MENJELASKAN TENTANG :
“
Pengantar: definisi, latar belakang dan tujuan
program
Konsep dasar: gender dan inklusi sosial
Relevansi gender dan inklusi sosial dalam
Bangga Papua
Cara mengintegrasikan gender dan inklusi sosial
ke dalam Bangga Papua
PENGANTAR
Definisi
Tujuan
Latar belakang
DEFINISI
Apa itu Bangga Papua ?
“
BANGGA PAPUA adalah Program
Perlindungan Sosial untuk Orang Asli Papua,
melalui pemberian dana tunai kepada anak
usia dibawah empat tahun, sebesar 200,000
rupiah/bulan. Program ini digagas oleh
Pemerintah Provinsi Papua
“
https://www.youtube.com/watch?v=TP5JD3KwrVc
Penanganan Gizi Buruk di Papua
TUJUAN PROGRAM :
Berkontribusi dalam membangun Generasi Emas Papua
“
Mengurang
gizi buruk
Mendorong
ekonomi lokal
Menguragi
tingkat
kemiskinan
LATAR BELAKANG
Mengapa perlu Perlindungan Sosial (PS) untuk anak (0-4) & Lansia ?
-Kurang gizi & kurang gizi kronis Masa 0-4 tahun & lanjut usia
-Lambatnya pertumbuhan otak
-Kurangnya perawatan pra & pasca kelahiran (lansia) merupakan masa-masa
-kurangnya imunisasi atau perawatan kesehatan paling rentan dalam siklus
kehidupan seseorang
-Badan semakin lemah
Sejalan dengan sasaran
-Kurangnya penghasilan &
tunjangan pelaksanaan Generasi Emas
-Masalah kesehatan & kesulitan Bayi usia Papua, bantuan PS untuk anak
akses ke layanan 0-4
tahun usia 0-4 tahun akan
menghasilkan anak-anak yang
lebih tinggi badannya, cerdas, &
Usia lebih mudah untuk meraih
Lansia
sekolah
sukses dalam hidupnya.
Bantuan PS untuk lansia
membantu mereka
berproduktifitas lebih lama
Usia Masa menguntungkan mereka &
kerja muda menstimulasi gerak ekonomi
lokal.
Mengapa transfer tunai untuk anak-anak?
“
Mengapa transfer tunai untuk anak-anak
▷ “
PKH dan BANGGA Papua adalah dua program yang saling melengkapi
(komplementaritas), diarahkan untuk meningkatkan nutrisi serta akses kepada
kesehatan anak.
▷ PKH diberikan kepada keluarga sebagai penerima manfaat (terdapat nilai
maksimum per keluarga). BANGGA Papua diberikan kepada anak-anak sebagai
penerima manfaat
▷ PKH diberikan sejak masa kehamilan, sampai tamat sekolah menengah.
BANGGA Papua hanya untuk anak dibawah 4 tahun.
▷ Penerima manfaat PKH ditentukan secara nasional; BANGGA hanya untuk
provinsi Papua.
▷ PKH bergantung pada akses ke puskesmas dan sekolah – tidak semua
kabupaten mendapatkannya. BP akan direplikasi bertahap hingga seluruh
kabupaten hingga tahun 2022.
▷ Satu keluarga bisa mendapat KEDUANYA: PKH maupun BANGGA Papua.
Informasi Kunci mengenai BANGGA Papua
Mengapa dana harus • Uang yang masuk kedesa berbeda dengan penerimaan
langsung ke rumah tangga
banyak disalurkan ke • Uang yang masuk kerumah tangga yang membutuhkan
tingkat KAMPUNG? bantuan akan digunakan untuk kebutuhan anak-anaknya
Asmat
Tahapan perluasan cakupan Wilayah Program
21 Kab lama + 8 Kab. Baru
2021
13 Kab. Lama + 8 Kab baru Nabire
Mimika
Sarmi
2020 Kota Jayapura
3 Kab Lama + 10 Kab Baru Waropen Keerom
Mamberamo Tengah Boven Digoel
Tolikara Merauke
2019
Mappi Jayapura
Jayawijaya
3 Kabupaten Pegunungan Bintang
Puncak Jaya
Yapen Islands
Yahukimo
Biak Numforo
Yalimo
2018 Dogiyai
3 Kabupaten Puncak
Asmat Intan Jaya
Lanny Jaya Deiyai
2017 Paniai Supiori
Tahap Persiapan Nduga
Memberamo Raya
Dana yang di transfer ke Masyarakat
0 135 Milyar ? ? ?
