartabat Dan Mandiri”

Anda mungkin juga menyukai