Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 1 :

B I N T A N G
Anggota :

1. Dwi Jayanto, A.Md.T.


2. Asa Wajada Rezky Abdul Aziz, S.Sos.
3. Rahma Nur Cahyani, S.Si.
4. Ari Nuzulul Rahmadani, S.Sos
5. Nurul Fajariyana, S.KM.
6. Tegar Putri Larasati, S.Pt.
7. Yulian Angga Pratiwi, S.Pd.
8. Lili Permatasari, A.Md
9. Yogi Achsan Nuari, S.T.
ANALISIS
ISU KONTEMPORER
GLOBAL
DESKRIPSI ISU

Belum Optimalnya Belum Optimalnya Belum Optimalnya


Penanganan Penanganan dan Upaya Mengatasi
Kemiskinan Ekstrem Pencegahan Stunting Pengangguran
Pada Bayi dan Balita

Presiden Joko Stunting masih Badan Pusat


Widodo menjadi Statistik (BPS)
menyebut masalah gizi mencatat
masih ada 14 utama bagi pengangguran
provinsi bayi dan Indonesia
yang angka anak di menembus
kemiskinan bawah usia 8,42 juta orang
ekstremnya dua tahun di pada Agustus
masih diatas Indonesia. 2022.
rata-rata
nasional.
ANALISIS ISU

Penentuan isu yang menggunakan analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG)


dengan menetapkan rentang penilaian (1-5).

ISU U S G TOTAL PERINGKAT

Belum Optimalnya Penanganan


5 4 4 13 II
Kemiskinan Ekstrem

Belum Optimalnya Penanganan dan


5 5 4 14 I
Pencegahan Stunting Pada Bayi Dan Balita

Belum Optimalnya Upaya Mengatasi


4 5 3 12 III
Pengangguran
TERPILIH
ISU PRIORITAS :

Belum Optimalnya
Penanganan dan
Pencegahan
Stunting Pada Bayi
dan Balita
.
PENYEBAB TERJADINYA ISU

MAN
• Kurangnya tingkat pengetahuan
ibu dalam pola asuh anak
• Belum maksimalnya minat
MATERIAL masyarakat untuk konsultasi gizi
• Belum maksimalnya penyampaian
media informasi terkait masalah
stunting
METHOD
• Kurang lengkapnya alat ukur bayi
• Kurangnya sosialisasi kepada
balita di posyandu
kader dan Ibu Balita terkait
MILIEU Pencegahan Stunting
• Kurangnya koordinasi antara
• Belum maksimalnya monev pada
pemerintah dengan nakes (lintas
bayi dan balita risiko Stunting
sektor) dalam sosialisai
pencegahan dan penanganan
stunting
• Masih ada kepercayaan
masyarakat tentang makanan
tertentu yang tabu untuk ibu dan
anak
FISH BONE MATERIAL

MAN Belum optimalnya


penyampaian
informasi tentang
Kurangnya tingkat
pengetahuan ibu stunting Belum
dalam pola asuh anak optimalnya
Kurang penanganan
lengkapnya alat
Kurangnya minat
ukur balita di
dan
masyarakat untuk
konsultasi gizi posyandu pencegahan
stunting
pada bayi
Kurangnya sosialisasi
Kurangnya koordinasi dan balita
antara pemerintah
pencegahan stunting dengan nakes (lintas
kepada kader dan ibu sektor) dalam
balita sosialisai
pencegahan dan
Belum maksimalnya penanganan stunting
monev pada bayi dan
balita resiko stunting
Masih ada
kepercayaan
METHOD masyarakat
tentang makanan
tertentu yang tabu
untuk ibu dan anak
MILIEU
Apabila kasus stunting maupun resiko stunting tidak segera diatasi,
maka banyak sekali dampak yang akan terjadi, di antaranya
adalah pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu karena
stunting salah satunya ditandai dengan postur tubuh yang tidak
optimal (lebih pendek dari umurnya), serta lebih mudah terkena 35
penyakit degenerative dan ini dapat menyebabkan kapasitas
belajar dan performa kurang maksimal. Selain itu, jika sudah
dewasa produktivitas dan kapasitas kerja menjadi kurang optimal.

Jika dilihat lebih jauh lagi, semua itu akan berdampak pada masa
depan bangsa Indonesia karena dapat menjadikan sumber daya
manusia berkualitas rendah.

Dampak Yang Akan Terjadi Jika


Isu Tersebut Tidak Dicegah atau
Diantisipasi
UPAYA PEMECAHAN ISU
Melakukan Melakukan Melakukan
Peningkatan
sosialisasi pendampingan pendampingan
kapasitas kader
terhadap ibu dan pada bayi dan terhadap ibu
kesehatan
keluarga balita stunting hamil
pengasuh bayi
dan balita

Peran Serta dan Peran Serta dan Peran Serta dan Peran Serta dan
Kontribusi Kontribusi Kontribusi Kontribusi

• Membuat • Memberikan • Memberikan • Memberikan


media edukasi refreshing kader edukasi
promosi terhadap ibu terhadap kader terhadap ibu
kesehatan pola asuh dan posyandu (tata hamil terkait
berupa gizi bayi dan cara gizi yang harus
leaflet, poster balita pengukuran dipenuhi
• Membuat yang benar) • Memberikan
video layanan • Meningkatkan sosialisasi dan
Masyarakat pengetahuan mengajak ibu
terkait edukasi kader terkait hamil untuk
pola asuh dan makanan rutin
gizi bayi dan pendamping ASI memeriksakan
balita (MPASI) kehamilannya

Anda mungkin juga menyukai