Catatan:
1. Besaran dana yang dibayarkan Rp. 200,000/penerima manfaat
2. Hanya untuk PS bayi baru lahir hingga berumur dibawah 4 tahun.
3. Tidak termasuk biaya Operasional
KONSEP
Gender
Inklusi Sosial
MENGAPA GENDER DAN INKLUSI SOSIAL PENTING
Pembangunan
Untuk Semua
SDG’s
Nawacita
RPJMN
RPJMD Papua
GERBANGMAS
HASRAT PAPUA
Pembangunan
berkelanjutan
Penanggulangan
kemiskinan
“
Pengantar diskusi
KELOMPOK PERBEDAAN
“ LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Ciri-ciri Biologis
2 Sifat
3 Kebutuhan
4 Peran Domestik
5 Peran Publik
Pengantar diskusi
JENIS KELAMIN
“
Isu kunci
“
Keterbatasan sumber daya cenderung
meminggirkan anak perempuan—kurang gizi,
stunting dan perkembangan terhambat.
Anak perempuan berpotensi lebih besar
mengalami malnutrisi dan perkembangan
kognitif/kecerdasan yang lebih lambat.
(WHO 2002, UNICEF 2017)
Memahami akar utama ketidaksetaraan gender
“
..\Kenapa ada ketidaksetaraan gender-.mp4
https://www.youtube.com/watch?v=_qJhHrC12t0
22
Inklusi sosial
http://tabloidjubi.com/artikel-11898-npc-papua-kumpul-13-medali-kejurnas-paralimpik-2017.html
“
Tantangan kontekstual BANGGA Papua
“
Kondisi medan yang sulit, infrastruktur transportasi terbatas, serta
kepadatan penduduk yang rendah
Latar belakang etnis dan linguistic
Otonomi daerah dan desentralisasi
Kapasitas kelembagaan dan tata kelola
Sistem pencatatan sipil yang lemah
Infrastruktur layanan keuangan di Papua jauh tertinggal
dibandingkan di provinsi-provinsi lain di Indonesia
Konflik dan keamanan
Kekurangan/gizi buruk berpotensi menghambat
perkembangan anak dan menyebabkan disabilitas
“
Penyandang disabilitas
“
Penyandang Disabilitas Fisik: terganggunya fungsi gerak, antara lain amputasi,
lumpuh layu atau kaku, paraplegi, cerebral palsy (CP), akibat stroke, akibat kusta
dan orang kecil.
“
Relevansi Gender dan Inklusi Sosial dalam
BANGGA Papua
Relevansi gender dalam BANGGA Papua
“
Hak Penyandang Disabilitas diantaranya:
“
▷Penduduk lanjut usia (pasal 1) terbagi menjadi:
Lanjut usia potensial
Lanjut usia tidak potensial
▷Penduduk lanjut usia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 5 dan pasal 6).
▷Perlindungan sosial diberikan kepada lanjut usia tidak potensial agar dapat
mewujudkan taraf hidup yang wajar (pasal 19)
▷Bantuan sosial dimaksudkan agar lanjut usia potensial yang miskin dapat
meningkatkan taraf kesejahteraannya (pasal 20)
Undang-undang No. 13 Tahun 1998
Integrasi Gender dan Inklusi Sosial ke dalam
BANGGA Papua
Faktor-faktor yang wajib diperhatikan
AKSES
“
Seluruh L/P/PD/LU miskin dapat ikutserta dalam program perlindungan sosial dan
program bantuan sosial yang sesuai dengan kebutuhan hidup mereka dan
keluarganya
PARTISIPASI Seluruh L/P/PD/LU miskin dapat berpartisipasi dalam pemutakhiran data penerima
manfaat program dengan menyampaikan data baru, mengusulkan kebutuhan serta
menyampaikan keluhan
KONTROL Seluruh L/P/PD/LU miskin dapat mengambil keputusan dan memilih program yang
sesuai dengan kebutuhan hidup mereka dan keluarganya
MANFAAT Seluruh L/P/PD/LU miskin dapat menikmati dan merasakan manfaat dari program-
program perlindungan/bantuan sosial yang ada, tidak ada yang tertinggal
Integrasi gender & inklusi sosial dalam
BANGGA Papua
“
Integrasi gender dan inklusi sosial ke dalam BANGGA
Papua mencakup tahapan sebagai berikut:
1. Pembuatan kebijakan
2. Proses perencanaan dan penganggaran
3. Pengembangan kelembagaan
4. Pembentukan regulasi daerah
5. Pemutakhiran data
6. Pemberian pelayanan, dan
7. Penanganan keluhan
Integrasi gender dan inklusi sosial ke dalam BANGGA Papua
“
Memastikan pencatatan indikator jenis kelamin, usia dan kebutuhan
khusus
Melakukan sosialisasi menyeluruh, termasuk kepada kelompok
perempuan, lansia dan penyandang disabilitas, dengan melakukan
pendekatan yang sesuai
Memperhitungkan kelompok perempuan, lansia dan penyandang
disabilitas dalam pembuatan kebijakan, kelembagaan, serta regulasi
terkait sistem layanan dan rujukan terpadu
Memberikan pelayanan menyeluruh dan memastikan semua kelompok
dapat mengakses layanan yang tersedia, termasuk melakukan upaya
“jemput bola” bagi kelompok yang berkebutuhan khusus, seperti lansia
dan penyandang disabilitas
Integrasi GESI dalam modul pendaftaran & seleksi peserta
“
Definisi penerima manfaat : anak dari orang tua asli Papua (baik keduanya/maupun
salah satunya) berasal dari rumpun Melanesia yang terdiri dari suku-suku asli di
Provinsi Papua dan/atau orang yang diterima dan diakui sebagai orang asli Papua
oleh masyarakat adat Papua.
“
Proses penyampaian SK Gubernur ke masing-masing Kampung dengan cara
menempelkannya di tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat, perlu
mempertimbangkan:
Warga buta huruf
Warga yang memiliki masalah mobilitas
Melakukan pengumuman di gereja (secara berulang)
Penggunaan Bahasa lokal
“
Memastikan profil dan data terpilah seluruh
keluarga/anak/individu yang layak menerima manfaat dari
program perlindungan sosial, baik laki-laki, perempuan,
lansia maupun penyandang disabilitas, teridentifikasi
secara lengkap dan keluhan-keluhannya tercatat.
Memastikan tidak ada warga baik laki-laki, perempuan,
lansia, dan/atau penyandang disabilitas yang tertinggal dan
tidak dapat mengakses program BANGGA Papua.
Integrasi GESI pada prosedur pengaduan
“
Formulir pengaduan masalah perlu mencatat data dasar pelapor
(lengkap dengan variable GESI)
Agenda sosialisasi bagi laki- Laki-laki kepala keluarga menyadari Data jumlah peserta kepala
laki/kepala keluarga dalam pentingnya aspek GESI dan secara aktif keluarga laki-laki
kegiatan sosialisasi/pelatihan telibat memastikan program ini
program menjangkau penerima manfaat dan
digunakan dengan tepat.
Page 42
Dalam system dan perangkat kerja (Lintas kegiatan/cross cutting)
Kegiatan Hasil yang diharapkan Indikator
Sesi pengantar GESI bagi Mekanisme pencatatan sipil # Jumlah pemerintah
pemerintah daerah memasukan indikator daerah/peserta secara terpilah
disabilitas, usia, jenis kelamin,
Sesi mengintegrasikan GESI # Pemerintah daerah dengan
untuk akurasi program
dalam mekanisme pencatatan kesiapan database untuk
perlindungan sosial
sipil dan menggunakan data mengumpulkan data terpilah
untuk perencanaan dan gender/kelompok rentan lainnya
penganggaran program
Dokumen Standar Operasional Sesi bagaimana memasukan #Jumlah pemerintah daerah
Program mencakup aspek aspek GESI dalam Standar dengan SOP pengarusutamaan
GESI Operasional Program GESI
GESI elemen masuk dalam Sesi mengapa GESI penting #Jumlah pemerintah daerah yang
sistem ME pemerintah daerah dalam ME terlatih (laki-laki dan perempuan)
Sesi bagaimana #Jumlah pemerintah daerah
mengintegrasikan GESI dengan sistem ME yang peka
dalam sistem ME GESI
Integrasi elemen GESI dalam Sesi mengapa MIS yang peka #Jumlah pemerintah daerah yang
MIS GESI penting dan relevan terlatih (laki-laki dan perempuan)
Sesi mengintegrasikan #Jumlah pemerintah daerah
Page 43 elemen GESI dalam MIS dengan MIS yang peka GESI